Pembimbing :
dr. Bondan Prasetyo, Msi,Med, Sp.B
Oleh :
Harits Hammam Adhadi H2A011023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur
: 74 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Alamat : Jati Sari, Mijen, Semarang
No. CM: 507129
Ruang : Bangsal Amarilis 1
Tanggal masuk RS : 21 Juni 2016
Anamnesis
Ananmnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Jumat , 24 Juni 2016 pukul 13.00 di bangsal
amarilis 1 kamar 12b.
Keluhan Utama
1 hari SMRS pasien mengatakan perutnya mules seperti mau BAB. Saat ke kamar mandi yang
keluar dari anus bukan feses melainkan darah bewarna merah segar dan mengocor seperti keran.
Darah yang keluar dirasa banyak, pasien sampai mengganti pampers 3 kali. Pasien juga mengeluh
susah BAB, saat BAB feses susah keluar, harus dibantu dengan memasukkan tangan ke dalam anus
terlebih dahulu baru feses keluar. Feses berwarna kuning biasa, tidak bercampur dengan darah. Saat
BAB anus tidak dirasakan sakit dan tidak nyeri. Tidak ada daging atau benjolan yang keluar dari anus.
Pasien mengeluh sakit perut bagian kiri bawah, terutama saat ingin BAB. Pasien pernah mengalami
keluhan yang sama 2 tahun lalu, sudah berobat ke dokter, kemudian dikatakan hemoroid.
Riwayat Hipertensi
Riwayat DM : disangkal
Di
keluarga
tidak
hari
ada
Riwayat Hipertensi
Riwayat DM : disangkal
tidak
pasien
hanya
sudah
: diakui
Pasien
: disangkal
dirumah.
Biaya
pengobatan menggunakan
BPJS.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Jumat , 24 Juni 2016 pukul 13.30 di
bangsal amarilis 1 kamar 12b.
1.Kesadaran : Compos mentis
2.Keadaan umum : Tampak sakit ringan.
3.Vital sign
-
Respiratory rate
Status lokalis :
Inspeksi : tidak terdapat benjolan
Palpasi : tidak ada masa, tidak nyeri.
Pemeriksaan Rectal Toucher : Tonus sfingter ani kurang, mukosa rectum
licin, ampula recti tidak kolaps, masa (-), nyeri (-) pada sarung tangan tidak
terdapat darah, feses, dan lendir
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hasil
Nilai Normal
Leukosit
5,41
3,6-11 ribu/ul
Eritrosit
3,37 L
Hemoglobin
9,80 L
11,7-15,5 g/dL
Hematokrit
28,90 L
35-47 %
MCV
85,80
80-100 fL
MCH
29,10
26-34 pg
MCHC
33,90
32-36 g/dL
Trombosit
422,0
150-400 ribu/ul
RDW
12,90
11,5-14,5 %
Eosinofil absolute
0,22
0,045-0,44 ribu/ul
Basofil absolute
0,01
0-0,2 ribu/ul
Neutrofil absolute
5,22
1,8-8 ribu/ul
Limfosit absolute
1,59
0,9-5,2 ribu/ul
Monosit absolute
0,38
0,16-1 ribu/ul
Eosinofil
3,00
2-4 %
Basofil
0,10
0-1 %
Neutrofil
56,80
50-70 %
Limfosit
30,70
25-40 %
Monosit
8,10
2-8 %
Chlorida
100,4
95-105 mmol/L
Kalium
4,0
3.5-5.0 mmol/L
Natrium
137,6
135-145 mmol/L
USG Abdomen
Kesan : Struktur hepar, kandung empedu, pankreas, limpa, ginjal dan VU baik
Kolonoskopi
: Normal
: Normal
Diagnosis
Hematochezia e.c suspek kolitis
Initial Plan
o Ip Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi novellmycin 2 x 1g
- Injeksi asam traneksamat 3 x 500mg
- Inj. Vit K 3 x1
- Rujuk spesialis penyakit dalam
o Ip Monitoring
- Keadaan Umum
- Tanda Vital
o Ip Edukasi
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dialami pasien
- Menjelaskan rencana terapi yang akan dilakukan
Prognosis
- Quo ad vitam
- Quo ad sanam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
o Perdarahan saluran cerna bagian bawah perdarahan yang berasal dari
usus di sebelah bawah ligamentum Treitz.
o Hematochezia darah segar atau berwarna merah maroon yang keluar
melalui anus, merupakan manifestasi
saluran cerna bagian bawah.
Etiologi
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian bawah :
Perdarahan divertikel kolon kantong lapisan mukosa
Klasifikasi
o Perdarahan akut
o Outlet-type bleeding ada darah selama atau sesudah
defekasi tanpa ada gejala dan faktor resiko ca colorecti
o Perdarahan kronik-intermitten tes guaiac(+), anemi,
atau keduanya
Manifestasi klinis
Perdarahan akut :
a. Sinkop
takikardia,
kepala
pusing,melayang
b. Syok
a. anemia def.Fe
b. palpitasi
d. Akral dingin
c. lemas
disorientasi,
rasa
d. sesak napas
e. anoreksia
f. insomnia.
Diagnosis
Anamnesis :
Darah bercampur dengan feses, menandakan sumber perdarahan yang lebih proksimal.
Diare berdarah, terdapat tenesmus ani, biasanya merupakan gejala Irritable Bowel Disease (IBD).
Diare berdarah, demam dan nyeri abdomen ,biasanya adalah pasien dengan kolitis
Jika terdapat nyeri saat defekasi biasanya adalah hemoroid atau fissura anal.
Jika feses berubah ukurannya menjadi bentuk panjang seperti pensil disertai penurunan berat badan
biasanya adalah pasien kanker kolon.
Perdarahan yang terjadi tanpa disertai nyeri biasanya terjadi pada pasien penyakit divertikular , AVM, atau
proctitis
Riwayat penyakit terdahulu, apakah pasien menderita tukak peptik,penyakit hati kronik, kelainan saluran
cerna bawah (hemorroid, kolitis, ca).
Pemeriksaan fisik
o Keadaan umum
o Kesadaran
o Cek tanda vital :
o Status generalis :
o Mata : ada tidaknya anemis
o Turgor kulit menurun
o Ekstremitas : akral dingin, ujung-ujung jari sianotik
o Auskultasi Jantung : irama cepat atau lambat
o Abdomen
teraba
massa
atau
tidak,
ukuran
hepar,
splenomegali.
Pemeriksaan penunjang
o Laboratorium
o Kolonoskopi
o Urgent Colonoscopy
o Flexible Sigmiodoskopi
o Anoskopi
o Barium Enema
o Angiography
Penatalaksanaan
Tujuan
-
Stabilisasi hemodinamik
1. Resusitasi A-B-C
2. Periksa Laboratorium
3. Medikamentosa
Perdarahan akut :
o Asam traneksamat 3x1 kaps
o Vit K 3x1 tab
4.
5.
Terima kasih