OLEH KELOMPOK 3 :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada
Keganasan Sistem Reproduksi : Kanker Vulva”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan teman – teman yang sudah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhai segala usaha kita.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan...............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
hubungan yang lemah dengan Human Papilloma Virus (HPV). Fitur yang paling penting tentang
kanker vulva adalah fase premaligna.
Tumor dapat ditemukan dimana – mana, di vulva dan dapat berbentuk eksofitis. Sering
tumor bertukak dengan infiltrasi ke jaringan yang jauh terutama ke vagina, uretra, perineum,
anus dan rectum. Diagnosis hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histo-patologi.
Metastasis umumnya menuju ke kelenjar limfe femoral dan inguinal, unilateral atau bilateral, dan
selanjutnya ke kelenjar iliaka ekstrena dan interna.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Analisa Data
No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Masalah
1. 15-07- DS : Agen injury Nyeri kronis
2020/ 10.00 Pasien mengeluh nyeri hilang biologis
WIB timbul pada kemaluan yang
dirasakan 1 tahun belakangan
namun, sejak 3 bulan lalu
nyeri semakin lama semakin
berat
Pasien mengatakan gatal dan
tumbuh benjolan pada
kemaluan bagian luar
Pasien mengeluh keluar darah
dari kemaluan
DO :
Pasien terlihat meringis,
lelah, gelisah dan pucat
Pasien terlihat menggaruk
daerah yang gatal
DS : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan tidak memakan nutrisi: kurang dari
nafsu makan disertai mual makanan kebutuhan tubuh
dan muntah, BB turun 65kg
menjadi 50 kg
DO :
BB pasien 50 kg
Hasil laboratorium pada 13
Juli 2020, Hb=11,80gr%
4
Pasien cemas dengan kondisi kesehatan,
penyakitnya, dia khawatir manifestasi klinis
akan segera meninggal
DO :
Pasien tampak cemas
Pasien banyak bertanya
C. Pengkajian
1. Pra operasi
1) Kaji pemahaman prosedur operasi dan hasilnya denagn menggunakan pernyataan
sederhana seperti “ Apa yang sudah dikatakan dokter tentang pembedahan anda?”
2) Kaji perasaan pasien dan masalah tentang pembedahan dengan menggunakan
pernyataan sederhana seperti “ Bagaimana perasaan anda mengalami pembedahan
ini?” atau “Apa yang menjadi masalah tentang pembedahan anda?”
3) Periksa kelengkapan operasi seperti: informed consent, data laboratorium, foto
thoraks, USG abdomen, ECG, puasa, lavement, cukur, keseimbangan cairan sebelum
operasi.
4) Pemeriksaan fisik untuk mendapat nilai – nilai dasar seperti: tingkat kesadaran, vital
sign.
2. Intra operasi
1) Kaji tingkat kesadaran pasien, vital sign setiap 5 menit.
2) Kaji kesiapan instrument, operator, asisten operasi dan instrumentator operasi.
3) Kaji kesiapan obat-obat anestesi dan anafilaktik syok.
4) Kaji kesiapan cairan pengganti.
3. Pasca operasi
1) Kaji tingkat kesadaran.
2) Ukur tanda-tanda vital.
3) Auskultasi bunyi nafas.
4) Kaji kulit: warna, adanya bengkak, suhu (hangat, kering, dingin, lembab).
5) Inspeksi status balutan.
5
6) Kaji terhadap nyeri atau mual.
7) Kaji status alat intrusive:
a. Infus intravena: tipe cairan, kecepatan aliran, sisi infuse terhadap tanda-tanda
infiltrasi atau flebitis.
b. Alat drainase luka.
c. Kateter foley: selang bebas lipatan, warna dan jumlah urine, selang ditempelkan
pada paha.
d. Selang NG untuk penghisapan: warna dan jumlah drainase.
e. Selang dada.
8) Periksa laporang ruang pemulihan (recovery room/RR) terhadap:
a. Adanya obat yang diberikan.
b. Masukan dan haluaran urine.
c. Adanya masalah khusus.
d. Perkiraan kehilangan darah.
9) Palpasi nadi pedalis secara bilateral.
10) Evaluasi kembalinya refleks gag.
11) Periksa laporan operasi terhadap tipe anestesi yang diberikan dan lamanya waktu di
bawah anestesi.
6
- Batuk : --
- Sputum : taa
- Cyanosis : taa
- Frekwensi nafas : 20 x/mnt.
Kardiovaskuler
Nyeri dada : taa
Pusing : taa.
Kram kaki : --.
Sakit kepala : --
Palpitasi : --
Clubing finger :--
Suara jantung : S1 S2 tunggal.
Edema : taa
Kapilari refill : 2 dtk.
Lainnya : --
Persarafan
Kesadaran : CM
GCS : E4 V5 M6
Kepala dan wajah : dbn
Mata : anemis (-), sianosis (-).
Sklera : putih
Konjunctiva : merah muda.
Pupil : isokor
Leher : DVJ (-).
Reflek fisiologis : dbn
Reflek patologis : taa
Pendengaran : dbn
Penciuman : dbn
Pengecapan : dbn
Penglihatan : dbn
Perabaan : dbn
7
Lainnya : --
Perkemihan - Eliminasi Urine
Produksi urine : tidak dapat dikaji
Warna urine :--.
Gangguan saat kencing : taa.
Lainnya :-
Pencernaan - Eliminasi Alvi
Mulut : bersih, gigi lengkap, mukosa bibir lembab.
Tenggorokan : sakit menelan (-).
Abdomen : distensi (-), peristaltik usus baik.
Rectum : dbn
Bab : --
Obat pencahar : --
Lavement : --
Lain-lain : --
Tulang – Otot – Integumen
Kemampuan pergerakan sendi: 555 555
555 555
Extremitas :
- Atas : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
- Bawah : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
- Tulang belakang :dbn
Kulit:
- Warna kulit :sawo matang.
- Akral :hangat, oedem (--)
- Turgor : baik
Sistem Endokrin
Terapi hormon : --
Karakteristik seks sekunder : dbn
Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: taa
Sistem Hematopoieti
8
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu : --
Type darah :O
Reproduksi
Perempuan : pasien menopause 1 tahuan yang lalu, riwayat menarche umur 16 tahun,
nyeri haid jarang, riwayat persalinan 2 kali, spontan, di bidan, umur anak terkecil 23
tahun.
Pemeriksaan alat genetalia eksterna : vulva tidak ada, labia mayora dan labia minora
tidak ada, bekas luka operasi vulvectomy kering. Pemeriksaan kelenjar getah bening
inguinal kiri kanan teraba ada massa, berdungkul tidak merata
Psikososial
Konsep diri : --
Citra diri:
Tanggapan tentang tubuh : taa
Bagian tubuh yang disukai : taa
Bagian tubuh yang tidak disukai : taa
Persepsi thd kehilangan bagian tubuh : taa
Lainnya, sebutkan : taa
Identitas :
Status klien dalam keluarga: istri, ibu rumah tangga
Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: puas
Kepuasan klien thd jenis kelamin: puas
Lainnya, sebutkan: taa
Peran :
Tanggapan klien thd perannya : cukup puas.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya : sanggup melaksanakan
peran.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/harapan:
harapan klien thd: = Tubuh : suapaya cepat sembuh.
= Posisi (dlm pekerjaan) : taa
= Status dlm keluarga: taa
9
= Tugas/pekerjaan:taa.
Harapan klien thd lingkungan: taa
Harapan klien thd penyakit yg diderita: penyakitnya dapat segera disembuhkan.
Harga diri:
Tanggapan klien thd harga dirinya: taa
Lainnya, sebutkan: taa
Sosial/interaksi:
Hubungan dengan klien: suami.
Dukungan keluarga: baik
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: baik
Reaksi saat interaksi: kooperatif, komunikasi lancar dan jelas.
Konflik yang terjadi terhadap: taa
Spiritual:
Konsep tentang penguasa kehidupan : Allah SWT.
Sumber kekuatan/harapan saat sakit : Allah SWT, tenaga dokter dan perawat serta
dukungan keluarga.
Ritual agama yg berarti/diharapkan saat ini : dapat melaksanakan sholat dengan baik
(selama dirawat klien sholat di TT).
Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg diharapkan
saat ini : taa
Upaya kesehatan yang bertentangan dgn keyakinan agama : taa
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit
saat ini: sangat yakin Tuhan akan membantu kesembuhan.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: sangat yakin.
Persepsi thd penyebab penyakit: tidak tahu.
Pemeriksaan Penunjang:
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal
20/02/2015 Biopsi jaringan tumor. Invansive keratinizing epidermoid Tidak ada.
carcinoma, well differentiated
dengan bentukan papil.
21/02/2015 Mikrobiologi urine:
10
Jml kuman/ml/24 jam > 105 --
jenis kuman proteus mirabilis. --
Kepekaan antibiotika:
Amikasin + +
Ampisilin + +
Chlorampenicol + +
Cotrimoxazole + +
Cefepime + +
Ceftriaxone + +
Nalidixic acid + +
Nitrofurantoin - +
11
karena pembesaran uterus,
spready lesis lumbalis.
25/02/2015 ECG Irama sinus rythem. --
25/02/2015 PA jaringan post vulvectomy: Invansive squamous, cell --
carcinoma, wll differentiated tepi-
tepi dan dasar operasi bebas sel-
sel ganas.
25/02/2015 Darah lengkap Hb: 10,9 g/dl 11,4-15,1
Leuko: 7,8 x 1000/UL 4,3-11,3
Trombo: 439 x 1000/dl 150-350
Faal H:
BT: 2 menit 1-3 ‘
CT: 6 menit 5-10'
PPT: 12,6, C: 11,5 +/- 2 dtk dari
KPTT: 33,5, C: 30,8 C
Kalium: 4,3 mEq/dl +/- 7 dtk dari
Natrium: 140 mEq/dl C
Glukosa puasa: 88 mg/dl 3,5-5,5
Glukosa 2 jam PP: 99 mg/dl 135-145
BUN: 10 mg/dl < 120
SC: 0,9 mg/dl < 160
SGOT: 34 U/L 10-20
SGPT: 25 U/L < 1,19
Albumin: 4,8 g/dl < 31
< 31
3,6-5,2
26/2/2015 ECG Irama sinus rythem.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kronis b.d agen cedera biologis
2. Defisit Nutrisi :Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism
3. Ansietas b.d kurang pengetahuan mengenai beberapa aspek pembedahan.
E. Intervensi Keperawatan
12
DIAGNOSA OUTCOME INTERVENSI
Nyeri kronis b.d Kontrol nyeri: Manajemen nyeri:
agen cedera - Mengenali kapan nyeri terjadi Aktivitas-aktivitas:
biologis - Menggambarkan faktor penyebab - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Menggunakan jurnal harian untuk yang meliputi lokasi, karakteristik,
memonitor gejala dari waktu ke onset/durasi, frekuensi, kualitas,
waktu intensitas atau beratnya nyeri dan faktor
- Menggunakan tindakan pencegahan pencetus
- Menggunakan tindakan - Observasi adanya petunjuk nonverbal
pengurangan (nyeri) tanpa analgesik mengenai ketidaknyamanan pada mereka
- Menggunakan analgesik yang yang tidak dapat berkomunikasi secara
direkomendasikan efektif Pastikan perawatan analgesik bagi
- Melaporkan perubahan terhadap pasien dilakukan dengan pemantauan
gejala nyeri pada profesional yang ketat
kesehatan - Gunakan strategi komunikasi terapeutik
- Melaporkan gejala yang tidak untuk mengetahai pengalaman nyeri dan
terkontrol pada profesional kesehatan sampaikan penerimaan pasien terhadap
- Menggunakan sumber daya yang nyeri
tersedia - Gali pengetahuan dan kepercayaan
- Mengenali apa yang terkait dengan pasien mengenai nyeri
gejala nyeri - Pertimbangkan pengaruh budaya
- Melaporkan nyeri yang terkontrol terhadap respon nyeri
Tingkat nyeri: - Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
- Nyeri yang dilaporkan terhadap kualitas hidup pasien (misalnya
- Panjangnya episode nyeri tidur, nafsu makan, pengertian, perasaan,
- Menggosok area yang terkena hubungan, performa kerja dan tanggung
dampak jawab peran)
- Mengerang dan menangis - Gali bersama pasien faktor-faktor yang
- Ekspresi nyeri wajah dapat menurunkan atau memperberat
- Tidak bisa beristirahat nyeri
- Agitasi Iritabilitas - Evaluasi pengalaman nyeri di masa lalu
13
- Mengerinyit yang meliputi riwayat nyeri kronik
- Mengeluarkan keringat individu atau keluarga atau nyeri yang
- Berkeringat berlebihan menyebabkan disability /
- Mondar mandir ketidakmampuan / kecatatan, dengan
- Fokus menyempit tepat
- Ketegangan otot - Evaluasi bersama pasien dan tim
- Kehilangan nafsu makan kesehatan lainnya, mengenai efektifitas
- Mual tindakan pengontrolan nyeri yang pernah
- Intoleransi makanan digunakan sebelumnya
- Frekuensi nafas Manajemen pengobatan:
- Denyut jantung apikal Aktivitas-aktivitas:
- Denyut nadi radial - Tentukan obat apa yang diperlukan, dan
- Tekanan darah kelola menurut resep dan / protokol .
- Berkeringat Diskusikan masalah keuangan yang
berkaitan dengan regimen obat
- Tentukan kemampuan pasien untuk
mengobati diri sendiri dengan cara yang
tepat
- Monitor efektifitas cara pemberian obat
yang sesuai
- Monitor pasien mengenai efek
terapeutik obat
- Monitor tanda dan gejala toksisitas obat
- Monitor efek samping obat
- Monitor level serum darah (misalnya,
elektrolit, protrombin, obat-obatan) yang
sesuai
- Monitor interaksi obat yang non
terapeutik
- Kaji ulang pasien dan / keluarga secara
berkala mengenai jenis dan jumiah obat
14
yang dikonsumsi Buang obat yang sudah
kadaluarsa, yang sudah diberhentikan
atau yang mempunyai kontraindikasi obat
- Fasilitasi perubahan pengobatan dengan
dokter
- Monitor respon terhadap perubahan
pengobatan dengan cara yang tepat
Defisit Nutrisi : Status nutrisi Manajemen nutrisi
Asupan nutrisi Defenisi : keadekuatan asupan nutrisi Defenisi : mengidentifikasi dan
tidak cukup untuk untuk memenuhi kebutuhan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
memenuhi metabolism 1. Identifikasi adanya intoleransi
kebutuhan 1. Verbalisasi keinginan untuk terhadap makanan
metabolism meningkatkan nutrisi 2. Tentukan status gizi dan
meningkat menjadi 5 kemampuan pasien untuk
2. Pengetahuan tentang standar memenuhi kebutuhan nutrisi
asupan nutrisi yang tepat 3. Beri pendidikan kesehatan tentang
meningkat menjadi 5 asupan gizi seimbang
3. Frekuensi makan meningkat 4. Berikan lingkungan yang optimal
menjadi 5 Konseling nutrisi
4. Nafsu makan meningkat 1. Kaji asupan makanan dan
menjadi 5 kebiasaan makan pasien
Nafsu makan 2. Bantu pasien untuk mencatat
Defenisi : keinginan untuk makan makanan makanan yang biasanya
1. Energy untuk makan dimakan dalam waktu 24 jam
meningkat menjadi 5 3. Berikan informasi sesuai
2. Kemampuan menikmati dan kebutuhan mengenai diet sehat
merasakan makanan
meningkat menjadi 5
3. Asupan nutrisi meningkat
menjadi 5
Ansietas b.d Tingkat kecemasan Pengurangan Kecemasan
kurang Tujuan Setelah diberikan asuhan Kaji tingkat ansietas pasien.
15
pengetahuan keperawatan diharapkan ansietas Biarkan pasien mengungkapkan
mengenai beberapa berkurang. perasaan tentang pengalamannya
aspek pembedahan. ketika pembedahan sebelumnya.
Penunjang data: Jelaskan apa yang terjadi selama
S: Pasien merasa periode pra operasi dan pasca
takut dengan operasi operasi, termasuk obat-obatan pra
yang akan dilakukan. operasi, tinggal di ruang
pemulihan dan program pasca
operasi.
Terapi relaksasi
Ajarkan dan usahakan pasien
untuk: nafas dalam berbalik turun
dari tempat tidur. Membebat
bagian yang dibedah ketika batuk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker vulva adalah kanker yang menyerang bagian luar sistem reproduksi wanita
(vulva). Area ini termasuk bagian depan vagina, bibir vagina (labia), klitoris, dan kulit serta
jaringan yang menutupi tulang kemaluan.
Kondisi ini seringkali menyerang bagian luar bibir vagina dan jarang menyerang bibir
16
vagina bagian dalam dan klitoris. Kanker ini tergolong jarang dibandingkan dengan kanker
kelamin lainnya seperti kanker ovarium atau kanker uterus.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh penulis, oleh
karena itu penulis sangat berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Dan harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi mahasiswa Keperawatan. Atas perhatian teman- teman, pembaca, penulis
ucapkan banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayat, W., & Ramli, I. (2017). Kanker Vulva. Radioterapi & Onkologi Indonesia, 8(1), 1-
12
Albuquerque K. Part 23: Vulva Cancer. In: Lu JJ, Brady LW (ed.). Decision Making in
Radiation Oncology Vol. 2. Verlag Berlin Heidelberg: Springer. 2011.pp. 703-24.
Surveillance, Epidemiology and End Results (SEER). Stat fact sheet program on vulva cancer.
2013. Available at http://seer.cancer.gov/statfacts/html/vulva.html
17
Kang HK, Yun JH, Son YM, Roh JY, Lee JR. Photodynamic Therapy for Bowen's Disease.
Ann Dermatol 2014: 24 (2) pp. 241-5
18