WAHAM
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan ia memiliki suami pekerja bangunan. Klien mengatakan suaminya
suka selingkuh dan memukul. Klien mengatakan ibu mertuanya suka mencuri
makanan. Tatapan mata klien sedih ketika bercerita sedih.
2. Diagnosis keperawatan
Perubahan proses pikir: waham curiga.
1. Orientasi
Salam terapeutik
“Assalamualaikum perkenalkan nama saya rahim Saya perawat yang dinas pagi ini
diruang Shinta. Saya dinas dari pukul 07.00 – 14.00. saya akan merawat Ibu hari ini.
Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu E hari ini? Tidurnya semalam nyenyak tidak? Sekarang mas
ada keluhan tidak? Ada rasa pusing tidak?”
Kontrak
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang ibu rasakan sekarang? Berapa lama ibu
kita mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Dimana sebaiknya kita
berbincang-bincang?”
2. Kerja
“Saya mengerti ibu E merasa jika suami dan ibu mertua tidak menyukai ibu tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya karena ibu mertua bu E sudah tidak ada lagi. Bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang terputus tadi. Tampaknya ibu kelihatan sedih, bisa ibu ceritakan apa yang
membuat ibu sedih? O.. jadi ibu merasa bahwa barang-barang ibu dicuri oleh suami dan ibu
mertua. Biasanya pada pukul berapa barang-barang ibu hilang? Jadi biasanya barang ibu
hilang pada pukul 11.00 siang. Lalu suami ibu bekerja pada pukul berapa? Oh, jadi suami ibu
bekerja pada pukul 08.00-17.00 wib. Jadi setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00 suami berada
dimana? Iya bu suami ibu pada pukul 11.00 berarti tidak dirumah ya. Ibu hobinya apa selama
dirumah? O jadi ibu suka memasak. Karena Ibu E suka memasak mari kita masukan ke
jadwal kegiatan sehari-hari.”
3. Terminasi
Evaluasi subjektif
‘’Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap?’’
Evaluasi objektif
‘’Jadi apa saja yang kita bicarakan tadi bu? Bisakah ibu ulangi lagi yang kita bicarakan tadi’
Orientasi :
Salam terapeutik
PERAWAT : “Assalamualaikum Ibuk. Selamat pagi.
PERAWAT : Perkenalkan nama saya abdul rahim. Saya perawat yang dinas pagi ini diruang
Mawar. Saya dinas dari pukul 08.00 – 14.00 nanti. Saya yang akan merawat Ibu hari ini.
Nama ibu siapa? Ibuk senang dipanggil apa ya, buk?”
Evaluasi/validasi
PERAWAT : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
PERAWAT : Apakah tidurnya semalam nyenyak tidak, buk?
PERAWAT : Sekarang apakah ibuk ada keluhan ? Ada rasa pusing tidak, buk?”
Kontrak
PERAWAT : “Baiklah ibuk, sekarang bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa
yang ibu rasakan, buk?
PERAWAT : Berapa lama ibu kita mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit,
buk?
PERAWAT : Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, buk? Bagaimana kalau di sini saja,
buk?”
PERAWAT : Baiklah kalau begitu, buk.
Kerja :
PERAWAT : “Saya mengerti ibu merasa jika suami dan ibu mertua tidak menyukai ibu tapi
sulit bagi saya untuk mempercayainya karena ibu mertua ibu sudah tidak ada lagi.
PERAWAT : Kalau begitu, Bisakah kita lanjutkan pembicaraan yang terputus tadi, buk?
PERAWAT : Tampaknya ibu kelihatan sedih, bisa ibu ceritakan apa yang membuat ibu
sedih?
PERAWAT : O.. jadi ibu merasa bahwa barang-barang ibu dicuri oleh suami dan ibu mertua
ibuk.
PERAWAT : Biasanya pada pukul berapa barang-barang ibu hilang?
PERAWAT : Jadi biasanya barang ibu hilang pada pukul 11.00 siang ya, buk?
PERAWAT : Lalu suami ibu bekerja pada pukul berapa, buk?
PERAWAT : Oh, jadi suami ibu bekerja pada pukul 08.00-17.00 wib.
PERAWAT : Jadi setiap hari dari pukul 08.00 – 17.00 suami berada dimana, buk?
PERAWAT : Iya bu suami ibu pada pukul 11.00 berarti tidak dirumah ya, buk?
PERAWAT : Ibu hobinya apa selama dirumah, buk?
PERAWAT : O... jadi ibu suka memasak.
PERAWAT : Karena Ibu suka memasak, mari kita masukan ke jadwal kegiatan sehari-hari
ibuk ya, buk.”
Terminasi :
Evaluasi subjektif
PERAWAT : ‘’Apa yang ibuk rasakan setelah kita berbincang-bincang tadi, buk?
PERAWAT : Baguslah, kalau begitu buk.
Evaluasi objektif
PERAWAT : ‘’Jadi apa saja yang telah kita bicarakan tadi bu? Bisakah ibu ulangi lagi yang
kita bicarakan tadi’
PERAWAT : Iya, benar sekali bu.