Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN TUGAS 1

KEPERAWATAN BENCANA (BENCANA SOSIAL)

OLEH:

KELOMPOK 10

Messy Wulandari (18301056)

Muklis (18301057)

Suja Lasmini (18301071)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang maha pengasih, penulis panjatkan puji
syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dapat mneyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah penulis sususn
dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat mempelancar pembuatannya. Makalah ini belum sempurna, penulis
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan di masa
mendatang.

Pekanbaru,03 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II: PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian Bencana Sosial.....................................................................3
B. Penyebab Terjadinya Bencana Sosial....................................................4
C. Dampak Bencana Sosial ........................................................................4
D. Cara Penanggulangan Bencana Sosial...................................................5
BAB III: PENUTUP..........................................................................................7
A. Dimpulan................................................................................................7
B. Saran ......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


bencana menyebutkan definisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat,
sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan
sampai kematian.Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk
mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan.
Tak hanya bencana alam yang berjejer menjadi ancaman nyata di
Indonesia.Sederet bencana sosial pun jamak terjadi di negeri ini.Kekacauan akibat
bencana sosial pun tak bisa dipandang sebelah mata. Bencana apapun akan
menghadirkan kesulitan dan kepayahan. Mencegah dan mengurangi risiko
bencana wajib menjadi bagian dari rutinitas masyarakat sehari-hari.
Namun pada daerah yang memiliki tingkat bahaya (hazard) serta
kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang tinggi tidak akan memberi dampak
yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap
bencana (disaster resilience), yaitu evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketahanan terhadap
bencana yang cukup.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendeskripsikan Tentang Bagaimana “ Bencana Sosial?”

1
b. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tentang Pengertian Bencana Sosial.
b. Mendeskripsikan Tentang Faktor Penyebab Terjadinya Bencana Sosial.
c. Mendeskripsikan Tentang Dampak Bencana Sosial.
d. Mendeskripsikan Tentang Cara Penanggulangan Bencana Sosial..

e.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bencana Sosial

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Guna menghindari kerugian yang lebih besar dan mencegah agar masalah
yang sama tidak terjadi lagi, maka penanganan terhadap korban bencana sosial
perlu mendapat perhatian khusus dan menyeluruh.

Penanganan bencana sosial perlu dilakukan secara profesional sistemik dan


berkelanjutan dengan sebanyak mungkin melibatkan partisipasi masyarakat.
Proses tersebut mencakup berbagai kegiatan pada tataran hulu berupa pencegahan
dan kesiapsiagaan untuk menghindari dan memperkecil kemungkinan terjadinya
masalah, serta berbagai kegiatan pada tataran hilir berupa rehabilitasi dan
rekonstruksi sosial bagi dampak-dampak yang ditimbulkannya terutama pada
masalah kesehatan.

Berbagai konflik serta problem sosial beberapa tahun terakhir masih sering
terjadi, khususnya konflik sosial horizontal antar penduduk,  kelompok dan
ledakan penduduk yang melonjak. Hal ini merupakan ancaman serius bagi suatu
daerah, disamping itu yang termasuk dalam ruang lingkup bencana sosial adalah
kecelakaan, kebakaran, kemiskinan, kekerasan serta ketidakadilan.

Dampak nyata dari persoalan ini adalah terjadinya kerugian yang besar mulai
dari harta benda, nyawa manusia, serta kerusakan tatanan dan pranata social yang
dapat memicu pada masalah kesehatan.

3
B. Penyebab Terjadinya Bencana Sosial

1. Era globalisasi, perubahan yang sangat cepat dalam setiap sendi-sendi


kehidupan masyarakat membawa kompleksitas permasalahan dan
tantangan. Permasalahan ini mencakup aspek psikologis, sosial, budaya,
nilai, norma, agama dan mencangkup masalah kesehatan. Permasalahan ini
berdampak kepada hal-hal berikut.
a. Ketergantungan antar kawasan semakin tinggi;
b. Perkembangan IPTEK yang makin pesat;
c. Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat, dan
d. Tuntutan terhadap peningkatan layanan profesional dalam berbagai
aspek kehidupan manusia.

Hal tersebut diantaranya dalam bidang pendidikan.(Tirtarahardja, 1994). Ini


dapat menciptakan kesenjangan sosial antara masyarakat yang memiliki
taraf pendidikan yang rendah dan memicu problem sosial di suatu daerah
yang terancam akan dampak perkembangan arus IPTEK yang cepat.

2. Era globalisasi juga memicu munculnya berbagai kelompok dalam


masyarakat, baik yang bertendensi religi, politik, ekonomi, sosial bahkan
kelompok-kelompok kriminal (baca: gank). Sepintas dapat dipahami
bahwa munculnya kelompok-kelompok tersebut lebih disebabkan tuntutan
lingkungan; yang pada akhirnya membutuhkan pola-pola pikir dan tindak
tertentu. Huntington (2001:15)

C. Dampak Bencana Sosial

Thomas R. Malthus (Moegiadi, 2002) menjelaskan perubahan yang akan


terjadi sebagai dampak arus globalisasi dalam aspek sosial budaya
masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut terjadi pada berbagai sektor vital
kehidupan masyarakat yang meliputi :
1. LingkunganKehidupan

4
Pengrusakan lingkungan merupakan salah satu dampak negatif yang
sangat parah pada beberapa belahan dunia; termasuk dalam tatanan
geografis negara Indonesia.Penggunaan dan pemanfaatan sumber alam
yang tidak terencana dengan sitem pengelolaan yang tidak wajar
mengakibatkan terjadinya bencana alam yang tidak terkendalikan.Seperti :
banjir, tanah longsor, abrasi pantai, kemarau panjang serta kemajuan yang
dicapai oleh negara-negara industri menimbulkan polusi yang menambah
kompleksitas permasalahan lingkungan serta kesehatan.
2. Sektor Sosial Ekonomi
Meningkatnya jumlah masyarakat yang miskin, angkapengangguran
mengalami peningkatan berbarengan dengan runtuhnya perekonomian
bangsa baik dalam bidang migas ataupun non migas sebagai dampak krisis
ekonomi (kemiskinan) dan moneter yang berkepanjangan. Di lain pihak,
pertambahan jumlah pemuda yang berumur di bawah 14 tahun dan orang
dewasa di atas 65 tahun tidak berimbang dengan pertumbuhan ekonomi
yang sehat menambah pincang sistem sosial budaya masyarakat. Sistem
asuransi kesehatan serta jaminan sosial yang belum memadai serta
melonjaknya jumlah imigran yang menimbulkan pergeseran nilai yang
tidak jarang menimbulkan ketegangan, petentangan dan perselisihan yang
berbau SARA. Permasalahan sosial budaya masyarakat pada akhirnya
berdampak negatif juga terhadap program sanitasi dan kesehatan
masyarakat itu sendiri, sehingga mempermudah terjadinya epidemik,
seperti HIV/AIDS atau yang terakhir ini menggemparkan dunia yaitu
wabah SARS.

D. Cara Penanggulangan Bencana Sosial

1. Perbaikan di bidang pendidikan program sanitasi dan kesehatan


masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit epidemic di lingkungan
masyarakat.

5
2. Analisis geografis terhadap kemiskinan di perkotaan khususnya lebih
memperhatikan pada aspek urbanisasi berlebih, yaitu suatu keadaan tidak
mampunyai kota-kota yang menyediakan fasilitas pelayanan pokokdan
kesempatan kerja memadai untuk penduduk yang bertambah dengan pesat.
Menurut Manning (1985).
3. Penggunaan dan pemanfaatan sumber alam yang terencana dengan sistem
pengelolaan yang wajar sesuai dengan ketetentuan, serta pemanfaatan
perkembangan IPTEK untuk lingkungan kehidupan yang dapat
meminimalisir dampak permasalahan pada lingkungan dan kesehatan.
4. Sarana kekuasaan yang digunakan untuk mendapatkan ketaatan dengan
kekuasaan paksaan berjumlah tiga macam, yaitu sarana kekuasaan paksaan
fisik, antara lain berupa senjata yang dipegang oleh polisi dan militer,
senjata nuklir, dan senjata modern lainnya yang dimiliki oleh suatu negara.
Sarana kekuasaan ekonomi, seperti pekerjaan, uang, proyek, kesempatan
berusaha, dan bentuk-bentuk kapital lain yang dapat juga dijadikan sebagai
alat untuk mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum serta mengatasi konflik sosial dalam arti sebenar- benarnya dan
seadil- adilnya.
5. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, mengamalkan nilai-
nilai Negara seperti Pancasila dan memperkuat setiap ajaran agama dengan
sebaik- baiknya.
6. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial budaya bangsa.

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

a. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan terror.
b. Yang termasuk dalam ruang lingkup bencana sosial adalah kecelakaan,
kebakaran, kemiskinan, kekerasan serta ketidakadilan.
c. Dampak nyata dari persoalan ini adalah terjadinya kerugian yang besar
mulai dari harta benda, nyawa manusia, serta kerusakan tatanan dan
pranata social yang dapat memicu pada masalah kesehatan.
d. Era globalisasi, perubahan yang sangat cepat dalam setiap sendi-sendi
kehidupan masyarakat membawa kompleksitas permasalahan dan
tantangan. Permasalahan ini mencakup aspek psikologis, sosial, budaya,
nilai, norma, agama dan mencangkup masalah kesehatan.
e. Era globalisasi juga memicu munculnya berbagai kelompok dalam
masyarakat, baik yang bertendensi religi, politik, ekonomi, sosial bahkan
kelompok-kelompok kriminal (baca: gank).
f. Perubahan yang akan terjadi sebagai dampak arus globalisasi dalam aspek
sosial budaya masyarakat.
g. Pengrusakan lingkungan merupakan salah satu dampak negatif yang
sangat parah pada beberapa belahan dunia; termasuk dalam tatanan
geografis negara Indonesia.
h. Permasalahan sosial budaya masyarakat pada akhirnya berdampak negatif
juga terhadap program sanitasi dan kesehatan masyarakat itu sendiri,
sehingga mempermudah terjadinya epidemik, seperti HIV/AIDS atau yang
terakhir ini menggemparkan dunia yaitu wabah SARS.

7
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan, karena
penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata empurna dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang lebih baik.
C.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ita Rustiati Ridwan. 2010. Menyikapi Bencana Sebagai Fenomena Sosial


Terintegrasi. Geografi Gea, 10 (1), 33-41.

Bosman Batubara,http://geologi.iagi.or.id/2010/01/22/bencana-sebagai
fenomenon-sosial/ bnpb.go.id, https://bnpb.go.id/home/definisi

Soekanto, S (2001) Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada.

Tirtarahardja, U (1999). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.

Manning, C (1985). Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal


diKota.Jakarta: PT Gramedia.

Moegiadi (2002).“ Permasalahan dan Tantangan Abad 21dengan Implikasi Sektor


Pendidikan”. Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan. No. 3 .10-14.

Anda mungkin juga menyukai