Johanes: Eh kamu lagi Apa sihh?Sibuk sendiri sama gadget kamu sendiri aja.(sambil
mendolong bahu Araditya).
Araditya: sellow sellow.....kamu gak lihat apa,?ada mata kan?ngapain nanyaa..
Biasa, lagi Main Game Online.Gitu aja Massa Gak Tahu??Mobile Legend lhoo.sook polos kamu
kalau gak tau ML itu apa.(Berlagak Sombong)
Johanes: Game Online?zaman apa tuhh??? Setahuku Udah gak Jaman...(Berlagak Lebih Sok
Tahu)
Araditya: kampunggg bangettt sihh.. Hahaha(Tertawa)Kamu mau diajari gak??? (Menjawab
Pertanyaan Dengan Sombong)
Johanes: Hmmm...... Boleh Deh
Sesampainya Di Warnet....
Johanes: Ibu..,,, Saya Mau Minta Uang Untuk Jajan... (Sedikit Ketakutan Bila Tidak Diberkan)
Ibu: Baiklah.. Berapa ? 20 Ribu Cukup gakk??
Johanes: Baiklah bu Terima kasih ya Ibu
Rivaldy: Eh John Kamu Jangan Terlalu Dekat Dengan Araditya Karena Dia itu
Bandel...
Benny: Iya, Bener Tuh....(Langsung Menyahut)
Johanes: Ah Tidak Juga.. Dia Baik Kok....
Keesokan Harinya Di Sekolah
Mulai Lama Berteman Dengan Araditya.Johanes Makin Membandel Saja Hingga Dia Berani
Melawan Ibunya..
Johanes: Eh Ibu. Saya Mau Ke Warnet... Saya Minta Uang Atau Tidak Saya pergi Dari Rumah..
Ibu: Baiklah Nak.. Ibu Berikan Uang.. Tapi Jangan Harap Kamu Pulang Selamat..
Johanes: Ah Bodo.. Saya Gak Pikirin
Kenakalan Dia Makin Menjadi. Dia Tak Pulang Kerumah.. Tapi Dia Malah
Mabuk-Mabukan Bersama Teman-Temannya Di Sekitar Warnet.
PERGAULAN BEBAS
BABAK I
(Tampak keadaan berantakan di pinggiran jalan, yang banyak oleh botol-botol minuman keras,
puntung rokok dan bungkus-bungkus rokok, 3 pemuda sedang menenggak minuman keras
mereka adalah Dydon, Exel dan Feky)
EXEL : “Aku suka kehidupan seperti ini, Bebas! Tak ada yang mengaturku, Aku akan melakukan apa
saja yang ku mau tanpa ada yang mengaturku. Ayo teman -teman kita maabuk”
DYDON : “Yoi bro! kamu senang aku juga senang, ayo kita happy”
FEKY : “Ayo minum lagi, ini minumannya”
(Feky lalu menyodorkan gelas minuman keras ke Dydon. Beberapa saat kemudian lewatlah Icha,
Sella danWasty melewati tempat itu)
EXEL : “Eh ada cewek! Hai cewek,,, gangguin kita donk!”
DYDON : “Baru pulang kuliah ya? Hallo sayang”
FEKY : “Eh jangan digangguin. Biarkan sajalah”
(Sambil menyuruh teman-temannya duduk Feky melanjutkan menuang minuman keras ke gelas,
sementara Icha dan teman-temannya terus meneruskan perjalanannya sambil berbisik-bisik)
EXEL : “Eh mereka tahu tidak kalau kita penguasa daerah sini, lewat sini ya harus tegur. Mentang-
mentang mahasiswa lagaknya minta ampun”
DYDON : “Eh ngomong-ngomong soal mahasiswa, mereka sekarang hobby bentrok ya, saling bela
sukulah, apalah, heran! Jaman sekarang kok masih ada tawuran. Mending kita donk senang-
senang gini, iya gak bro?”
EXEL : “Iya dong!”
FEKY : “Eh teman-teman, Saya beli minum dulu, minumnya sudah habis”
EXEL : “Iya tapi cepat ya. Jangan kelamaan kamu”
FEKY : “Siip!”
(Beberapa saat kemudian, Feky datang bersama Vera, sambil menyimpan minuman
belanjaannya, Feky memperkenalkan Vera)
FEKY : “Eh ini temanku, namanya Vera, kenalan dong”
EXEL : “Panggil aku Exel suka buat kesel tapi sumpah deh sampai mati kamu tidak akan nyesel
kenalan sama Exel. Ha ha....”
(Sambil tertawa Exel menyodorkan tangannya)
VERA : “Aku Vera, salam kenal”
DYDON : (sambil mengulurkan tangan)“Aku Dydon, silahkan duduk!”
FEKY : “Ayo gabung saja, kita Cuma minum-minum sedikit kok!”
VERA : “Sedikit saja ya, tidak biasa nih”
EXEL : “Tidak apa-apa kok, sedikit juga boleh,
(Mereka berempat melanjutkan minum-minum hingga mereka mabuk)
DYDON : “Nikmati saja kehidupan kita ini, selagi kita masih hidup, ya senang-senang dulu”
VERA : “Tiap hari kalian begini terus, ya? Ehm, maksudku mabuk-mabukkan terus begitu?”
EXEL : “Setiap kali bertemu minuman, pasti seperti ini dong!” tapi kalau sudah kosong, paling-paling
duduk gembel, deh!”
(Keempatnya tertawa terbahak-bahak).....
FEKY : “Eh kamu mau coba yang lebih hebat ,gak? Lebih enak, yang ini bisa bikin kamu melayang dan
yang pasti kamu bisa lebih happy, pokoknya oke”
VERA : “Apa sih?”
FEKY : “Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa, soalnya…”
(Belum selesai Feky melanjutkan perkataanya, tiba-tiba Icha, Sella dan Wasty datang dan
memanggil Vera)
VERA : “Vera…Vera.. ke sini sebentar!”
(Dengan langkah sempoyongan Vera mendekati teman-teman kuliahnya)
SELLA : “Eh Vera mereka itu preman, jangan bergaul sama mereka. Bahaya, lho!
ICHA : “ Iya Ver, mereka itu pemabuk yang tiap hari kerjanya cuma malak orang, tidak pantas kamu
bergaul sama mereka”
VERA : “Tapi mereka baik kok”
WASTY : “Baik sih baik, tapi mereka itu pengguna narkoba, suka berdagang narkoba, nanti malah kamu
bisa jadi pecandu, trus nanti ditangkap Polisi, kamu mau?”
(Saat teman-teman Vera sedang menasihati Vera, Feky berteriak)
FEKY : “Hey sudah habis ngobrolnya?”
EXEL : “Lama amat sih, cepat dong omongnya kita mau bersenang-senang nih.”
ICHA : “Eh Vera, sebaiknya kami pulang, saya takut sama mereka, kamu juga pulang ya”
(Vera hanya mengangguk dan meninggalkan teman-temannya, sementara teman-temannya pergi,
Feky, Exel dan Dydon sedang memakai narkoba)
VERA : “Eh apaan tuh?”
DYDON : “Sudah kamu duduk dulu”
EXEL : “Mau coba? Pokoknya mantap deh! Kamu akan lebih asyik kalau pakai ini, lebih enjoy,
pokoknya happy”
VERA : “Gimana cara makainya?”
(Feky langsung memperagakan cara memakai narkoba dan Vera langsung mencobanya)
DYDON : “Rasanya gimana, Ver?”
VERA : “Hmmmm lumayan, tapi kok biasa saja?”
FEKY : “Ah efeknya belum naik tuh! Harus ditambahkan dengan ini”
(Feky menyodorkan minuman keras, tanpa berpikir lebih lama, Vera langsung menghabiskan
minumannya, dan beberapa menit kemudian........)
VERA : “Wah enak banget, rasanya seperti mau terbang, huh I’m happy, asyik banget”
EXEL : “Nah gitu dong, itu baru namanya mahasiswa gaul berimajinasi tinggi, biar nanti kamu bisa
berorasi alias omongan rakyat sakit hati”
(Tanpa terasa hari semakin gelap, Vera pun pamit pulang)
VERA : “Eh teman-teman aku balik duluan ya”
FEKY : “Oke hati-hati
(Vera langsung berjalan pulang meninggalkan mereka, tapi tiba-tiba Ia kembali lagi)
EXEL : “Ver,kenapa balik lagi? Ada apa? Ada masalah? Ada yang ganggu kamu?”
VERA : “Tidak...tidak ada apa-apa, Cuma.....
(Vera tidak melanjutkan kata-katanya. Dia berkata tersendat-sendat)
“Tidak, aku Cuma mau perlu dengan Exel sebentar saja. Bisa,kan?”
(Dengan raut wajahnya yang penuh tanda tanya, Exel menghampiri Vera,dan percakapan singkat
merekapun selesai dan Vera pulang)..
FEKY : “ Exel, sini kamu! Ada apa sih Vera memanggil kamu? Jangan-jangan Vera suka sama kamu,
ya?”
EXEL : “Ah, sembarang aja kamu.”
DYDON : “Sudahlah, Bro. Sudah cukup gadis-gadis yang jadi korban kamu.”
EXEL : “Woii! Dasar Piktor alias pikiran kotor. Vera tidak suka sama saya. Tapi, dia suka sama barang
saya.”
DYDON : “ Nah, sama saja, kan? Barangmu kan milikimu juga? Jadi, sama saja, dong. Sama-sama
bejatnya, bahkan keterlaluan lagiiii...”
EXEL : “Bukan barang yang itu, tapi yang ini nih!”
(Exel mengeluarkan ganja dari sakunya dan menunjukkannya kepada Feky dan Dydon).
FEKY : “ Oh, itu ya? Kenapa tidakbilang dari tadi? Wah, berarti si Vera sudah kecantol ganja nih.”
DYDON : “Namanya juga ganja. Sekali kena, pengennya pake terus.”
FEKY : “Hey, men. Perasaanku tidak enak, Nih! Sebaiknya kita pulang saja. Aku takut terjadi
sesuatu.”
DYDON : “Ok. Lagian sudah larut malam, Nih! Ayo, kita pulang!” Oh, ya. Esok ngumpul di sini lagi ya,
bro!”
(Mereka bertiga pun pulang sambil berjalan sempoyongan)
BABAK II
(Di rumah, Vera sedang ditunggu orang tuanya, tidak lama kemudian, Vera muncul dalam
kondisi mabuk. Dengan tergopoh-gopoh, Vera masuk ke dalam rumah).
BABAK III
BABAK IV
“Penyesalan selalu datang terlambat. Ketika kita telah jauh jatuh dalam kesalahan. Oleh karena itu,belajarlah
dari kesalahan untuk menjadi lebih baik karena tak seorang punluput dari kesalahan.