Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

GEOGRAFI PARIWISATA
“GEOSFER SEBAGAI SUMBER DAYA WISATA SERTA KERAGAMAN
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA”

DOSEN PENGAMPU
Yulia Novita, S.pd.I, M.par

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
DONI SAPUTRA(11811213163)
FAHMI WAHYUDI (11811213)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
1442 H/2021 M

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan
judul “Geosfer Sebagai Sumber Daya Wisata Serta Keragaman Objek Dan Daya
Tarik Wisata“ dengan baik. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
kelompok dengan mata kuliah Geografi Pariwisata yang diberikan oleh dosen
pengampu yaitu IbuYulia Novita, S.Pd.I, M.Par.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh teman teman yang telah
berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini secara optimal
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin. Terima kasih
pula kami ucapkan kepada ibuk dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terima kasih tak
lupa juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu proses
pembuatan makalah ini.
Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Maka dari itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama dan bagi para pembaca
umumnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan
sekian dan terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb

Pangkalan Nyirih, 14 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Geosfer Sebagai Sumber Daya Wisata 3


B. Keragaman Objek Dan Daya Tarik Wisata 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 17

B. Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative statis
karena pada waktu tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi
gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api, atmosfer, hidrosfer dan biosfer
umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami
perubahan-perubahan.
Geosfer, yaitu permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian
dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan,
kulit bumi), hidrosfer (lapisan air), dan biosfer (lapisan kehidupan). Geosfer
atau permukaan bumi tadi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau
kelingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan.
Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada
bumi terletak pada permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan
lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap kehidupan bumi. Berpengaruh pada Potensi Wisata & Aktifitas
Wisata.
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang
berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk
datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Pembangunan suatu objek
wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi daya tarik yang
dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada criteria keberhasilan
pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Geografi Pariwisata?
2. Ruang Lingkup Geografi Pariwisata?
3. Apa Konsep-Konsep Dalam Kepariwisataan?

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Geografi Pariwisata
2. Ruang Lingkup Geografi Pariwisata
3. Untuk Mengetahui Konsep-Konsep Dalam Kepariwisataan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Geosfer Sebagai Sumber Daya Wisata


1. Pengertian Geosfer
Geosfer, yaitu permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian
dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan,
kulit bumi), hidrosfer (lapisan air), dan biosfer (lapisan kehidupan). Geosfer
atau permukaan bumi tadi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau
kelingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan
dan perbedaan tadi tidak terlepas dari adanya relasi keruangan dari unsur-
unsur geografi yang membentuknya (Nursid Sumaatmadja, 2001:11).1
Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada
bumi terletak pada permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan
lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap kehidupan bumi. Berpengaruh pada Potensi Wisata & Aktifitas
Wisata.
Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer), hidrosfer
dan sampai biosfer, dan antroposfer. Kalau kita amati sepintas masing-
masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau kita perhatikan secara lebih
mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling berinteraksi
membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masing-masing
lapisan bumi tersebut.
Karakteristik dan sifat dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang
relative statis dan ada yang sangat dinamis . litosfer umumnya bersifat relaif
statis, dikatakan relative statis karena pada waktu tertentu menjadi sangat
dinamik, misalya saat terjadi gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api,
atmosfer, hidrosfer dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap
waktu dapat mengalami perubahan-perubahan.

1
Sumaatmadja,Nursid.2001.Metode Pembelajaran Geografi. Jakarta: Bumi. Aksara

3
2. Lingkup Geosfer
a. Atmosfer
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung tersebut membentang
dari permukaan bumi ke atas beratus-ratus kilometer. Gejala yang
terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban
udara, dan hujan disebut unsur cuaca.2
b. Litosfer
Litosfer atau disebut juga kerak bumi adalah lapisan bumi yang
paling luar dan keras. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan
lapisan lainnya. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan
lainnya.3
c. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik
air tawar maupun air laut. Air yang ada dipermukaan bumi jumlahnya
tetap hanya mengalami siklus atau daur hidologi. Hidrosfer adalah
bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya semua jenis
sumber air atau tubuh perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan
yang di maksud meliputi perairan laut dan samudera, air permukaan di
daratan, air tanah dan air yang terdapat di atmosfer.

d. Biosfer
Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer,
litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan jehidupan. Biosfer sering juga
di sebut dengan lapisan kehidupan. Biosfer adalah kesatuan hidup flora
dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor ligkungan yang
berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah
iklim (klimatik), tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic).
e. Antroposfer
2
Arumaningtyas, 2009. Studi Kecerlangan Langit Terhadap Visibilitas Hilaal..
3
Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa. Jakarta : Universitas
Terbuka.

4
Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di
permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktifitasnya
kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya berimpitan dengan
biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat terpisah.
Antroposfer berimpitan dengan biosfer apabila manusia dapat hidup
secara normal dan alami tanpa rekayasa yang canggih, misalnya pada
ruang yang sesuai dengan untuk pemukiman baik pedesaan maupun
perkotaan.

3. Hubungan Atmosfer Dengan Pariwisata


Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Gejala yang terdapat pada atmosfer,
seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban udara, dan hujan disebut
unsur cuaca.

4. Hubungan Litosfer Dengan Pariwisata


Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit
Bumi. Litosfer ini sangat berpengaruh terhadap tempat tempat
pariwisata khususnya di kawasan daerah khars, Gunung berapi dll.
contohnya sebagai berikut:
a. Goa
Gua merupakan lubang alamai di dalam tanah yang di lapisi
batuan kapur yang membentuk stalaktit dan stalakmit pada
dinding-dinding gua tersebut. Gua terbentuk bisa secara alami
maupun buatan manusia, gua banyak terdapat diseluruh
permukaan bumi, bahkan dibawah lautan pun ada, proses
terbentuknya gua bisa melalui proses alami, contohnya pelarutan
batuan alam oleh air hujan sehingga menyebabkan celah di dalam
tanah yang semakin besar dan membentuk gua, Sehingga gua

5
tersebut dapat di manfaatkan juga sebagai daerah pariwisata
melihat dari keindahan stalaktit dan stalakmit yang menjadikan
daya tarik bagi gua tersebut.
b. Gunung
Gunung atau Pegunungan yaitu daerah yang terbentuk karena
adanya pergerakan lempeng tektonik antara lempeng samudara
dan lempeng benua yang saling berbenturan sehingga akan
menghasilkan pengunungan, gunung merapi maupun
pegunungan. Daerah gunung atau pegunungan juga memberikan
keindahan untuk di bukanya tempat wisata alami.
c. Karang
Batuan karang adalah batuan yang terdapat di pesisir maupun
di dalam perairan laut yang terkikis dengan gelombang air laut.
Batuan karang terbentuk secara alami akan menjadi daya tarik
suatu wilayah pantai yang mempunyai karang yang bagus,
Sehingga suatu obyek pariwisata pantai selain yang menarik
selain dari segi hidrosfer juga litosfer berupa karang tersebut.
Karang yang bagus tersebut banyak di minati wisatawan salah
satunya untuk foto-foto, Limb Climbing, dan lain-lain.

5. Hubungan Hidrosfer Dengan Pariwisata


Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti ‘air’ dan sphere
‘lapisan’, jadi hidrosfer dapat diartikan sebagai lapisan air. Hidrosfer
meliputi semua jenis perairan yang ada di darat, laut, dan di udara. Air
bukan merupakan hal yang asing lagi bagi kita, karena setiap saat kita
selalu menggunakannya untuk berbagai aktivitas.
Hidrosfer sangat berperan penting terhadap pariwisata salah satunya
sebagai berikut:

6
a. Wisata Alami
1) Sungai
Sungai adalah sejumlah massa air tawar yang mengalir secara
alami pada suatu lembah memanjang. Sebuah sungai dengan
anak-anak sungainya mengalir pada suatu daerah aliran yang
disebut dengan DAS (Daerah Aliran Sungai). DAS adalah sebuah
sungai dengan anak-anak sungainya merupakan saluran air dari
suatu daerah aliran dan disebut dengan DAS (Daerah Aliran
Sungai). Sungai yang mempunyai kejernihan dan kemurnian pada
alirannya yang bersih memberikan dampak positif untuk di
jadikan tempat wisata.
2) Laut
Fenomena hidrosfer yang paling luas adalah laut, dimana
luasnya ini lebih dari 70% dari luas seluruh permukaan bumi.
Laut merupakan kumpulan massa air asin yang terdapat pada
sebuah cekungan yang sangat luas. Laut merupakan tempat
pariwisata yang sangat di menarik dengan melihat gelombang
kecil maupun besar yang di jadikan para wisatawan untuk
berenang dan berselancar dll.
3) Danau
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang
digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan
tersebut dikelilingi oleh daratan. Semakin danau itu luas dan
mempunyai factor pendukung seperti Litosfer akan menambah
pesona danau tersebut menjadi menarik dan biasa dimanfaatkan
sebagai obyek pariwisata.
4) Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
bebatuan di bawah permukaan tanah. Hubungan air tanah sebagai
tempat pariwisata adalah Sumber Air Panas, Mata air panas atau
sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat

7
keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara
geotermal. Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh
geotermal (panas bumi), Semakin dalam letak batu-batuan di
dalam perut bumi, semakin meningkat pula temperatur batu-
batuan tersebut dan sebaliknya semakin dangkal batuan tersebut.
Sehingga daerah yang memiliki mata air panas akan menjadi
daerah wisata pemandian air hangat dan, berpotensi bagi
pembangunan pariwisata.

b. Wisata Buatan Hidrosfer


Wisata buatan yang berkaitan dengan Hidrosfer salah satunya
adalah Kolam pemandian atau kolam renang, hal tersebut ada
campur tangan manusia sehingga wisata buatan ini menjadi obyek
wisata yang sangat di gemari wisatawan.

6. Hubungan Biosfer Dengan Pariwisata


Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer,
litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan kehidupan. Biosfer sering juga di
sebut dengan lapisan kehidupan.
Biosfer adalah kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka
bumi. Faktor-faktor ligkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan
flora dan fauna di antaranya adalah iklim (klimatik), tanah (edafik), dan
mahluk hidup (biotic).
Biosfer dapat dimanfaatkan sebagai pariwisata yang menguntungkan,
dan dapat dijadikan sebagai pelestarian flora dan fauna. Contoh dari
Biosfer yang dimanfaatkan sebagai pariwisata adalah sebagai berikut :
a. Suaka Marga Satwa.
b. Kebun Binatang.
c. Hutan Lindung.
d. Taman Nasional.
e. Cagar Alam.

8
7. Hubungan Antroposfer Dengan Pariwisata
Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di
permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktifitas kehidupan.
Dengan demikian antroposfer adalah lapisan kehidupan bagi umat
manusia, oleh karena manusia memiliki akal budi, daya cipta dan
kreatifitas maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer
sesuai dengan pengtahuanan tehnologi yang mereka miiki. Pemanfaatan
antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti
pemukiman (prdesaan dan perkotaan), persawahan, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan dan kepariwisataan.
Dalam kehidupan sehari-hari Antroposfer biasanya lebih dikenal
dengan kehidupan bermasyarakat, Budaya, kebiasaan, dan kegiatan
keseharian seperti bekerja, bertani, dan lain lain. Contoh dari Antroposfer
yang dijadikan pariwisata adalah sebagai berikut :
a. Wisata Budaya.
b. Wisata Agama.
c. Agro Wisata.
d. Wisata Kuliner.

B. Keragaman Objek Dan Daya Tarik Wisata


Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas
yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung
untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik yang tidak
atau belum dikembangkan merupakan sumber daya potensial dan belum
dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi
kepariwisataan. Tanpa adnnya daya tarik di suatu daerah atau tempat
tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

9
Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan
disebutkan bahwa objek dan daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi
sasaran wisata terdiri atas :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
berwujud keadaan alam, flora, dan fauna.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan
budaya, wisata agro, wisata buru, wista petualangan alam, taman
rekreasi, dan komplek hiburan.

Objek dan daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal


Pemerintah di bagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Objek Wisata Alam
Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi
serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami
maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi objek wisata alam dapat
dibagi menjadi empat kawasan, yaitu :
1) Flora dan fauna.
2) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai
dan ekosistem hutan bakau.
3) Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan
danau.
4) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan,
peternakan, usaha perikanan.

b. Objek Wisata Sosial Budaya


Objek wisata social budaya dapat di manfaatkan dan
dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum,
peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan, dan kerajinan.

10
c. Objek Wisata Minat Khusus
Objek wissata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru
di kembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada
wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian,
biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya :
berburu, mendaki gunung,arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata,
dan lain-lain.

Perencanaan dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam,


sosial budaya, maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada
kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua
kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencana pengembangan
objek daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana kebijakan
yang sesuai dengan area yang bersangkutan.
Suatu obyek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh
wisatawan harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya,
menurut Maryani (1991:11) syarat-syrat tersebut adalah :
1. What to see
Di tempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi
wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan
kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan
atraksi budaya yang dapat dijadikan
”entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi
pemandangan alam,kegiatan kesenian, dan atraksi wiata.

2. What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat
wisatawan betah tinggal lamadi tempat itu.

11
3. What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.
4. What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita
mengunjungi obyek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan
digunakan, dan berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.
5. What to stay
Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara
selama dia berlibur di obyek wisata itu. Diperlukan penginapan-
penginapan baik hotel berbintang atau hotel non berbintang dan
sebagainya.

Selain itu pada umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasarkan
atas :
a) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang,
indah, nyaman, dan bersih.
b) Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
c) Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.
d) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para
wisatawan yang hadir.
e) Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena
keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan
sebagainya.
f) Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena
memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara –
upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek
buah karya menusia pada masa lampau.

12
Perkembangan suatu kawasan wisata juga tergantung pada apa yang
dimiliki kawasan tersebut untuk dapat di tawarkan kepada wiatawan. Hal ini
tidak dapat di pisahkan dari peranan para pengelola kawasan wisata. Dalam
Oka A. Yoeti (1997:165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempay wisata
hingga tercapainya industri wisata sangat tergantung psds tiga A (3A), yaitu
atraksi (attraction), mudah dicapai (accesibility), dan fasilitas (amenities).

1. Atraksi (attraction)
Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar
dapat dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah : tari-
tarian, nyanyian kesenian rakyat tradisional, upacara adapt, dan lain-lain.
Dalam Oka A. Yoeti (1997:172) tourism disebut attractive spontance,
yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan
daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat tujuan
wisata diantaranya adalah:
Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang
dalam istilah Natural Amenities. Termasuk kelompok ini adalah :
a. Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas, hujan, dan
salju.
b. Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan,
perbukitan, pantai, air terjun, dan gunungapi.
c. Hutan belukar.
d. Flora dan fauna, yang tersedia di Cagar alam dan daerah
perburuan.
e. Pusat-pusat kesehatan, misalnya : sumber air mineral, sumber
air panas, dan mandi Lumpur. Dimana tempat tersebut
diharapkan dapat menyembuhkan macam-macam
penyakit.

13
2. Hasil ciptaan manusia (man made supply).
Kelompok ini dapat dibagi dalam empat produk wisata yang berkaitan
dengan tiga unsur penting yaitu historical (sejarah), cultural (budaya), dan
religious (agama).
a. Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau
(artifact)
b. Museum, art gallery, perpustakaan, kesenianrakyat dan kerajian
tangan.
c. Acara tradisional, pameran, pestival, upacara naik haji,
pernikahan, khitanan, dan lain-lain.
d. Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, candi, gereja, dan kuil.
3. Aksesibilitas (accesibility)
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan
komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi
keinginan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsure yang
terpenting dalam aksesbilitas adalah transportasi, maksudnya yaitu
frekuensi penggunaannya, kecepatan yang dimilikinya dapat
mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.
Selain trasnportasi yang berkaitan dengan aksesbilitas adalah
prasarana meliputi jaln, jembatan, terminal, stasiun dan bandara. Prasarana
ini berfungsi untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang
lain. Keberadaan prasarana transportasi akan mempengaruhi laju tingkat
transportasi itu sendiri. Kondisi prasarana yang baik akan membuat laju
transportasi optimal.
4. Fasilitas (amenities)
Fasilitas pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi
perhotelan Karena pariwisata tidak akan pernah berkembang tanpa
penginanapan. Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya
kenyamanan wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu daerah tujuan
wisata. Adapun sarana-sarana penting yang berkaitan dengan
perkembangan pariwisata adalah sebagai berikut :

14
a. Akomodasi Hotel
b. Restoran
c. Air Bersih
d. Komunikasi
e. Hiburan
f. Keamanan

Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada


potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada criteria
keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu diantaranya
adalah :
1. Kelayakan Finansial,
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari
pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung–rugi sudah harus
diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan untuk
kembali modal pun sudah harus diramalkan.
2. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional,
Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang
ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki
dampak social ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan kerja
atau berusaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa, dapat
meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak,
perindustrian, perdagangan, pertanian, dan lain–lain. Dalam kaitannya
dengan hal ini pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga
memperhatikan dampaknya secara lebih luas.
3. Layak Teknis
Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu
memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya
dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan

15
berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata tersebut membahayakan
keselamatan para wisatawan.
4. Layak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan
kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata
yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan
pembangunannya. Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak
lingkungan tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk
kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan
antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam dan
manusia dengan Tuhannya. 4

BAB III
4
https://www.objekdandayatarikwisata.com/pustaka/uu-10-2009 kepariwisataan?amp

16
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer (termasuk pedosfer), hidrosfer
dan sampai biosfer, dan antroposfer. Kalau kita amati sepintas masing-
masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau kita perhatikan secara lebih
mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling berinteraksi
membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masing-masing
lapisan bumi tersebut.
1. Hubungan Atmosfer Dengan Pariwisata
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Gejala yang terdapat pada atmosfer,
seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban udara, dan hujan disebut
unsur cuaca.
2. Hubungan Litosfer Dengan Pariwisata
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit Bumi.
3. Hubungan Hidrosfer Dengan Pariwisata
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti ‘air’ dan sphere
‘lapisan’, jadi hidrosfer dapat diartikan sebagai lapisan air. Hidrosfer
meliputi semua jenis perairan yang ada di darat, laut, dan di udara.
4. Hubungan Biosfer Dengan Pariwisata
Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer,
litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan kehidupan. Biosfer sering juga di
sebut dengan lapisan kehidupan
5. Hubungan Antroposfer Dengan Pariwisata
Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di
permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktifitas kehidupan.

17
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan
bersumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan
mengacu pada criteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai
kelayakan, yaitu diantaranya adalah :
1. Kelayakan Finansial,
2. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional,
3. Layak Teknis
4. Layak Lingkungan

B. Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai kami. Semoga
makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan sebagai pembanding
dari buku-buku dan jurnal yang lain serta bermanfaat untuk pembaca pada
umumnya dan khususnya untuk penulis sendiri. Kurang dan lebih penulis
mohon maaf, sebagai mana pepatah Tak Ada Gading Yang Tak Retak Tak
Ada Manusia Yang Tak Bersalah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arumaningtyas, 2009. Studi Kecerlangan Langit Terhadap Visibilitas Hilaal.

Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa. Jakarta :


Universitas Terbuka.

https://www.objekdandayatarikwisata.com/pustaka/uu-10-2009 kepariwisataan?amp

Sumaatmadja,Nursid.2001.Metode Pembelajaran Geografi. Jakarta: Bumi.


Aksara

19

Anda mungkin juga menyukai