NURUL AZIZAH
19075182
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah
menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh :
Virus hepatitis Virus hepatitis adalah virus yang menyerang hati atau lever. Virus hepatitis A dan E me
nyebar lewat air dan makanan mudah berkembang di lingkungan yang tidak bersih atau memiliki sanitasi yang
buruk.
Virus Polio Polio disebabkan oleh virus yang termasuk genus enterovirus, famili Picornavirus yang
menyebabkan penderitanya lumpuh layu. Virus ini tahan terhadap pengaruh fisik dan bahan kimia. Virus ini juga
dapat hidup dalam tinja penderita selama 90-100 hari. Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air
permukaan, bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularan. Virus ini biasa menyebar lewat
makanan atau susu.
Ø Penyakit campak Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus paramiksovirus. Penyakit ini menular
dari ludah si penderita. Masa inkubasi penyakit ini adalah 10-14 hari. Penyakit ini gejalanya adalah panas,
hidung berlendir, batuk, tenggorokan sakit, nyeri pada otot dan mata menjadi merah.
Virus Influenza Virus influenza adalah virus yang mengakibatkan flu, virus ini sangat mudah menular dan
ditularkan melalui udara dengan batuk atau bersin. Virus influenza juga bisa menular melalui tangan yang
bersentuhan dengan orang yang terkena influenza.
2. Parasit
Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasit dapat
menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasit akan menggunakan jaringan organisme
lainnya untuk kebutuhan nutrisi mereka. Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air,
minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain. Contoh lain parasit adalah cacing kremi, cacing pita, cacing
tambang, cacing cambuk, cacing gelang yang biasa menyerang anak –anak.
3. Jamur
Jamur disebut juga dengan fungi. Jamur pada umumnya adalah jasad yang berbentuk benang, multiseluler,
tidak berkhlorofil. Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan, berbahaya dan ada yang
menguntungkan.
Jamur yang menguntungkan misalnya volvariella volvacea (jamur merang) yang berguna sebagai bahan
pangan berprotein tinggi. Ada juga Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
Biasanya jamur tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan. Namun, apabila
bahan makanan yang sudah tercemar jamur yang merugikan dan dikonsumsi oleh tubuh manusia pada akhirnya
akan membahayakan kesehatan manusia tersebut. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging,
bisa dibuang bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.
4. Ragi
Ragi atau sering disebut yeast atau khamir dapat menimbukan keuntungan sekaligus dapat
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada karbondioksida.
Beberapa khamir dapat tumbuh pada susu kental manis yaitu atau roti bahkan ada yang dapat
tumbuh pada sirup. Bebarapa jenis ragi penyebab kerusakan antara lain Torulla, Rhodotorulla
dan Hansenulla yang dapat mengakibatkan perubahan warna. Ragi juga ada yang
menguntungkan, biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol dan pembuatan roti.
B. Penanganan Makanan
a. Buah-buahan dan sayuran rusak, terlihat busuk, berubah warna dan rasa dan berlendir
b. Daging dan hasil olahnya mengalami pembusukan, ditandai dengan perubahan warna, bau, tekstur
dan berlendir. Bau asing yang bukan khas daging, terbentuk lendir & perubahan warna menjadi
pucat/kadang kehijauan.
c. Ikan dan hasil olahnya yang mengalami kerusakan juga ditandai dengan perubahan warna, bau,
tekstur dan berlendir, bau asam maupun bau busuk, insang berwarna abu-abu atau kehijauan, mata
tenggelam, daging mudah terlepas dari tulang, jika ditekan dengan jari akan membekas
d. Kerusakan pada susu dan hasil olahnya ditandai dengan penggumpalan, lendir, tengik, dan
perubahan rasa. Bau dan rasa asam, terbentuk lendir, bau tengik, busuk atau bau ragi, rasa pahit.
e. Makanan kaleng yang mengalami kerusakan ditandari dengan makanan yang berbau busuk,
berwarna hitam, biasanya kaleng menjadi kembung. Kaleng menjadi kembung karena terbentuknya gas
hidrogen, terbentuknya warna hitam, pemudaran warna, atau terjadi pengaratan kaleng, pengembunan
pada tutup dan bagian dasar kaleng, penyok pada bagian sepanjang smabungan, penyimpangan bau,
berbentuk buih, atau cairan pengisi kaleng menjadi kental.
3. Faktor Penyebab Kerusakan Makanan
a. Mikroorganisme
b. Biologis
c. Kumiawi
d. Fisik
e. Enzimatis
Berdasarkan faktor penyebabnya, kerusakan makanan dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam :
1. Kerusakan Mikrobiologis
Bakteri Bakteri berkembang biak dengan membelah diri menjadi dua bagian atau disebut juga mitosis. Pada
temperatur 30°C hingga 41°C jumlahnya akan bertambah dua kali lipat setiap 15 menit dan dalam 5 jam menjadi 1 juta.
Bakteri akan berhenti berkembang biak pada temperatur di atas 74°C dan di bawah 4°C.
a. Cara menghindari penyebab kerusakan makanan karena bakteri, antara lain :
Ø Bahan-bahan makanan, seperti milk, butter, margarine yoghurt, cheese dapat disimpan pada temperatur 4°C.
Ø Telur disimpan pada temperatur –6°C hingga 7°C.
Ø Buah-buahan dan sayur-sayuran disimpan pada temperatur 10°C.
Ø Daging disimpan pada temperatur 5°C hingga 8°C.
Seafood dapat disimpan pada temperatur 2°C hingga 5°C. Untuk ”danger zone” (zona bahaya) 37°C hingga
69°C di mana bakteri bisa berkembang secara cepat dengan kelipatan dua.
2. Kerusakan makanan biologis
Yaitu kerusakan makanan yang disebabkan oleh berbagai jenis serangga atau
binatang pengerat. Contoh kerusakannya adalah adanya gigitan serangga dan
binatang pengerat Contoh serangga dan binatang pengerat penyebab kerusakan :
Ulat, lalat, kecoa, semut, tikus, dll