Anda di halaman 1dari 20

KIMIA RUMAH TANGGA

Kontaminan pada Makanan dan Minuman

Oleh :
Rifqi Anifatussaro (15030654051)
Shelly Novitania (15030654053)
Adinda Yasmin A (15030654067)
Tiara Zahro (15030654075)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN IPA
PROGRAM STUDI SAINS
2017
DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................. 1
Daftar Isi........................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II Isi
A. Macam-macam Kontaminan pada Makanan dan Minuman ..................... 4
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ........................................................... 8
C. Dampak Kontaminan pada Makanan dan Minuman................................. 10
D. Upaya Detoksifikasi Kontaminan pada Makanan dan Minuman ............. 13
BAB III Penutup
Kesimpulan ..................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ................................................................................................. 20

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, makanan dan minuman memiliki
banyak jenis dan bentuk. Kita tidak tahu di dalam makanan dan minuman
tersebut bersih dan sehat atau tidak. Sering kita melihat di dalam makanan yang
sudah berubah warna kecoklatan dan bertekstur berbeda. Selain itu, terkadang
kita juga memilihat minuman yang sudah lama dibuka, dan terjadi perubahan
warna dan tekstur pula.
Makanan dan minuman yang mengalami perubahan warna, bentuk
bahkan tekstur merupakan makanan dan minuman yang sudah tidak dapat
dikonsumsi lagi. Namun terkadang orang biasa tidak mengetahui, dan tetap
dimakan. Perubahan tekstur, warna, dan bentuk menunjukkan bahwa makanan
atau minuman tersebut mengalami kontaminasi. Maka kami akan membahas
tentang macam-macam kontaminasi, faktor-faktor yang mempengaruhi
kontaminasi, dampak kontaminasi, serta upaya detoksifikasi kontaminasi pada
makanan dan minuman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana macam-macam kontaminan pada makanan dan minuman?
2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminan pada makanan
dan minuman?
3. Bagaimana dampak kontaminan makanan dan minuman terhadap tubuh?
4. Bagaimana upaya detoksifikasi kontaminan pada makanan dan minuman?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam kontaminan pada makanan dan
minuman.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminan pada
makanan dan minuman.
3. Untuk mengetahui dampak kontaminan makanan dan minuman terhadap
tubuh.
4. Untuk mengetahui upaya detoksifikasi kontaminan pada makanan dan
minuman.

3
BAB II
ISI

Kontaminasi makanan adalah terdapatnya bahan atau organisme berbahaya


dalam makanan secara tidak sengaja. Bahan atau organisme berbahaya tersebut
disebut kontaminan. Keberadaan kontaminan dalam makanan terkadang hanya
mengakibatkan penurunan nilai estetis dari makanan. Meskipun demikian
kontaminan dapat pula menimbulkan efek yang lebih merugikan seperti sakit
bahkan kematian bagi orang yang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Terdapatnya kontaminan dalam makanan dapat berlangsung melalui 2 cara, yaitu
kontaminasi silang dan kontaminasi langsung.
Kontaminasi langsung adalah kontaminasi yang terjadi pada bahan
makanan mentah, baik tanaman ataupun hewan yang diperoleh dari tempat hidup
asal bahan makanan tersebut. Contoh kontaminasi jenis ini misalnya terdapatnya
mikrobia pada sayuran yang berasal dari tanah, air atau udara di sekitar tempat
tumbuh tanaman.
Sedangkan kontaminasi silang adalah kontaminasi pada bahan makanan
mentah maupun makanan masak melalui perantara. Bahan kontaminan dapat
berada dalam makanan melalui berbagai pembawa antara lain serangga, tikus
peralatan, ataupun manusia yang menangani makanan tersebut. Dengan demikian,
kontaminasi silang dapat terjadi selama makanan ada dalam tahap persiapan,
pengolahan, pemasakan, maupun penyajian.
Dalam hal terjadinya kontaminasi makanan tersebut, sanitasi memegang 2
peran yang sangat penting yaitu :
1. Mengatasi permasalahan terjadinya kontaminasi langsung
2. Mencegah terjadinya kontaminasi silang selama penanganan
makanan
Macam kontaminan yang sering terdapat dalam makanan dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu kontaminan biologis, kimiawi, dan kontaminan fisik.
A. Kontaminan Biologis
Kontaminan biologis adalah organisme hidup yang menimbulkan
kontaminasi dalam makanan. Organisme hidup yang sering menjadi

4
kontaminan atau pencemar bervariasi, mulai dari yang berukuran cukup besar
seperti serangga sampai yang amat kecil seperti mikroorganisme.
Mikroorganisme adalah pencemar yang harus diwaspadai, karena
keberadaannya dalam makanan sering tidak disadari sampai menimbulkan
akibat akibat yang tidak diinginkan. Misalnya kerusakan makanan atau
keracunan makanan.
Mikroorganisme umumnya berukuran sangat kecil, sehingga
keberadaannya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Lingkungan hidup mikroorganisme sangat luas, yaitu di udara , tanah, air,
tanaman, hewan dan manusia. Secara garis besar berdasarkan pengaruhnya
terhadap manusia mikroorganisme dibedakan menjadi mikroorganisme
berbahaya, menguntungkan dan inert.
Mikroorganisme berbahaya adalah semua jenis mikroorganisme yang
merugikan kehidupan manusia. Lebih jauh lagi, mikroorganisme kelompok ini
dapat dibedakan menjadi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan
penyakit pada manusia dan mikroorganisme perusak yang dapat menyebabkan
kerusakan pada bahan makanan.
Beberapa mikroorganisme menguntungkan manusia, karena perannya
dalam pengolahan berbagai jenis makanan ataupun karena aktivitasnya dalam
memproduksi bahan bahan yang bermanfaat. Produk makanan yang
pengolahannya menggunakan bantuan mikroorganisme antara lain tempe, tape,
roti, kecap, anggur, vinegar, tauco, oncom, keju, dan yoghurt. Sedangkan jenis
mikroorganisme yang sering menjadi pencemar bagi makanan adalah bakteri,
fungi, parasit, dan virus
1. Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal yang
memiliki kemiripan dengan sel tanaman, tetapi tidak mempunyai klorofil.
Berbagai jenis bakteri dapat dibedakan menurut bentuknya yang kadang
kadang juga tercermin pada namanya. Bakteri berbentuk batang dikenal
dengan nama bacillus, sedangkan yang berbentuk bulat digolongkan
dalam bentuk coccus. Bentuk bakteri yang menyerupai spiral dikenal
sebagai vibrio atau spirillum.

5
Bakteri berkembang biak dengan membelah diri. Dari 1 sel
tunggal menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Waktu yang
diperlukan untuk pembelahan tersebut berbeda pada tiap tiap jenis bakteri,
tetapi biasanya berkisar antara 15-30 menit pada kondisi yang ideal untuk
pembelahan. Dengan demikian dari 1 sel bakteri dapat berkembang
menjadi 1 juta sel bakteri dalam waktu kurang dari 6 jam.
2. Fungi
Fungi terdiri atas 2 kelompok besar, yaitu yeast dan jamur. suhu
sedang dan aerobik. Yeast merupakan mikroorganisme bersel tunggal
denga ukuran lebih besar daripada bakteri. Yeast yang sering
mengkontaminasi makanan pada umumnya bersifat tidak patogen
melainkan perusak, yaitu menyebabkan perubahan bau, rasa, dan kadang
kadang perubahan warna. Beberapa jenis yeast juga penting dalam proses
pembuatan makanan seperti roti, keju, bir, dan anggur.
Jamur merupakan mikroorganisme multiseluler (bersel banyak)
yang kadang kadang dapat dilihat dengan mata telanjang, menyerupai
bentuk benang putih atau berwarna pada permukaan makanan yang
terkontaminasi. Beberapa jenis jamur diperlukan pada pembuatan
beberapa jenis makanan.
Jamur yang mengkontaminasi makanan dapat dimatikan dengan
pemanasan pada suhu 60oC selama 10 menit. Namun racun yang telah
dibentuk jamur biasanya bersifat tahan panas, sehingga tidak rusak oleh
panas. Dengan demikian, makanan yang terkontaminasi jamur sebaiknya
dibuang, dan wadah atau ruang penyimpanannya dibersihkan dan
disanitasi.
3. Parasit
Parasit adalah organisme multiseluler berukuran kecil yang
menggunakan inang sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi untuk
pertumbuhannya. Kontaminasi parasit pada makanan umumnya berasal
dari kelompok cacing yang hidup pada usus.

6
4. Virus
Keberadaan virus pada makanan biasanya hanya bersifat
sementara. Virus biasanya tidak menggunakan makanan untuk
perkembangbiakannya, karena virus hanya dapat berkembang di dalam sel
hidup baik dari tanaman, hewan, manusia, maupun mikroorganisme. Ada
beberapa jenis virus penyebab penyakit yang dapat disebarkan melalui
makanan antara lain virus penyebab influenza, poliomyelitis, dan virus
hepatitis A.
B. Kontaminan Kimiawi
Kontaminan kimiawi adalah berbagai macam bahan atau unsur kimia
yang menimbulkan pencemaran atau kontaminasi pada bahan makanan.
Berbagai jenis bahan dan unsur kimia berbahaya dapat berada dalam makanan
melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut :
Terlarutnya lapisan alat pengolah karena digunakan untuk mengolah
makanan yang dapat melarutkan zat kimia dalam pelapis. Bahan makanan
asam dapat melarutkan tembaga dan bismut yang terdapat dalam alat
pengolah.
Logam yang terakumulasi pada produk perairan, misalnya kerang atau
tanaman yang habitat asalnya tercemar.
Sisa antibiotik, pupuk, insektisida, pestisida, atau herbisida pada tanaman
atau hewan.
Bahan pembersih dan atau sanitaiser kimia pada peralatan pengolahan
makanan yang tidak bersih pembilasannya, atau yang secara tidak sengaja
mengkontaminasi makanan karena penyimpanan yang berdekatan.
C. Kontaminan Fisik
Kontaminan fisik adalah benda benda asing yang terdapat dalam
makanan, padahal benda benda tersebut bukan menjadi bagian dari bahan
makanan tersebut. Contohnya terdapatnya paku, pecahan kaca, serpihan logam,
isi stapler, lidi, kerikil, rambut, dan benda benda asing lainnya. Benda benda
ini merupakan kontaminan fisik yang selain menurunkan nilai estetis makanan
juga dapat menimbulkan luka serius bila tertelan.

7
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kontaminan pada Makanan dan
Minuman
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga makanan
yang efektif. Faktor faktor tersebut berkaitan dengan makanan, manusia dan
peralatan.
1. Faktor Makanan
a. Sumber bahan makanan
Sumber bahan makanan harus memenuhi persyaratan makanan
bersih untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau pencemaran.
Misalnya, hasil pertanian tercemar dengan pupuk kotoran manusia atau
dengan insektisida.
b. Pengangkutan Bahan Makanan
Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan
makanan bersih. Apakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingin
dan penutup. Pengangkutan tersebut dilakukan dari sumber ke pasar atau
dari sumber ke tempat penyimpanan agar tidak tercemar oleh kontaminan
dan tidak rusak. Misalnya mengangkut daging dan ikan dengan
menggunakan alat pendingin.
c. Penyimpanan bahan makanan
Tidak semua makanan langsung dikonsumsi tetapi mugkin
sebagian disimpan dalam skala kecil dirumah maupun skala besar di
gudang. Berikut ini syarat tempat penyimpanan atau gudang makanan
untuk makanan bersih:
Tempat penyimpanan makanan dibuat sedemikian rupa sehingga
binatang seperti tikus, serangga tidak dapat bersarang.
Jika tidak menggunakan rak, harus disediakan ruang untuk kolong
agar mudah membersihkannya.
Suhu udara dalam gudang tidak lembab untuk mencegah tumbuhnya
jamur.
Memiliki sirkulasi udara yang cukup.
Memiliki pencahayaan yang cukup.

8
Dinding bagian bawah dari gudang harus di cat putih agar
mempermudah melihat jejak tikus.
Harus ada jalan dalam gudang.
Pemasaran bahan makanan.
Tempat penjualan atau pasar harus memenuhai persyaratan sanitasi
antara lain, kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki
alat pendingin. Pasar yang memenuhi persyaratan adalah pasar
swalayan atau supermarket.
Pengolahan makanan
Proses pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan
sanitasi, terutama berkaitan dengan kebersihan dapur dan alat-alat
perlengkapan masak.
Penyajian makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi,
yaitu bebas dari kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat
memenuhi selera makan pembeli.
Penyimpanan makanan
Makanan yang telah diolah disimpan di tempat yang
memenuhi persyaratan sanitasi, dalam lemari atau alat pendingin.
2. Faktor Manusia
Orang yang bekerja pada tahap pengolahan makanan harus memenuhi
persyaratan, seperti kesehatan individu. Individu tersebut tidak memiliki
penyakit infeksi, dan bukan carier dari suatu penyakit. Untuk personal yang
menyajikan makanan harus memenuhi syarat-syarat seperti kebersihan dan
kerapian, memiliki etika dan sopan santun, berpenampilan yang baik dan
keterampilan membawa makanan dengan teknik khusus, serta ikut dalam
program pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan atau satu tahun.
3. Faktor Perawatan
Kebersihan dan cara penyimpanan peralatan pengolah makanan harus
memenuhi persyaratan sanitasi.

9
Dampak dari Kontaminan Makanan dan Minuman
Berikut ini adalah daftar beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
pada makanan dan minuman :
1. Staphylococcus aureus: Sumber utama adalah dari pengolah makanan yang
sedang sakit. Staph adalah keracunan makanan yang paling umum. Gejalanya
termasuk mual, demam, kram, dan diare. Untuk menghindari penyebaran
Staph, perhatikan personal hygiene dan sanitasi praktek yang baik, tangani
makanan dengan benar, dan jangan mengizinkan karyawan yang sakit untuk
menangani makanan. Yang menyebabkan penularan terjadi pada masa
pengelolaan dan pengolahan adalah karena bakteri ini erat sekali hubungannya
dengan manusia dan hewan, terutama pada kulit, hidung, dan tenggorokan.
2. Escherichia coli: Hal ini paling sering ditemukan dalam daging merah matang
dan susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala meliputi sakit perut, muntah, dan
diare. Untuk menghindari kontaminasi E. coli, makanan harus dimasak secara
menyeluruh, terutama daging giling, dan praktik kebersihan pribadi dan
sanitasi yang baik. Organisme ini juga terdapat di dapur dan tempat-tempat
persiapan bahan pangan melalui bahan baku dan selanjutnya masuk makanan
melalui tangan, permukaan alat, tempat masakan, dll. Masa inkubasi 1-3 hari.
3. Salmonella: paling sering ditemukan dalam pangan daging, telur, unggas, dan
kotoran dari tangan kotor pekerja. Bakteri ini sangat umum, sebagian besar
ayam membawa salmonella. Gejalanya termasuk mual, demam, kram, dan
diare. Gejala biasanya nampak 12-36 jam setelah bahan pangan tercemar.
Gejala lainnya adalah diarrhea, sakit kepala, dan demam. Biasanya berakhir
selama 1-7 hari. Penyakit yang berkaitan dengan gastroentritis biasanya
disebabkan oleh species salmonella typhirium, S. agona, S. panama.
Sedangkan untuk penyebab tiphus adalah salmonella typhi dan paratyphi yang
biasanya hanya terdapat pada manusia dan tak dijumpai pada hewan. Untuk
menghindari penyebaran salmonella, lakukan praktik kebersihan pribadi dan
sanitasi yang baik, serta menyimpan dan memasak makanan (terutama ayam
dan telur) dengan benar.
4. Streptococcus: Sumbernya adalah pekerja makanan yang sakit atau pelanggan.
Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan demam. Untuk menghindari

10
penyebaran radang, gunakan pelindung Buffet dari bersin dan batuk, dan tidak
membiarkan karyawan sakit untuk menangani makanan.
5. Listeria monocytogenes: Sumbernya adalah tanah, air, manusia, dan hewan.
Gejala termasuk mual, muntah, diare, infeksi leher rahim, dan keguguran pada
wanita hamil. Untuk menghindari penyebaran listeriosis, masaklah makanan
pada suhu yang tepat, konsumsi susu yang telah dipasteurisasi, dan lakukan
praktik kebersihan pribadi dan sanitasi yang baik, serta menyimpan dan
memasak makanan (terutama ayam dan telur) dengan benar.
6. Campylobacter jejuni: Sumbernya adalah binatang ternak dan susu mentah.
Sebagian besar unggas membawa bakteri ini. Gejalanya meliputi diare, kram
perut, demam, dan muntah. Untuk menghindari penyebaran, Masaklah
makanan dengan baik, hindari kontaminasi silang, dan konsumsi susu
pasteurisasi.
7. Clostridium perfringens: Sumbernya adalah pekerja makanan, daging, dan
tanah. Gejalanya termasuk mual, demam, kram, dan diare. Untuk menghindari,
jagalah makanan agar tidak masuk ke zona bahaya makanan atau Food Danger
Zone (FDZ). Clostridium perifingens berkembang biak cepat sekali pada suhu
antara 37-55 derajat celsius dengan pembelahan sel terjadi setiap 10-15 menit.
Gejala keracunan nampak setelah 8-24 jam memakan bahan pangan yang
tercemar dan ditandai oleh sakit perut, diare, pusing, tetapi jarang terjadi
muntah-muntah. Gejala dapat berlangsung 12-24 jam.
8. Clostridium botulinum: bakteri anaerobik bakteri, Sumbernya makanan
kaleng rumahan dan infeksi biasanya menyebabkan kematian. Untuk
menghindari botulisme, selalu menggunakan makanan kaleng komersial.
Jangan pernah membuka kaleng atau botol jika bengkak. Jangan pernah
mencicipi atau bahkan mencium bau makanan yang dicurigai. Pertumbuhan
organisme ini dalam bahan pangan menghasilkan racun yang cukup kuat dan
bersifat mematikan. Gejala-gejala keracunan akan nampak dalam jangka waktu
24-72 jam setelah makan racun tersebut dan sebagai tanda pertama adalah lesu,
sakit kepala, dan pusing. Diare pada permulaan dan akhirnya konstipasi. Sistem
syaraf pusat dapat terganggu yang berakibat pada penglihatan terganggu,

11
kesulitan bicara karena kelumpuhan tenggorokan. Kematian dapat terjadi
karena kelumpuhan sistem pernafasan.
Selain dari bakteri di atas, kontaminasi biologis juga dapat berasal dari
virus. Semua virus adalah patogen. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena
Food-Borne Disease adalah Hepatitis. Virus hepatitis pernah mewabah di suatu
SMA di Depok. Lalu juga dapat berasal dari parasit. Parasit adalah organisme yang
hidup pada atau dalam organisme lain yang disebut host. Mereka mengekstrak
makanan dari host. Beberapa parasit manusia tidak berbahaya, seperti tungau
demodicid mikroskopis yang hidup di folikel rambut dan bulu mata.
Namun, parasit lain dapat menyebabkan penyakit yang parah, seperti
bakteri, jamur yang ditemukan di mana-mana, udara, air, dan tanah. Seperti halnya
bakteri, ada jamur yang menguntungkan dan merugikan. Jamur yang
menguntungkan termasuk ragi, yang digunakan untuk memproduksi roti dan
minuman beralkohol, cetakan yang digunakan dalam pembuatan keju, dan jamur
(mushrooms).
Sebagian besar mikroorganisme (selain virus) butuh enam hal untuk dapat
hidup, yaitu makanan, keasaman, temperatur, waktu, oksigen, dan kelembaban :
1. Makanan: Biasanya makanan mikroorganisme terdiri dari sumber zat gizi
protein dan karbohidrat.
2. Keasaman: Mikroorganisme membutuhkan kurang lebih dari pH netral, tidak
terlalu asam, tidak terlalu basah.
3. Suhu: Mikroorganisme dapat hidup pada suhu antara 41 F dan 140 F (5 C
dan 60 C). Ini disebut zona bahaya makanan/Food Danger Zone (FDZ).
4. Waktu: Semakin banyak waktu yang bakteri miliki, maka semakin banyak
mereka tumbuh. Jika makanan berbahaya tetap di FDZ untuk total waktu lebih
dari 4 jam, dapat menyebabkan penyakit. Setengah jam saja, bakteri sudah
dapat membuat perubahan pada makanan.
5. Oksigen: Sebagian besar mikroorganisme aerobik membutuhkan oksigen.
Beberapa, seperti botulisme adalah anaerob yaitu tidak memerlukan oksigen.
6. Moisture: Seperti kebanyakan kehidupan di bumi, mikroorganisme
membutuhkan air.

12
Cara Detoksifikasi Kontaminan pada Makanan dan Minuman
Proses detoksifikasi atau pengeluaran racun di dalam tubuh merupakan
sebuah proses yang sangat penting dilakukan. Apalagi mengingat dimana berbagai
polusi sudah sangat merajalela dengan adanya berbagai pabrik dan juga jumlah
kendaraan bermotor yang semakin pesat. Dengan melakukan proses detoksifikasi
maka racun yang ada di dalam tubuh dan juga radikal bebas dapat dikeluarkan dan
pastinya akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Pada umumnya proses ini dapat
dilakukan secara alami oleh tubuh itu sendiri melalui mekanisme yang sudah ada.
Namun hasil dari proses detoksifikasi antar satu orang dengan yang lainnya akan
memiliki dampak yang berbeda sesuai dengan kondisi kesehatan mereka masing-
masing.
Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah dan juga memiliki
penyakit di dalamnya akan membuat tubuh menjadi mudah sakit dan pengeluaran
racun serta radikal bebas juga tidak dapat optimal. Fungsi dari detoksifikasi ini
adalah untuk membuat daya tahan tubuh menjadi lebih kuat dengan tidak mudahnya
terjangkit penyakit di dalam tubuh. Fungsinya antara lain adalah untuk
membersihkan jerawat di wajah, memperlambat proses penuaan dini, membuat
tubuh lebih bersemangat lagi dan meningkatkan tingkat fleksibilitas tubuh.
Ada beberapa jenis makanan yang bisa digunakan untuk detoksifikasi
tubuh yang bisa ditemukan dengan mudah sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat,
diantaranya sebagai berikut :
1. Lemon
Selain memiliki rasa yang enak dan segar, rutin mengkonsumsi
lemon juga dapat digunakan sebagai detoksifikasi tubuh secara alami. Di dalam
lemon mengandung vitamin C yang tinggi yang sangat kuat dalam menangkal
segala jenis radikal bebas serta membantu peningkatkan kinerja hati melalui
adanya proses pembersihan hati. Oleh karena itu sebaiknya rutin dalam
mengkonsumsi lemon baik di jus atau diperas airnya hingga menjadi air lemon
di waktu pagi hari. Jika tidak suka dengan dingin di pagi hari maka bisa
membuat lemon hangat saja di pagi hari. Selain itu, lemon juga akan
memberikan sensasi relaks dan nyaman sehingga tubuh akan menjadi lebih
nyaman lagi.

13
2. Bawang Putih
Bawang putih terkandung zat yang mampu memproduksi enzim
yang mampu membantu pengeluaran racun dalam tubuh lebih cepat. Jadi tidak
apa-apa jika menyertakan bawang putih ini sebagai salah satu makanan
detoksifikasi baik dimakan secara langsung atau mencampurkannya di dalam
makanan sebagai bumbu masakan yang lebih banyak daripada biasanya.
3. Kecambah Brokoli
Salah satu jenis sayuran yang sedang naik daun ini memiliki kasiat
yang ampuh pula sebagai bahan detoksifikasi tubuh. di dalam kecambah
brokoli terdapat kandungan antioksidan yang tinggi sehingga mampu
menangkal radikal bebas serta mengeluarkan racun di dalam tubuh. zat ini juga
sangat baik untuk kesehatan pencernaan anda.
4. Teh Hijau
Teh memang sangat baik jika digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh terutama teh hijau. Dengan
mengkonsumsi teh hijau secara rutin pada saat pagi dan sore hari ini akan
membuat tubuh menjadi lebih sehat dan tidak mudah terserang berbagai jenis
penyakit. Hal ini disebabkan karena di dalam teh hijau terdapat kandungan
flavonoid dan juga cathecin yang akan meningkatkan kinerja fungsi hati dan
meningkatkan proses detoksifikasi alami oleh tubuh.
5. Minyak Omaega 3
Tubuh memerlukan minyak atau lemak sebagai sumber energi
namun sebaiknya lebih selektif lagi jika akan mengkonsumsi bahaya makanan
yang digoreng terutama cek kembali minyak yang digunakan, apakah masih
bagus ataukan sudah tidak bagus lagi. Untuk mengatasinya bisa menggantinya
dengan minyak omega 3 saja karena mampu menghisap berbagai racun dan
radikal bebas dari jaringan tubuh dan kemudian membuangnya keluar melalui
keringat, feses dan juga air seni.
6. Apel
Di dalam buah apel terdapat kandungan buah pectin yang sangat baik
untuk membersihkan zat metal di dalam tubuh. apel juga memiliki khasiat

14
lainnya seperti merawat kesehatan kulit, sariawan usus, mengobati peradangan
dalam usus dan juga adanya gejala sirosis hati.
7. Bit
Organ di dalam tubuh yang dapat melakukan kerjanya secara alami
untuk mendetoksifikasi tubuh adalah organ hati. Oleh karena itu jika ingin
mengoptimalkan proses detoksifikasi tubuh harus diawali dengan
mengkonsumsi makanan yang sangat baik bagi hati salah satunya adalah buah
bit. Jika ingin memakannya sebaiknya untuk memakannya dalam keadaan
segar dan mentah saja karena kandungan gizi dan nutrisinya lebih terjaga.
8. Seledri
Seledri yang sering ditemukan di dalam berbagai jenis sayuran ini
memiliki kasiat yang sangat baik bagi tubuh misalnya untuk membersihkan
darah, membersihkan kandungan asam urat yang ada di dalam persendian dan
juga menstimulasi kinerja kelenjar tiroid yang letaknya ada di bawah otak. Bisa
digunakan dengan membuat jus seledri atau makanan dengan seledri yang
cukup banyak sehingga kebutuhannya cukup di dalam tubuh.
9. Bawang Merah
Bawang merah bukan hanya bisa dijadikan sebagai bumbu masak
saja namun bawang merah juga menjadi salah satu hal terbaik yang bisa
dilakukan untuk melakukan detoksifikasi secara alami. Bawang merah ini jika
dipotong dalam keadaan mentah akan mengeluarkan zat yang bisa
mengeluarkan air mata dimana air mata ini akan mengeluarkan berbagai jenis
toksin dan racun di dalam tubuh. selain itu bawang merah juga bisa merawat
kulit dan juga membersihkan usus sehingga pencernaan akan menjadi lebih
lancar lagi.
10. Kubis
Jenis makanan berikutnya yang mampu digunakan menjadi
detoksifikasi tubuh secara alami adalah kubis. Kubis atau yang sering juga
disebut sebagai kol memiliki kandungan lacta acid yang mampu membersihkan
usus dan pencernaan sehingga lebih sehat lagi. Selain itu kubis juga mampu
meredakan jika terjadi peradangan serta memiliki zat sulfophane atau zat kimia
yang mampu melawan berbagai jenis racun di dalam tubuh.

15
11. Jahe
Salah satu jenis rempah yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi
banyak orang karena sering digunakan sebagai bumbu terutama untuk
membuat makanan dan minuman yang fungsinya untuk menghangatkan tubuh.
Jahe ini ternyata juga mengandung zat yang mampu meluruhkan racun dan
radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaannnya bisa dicampurkan dengan teh
supaya khasiatnya menjadi dua kali lipat atau sup jahe yang mampu
menghangatkan badan dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks.
12. Nanas
Buah nanas memiliki warna daging buah yang kuning cerah dan
menggugah selera apalagi rasanya yang segar dan sangat enak bila dibuat
menjadi beberapa aneka hidangan baik itu minuman maupun makanan. Buah
nanas termasuk ke dalam makanan yang mengandung vitamin C paling
tinggi serta enzim bromealin yang sangat berfungsi sebagai penetralisir racun
dan kotoran yang ada di dalam usus. Dengan mengkonsumsi buah nanas secara
teratur akan mendapatkan tubuh yang sehat dan tidak mudah sakit serta
mendapatkan organ pencernaan yang makin sehat.
13. Buah Pir
Makanan lain yang dapat digunakan sebagai detoksifikasi tubuh
adalah buah pir. Buah pir mengandung mineral dan gluthatione yang sangat
baik untuk kesehatan organ hati dan menghilangkan racun dari hati. Dengan
rutin mengkonsumsi buah pir akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan
tidak mudah sakit. Selain itu buah pir juga mengandung air tinggi sehingga
cocok digunakan sebagai pelepas dahaga jika dibuat menjadi jus. Paparan
radikal bebas yang dimiliki oleh tubuh bisa membuat tubuh menjadi tidak
sehat.
14. Sayuran Hijau
Organ hati sangat rawan terkena berbagai paparan racun dan radikal
bebas dan salah satu yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan
mengkonsumsi sayuran hijau. Ada berbagai jenis sayuran hijau yang sangat
ampuh dalam proses detoksifikasi yang bisa digunakan dengan baik.

16
15. Arthechoke
Arthechoke merupakan salah satu jenis sayuran yang memang tidak
terkenal di Indonesia namun sekarang ini keberadaannya sudah mulai dikenal
oleh masyarakat luas karena fungsinya yang ampuh sebagai salah satu
makanan untuk detoksifikasi tubuh. Athechoke terutama sangat ampuh dalam
menghilangkan lemak jahat dan juga bahaya alkohol dalam tubuh. Di dalamnya
mengandung kandungan antioksidan dan juga serat yang sangat tinggi. Sayuran
ini juga mampu menstimulasi organ hati sebagai organ utama detoksifikasi
tubuh menjadi lebih optimal lagi.
16. Gandum Utuh
Untuk meningkatkan proses detoksifikasi tubuh sekaligus untuk
meningkatkan sistem metabolisme tubuh, bisa mengkonsumsi gandum utuh
secara rutin. Salah satu yang bisa dikonsumsi adalah beras merah yang lebih
familiar bagi orang Indonesia dibandingkan dengan gandum utuh. Beras merah
memiliki kandungan serat yang tinggi, vitamin B, fosfor, magnesium dan juga
mangan yang sangat baik untuk kesehatan usus. Selain itu zat selenium yang
ada di dalamnya beras merah juga sangat baik untuk kesehatan organ hati serta
memperbaiki kondisi kulit tubuh.
17. Watercress
Seperti sayuran hijau lainnya, watercress juga merupakan makanan
yang mampu meningkatkan detoksifikasi tubuh dengan baik. Di dalam daun
watercress terdapat berbagai kandungan yang sangat baik seperti serat. Vitamin
B, potassium, zinc, vitamin E dan juga vitamin C. Selain itu di dalamnya juga
terdapat kandungan dierutik alami yang dapat membantu mengeluarkan racun
dari dalam tubuh secara alami.
18. Air Putih
Mengkonsumsi air putih secukupnya sangatlah penting bagi tubuh
karena bisa dibilang bahwa air putih merupakan obat alami bagi semua
penyakit yang ada di dalam tubuh. Air putih akan efektif membersihkan tubuh
dengan cepat dan optimal. Jika haus segeralah minum sebelum mengalami
dehidrasi yang dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit di dalam tubuh.

17
19. Yogurt
Makanan enak ini ternyata juga bisa membantu proses detoksifikasi
dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh di dalam yogurt terdapat serat yang
sangat tinggi sehingga mampu melancarkan pencernaan. Jika pencernaan
lancar maka berbagai kotoran dan racun di dalam perut juga dapat langsung
keluar dari dalam tubuh. Bisa dikonsumsi dengan mengkombinasikan dengan
berbagai jenis makanan lainnya.

18
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kontaminan pada
makanan dan minuman memiliki macam-macamnya yaitu kontaminan biologis,
kimiawi, dan kontaminan fisik. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya kontaminan pada makanan dan minuman ada tiga yaitu faktor makanan,
faktor manusia, dan faktor peralatan. Dampak yang ditimbulkan dari kontaminan
pada makanan dan minuman yaitu mual, diare, kram, demam, bahkan bisa pula
menimbulkan berbagai jenis penyakit serta kematian. Kontaminan yang
ditimbulkan dapat didetoksifikasi oleh berbagai jenis cara, salah satunya adalah
makanan dan minuman sehat. Jenis makanan dan minuman yang dapat digunakan
untuk detoksifkasi kontaminan adalah lemon, bawang putih, brokoli, the hijau,
minyak omega 3, apel, bit, seledri, bawang merah, kubis, jahe, nanas, buah pir,
sayuran hijau, arthechoke, gandum utuh (beras merah), watercress, air putih, dan
yogurt.

19
DAFTAR PUSTAKA
Labensky, S.L and A.M. Hause. 1995. On Cooking: Techniques from Expert Chefs.
New York : Prentice Hall.
No Name.2016.Kontaminasi Makanan Penyebab Food Borne Disease. (Online)
diakses https://giziberkarya.blogspot.co.id/2016/01/kontaminasi-
makanan-penyebab-food-borne-disease.html pada tanggal 28 Agustus
2017 pukul 19.00 WIB.
No Name.2016.Makanan untuk Detoksifikasi Tubuh. (Online) diakses
http://halosehat.com/makanan/makanan-sehat/makanan-untuk-
detoksifikasi-tubuh pada tanggal 28 Agustus 2017 pukul 19.05 WIB.

No Name.2017.Kontaminasi Makanan. (Online) diakses http://www.indonesian-


publichealth.com/kontaminasi-makanan/ pada tanggal 28 Agustus 2017
pukul 19.10 WIB.

Purwaningtyas, Hafifah.2011.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontaminan


pada Makanan dan Minuman. (Online) diakses
http://hafifahparwaningtyas.blogspot.co.id/2011/04/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi.html?m=1 pada tanggal 01 September 2017 pukul
17.00 WIB.

20

Anda mungkin juga menyukai