2. Nilai pH
Kebanyakan bakteri tumbuh baik pada pH normal, (pH 4,6-7,0)
Penurunan pH merupakan salah satu prinsip pengawetan makanan, seperti pada
pembuatan acar atau asinan.
Dengan fermentasi.
3. Kandungan Gizi
- Seperti halnya makhluk hidup lain, bakteri memerlukan gizi untuk tumbuh. Seperti
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
4. Senyawa antimikoba
Senyawa antimikroba yang terdapat secara alami pada bahan pangan misalnya asam
pada buah buahan dan beberapa senyawa rempah rempah.
Bahan pengawet :
Nitrit untuk menghambat bakteri pada kornet dan sosis.
Garam natrium klorida untuk menghambat bakteri pada ikan asin
Asam benzoat untuk menghambat kapang dan kamir pada selai.
Asam cuka (asam asetat)untuk menghambat bakteri pada asinan
Asam laktat, hidrogen peroksida, dan bakteriosin senyawa antimikroba yang dibentuk
oleh bakteri asam laktat untuk yogurt.
5. Suhu
Bakteri mempunyai kisaran yang berbeda untuk mempengaruhi pertumbuhannya.
Dibagi menjadi 3 kelompok :
- Psikofilik, kisaran pertumbuhan 0-20 C
- Mesofil, kisaran pertunbuhan 20 – 45 C
- Termofil, kisaran pertumbuhan di atas 45 C
6. Oksigen
Bakteri mempunyai kebutuhan oksigen yang berbeda untuk pertumbuhannya.. Dibagi
menjadi 4 kelompok :
1. Aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen.
2. Anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen.
3. Anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang tumbuh dengan atau tanpa oksigen.
4. Mikroaerofil, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi lebih
rendah dari pada kadar oksigen di udara.
Bakteri perusak pangan sebagian besar adalah aerob
Karena kebanyakan bakteri adalah aerob, maka setiap pengemasan makanan
dengan cara vakum yaitu dengan menghilangkan oksigen dari dalam kemasan
agar oksigen tidak tumbuh.
Kebanyakan bakteri patogen bersifat anareb fakultatif misalnya Salmonella,
Shigella dan Clastridium botulinum sehingga pengemasan makanan tidak
menjamin bebas patogen.
7. Kelembaban
Pangan yang disimpan di dalam ruangan lembab akan mudah menyerap air
sehingga nilai aktivitas air meningkat sehingga bakteri mudah tumbuh dan
menyebabkan kerusakan pangan.
Macam bakteri perusak pada pangan
1. Pseudomonas cocovenenas
- Merupakan bakteri gram negatif, tidak berspora, berbentuk batang kecil dan
bersifat anareob fakultatif.
- Pada kondisi aerobik bakteri ini mengoksidasi asam amino (bersifat proteolitik)
sedangkan jika tidak ada oksigen metabolisme bersifat fermentatif dan energi
diproduksi dengan cara memecah gula menjadi asam organik.
Hampir semua spesies dalam kelompok ini mampu tumbuh pada kisaran suhu
yang luas mulai suhu kurang dari 10C sampai lebih dari 40C.
Mikroorganisme ini menyebabkan kerusakan pada bahan pangan yang
mengandung protein.
3. Genus Micrococcus
- Merupakan bakteri gram positif, tidak berspora, bersifat katalase positif yang
dapat tersusun secara tunggal, berpasangan, tetrad atau kelompok kecil.
- Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri ini berkisar antara 25C sampai 30C
tetapi serringkali ditemukan pada suhu 10C.
- Genus micrococcus dapat mengoksidasi glukosa menjadi asam, bersifat
proteolitik dan lipolitik.
- Micrococcus ditemukan dalam debu dan air serta bahan pangan segar.
4. Genus staphylococcus
- bakteri gram positif, berbentuk bola, yang tersusun seperti buah anggur, tidak bergerak,
dan bersifat anareob fakultatif.
- Beberapa spesies mampu memproduksi pigmen bewarna kuning sampai orange, misalnya
Staphylococus aureus.
- Bakteri memerlukan asam amino untuk pertumbuhannya dan suhu untuk
pertumbuhannya berkisar antara 15C sampai 40C.
- Mampu menghasilkan enterotoksin
- Racun ini dapat menimbulkan muntah muntah serta diare.
- Enterotoksin bersifat tahan panas dan tahap terhadap pemecahan oleh enzim enzim
pencernaan.
- Substrat yang baik untuk pertumbuhan enterotoksin adalah protein.