Oleh KELOMPOK VII NURUL ISMI N111 10 283 RAHMITA BURHAMZAH N111 10 284 EKA HARDIANTI N111 10 28! "ARADIS N111 10 288 "AKULTAS "ARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 BAB I PENDAHULUAN A# LATAR BELAKANG Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti adanya perbaikan nilai gizi bahan pangan, daya cerna ataupun daya simpannya. Selain itu pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Kejadian ini dapat terjadi pada pembusukan bahan pangan. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti tipus, TBC, disentri, kolera dapat saja terjadi karena mudah tersebar melalui bahan makanan. angguan kesehatan khususnya gangguan perut akibat makanan disebabkan antara lain oleh kebanyakan makan, alergi, kekurangan zat gizi, eracunan langsung oleh bahan!bahan kimia, tanaman atau he"an beracun# toksin yang dihasilkan oleh bakteri# mengkonsumsi pangan yang mengandung parasit!parasit he"an dan mikroorganisme. angguan ini sering dikelompokkan menjadi satu karena memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya. Secara umum, dikenal istilah keracunan makanan untuk menyebut adanya gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme, mencakup gangguan yang diakibatkan termakannya toksin yang dihasilkan organisme!organisme tertentu dan gangguan akibat terinfeksi organisme penghasil toksin. B# RUMUSAN MASALAH $alam makalah ini akan dibahas mengenai rumusan masalah sebagai berikut# %. Pengertian kerusakan makanan& '. (pakah faktor!faktor penyebab kerusakan bahan pangan& ). $ampak yang ditimbulkan oleh kerusakan bahan pangan bagi kesehatan& $# TU%UAN Tujuan dari makalah ini adalah untuk menegetahui faktor!faktor penyebab kerusakan makanan dan dampaknya bagi kesehatan BAB II PEMBAHASAN A# De&'(')' Ke*+),-,( M,-,(,( Bahan pangan atau makanan disebut busuk atau rusak jika sifat!sifatnya telah berubah sehingga tidak dapat diterima lagi sebagai makanan. *krusakan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan dan akti+itas mikroorganisme, kerusakan karena serangga atau he"an pengerat, akti+itas enzim pada tanaman atau he"an, reaksi kimia nonenzimatik, ekrusakan fisik misalnya pembekuan, hangus, pengeringan, tekanan, dan lain!lain. Kerusakan atau kebusukan pangan juga merupakan mutu yang subjektif, yaitu seseorang mungkin mengatakan suatu pangan sudah busuk atau rusak sedangkan ornag lain bisa saja menyatakannya belum rusak,busuk. -rang yang sudah biasa mengosumsi makanan yang basi tentu saja tidak merasa bah"a makanan tersebut dapat berdampak bagi kesehatan dan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. B# ",-./* Pe(0e1,1 Ke*+),-,( B,h,( P,(2,( 1# B,-.e*' Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh faktor . faktor sebagai berikut / pertumbuhan dan akti+itas mikroba terutama bakteri, kapang, khamir, akti+itas enzim . enzim di dalam bahan pangan, serangga, parasit dan tikus, suhu termasuk oksigen, sinar dan "aktu. 0ikroba terutama bakteri, kapang dan khamir penyebab kerusakan pangan yang dapat ditemukan dimana saja baik di tanah, air, udara, di atas bulu ternak dan di dalam usus 10uchtadi, %232 4. Tumbuhnya bakteri, kapang dan khamir di dalam bahan pangan dapat mengubah komposisi bahan pangan. Beberapa diantaranya dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi gula sedangkan lainnya dapat menghidrolisa lemak dan menyebabkan ketengikan atau dapat mencerna protein dan menghasilkan bau busuk atau amoniak. Bakteri, kapang dan khamir senang akan keadaan yang hangat dan lembab. Sebagian besar bakteri mempunyai pertumbuhan antara 56 . 66 o C dan disebut golongan bakteri thermofilik. Beberapa bakteri mempunyai suhu pertumbuhannya antara '7 . 56 o C disebut golongan bakteri mesofilik, dan lainnya mempunyai suhu pertumbuhan diba"ah '7 o C disebut bakteri psikrofilik 1 0uchtadi, %2324. 8mumnya bakteri membutuhkan air 1(+alaible 9ater4 yang lebih banyak dari kapang dan ragi. Sebagian besar dari bakteri dapat tumbuh dengan baik pada a" mendekati %,77. :ni berarti bakteri dapat tumbuh dengan baik dalam konsentrasi gula dan garam yang rendah kecuali bakteri . bakteri yang memiliki toleransi terhadap konsentrasi gula dan garam yang tinggi. 0edia untuk sebagian besar bakteri mengandung gula tidak lebih dari %; dan garam tidak lebih dari 7,36; 1larutan garam fisiologis4. Konsentrasi gula ); ! 5; dan garam % . '; dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri 10uchtadi,%2324. Bakteri tumbuh dengan cara pembelahan biner, yang berarti satu sel membelah menjadi dua sel. 9aktu generasi yaitu "aktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, ber+ariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan. Semua bakteri yang tumbuh pada makanan bersifat heterotropik yaitu membutuhkan zat organik untuk pertumbuhannya. $alam metabolismenya bakteri heterotropik menggunakan protein, karbohidrat, lemak dan komponen makanan lainnya sebagai sumber karbon dan energi untuk pertumbuhannya. <ika tumbuh pada bahan pangan, bakteri dapat menyebabkan berbagai perubahan pada penampakan maupun komposisi kimia dan cita rasa bahan pangan tersebut. Perubahan yang dapat terlihat dari luar yaitu perubahan "arna, pembentukan lapisan pada permukaan makanan cair atau padat, pembentukan lendir, pembentukan endapan atau kekeruhan pada miniman, pembentukan gas, bau asam, bau alkohol, bau busuk dan berbagai perubahan lainnya 1=ardiaz,%22'4. 2# A'* Sel jasad renik memerlukan air untuk hidup dan berkembangbiak, oleh karena itu pertumbuhan sel jasad renik didalam suatu makanan sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang tersedia. <asad renik mempunyai kebutuhan a" minimal yang berbeda . beda untuk pertumbuhannya. Tabel % menunjukkan batas a" minimal untuk pertumbuhan beberapa kelompok jasad renik. Bakteri pada umumnya membutuhkan a" mendekati %,77. (" bahan pangan adalah air bebas yang terkandung dalam bahan pangan, yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya 1Syarif > ?alid,%22)4. 3# P/.e()' O-)'3,)' 4 Re3+-)' 0ikroorganisme berbeda dalam sensitifitasnya terhadap potensi oksidasi . reduksi dari medium pertumbuhannya. Potensi oksidasi . reduksi dari substrat menunjukkan kemampuan substrat untuk melepaskan elektron 1teroksidasi4 atau menerima elektron 1tereduksi4. Beberapa bakteri aerobik tumbuh lebih baik pada kondisi tereduksi, dan bakteri semacam ini disebut bakteri mikroaerofilik. Bakteri yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada keadaan aerobik maupun anaerobik dan disebut anaerob fakultatif. Kebanyakan kapang dan khamir yang tumbuh pada makanan bersifat aerobik, dan hanya beberapa yang bersifat anaerobik fakultatif. 4# K,(3+(2,( N+.*')' 8ntuk dapat tumbuh dan berfungsi secara normal, mikroorganisme membutuhkan komponen . komponen sebagai berikut / air, sumber energi, sumber nitrogen, mineral, +itamin dan faktor pertumbuhan lainnya. $ari kebutuhan nutrien pertumbuhan, kapang mempunyai kebutuhan nutrien yang paling minimal, diikuti dengan khamir kemudian bakteri gram negatif, sedangkan bakteri gram positif mempunyai kebutuhan nutrien yang paling tinggi. 5# Se(0,6, A(.' M'-*/1, Ketahanan makanan terhadap serangan mikroorganisme juga dipengaruhi oleh adanya senya"a . senya"a anti mikroba yang disebut laktenin dan suatu senya"a antikoliform. Senya"a anti mikroba yang lainnya yaitu lisozim didalam putih telur dan asam benzoat didalam buah . buahan 1 cranberries 4. 7# S.*+-.+* B'/l/2' Beberapa bahan pangan mempunyai struktur spesifik yang melindungi terhadap masuknya organisme pembusuk dan proses pembusukan selanjutnya. Selain itu yang mempengaruhi kecepatan pembusukan oleh organisme pembusuk adalah tekstur bahan pangan. !# S+h+ Setiap mikroba mempunyai suhu optimum, suhu minimum, dan suhu maksimum untuk pertumbuhannya. Bakteri mempunyai suhu optimum antara '7 7 C.56 7 C. Suhu optimum pertumbuhan kapang sekitar '6 7 C. )7 7 C, tetapi (spergillus sp. tumbuh baik pada )6 7 C.)@ 7 C. 8mumnya khamir mempunyai suhu optimum pertumbuhan serupa kapang, yaitu sekitar '6 7 C.)7 7 C. 8# O-)'2e( Berdasarkan proses respirasinya, mikroba dibagi menjadi 5 golongan, yaitu aerobik, anaerobik, fakultatif dan mikroaerophylik. 0ikroba golongan aerobik bila memerlukan oksigen bebas, umumnya kapang pada makanan. olongan anaerob tidak memerlukan oksigen dan tumbuh baik tanpa adanya oksigen bebas. olongan fakultatif dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen bebas, dan mikroaerophylik bila membutuhkan sejunlah kecil oksigen bebas. 8# A-.'&'.,) E(9': 3' 3,l,: B,h,( P,(2,( *nzim yang ada dalam bahan pangan dapat berasal dari mikroba atau memang sudah ada dalam bahan pangan tersebut secara normal. *nzim ini memungkinkan terjadinya reaksi kimia dengan lebih cepat, dan dapat mengakibatkan bermacam!macam perubahan pada komposisi bahan pangan. *nzim dapat diinaktifkan oleh panas,suhu, secara kimia, radiasi atau perlakuan lainnya. Beberapa reaksi enzim yzng tidak berlebihan dapat menguntungkan, misalkan pada pematangan buah!buahan. Pematangan dan pengempukan yang berlebih dapat menyebabkan kebusukan. Keaktifan maksimum dari enzim antara p? 5 . 3 atau sekitar p? A. 10# Se*,(22, P,*,)'. 3,( T'-+) Serangga merusak buah!buahan, sayuran, biji!bijian dan umbi! umbian. igitan serangga akan kelukai perkukaan bahan pangan sehingga menyebabkan kontaminasi oleh mikroba. Pada bahan pangan dengan kadar air rendah 1biji!bijian, buah!buahan kering4 dicegah secara fumigasi dengan zat!zat kimia / metil bromida, etilen oksida, propilen oksida. *tilen oksida dan propilen oksida tidak boleh digunakan pada bahan pangan dengan kadar air tinggi karena dapat membentuk racun. Parasit bayak ditemukan di dalam daging babi adalah cacing pita, dapat menjadi sumber kontaminasi pada manusia. Tikus sangat merugikan karena jumlah bahan yang dimakan, juga kotoran, rambut dan urine tikus merupakan media untuk bakteri serta menimbulkan bau yang tidak enak. 11# S+h+ ;<e:,(,),( 3,( <e(3'(2'(,(= Pemanasan dan pendinginan yang tidak dia"asi secara teliti dapat menyebabkan kebusukan bahan pangan. Suhu pendingin sekitar 5,67C dapat mencegah atau memperlambat proses pembusukan. Pemanasan berlebih dapat menyebabkan denaturasi protein, pemecahan emulsi, merusak +itamin, dan degradasi lemak,minyak. Pembekuan pada sayuran dan buah!buahan dapat menyebabkan Btha"ingC setelah dikeluarkan dari tempat pembekuan, sehingga mudah kontaminasi dengan mikroba. Pembekuan juga dapat menyebabkan denaturasi protein susu dan penggumpalan. 12# U3,*, 3,( O-)'2e( 8dara dan oksigen selain dapat merusak +itamin terutama +itamin ( dan C, "arna bahan pangan, fla+or dan kandungan lain, juga penting untuk pertumbuhan kapang. 8mumnya kapang adalah aerobik, karena itu sering ditemukan tumbuh pada permukaan bahan pangan. -ksigen dapat menyebabkan tengik pada bahan pangan yang mengandung lemak. -ksigen dapat dikurangi jumlahnya dengan cara menghisap udara keluar secara +akum atau penambahan gas inert selama pengolahan, mengganti udara dengan D', C-' atau menagkap molekul oksigen dengan pereaksi kimia. 13# S'(,* Sinar dapat merusak beberapa +itamin terutama ribofla+in, +itamin (, +itamin C, "arna bahan pangan dan juga mengubah fla+or susu karena terjadinya oksidasi lemak dan perubahan protein yang dikatalisis sinar. Bahan yang sensitif terhadap sinar dapat dilindungi dengan cara pengepakan menggunakan bahan yang tidak tembus sinar. 14# >,-.+ Pertumbuhan mikroba, keaktifan enzim, kerusakan oleh serangga, pengaruh pemanasan atau pendinginan, kadar air, oksigen dan sinar, semua dipengaruhi oleh "aktu. 9aktu yang lebih lama akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar, kecuali yang terjadi pada keju, minuman anggur, "iski dan lainnya yang tidak rusak selama BageingC. $# D,:<,- Ke*+),-,( B,h,( P,(2,( B,2' Ke)eh,.,( Sebagian besar penyakit pada manusia disebabkan oleh makanan yang tercemar bakteri patogen, seperti penyakit tipus, disentri, botulisme, dan hepatitis ( 19inarno %22@4. Penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan sering menimbulkan masalah serta memiliki dampak yang cukup berbahaya terhadap kesehatan manusia antara lain adalah antraks, salmonellosis, brucellosis, tuberkulosis, klostridiosis, E. coli, kolibasilosis, dan S. aureus. Foodborne disease adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari pencernaan dan penyerapan makanan yang mengandung mikroba oleh tubuh manusia. 0ikroba yang menimbulkan penyakit dapat berasal dari makanan produk ternak yang terinfeksi atau tanaman yang terkontaminasi 1Setya"an, '7734. 0akanan yang terkontaminasi selama pengolahan dapat menjadi media penularan penyakit. Penularan penyakit ini bersifat infeksi, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroba yang hidup dan berkembang biak pada tempat terjadinya peradangan. 0ikroba masuk ke dalam saluran pencernaan manusia melalui makanan, yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh. $alam kondisi yang sesuai, mikroba patogen akan berkembang biak di dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan gejala penyakit. Foodborne disease yang disebabkan oleh salmonella dapat menyebabkan kematian pada manusia, media pencemarannya dapat berasal dari air pencuci yang telah terkontaminasi. 0ikroorganisme lainnya yang dapat menyebabkan foodborne disease antara lain Compylobacter, E. coli, dan Listeria. ejala umum foodborne disease adalah perut mual diikuti muntah!muntah, diare, demam, kejang!kejang, dan gejala lainnya. 0emperbaiki sanitasi terutama lingkungan, merupakan salah satu solusi terbaik dalam mengantisipasi cemaran mikroba. Sanitasi yang buruk yang menyebabkan air tercemar tinja yang mengandung kuman penyakit, menyebabkan terjadinya waterborne disease. (ngka kejadian waterborne disease dan food borne disease di :ndonesia tergolong tinggi, yaitu sekitar )77E%.777 penduduk menderita diare dan dua pertiga penduduk terinfeksi cacingan 1$inas Kesehatan Pro+insi <a"a Barat '7734. $iare yang diakibatkan oleh adanya bibit penyakit dalam makanan merupakan penyebab utama malnutrisi. Setiap anak berusia 6 tahun ke ba"ah 1balita4 rata!rata menderita diare 'E) kali per tahun, sedangkan %6 dari %.777 anak!anak meningal karena diare. $i negara berkembang, @7; penyakit diare de"asa ini dianggap disebabkan oleh makanan yang mengandung penyakit 19inarno '7754. BAB III PENUTUP Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungan seperti adanya perbaikan nilai gizi bahan pangan, daya cerna ataupun daya simpannya. Selain itu pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Kejadian ini dapat terjadi pada pembusukan bahan pangan. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tercemar bakteri patogen, seperti penyakit tipus, disentri, botulisme, dan hepatitis ( 19inarno %22@4. Penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan sering menimbulkan masalah serta memiliki dampak yang cukup berbahaya terhadap kesehatan manusia antara lain adalah antraks, salmonellosis, brucellosis, tuberkulosis, klostridiosis, E. coli, kolibasilosis, dan S. aureus. Foodborne disease adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari pencernaan dan penyerapan makanan yang mengandung mikroba oleh tubuh manusia. 0ikroba yang menimbulkan penyakit dapat berasal dari makanan produk ternak yang terinfeksi atau tanaman yang terkontaminasi 1Setya"an, '7734. DA"TAR PUSTAKA %. 0uchtadi., Tien F..%232. Teknologi Proses Pengolahan Pangan, $epartemen Pendidikan dan Kebudayaan, $irektorat <enderal Pendidikan Tinggi, Pusat (ntar 8ni+ersitas Pangan dan izi, :nstitut Pertanian Bogor. '. Susi"i. '772. Kerusakan Pangan. <urusan Pendidikan Kimia, =akultas P0:P(, 8ni+ersitas Pendidikan :ndonesia. ). 9inarno, =.. %22@. Daskah (kademis. Keamanan Pangan. =T$C 1Food Technology e!elopment Center4 :nstitut Pertanian Bogor. 5. =ardiaz, S., %22'. "ikrobiologi Pangan #. ramedia Pustaka 8tama, <akarta. 6. 9inarno, =.. '775. Keamanan Pangan$ Cetakan % &ilid '. 0!Brio Press, Bogor. A. Setya"an, (rif Budi. '773. Keamanan Pangan (Food safety) #ndustri. *+nline,, 1""".teknopangan.com, diakses pada tanggal %7 Do+ember '7%)4.