Anda di halaman 1dari 35

Pedoman Aplikasi

Hard Skill
One Health

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK


Pedoman Aplikasi
Hard Skill
One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Bab:
Overview
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International
Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat
tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika
Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi,
mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan
wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Editor: Tim Indohun

ISBN 978-602-72509-1-8

Diterbitkan oleh:
Indohun National Coordinating Office
Kampus Baru UI Depok
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Gedung G Lantai 3 Ruang 316
Depok Jawa Barat 16424
Telp./Fax. (021) 29302084
Email : nco@indohun.org
Website : www.indohun.org
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

viii
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Kata Pengantar

Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One
Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam
di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang
kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan,
dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahan-
permasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi
sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin.

Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi:
 Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
 Dasar-dasar Penyakit Menular
 Manajemen Penyakit Menular
 Epidemiologi dan Analisis Risiko
 Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
 Kesehatan Ekosistem
 Perubahan Perilaku

Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu
kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara
termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir
satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari:

Dr. Abu Tholib Aman Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Pham Duc Phuc
Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Trioso Purnawarman
Dr. Jeein Chung Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Jennifer Steele
Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Agik Suprayogi
Dr. Stanley Fenwick Dr. Walasinee Moonarmart Ms. Roberta Talmage
Ms. Louise Flynn Dr. Saengduen Moonsom Dr. Metawee Thongdee
Dr. Karin Hamilton Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Kriangkrai Thongkorn
Dr. Latiffah Hassan Dr. Sarmin MP Mr. Luu Quoc Toan
Dr. Douglas L. Hatch Dr. Pham Hong Ngan Dr. Ronald Morales Vargas
Dr. Raymond R. Hyatt Dr. Felicia Nutter Dr. Le Thi Huong
Ms. Kimberly Kennedy Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Le Thi Thanh Xuan

Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga
mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah
dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.).
Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada
penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2
dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan
bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini
di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam
workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada
para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan
dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda.

Salam,

Koordinator INDOHUN

ix
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Pendahuluan
“One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep
bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling
bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang
bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan
saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai
semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem,
serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan tok-
sin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial,
serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara
berkembang.

Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill
One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar.
Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada
Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan
tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular;
Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan
Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi
Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika;
Informasi lebih lanjut Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan,
mengenai buku ini, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking.
hubungi:
INDOHUN NCO
Kampus Baru UI Depok Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian
Fakultas Kesehatan Masyarakat susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda,
Gedung G Lantai 3 sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi.
Ruang 316
Depok Jawa Barat 16424
Telp./Fax. (021) 29302084 Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk:
Email : nco@indohun.org
Website : www.indohun.org menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta

antarprofesi;

memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah



penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas
mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi
yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye
peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem
dan lingkungan; dan

meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat



nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama
dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World
Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-
Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan
Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga
swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak
swasta.

Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi
bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast
Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014.

1
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

2
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint

Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill

Sub bab: Sub bab: Sub Bab: Sub Bab:


Konsep dan Kesehatan Dasar-dasar Perubahan
Pengetahuan Ekosistem Kesehatan Perilaku
tentang One Masyarakat
Health

Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill

Sub bab: Sub bab: Sub Bab: Sub Bab:


Kepemimpinan Budaya, Komunikasi Kolaborasi dan
Kepercayaan, dan Kemitraan
Nilai dan Etika Informatika

3
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

4
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Overview

Program RESPOND dan One Health

One World. One Medicine. One Health.

Konsep One Health adalah strategi global untuk memperluas


kolaborasi dan komunikasi antar disiplin ilmu, yang menyangkut
seluruh aspek pelayanan kesehatan bagi manusia, hewan, dan
lingkungan. Sinergi yang dicapai akan memajukan pelayanan
kesehatan di abad ke-21 dan seterusnya dengan mempercepat
penemuan-penemuan riset biomedis, meningkatkan keberhasilan
kesehatan masyarakat, mempercepat perluasan dasar pengetahuan
ilmiah, dan meningkatkan pendidikan medis dan perawatan klinis. Apabila ini bisa diimplementasikan dengan
benar, maka sinergi ini dapat melindungi dan menyelamatkan jutaan hidup manusia dan hewan pada generasi saat
ini dan generasi-generasi mendatang.

Program RESPOND

Program RESPOND, dibangun berdasarkan konsep-konsep One Health, yang merupakan bagian dari program
USAID terkait Emerging Pandemic Threats (EPT). Program RESPOND membangun kemampuan negara-negara
berisiko tinggi untuk dapat mengendalikan penyebaran penyakit infeksi dengan menghubungkan petugas-
petugas pemerintah, fakultas di universitas, masyarakat sipil, dan praktisi dari sektor swasta di sektor kesehatan
manusia, hewan peliharaan, dan satwa liar. Bersama mitra-mitra di atas, program RESPOND membangun sistem
manajemen penyakit yang komprehensif dan memperkuat kemampuan bereaksi terhadap KLB (outbreak) untuk
mencegah penyebaran emerging infectious diseases di tingkat lokal, lintas perbatasan, dan internasional.

SEAOHUN - South East Asia One Health University Network

SEAOHUN didirikan untuk membantu perkembangan dan pembangunan kemampuan lintas disiplin yang
berkelanjutan dalam rangka bereaksi terhadap emerging dan reemerging infectious diseases serta zoonotic diseases
di Asia Tenggara. Sepuluh universitas, dari empat negara—Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam—saat
ini tergabung dalam jejaring SEAOHUN. Misi dari SEAOHUN adalah untuk mendorong kemampuan dalam
pelatihan, pendidikan dan riset jaringan universitas SEAOHUN guna membangun dasar keahlian, pengetahuan
dan sikap bagi para pemimpin One Health.

5
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Kerangka Kerja Kompetensi One Health SEAOHUN

Program RESPOND One Health Core Competency (OHCC), melibatkan jejaring Universitas One Health
Asia Tenggara (SEAOHUN), jejaring universitas One Health Afrika Tengah dan Timur (OHCEA), bersama
dengan organisasi-organisasi mitra Amerika Serikat di dalam membangun kerangka kerja kompetensi, sehingga
kurikulum One Health dapat dirancang dan dimulai. Kerangka kerja OHCC mencakup program dan kurikulum
yang terdiri dari tiga tingkatan:

 Kompetensi di tingkat negara untuk memfasilitasi pengembangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan
institusi dan pelaksanaan program di negara tertentu.
 Kompetensi di tingkat regional regional untuk memfasilitasi koordinasi terkait pengembangan kurikulum
dalam lingkup jejaring regional seperti SEAOHUN or OHCEA.
 Kompetensi di tingkat global untuk memfasilitasi proses saling berbagi terkait pengembangan kurikulum
lintas batas regional dan jejaring universitas.

Di dalam kerangka kerja ini, kompetensi inti didefinisikan sebagai pengetahuan, perilaku, dan sikap yang
dibutuhkan oleh setiap anggota tim KLB One Health untuk pencegahan, surveilens penyakit, atau tindakan.
Tabel di bawah menunjukkan kompetensi inti OHCC, kompetensi regional SEAOHUN, dan kompetensi negara
untuk Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

KERANGKA KERJA KOMPETENSI RESPOND ONE HEALTH

Domain Global Domain Regional


Malaysia Indonesia Thailand Vietnam
Februari 2014 SEAOHUN
Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Perencanaan dan Perencanaan dan
Manajemen Manajemen
Komunikasi Komunikasi dan Komunikasi Komunikasi Komunikasi dan Komunikasi dan
Informatika Informatika Informatika
Budaya dan Budaya dan Budaya dan Budaya dan Budaya dan Etika Budaya dan
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan
Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan
dan dan
Profesionalisme Profesionalisme
Kolaborasi dan Kolaborasi dan Kolaborasi dan Kerjasama Kolaborasi dan Kolaborasi dan
Kemitraan Kemitraan Kemitraan Kemitraan Kemitraan
Nilai dan Etika Nilai dan Etika Etika Nilai dan Etika Nilai dan Etika

Systems Thinking Systems Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking
Thinking
Pengetahuan Kebijakan,
tentang One Regulasi, dan
Health Advokasi

6
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Modul-Modul Pelatihan One Health

Pelatihan One Health terdiri dari empat belas modul: tujuh modul kompetensi inti dan tujuh modul teknis.

Modul kompetensi inti meliputi: Modul teknis meliputi:


 Kolaborasi dan Kemitraan  Konsep dan Pengetahuan terkait One Health
 Komunikasi dan Informatika  Dasar-dasar Penyakit Infeksi
 Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika  Manajemen Penyakit Infeksi
 Kepemimpinan  Epidemiologi and Analisis Risiko
 Manajemen  Kesehatan Masyarakat
 Kebijakan, Advokasi dan Regulasi  Kesehatan Ekosistem
 Systems Thinking  Perubahan Perilaku

Kompetensi inti bersifat mendasar dan


berbeda dengan modul teknis, karena
menyediakan keahlian dan pengetahuan bagi
penerapan keahlian teknis di dalam konteks
One Health. Kompetensi-kompetensi ini
saling berkaitan. Sebagai contoh: perubahan
perilaku membutuhkan pemahaman petugas
One Health tentang bagaimana budaya
dan kepercayaan membentuk pemahaman
seseorang dan sebuah komunitas tentang
penyakit; kesehatan masyarakat memerlukan
kepemimpinan dan kerjasama untuk
merumuskan dan menerapkan kebijakan
dan regulasi.

Kompetensi teknis juga saling berkaitan.


Sebagai contoh, Manajemen Penyakit
Infeksi membutuhkan pemahaman tentang
dasar-dasar penyakit infeksi dan perubahan
perilaku.

Anda akan melihat bahwa modul-modul tersebut saling beririsan. Sebagai contoh, terdapat pelajaran-pelajaran
tentang stakeholder analysis di dalam modul “Komunikasi dan Informatika”, modul “Kebijakan, Advokasi dan
Regulasi” dan modul “Dasar-dasar Penyakit Infeksi”. Sembari para profesor dan pelatih menyesuaikan materi
untuk peserta Anda, Anda mungkin dapat melihat betapa miripnya keahlian dan pengetahuan yang dikembangkan
di berbagai modul yang berbeda sehingga Anda dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan hasil
pembelajaran yang Anda inginkan.

7
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Gambaran Ikhtisar Modul

Modul Kolaborasi dan Kemitraan

Pokok inti dari One Health adalah kemampuan untuk membentuk kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin.
Modul ini membangun pemahaman mengenai kemampuan terkait prinsip-prinsip dasar kolaborasi dan kemitraan,
dalam konteks pendekatan One Health untuk menjawab tantangan kesehatan yang begitu kompleks. Modul ini
menggunakan metode “Tantangan Marshmallow,” sebuah latihan yang menyenangkan dan konstruktif, yang
memungkinkan peserta untuk dapat merasakan pelajaran yang sederhana tapi mendalam dalam hal kolaborasi,
inovasi dan kreatifitas.

Kompetensi
 Mendorong keikutsertaan perwakilan dari konstituen yang bervariasi, lintas ahli/pemerhati kesehatan manusia,
hewan, kesehatan lingkungan dan disiplin lain yang terkait.
 Berbagi visi, daya, tanggung jawab, akuntabilitas, dan penghargaan di antara mitra kolaborasi.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik
30 Menit Pengantar
120 Menit Apa itu Kolaborasi dan Kenapa Berkolaborasi?
450 Menit Bagaimanakah Anda Berkolaborasi dengan Baik?
60–240 Menit Latihan Kolaborasi
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Komunikasi dan Informatika

Modul ini membantu perkembangan pemahaman tentang komunikasi dan berbagi informasi yang efektif lintas
disiplin dan sektor. Peserta akan mempelajari tentang komunikasi verbal dan non-verbal sembari mempraktekkan
keahlian dasar di dalam komunikasi di dalam menyimak informasi, mengajukan pertanyaan yang tidak bisa
dijawab hanya dengan “Ya” atau “Tidak” (open-ended questions), dan mengubah kalimat menggunakan bahasa
sendiri (paraphrasing). Mereka akan menerapkan keahlian-keahlian ini, sembari berlatih mengembangkan dan
menyampaikan pesan-pesan One Health kepada berbagai stakeholders.

Kompetensi
 Menjelaskan teknik-teknik dan pedoman-pedoman dasar komunikasi (contoh: komunikasi tertulis, multi-
media, media sosial, diskusi interaktif, keahlian menyimak).
 Memahami dasar-dasar komunikasi risiko.
 Memahami berbagai macam cara untuk mengelola dan berbagi informasi.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
105 Menit Keahlian Komunikasi
90 Menit Strategi Komunikasi di dalam Promosi One Health
60 Menit Pengantar Komunikasi Risiko
60 Menit Penyampaian Pesan-pesan Komunikasi Risiko
180 Menit Berkomunikasi Dengan/Melalui Media
335 Menit Memahami Berbagai Cara di dalam Mengelola dan Berbagi Informasi
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

8
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Modul Budaya, Kepercayaan, Nilai, and Etika

Modul ini memberikan peserta sebuah pemahaman mengenai budaya, kepercayaan, nilai, dan etika di tataran
individu dan masyarakat, yang mana hal tersebut sangat penting ketika bekerja lintas disiplin dan konteks
guna mencapai tujuan-tujuan One Health. Melalui simulasi-simulasi, riset dan latihan-latihan dalam kelompok
kecil, peserta dapat mempelajari keanekaragaman sosial, gender, agama atau kepercayaan, dan historis, serta
mengembangkan keahlian-keahlian untuk dapat bekerja secara profesional dengan pemangku kepentingan One
Health pada lintas sosial-budaya yang berbeda.

Kompetensi
 Mengidentifikasi dan menginterpretasi norma-norma dan kearifan lokal, serta budaya yang terkait manusia,
hewan dan kesehatan lingkungan.
 Membangun rasa saling percaya antarkomunitas di dalam intervensi One Health.
 Memperagakan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme di dalam perencanaan dan penerapan intervensi One
Health.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
75 Menit Pengantar Budaya dan Health Beliefs
90 Menit Pemodelan dan Dimensi Budaya
135 Menit Budaya dan Gender
90 Menit Budaya dan Hewan
60 Menit Budaya dan Lingkungan
600 Menit Membangun Rasa Saling Percaya Lintas Kebudayaan – Observasi Lapangan
270 Menit Nilai-nilai dan Profesionalisme Pribadi
60 Menit Melindungi Subyek Manusia Selama Riset Berlangsung
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Kepemimpinan

Modul ini menjelaskan tentang kepemimpinan di dalam konteks One Health, sebagai sebuah ‘kemampuan untuk
mendorong tindakan kolektif untuk perubahan yang positif’. Di dalam modul ini, peserta akan mempelajari
secara mendalam beragam keahlian, pengetahuan, dan perilaku kepemimpinan yang harus diperagakan oleh
para praktisi One Health agar mereka efektif di dalam proses pembelajarannya. Selain itu, agar mereka dapat
mempelajari gaya kepemimpinannya masing-masing dan dampaknya terhadap kemampuan mereka di dalam
bekerja di kelompoknya, serta mengulas teknik-teknik guna mendorong pihak lain agar mengambil tindakan
kolektif.

Kompetensi
 Menjelaskan apa itu kepemimpinan dan bagaimana sudut pandang kebudayaan dan sektoral berdampak pada
persepsi kepemimpinan yang efektif.
 Memperagakan dan memahami kepemimpinan yang efektif di dalam konteks One Health.
 Memahami dan mengembangkan gaya kepemimpinan sendiri.
 Mengembangkan dan menerapkan strategi-strategi untuk menarik dan mendorong pihak lain agar mengambil
tindakan kolektif.

9
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
145 - 245 Menit Pengantar Kepemimpinan
160 Menit Peranan Kepemimpinan di dalam One Health
135 Menit Gaya-gaya Kepemimpinan
60 Menit Menerapkan Gaya Kepemimpinan Anda – Bekerja Secara Kolektif
205 Menit Menarik dan Mendorong Pihak Lain agar Mengambil Tindakan: Bagian I
165 Menit Menarik dan Mendorong Pihak Lain agar Mengambil Tindakan: Bagian II
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Manajemen

Peter Drucker: “Kepemimpinan itu adalah tentang melakukan hal yang benar, sedangkan manajemen adalah
bagaimana melakukannya dengan benar.” Modul ini membahas secara mendalam keahlian-keahlian manajemen
dalam hal perencanaan pekerjaan (work planning), pemantauan (monitoring), dan pengantisipasian masalah serta
pencarian solusi. Modul ini menjelaskan instrumen dasar Six Sigma untuk pengelolaan pekerjaan yang efektif.
Sebagai tambahan, modul ini membahas bagaimana seorang manager dapat membantu tim One Health untuk
mengenali dan mengelola stres sehingga tim dapat merespon secara efektif terhadap emerging pandemic threat.

Kompetensi
 Memahami perbedaan makna antara mengelola dan memimpin, serta arti penting keduanya terhadap
keberhasilan program One Health.
 Mengembangkan rencana-rencana kerja untuk merencanakan dan memantau kemajuan.
 Memastikan kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem berfungsi sebagaimana mestinya guna
memandu dan mendukung program One Health.
 Mengawasi pelaksanaan dan memantau program guna memaksimalkan efektivitas tindakan dan hasil yang
ingin dicapai One Health.
 Mengatasi hambatan, memecahkan masalah, dan menerapkan tindakan perbaikan selama program One
Health berlangsung. Mengevaluasi dan berbagi pembelajaran pasca-program.
 Memastikan keselamatan dan kesejahteraan tim One Health.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
60 Menit Pengantar Manajemen One Health
120 Menit Rencana Kerja: Kunci Keberhasilan Manajemen Program One Health
120 Menit Kebijakan and Prosedur: Kunci dalam Memandu dan Mendukung Program One Health
180 Menit Instrumen untuk Mengelola Program One Health
90 Menit Pemantauan Pelaksanaan untuk Mencapai Hasil yang Diinginkan
120 Menit Mengelola Kesehatan Tim
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

10
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Modul Kebijakan, Advokasi, and Regulasi

Modul ini menumbuhkan pemahaman tentang kerangka kerja kebijakan yang mendukung pencapaian hasil-hasil
yang ingin dicapai oleh One Health. Di dalam modul ini, peserta akan mengidentifikasi badan-badan pembuat
regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional, melaksanakan studi mendalam terkait regulasi kesehatan
internasional yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), serta memikirkan bagaimana memperkuat
kebijakan, regulasi, panduan, dan prosesdur yang sudah ada dengan menerapkan perspektif One Health. Peserta
akan mempelajari tentang advokasi terkait perubahan kebijakan dan bagaimana menerapkannya.

Kompetensi
 Mengidentifikasi dan memahami peranan dan kebijakan lembaga-lembaga internasional yang berpengaruh
terhadap kebijakan One Health.
 Mengidentifikasi dan memahami peranan dan kebijakan dari institusi-institusi kementerian nasional/lembaga-
lembaga nasional yang berpengaruh terhadap isu-isu yang berkaitan dengan One Health.
 Mengadvokasi kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu One Health.
 (Tingkat lanjut) Menganalisis dampak-dampak dari kebijakan regional dan setempat, ekonomi, dan budaya
yang berkaitan dengan isu-isu One Health.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
30 Menit Pengantar
Kebijakan, Regulasi, Panduan, Prosedur, dan Position Papers: Definisi dan Organisasi
120 Menit
Internasional yang Membuatnya
60 Menit Struktur Kebijakan Internasional/Intergovernmental Policy
60 Menit Menganalisis Kebijakan, Regulasi, Panduan dan Policy Papers dari WHO, OIE dan FAO
150 Menit Menggali Kebijakan-kebijakan Nasional
90 Menit Menjadi Pendorong bagi Kebijakan-kebijakan One Health
90 Menit Praktikum Advokasi Kebijakan
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Systems Thinking

Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), modul ini menjelaskan
kepada peserta tentang keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk menggunakan pendekatan system thingking di
dalam menghadapi emerging pandemic disease. Key outcomes dari modul ini adalah kemampuan untuk: menggunakan
system thinking guna memetakan sistem yang kompleks dan rumit yang mencakup kesehatan manusia, hewan,
lingkungan dan ekologis; serta agar dapat bekerja sebagai bagian dari tim One Health yang menggunakan systems
map untuk mengembangkan solusi terhadap permasalahan yang kompleks, menghimpun informasi dari berbagai
disiplin dan sektor, untuk mengembangkan strategi di dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi One
Health, serta untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak yang tidak diiinginkan atas tindakan
yang dilakukan oleh One Health.

Kompetensi
 Menjelaskan elemen-elemen dari permasalahan kompleks dan systems thinking.
 Membuat dan menggunakan systems mapping untuk memperdalam pemahaman terkait permasalahan One
Health.
 Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One
Health menggunakan systems thinking dan tools terkait.

11
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Sesi-sesi
Waktu/ Topik/Kegiatan
Durasi
30 Menit Pengantar Modul Systems Thinking
60 Menit Apa itu Systems Thinking?: Tantangan Pembelajaran
180 Menit Apa itu Systems Thinking?: Sebuah Eksplorasi
60 Menit Apa itu Systems Thinking?: Berbagi Pembelajaran
90 Menit Wicked Problems: Mencari Solusi terkait Permasalahan One Health dengan Systems Thinking
60 Menit Wicked One Health Problems: Berbagi Solusi
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Konsep dan Pengetahuan One Health

Dengan games, wordles, dan debat-debat, peserta akan mempelajari sejarah One Health, berbagai disiplin yang
membutuhkan kerjasama untuk menjawab isu-isu kesehatan global yang berkaitan dengan kesehatan, serta
konsep dan istilah penting One Health. Peserta akan mampu menjelaskan pentingnya mengambil perspektif yang
menggabungkan interaksi manusia, hewan, dan kesehatan ekologi untuk merespon dan mengendalikan emerging
pandemic threats.

Kompetensi
 Menjelaskan sejarah dan konsep One Health.
 Menggambarkan domain dan penerapan Kompetensi Inti One Health (OHCC).
 Menggambarkan penerapan dari pendekatan One Health.

Sesi-sesi
Waktu/ Topik/Kegiatan
Durasi
90 Menit Pengetahuan tentang One Health
70 Menit Siapakah yang dapat menjadi anggota tim One Health?
90 Menit Domain-domain Kompetensi Inti One Health (OHCC)
60 Menit Debat: “Pendekatan vs Disiplin Ilmu”
120 Menit Aksi One Health: “Masalah Saya Nyata”
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Dasar-dasar Penyakit Infeksi

Modul ini membantu perkembangan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar dari penyakit infeksi di dalam
konteks One Health. Modul ini akan menggunakan pendekatan One Health untuk mempelajari beragam penyakit
infeksi zoonosis utama terkait manusia dan hewan, serta membantu peserta untuk dapat memahami dasar-dasar
penyebaran penyakit infeksi dan dampaknya di kehidupan sehari-hari.

Kompetensi
 Menjelaskan konsep-konsep dasar mengenai penyakit infeksi.
 Menginterpretasikan dasar-dasar penyakit infeksi dan dampaknya di kehidupan sehari-hari.
 Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai budaya dan tradisi
(misal: ternak, sanitasi)
 Menggabungkan setiap unsur dari konsep dasar mengenai penyakit infeksi
 Menerapkan berbagai strategi komunikasi di dalam penulisan, presentasi oral, dan role-play.

12
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
420 Menit Konsep-konsep Dasar Penyakit Infeksi
120 Menit Tim One Health melakukan Role-Play
120 - 180 Menit Isu-isu di Kehidupan Sehari-hari Terkait Penyakit Infeksi
90 Menit Pengaruh Manusia terhadap Penyakit Infeksi
90 Menit Kegiatan Role-Play terkait Bencana Alam dan Penyakit Infeksi
150 - 210 Menit Budaya dan Tradisi di dalam Masyarakat Lokal – Kunjungan Lapangan
120 - 180 Menit Mengembangkan Systems Map untuk Penyakit Infeksi
180 Menit Membuat Pesan-pesan untuk Penyampaian Informasi terkait Penyakit Infeksi
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Manajemen Penyakit Infeksi

Manajemen penyakit infeksi adalah cara yang komprehensif di dalam memikirkan dan memandang permasalahan
penyakit infeksi dengan menggunakan berbagai perspektif dari seluruh spektrum manajemen penyakit
termasuk surveilens, promosi kesehatan, pencegahan, deteksi, perawatan dan rehabilitasi dari perspektif host/
agent/lingkungan. Modul ini membantu mengembangkan pemahaman mengenai konsep program-program
One Health di dalam manajemen penyakit infeksi pada tingkatan individu dan komunitas, yang mana sangat
penting untuk dapat bekerja lintas disiplin dan konteks untuk mencapai tujuan-tujuan One Health. Peserta akan
memahami juga interaksi antara agent, host, dan lingkungan di dalam mengembangkan intervensi-intervensi guna
mengendalikan KLB, serta strategi-strategi untuk pengendalian penyakit.

Kompetensi
 Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor risiko yang terkait dengan kesakitan selama KLB atau epidemi
penyakit infeksi.
 Merancang sebuah management plan untuk penyakit menular.
 Mengevaluasi efektivitas dari tindakan-tindakan One Health di dalam manajemen penyakit infeksi.
 Merancang sebuah sistem surveilens dan pemantauan penyakit.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
180 Menit Modul Pengantar dan Konsep-konsep Dasar
100 Menit Menjelaskan Faktor-faktor Risiko Penyakit Infeksi di dalam Sebuah Skenario KLB
180 Menit Membuat Peta untuk Memvisualisasikan Faktor Risiko dan Control Points
360 Menit Penilaian Risiko di Tingkat Komunitas Lokal
300 Menit Mengumpulkan Data Berbasis Komunitas untuk Mendukung Investigasi atau Penilaian
Risiko Penyakit Infeksi
240 - 300 Menit Mengembangkan Materi-materi untuk Membangun Kesadaran Masyarakat terkait Penyakit
Infeksi
60 - 120 Menit Mengkritisi Management Plan Penyakit Infeksi dengan Perspektif One Health
60 Menit Menjelaskan Dampak Sistemik dari Sebuah Management Plan
150 Menit Menelaah Sistem Surveilens yang Berjalan
150 Menit Menganalisis Data Surveilens Menggunakan HealthMap
60 Menit Melakukan Kegiatan Role-Play Tim One Health untuk mengembangkan Management Plan
dan Surveilens Plan
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

13
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Modul Epidemiologi dan Analisis Risiko

Epidemiologi, epizootiologi, dan kesehatan populasi adalah istilah-istilah yang semuanya menjelaskan studi
mengenai kesehatan dan penyakit di dalam populasi. Analisis risiko adalah sebuah pendekatan sistematis untuk
mengevaluasi, baik kemungkinan terjadinya maupun besaran dampaknya jika terjadi suatu hal yang merugikan,
dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko serta berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
dan populasi terkait. Epidemiologi dan analisis risiko, keduanya penting di dalam penerapan pendekatan One
Health, dan program profesi ilmu kesehatan masyarakat yang menggabungkan topik-topik ini ke dalam materi
kurikulum. Mengenali bahwa pendekatan One Health sangatlah luas dan meliputi banyak disiplin yang berbeda
dari ilmu kesehatan (seperti ekonomi, ilmu sosial, hukum dan kebijakan dll), modul ini dirancang untuk
memperkenalkan kepada pihak-pihak yang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada latar belakang keilmuan di
bidang epidemiologi hingga sejarah, konsep, teori, teminologi dan penerapan epidemiologi, guna meningkatkan
kemampuan mereka untuk dapat bekerjasama dengan para ahli epidemiologi.

Kompetensi
 Mendefinisikan epidemiologi dan terminologi dasar serta konsep di dalam epidemiologi.
 Menjelaskan komponen-komponen penting di dalam penerapan epidemiologi.
 Menjelaskan komponen-komponen utama dan proses di dalam analisis risiko penyakit serta bagaimana analisis
risiko penyakit mengaitkan ilmu pengetahuan dengan kebijakan.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
15 Menit Pengantar
30–45 Menit Epidemiologi sebagai Ilmu Dasar Kesehatan Masyarakat
60 Menit Epidemiologi di dalam Penerapannya: Sejarah dan Contoh
60 Menit Instrumen dan Metode di dalam Epidemiologi
60 Menit Mitra dan Sumberdaya Epidemiologi
60 Menit Epidemiologi Deskriptif
180 Menit Epidemiologi Analitis
120 Menit Ukuran-ukuran Statistik di dalam Epidemiologi
PECOT: Pengajaran Penilaian Kritis terhadap Literatur Epidemiologi yang Sudah
60–180 Menit
Dipublikasikan
180 Menit Pengantar Surveilens Penyakit
90 Menit The Contagious Classroom: Sebuah Investigasi KLB
60–120 Menit Pengantar Analisis Risiko Penyakit
Variabel Analisis Risiko Penyakit: Kerja Lapangan untuk Penilaian Risiko
240 Menit Pilihan: Ulasan Kosakata dan Konsep dengan Mengamati Contagion
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Kesehatan Masyarakat

Modul ini membawa pendekatan One Health ke area kesehatan masyarakat dengan mengamati keterkaitan di
antara manusia, hewan, dan kesehatan ekologis sembari peserta mempelajari bagaimana mencegah penyakit dan
mendorong peningkatan kesehatan di dalam kelompok-kelompok masyarakat, dari lingkup komunitas paling
kecil hingga lingkup negara. Topik-topik di dalam modul ini meliputi kualitas udara, kualitas air/sanitasi,
keamanan pangan (food safety), epidemiologi/biostatistik, kesehatan ibu/kesehatan anak, dan ilmu sosial, sembari
peserta diperkenalkan ke topik-topik kritis kesehatan masyarakat. Modul ini mencakup diskusi tentang kebijakan
dan keterlibatan pemangku kepentingan.

14
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Kompetensi
 Memahami penerapan kesehatan masyarakat dan kaitannya dengan One Health.
 Memahami hubungan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri, dan peneliti-peneliti yang
terkait dengan penerapan program-program kesehatan masyarakat.
 Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat baik di tingkat nasional maupun lokal.
 Menggunakan systems thinking untuk menganalisis/merumuskan kebijakan kesehatan masyarakat.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
60 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat
60 Menit Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim, dan Kesehatan Masyarakat
120 Menit Hewan dan Kesehatan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonoses)
180 Menit Hewan dan Kesehatan Masyarakat: Interaksi Manusia/Ternak
360 Menit Foodborne Diseases, Keamanan Pangan dan Produksi Makanan
60 Menit Kualitas Air, Sanitasi dan Waterborne Diseases
60 Menit Pemantauan Penyakit dan Surveilens: Istilah Dasar Epidemiologi/ Investigasi Penyakit
90 Menit Pemantauan Penyakit dan Surveilens: Surveilens di Lingkup Lokal dan Dunia
240 Menit Kesehatan Komunitas
120 Menit Kebijakan dan Program
60 Menit Mengambil Pendekatan One Health terhadap Kebijakan-kebijakan dan Program-program
Kesehatan Masyarakat
90 Menit Systems Thinking: Membangun Kesepakatan terhadap Isu Kesehatan Masyarakat di antara para
Stakeholders dengan Menggunakan Pendekatan One Health
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

Modul Kesehatan Ekosistem

Modul ini membantu membangun pemahaman akan prinsip-prinsip dasar kesehatan ekosistem di dalam konteks
One Health. Peserta akan mempelajari tiga jenis ekosistem di wilayah Asia Tenggara—bakau (mangroves), hutan
hujan tropis, dan terumbu karang—dan menganalisis bagaimana perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
alam dan aktivitas manusia (anthropogenic) terhadap lingkungan dapat berdampak pada kesehatan hewan dan
manusia di lingkup lokal, regional, dan nasional. Capstone dari modul ini adalah sebuah simulasi nyata di dunia,
yang mana peserta dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka tanyakan terkait dampak
kegiatan industri pada kesehatan manusia, hewan dan ekologis.

Kompetensi
 Memahami prinsip-prinsip dasar ekologi/ekosistem.
 Mengenali hubungan di antara ekosistem, kesehatan hewan, dan kesehatan manusia.
 Menganalisis efek dari dampak langsung terhadap lingkungan.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
60 Menit Pengantar Kesehatan Ekosistem
60 Menit Siklus Abiotik – Gambaran Umum tentang Air, Karbon, dan Nitrogen
60 Menit Siklus Biotik, Jejaring Makanan, dan Jenis Ekosistem di Asia Tenggara
90–110 Menit Jenis Ekosistem di Asia Tenggara: Nilai dan Fungsi
80 Menit Faktor-faktor yang Mengganggu Ekosistem: Alami dan Buatan Manusia
60 Menit Efek dari Gangguan terhadap Ekosistem dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia dan
Hewan: Pada Skala Lokal, Regional, dan Nasional
60 Menit Perubahan Iklim, Ekosistem, Kesehatan Manusia dan Hewan
60 Menit Simulasi untuk menggali ‘Solusi Emas’
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran serta Opsi Akhir

15
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Modul Perubahan Perilaku

Di dalam modul ini, peserta akan menggunakan riset dan pemodelan untuk modifikasi perilaku dari konteks
pelayanan kesehatan (health care) guna mengembangkan model-model perubahan perilaku untuk intervensi
One Health, yang mana perubahan perilaku pada manusia tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia itu
sendiri melainkan juga berdampak pada kesehatan hewan dan ekologis. Bagian pertama dari modul ini membahas
perubahan perilaku individu; sedangkan bagian kedua membahas perubahan di dalam organisasi dan komunitas.

Kompetensi
 Menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan perubahan perilaku dan mengubah konsep-konsep manajemen.
 Mengadopsi dan menerapkan model-model perubahan perilaku individu untuk konteks One Health.
 Memperagakan kompetensi kultural dan profesionalisme di dalam memimpin perubahan.
 Merancang strategi-strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health di tingkat komunitas.

Sesi-sesi
Waktu/Durasi Topik/Kegiatan
--- Pra-kerja: Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi
60 Menit Pengarahan Pra-kerja dan Pengantar Perubahan Perilaku
60 Menit Pendekatan Perubahan Perilaku yang bersifat Professional-Directed dan Patient-Centered
60 Menit Model-model Perubahan yang bersifat Patient-Centered: Model Health Belief
Model-model Perubahan yang bersifat Patient Centered: Kesiapan untuk Berubah dan
120 Menit
Wawancara Motivasi
180 Menit Model-model Perubahan Organisasi dan Komunitas: Kotter dan Lewin
120 Menit Perubahan Perilaku di dalam Intervensi One Health
60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran

16
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Menyesuaikan Modul dengan Kondisi Setempat

Pelatihan One Health dirancang untuk mememuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Kelompok
Kerja Kompetensi Inti One Health (OHCC). Pelatihan One Health haruslah:
 Memiliki hak kenegaraan dan melibatkan staf dan administrator SEAOHUN di dalam pengembangan
kurikulum.
 Bersifat fleksibel untuk dapat masuk ke kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan.
 Dapat diterapkan pada pelatihan yang bersifat in-service dan pre-service programming.

Kerangka Kerja (OHCC)

Untuk memenuhi kriteria OHCC, instruktur/fasilitator, mempunyai pilihan materi ajar dan teknik penyampaian
materi yang tepat, yang mana hal tersebut tetaplah menjadi prinsip dasar di dalam rancangan materi Pelatihan
One Health.

PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengajarkan kompetensi-


kompetensi inti dalam modul terpisah (stand-alone) atau menggabungkannya ke dalam satu modul
teknis.

OHCCs bersifat inter-dependent, dan dengan demikian dapat diajarkan baik secara terpisah maupun dikombinasikan
dengan keahlian-keahlian teknis. Sebagai contoh, sebuah pemahaman mendalam tentang budaya dan komunikasi
sangat penting di dalam keberhasilan perubahan perilaku pemangku kepentingan. Fasilitator One Health dapat
mengajarkan keahlian budaya dan komunikasi secara terpisah atau menggabungkan konsep-konsep ini di dalam
materi terkait perubahan perilaku.

17
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengkombinasikan unsur-unsur


di dalam modul-modul.

Modul-modul ini terdiri dari sesi-sesi yang mencakup topik-topik yang berbeda. Fasilitator dapat memilih materi
yang dirasa paling bermanfaat bagi peserta dan mengkombinasikan topik-topik dari berbagai modul, yang paling
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran atau konteks kesehatan lokal.

PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengajarkan sesi-sesi tertentu dari
sebuah modul dibandingkan dengan mengajarkan keseluruhan modul.

PILIHAN: Fasilitator One Health dapat memilih untuk membuat unit baru di dalam pelatihan yang
sedang berjalan atau membuat sebuah pelatihan singkat (short course) One Health.

Modul ini dapat digunakan sebagai materi yang terpisah (stand-alone), sebagai materi yang ditambahkan ke
materi yang telah ada, atau untuk membuat materi One Health yang baru.
PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk menyesuaikan isi dengan kondisi
setempat dan mengubah konteksnya.
Modul-modul ini dirancang untuk dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Sebagai contoh, jika suatu
wilayah lebih rentan terhadap flu burung dibandingkan dengan Ebola, maka instruktur dapat mengubah topik
penyakit yang didiskusikan. Latihan-latihan di dalam modul dapat diubah sesuai dengan konteks lokal. Sebagai
contoh, Modul Kesehatan Masyakarat mengajarkan peserta untuk melaksanakan audit kesehatan masyarakat.
Jika pelatihan dilakukan di universitas, peserta dapat mengaudit fasilitas kampus; jika pelatihan dilakukan di kota
kecil, peserta dapat mengaudit fasilitas medis setempat, pasar, atau bagian lain dari kota tersebut.

PILIHAN: Instruktur/faslitator One Health menyusun modul-modul yang disesuaikan dengan


audiens/peserta.

Modul-modul ini dapat disesuaikan terhadap peserta. Jika pelatihan ini diperuntukkan bagi mahasiswa S2,
maka instruktur dapat memberikan lebih banyak perhatian pada teori dan riset serta bacaan dan tugas tambahan
dengan materi yang lebih mendalam. Jika pelatihan bersifat short course bagi para profesional, instruktur dapat
memberikan lebih banyak perhatian pada konsep-konsep terapan dan praktek langsung (hands-on activities).

Menyesuaikan Materi One Health dengan Kebutuhan Anda

 Langkah Pertama: Mengetahui kompetensi One Health Anda.


 Langkah Kedua: Pelajari kurikulum Anda dan identifikasi kompetensi apa yang belum
dikuasai ATAU jika Anda merancang pelatihan baru atau short course, identifikasi
kompetensi apa yang ingin Anda dikuasai.
 Langkah Ketiga: Gunakan Materi Pelatihan One Health untuk mengisi kekurangannya.

18
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Berikut adalah contoh materi-materi “One Health in One Day” yang dapat diberikan kepada empat audiens
yang berbeda:
AKADEMIK PEMERINTAH & PEMBUAT KEBIJAKAN
 Pengantar One Health  Pengantar Konsep One Health
‒ Konsep dan Terminologi (Presentasi)
 Konsep Penyakit Infeksi, Epidemiologi dan
Kebijakan  Kepemimpinan
‒ Simulasi One Health ‒ Gaya Kepemimpinan (Self-Assessments dan Diskusi
Kelompok)
 Gaya Kepemimpinan
‒ Leadership Self-Assessment Test  Manajemen
‒ Program One Health yang Sukses (Pembicara)
 Systems Mapping ‒ Instrumen Manajemen Six Sigma
‒ Simulasi One Health (lanjutan) (Kerja Kelompok)

 Kolaborasi/Kemitraan dan Komunikasi  Kerjasama


‒ Simulasi One Health (lanjutan) ‒ Kolaborasi di Parlemen (Simulasi)

 Refleksi diri terkait Perubahan Perilaku

PRAKTISI KESEHATAN LULUSAN H&S


Simulasi: “Orang Utan, Minyak Sawit,  Konsep dan Pengetahuan One Health
Tuberkulosis, dan Lingkungan” ‒ Konsep dan Domain (Presentasi)
 Simulasi pagi menggunakan materi dari: ‒ Jeopardy (Game)
‒ Kesehatan Ekosistem
‒ Budaya, Kepercayaan, Nilai, dan Etika  Systems Thinking
‒ Epidemiologi dan Analisis Risiko ‒ Menggali Systems Thinking (PBL)
‒ Dasar-dasar Penyakit Infeksi ‒ Memetakan Pemangku Kepentigan (Latihan
‒ Manajemen Penyakit Infeksi Kelompok)
‒ Perubahan Perilaku
 Ekosistem Kesehatan (Presentasi)
 Dilanjutkan dengan simulasi di siang hari dengan
menggunakan materi:  Komunikasi Risiko
‒ Kebijakan, Advokasi dan Regulasi ‒ Penyakit Infeksi (Simulasi)
‒ Systems Thinking
‒ Kolaborasi dan Kemitraan  Kolaborasi dan Kemitraan
‒ Komunikasi dan Informatika ‒ Lembaga-lembaga yang terlibat di dalam
Kebijakan (Diskusi)
‒ Bekerjasama di dalam pendekatan One Health
(Latihan Kelompok)

19
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Peran Pengajar/Fasilitator One Health

Modul-modul One Health menggunakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada peserta (learner-centered
approach), yang berarti bahwa pengajar memainkan peranan yang sangat berbeda dari guru pada umumnya. Anda
lebih bersifat seperti mentor/pelatih/pemandu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemicu dan memfasilitasi
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
 Sebagai pengajar, Anda selalu memastikan bahwa materi yang diteliti dan dikembangkan oleh peserta selalu
lengkap dan akurat.
 Sebagai mentor atau pelatih, Anda secara berkala menilai peserta Anda dan memberikan umpan balik yang
membangun keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan mereka.
 Sebagai pemandu, Anda mengarahkan peserta Anda kepada sumber daya dan orang-orang yang dapat
memberikan keahlian, pengetahuan, dan perspektif.

Kadangkala, Anda akan memainkan peran yang lebih sederhana dengan memberikan kuliah singkat dengan
disertai informasi teknis.

Dengan peran yang Anda mainkan, tantangan bagi Anda adalah untuk:
 Menggunakan materi-materi ini untuk membantu peserta menemukan prinsip-prinsip ilmiah dan membangun
soft skills mereka.
 Mengadopsi dan memfasilitasi pengalaman-pengalaman dimana peserta mempraktekkannya di lapangan dan
komunitas untuk menguji asumsi dan mengumpulkan data.
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong peserta untuk berpikir lebih dalam.
 Memberikan umpan balik kepada peserta untuk memastikan mereka telah menguasai kompetensi tertentu.

Adalah tanggung jawab anda untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan terbuka. Suasana yang aman
memungkinkan peserta untuk belajar mengambil risiko dengan:

 Membuat kesalahan sembari mereka mempraktekkan perilaku baru dan berkesempatan untuk untuk terus
berlatih sehingga mereka menguasainya.
 Memahami pentingnya untuk berani berkata, “Saya tidak tahu”, atau mengangkat suatu ide atau opini untuk
pengujian dan pemeriksaan, dan secara terbuka berbagi dengan koleganya.

Sebuah suasana yang terbuka memungkinkan terjadinya:


 Diskusi yang di dalamnya terdapat berbagai sudut pandang dan sudut pandang dari kalangan minoritas dan
mendorong sikap saling menghargai.
 Kritik yang membangun, yang mendorong seluruh peserta untuk memahami perspektif yang berbeda dan
memperbaiki ide, termasuk ide-ide ilmiah, yaitu yang menghasilkan solusi yang lebih baik.

Contoh kegiatan-kegiatan yang bersifat learner-centered activities di modul One Health meliputi:
 Studi kasus
 Percobaan
 Observasi dan pengalaman lapangan
 Games
 Kerja kelompok
 Peer teaching
 Esai foto dan video
 Latihan pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning exercises)

20
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

 Bermain peran (role play) dan simulasi


 Penilaian pribadi (self-assessments)

Tabel di bawah ini menunjukkan peran yang berbeda antara peserta dengan fasilitator di dalam empat metodologi
pembelajaran aktif:
Penjelasan Singkat Persiapan Peserta Partisipasi Fakultas
Focused Diskusi terkait suatu kasus* Peserta hendaknya Anggota fakultas memandu
Discussions dipandu oleh fakultas. membaca terlebih diskusi berdasarkan tujuan
dahulu area topik dari pembelajaran yang spesifik.
diskusi.
Problem-Based Diskusi kasus yang bersifat Peserta mengidentifikasi Anggota fakultas memfasilitasi
Learning problem-centered, yang isu-isu pembelajaran diskusi peserta terkait kasus
didorong oleh peserta, dan selama sesi kasus yang dan isu pembelajaran yang
berlangsung dalam dua atau diteliti disela-sela diidentifikasi oleh peserta.
tiga sesi. pertemuan
Student-led Peserta melakukan topic- Seorang peserta (sebagai Anggota fakultas siap untuk
Seminars centered discussions “pengajar”) menyiapkan membantu peserta yang
bahan presentasi tentang bertindak sebagai “student
topik yang relevan teacher”
dengan kasus.
Role Play Peserta diberikan peran Secara umum persiapan Anggota fakultas memperagakan
berdasarkan sebuah skenario tidak diperlukan. teknik dan bertindak sebagai
tertulis, untuk merangsang pengamat yang menilai
interaksi nyata di dalam kemampuan peserta dan
ruang kelas. memberikan umpan balik

Catatan: Tabel dari Alliance for Clinical Education; Chapter 5: Instructional Methods and Strategies. J. Koestler,
C. White, et.al. diakses di: familymed.uthscsa.edu/ace/pdf_chapters/Guidebook_Chp05.pdf

* Definisi dari “kasus:” Kelas diberikan permasalahan yang kompleks, dinamakan “kasus,” untuk menganalisis
(contoh., di dalam atau di luar kelas). Kasus tersebut diselaraskan dengan tujuan pembelajaran materi dan biasanya
dirancang untuk tidak memiliki satu jawaban benar., tapi memiliki beberapa pendekatan atau solusi yang masuk
akal—yang mana pengajar memfasilitasi diskusi tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut terkait ini dan metodologi pembelajaran aktif lainnya, bukalah:
 Active Learning: Creating Excitement in the Classroom http://www.ydae.purdue.edu/lct/hbcu/documents/
Active_Learning_Creating_Excitement_in_the_Classroom.pdf
 Instructional Methods and Learning Styles http://www.uwplatt.edu/~steck/Petrina%20Text/Chapter%204.
pdf
 Instructional Methods and Strategies http://familymed.uthscsa.edu/ACE/chapter5.htm#classroom
 Using the Case Method to Facilitate Learning http://sites.tufts.edu/teachtufts/files/2010/09/kunselman.-
2004.-using-the-case-method.pdf
 Photo Essay http://en.wikipedia.org/wiki/Photo-essay
 The Seven Steps of Problem-Based Learning Implementation http://www.academia.edu/1215059/THE_
SEVEN_STEPS_OF_PBL_IMPLEMENTATION_TUTORS_MANUAL
 Role Plays, Games and Simulations http://www.weber.edu/wsuimages/COE/SecondaryCore/Interdisciplinar
yStrategies/3780bookpartL0906.pdf
 Role Playing for Teachers http://www.streetlaw.org/en/Page/901/RolePlay_and_Simulation

21
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Menggunakan Pertanyaan di Modul One Health

Di bagian inti dari learner-centered experiences, adalah memahami bagaimana menggunakan pertanyaan-per-
tanyaan secara efektif, yang umumnya dinamakan Metode Socratic, untuk memicu peserta untuk berpikir
lebih mendalam dan akurat. Contoh pertanyaan adalah sebagai berikut.

Pertanyaan Klarifikasi Konseptual

Mendorong peserta untuk lebih mendiskusikan tentang apa yang sebenarnya mereka tanyakan atau pikirkan.
Mendorong peserta untuk menyampaikan konsep-konsep dibalik argumennya, seperti:
 Mengapa Anda berkata demikian?
 Apa sebenarnya maksud dari ini?
 Bagaimana ini ada kaitannya dengan apa yang sudah kita bicarakan sebelumnya?
 Apakah sifat dari . . . ?
 Apa yang sudah kita ketahui tentang ini?
 Dapatkan Anda memberikan contohnya?
 Apakah yang Anda maksud . . . atau . . . ?
Dapatkah Anda mengubah kalimat Anda?

Penggalian Asumsi

Menggali asumsi-asumsi dan mendorong peserta untuk berpikir mengenai persangkaan dan keyakinan yang tidak
perlu diragukan lagi sebagai dasar argumen mereka.
 Apa lagi yang dapat kita asumsikan?
 Sepertinya Anda berasumsi bahwa . . . ?
 Bagaimana Anda memilih untuk menggunakan asumsi-asumsi itu?
 Tolong jelaskan mengapa/bagaimana . . . ?
 Bagaimana Anda dapat memeriksa atau tidak sepakat atas asumsi tersebut?
 Apa yang mungkin terjadi jika . . . ?
 Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan . . . ?

Penggalian Dasar Logis, Alasan, dan Bukti

Ketika mereka menyampaikan dasar logis untuk argumen mereka, galilah pertimbangan mereka yang
mendasarinya. Bertanyalah:
 Mengapa itu terjadi?
 Bagaimana Anda mengetahui ini?
 Tunjukkanlah ke saya . . . ?
 Dapatkah Anda memberikan contoh terkait itu?
 Apa yang menurut Anda menyebabkan . . . ?
 Apa sifat dasar dari ini?
 Apakah alasan-alasan ini cukup memadai?
 Apakah akan dapat dipertahankan di pengadilan?
 Bagaimana itu bisa dibantah? Image from blog.davey.com
 Bagaimana saya bisa yakin dengan apa yang Anda katakan?
 Mengapa . . . terjadi?
 Mengapa? (teruslah menanyakan itu—jika Anda tidak langsung mendapatkan jawabannya)
 Apa bukti yang dapat mendukung ucapan Anda?
 Atas dasar otoritas apa argumen Anda itu?

22
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Mempertanyakan Sudut Pandang dan Perspektif

Sebagian besar argumen disampaikan dari posisi atau perspektif tertentu. Doronglah peserta untuk memahami
bahwa terdapat sudut pandang lain yang sama-sama valid.
 Cara melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda adalah . . . . Apakah ini masuk akal?
 Apa saja sudut pandang alternatif terhadap hal ini? Bagaimana Anda dapat melihatnya dari sudut pandang
yang lain?
 Mengapa . . . penting?
 Siapakah yang mengambil manfaat dari ini?
 Apa perbedaan antara . . . dan . . . ?
 Mengapa itu lebih baik dari . . . ?
 Apa kekuatan dan kelemahan dari . . . ?
 Bagaimanakah persamaan . . . dan . . . ?
 Apa yang . . . katakan tentang ini?
 Bagaimana jika Anda membandingkan . . . dan . . . ?

Menggali Implikasi dan Konsekuensi

Argumen yang disampaikan oleh peserta mungkin saja mempunyai implikasi logis yang dapat diperkirakan.
 Apakah ini masuk akal?
 Apakah itu diinginkan?
 Apa yang dapat terjadi kemudian?
 Apakah konsekuensi dari asumsi itu?
 Bagaimana bisa . . . terbiasa dengan . . . ?
 Apakah implikasi-implikasi dari . . . ?
 Bagaimana . . . mempengaruhi . . . ?
 Bagaimana . . . sesuai dengan apa yang telah kita pelajari sebelumnya?
 Mengapa . . . penting?
 Manakah yang terbaik . . . ? Mengapa?

Pertanyaan-pertanyaan Terkait Pertanyaan

Anda juga dapat memperoleh refleksi dari suatu isu, yaitu dengan balik menggunakan pertanyaan pada isu tersebut.
 Apakah maksud Anda mengajukan pertanyaan tersebut?
 Menurut Anda, mengapa saya mengajukan pertanyaan tersebut?
 Apakah Anda mengerti maksud saya? Mengapa tidak?
 Apa lagi yang mungkin saya tanyakan?

Pertanyaan diambil dari: http://changingminds.org/techniques/questioning/socratic_questions.html

23
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Pembelajaran Peserta: Refleksi dan Evaluasi

Refleksi Pembelajaran
Setiap sesi diakhiri dengan bertanya ke peserta untuk merekam ide dan refleksi untuk mereka. Caranya sesederhana
Anda meminta para peserta untuk menuliskan dua atau tiga hal yang mereka
dapatkan dari pelatihan. Bertanyalah:
 Apa yang menurut Anda baru atau hal yang mengejutkan Anda?
 Apa yang telah Anda ubah dari pikiran Anda?
 Apa yang masih Anda ragukan?
 Apa yang paling menarik perhatian Anda, dan apa yang ingin Anda pelajari lebih
terperinci?
 Perilaku baru apa yang akan Anda coba berdasarkan materi yang Anda dapatkan di
kelas?
 Topik-topik apa sajakah yang ingin Anda bicarakan dengan orang lain di luar kelas?

Mengevaluasi Kompetensi terkait Tujuan-tujuan Pembelajaran


Pada akhir modul, peserta hendaknya menilai kemampuan mereka untuk memahami, menerapkan dan
mengevaluasi/membuat setiap tujuan pembelajaran modul. Sebagai contoh, modul “Systems Thinking” mencakup
evaluasi-diri peserta untuk Kompetensi #3 seperti terlihat di bawah ini.

Evaluasi-diri Peserta
Peserta menilai diri mereka sendiri terkait tingkat penguasaan terhadap tujuan-tujuan pembelajaran di setiap
modul di dalam satu rangkaian, memahami – menerapkan – mengevaluasi – membuat. Contoh dari modul
“Systems Thinking” dapat dilihat di bawah ini:

Kompetensi #3: Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi
terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan systems thinking dan instrument. Mengevaluasi/
Menerapkan
Memahami

Membuat
Bagaimanakah Anda menilai kemampuan Anda dalam berkontribusi sebagai anggota tim
One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan One Health dengan cara:

 Menggunakan konsep dari teori masalah “wicked” (complex) problem/ “super wicked” untuk
lebih memahami cara memformulasikan dan mendekati permasalahan One Health.
 Mengintegrasikan informasi dan tindakan lintas disiplin dan sektor menggunakan
instrumen systems thinking.
 Mengidentifikasi poin pengaruh (leverage points ) untuk dampak maksimum.

 Menentukan dan mengurangi konsekuensi yang tidak diinginkan dari intervensi yang
sudah direncanakan.
 Membuat umpan balik dan memberikan forward loops.

24
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Menilai Rubrik
Pada saat mengevaluasi peserta, ekspektasi yang jelas hendaknya ditentukan di awal terkait bagaimana pekerjaan
mereka akan dievaluasi dan bagaimana poin penilaian akan diberikan. Rubrik penilaian adalah instrumen yang
memberikan deskripsi yang jelas terkait karakteristik pekerjaan yang berkaitan dengan setiap komponen pelatihan
di berbagai tingkat penguasaan. Dengan demikian, rubrik membuat kriteria yang bersifat tersirat menjadi tersurat,
yang mana dengan itu kinerja peserta dinilai.

Bagi peserta, menggunakan rubrik penilaian memberikan:


 Ekspektasi yang jelas dan kriteria penilaian pada awal masa pelatihan.
 Sebuah mekanisme untuk memantau dan menilai kinerja mereka sembari mereka bekerja menuju pencapaian
tujuan yang sudah jelas dijabarkan di awal.

Bagi instruktur/fasilitator One Health, rubrik penilaian memberikan:


 Standar yang konsisten untuk seluruh peserta.
 Standar yang konsisten untuk seluruh instruktur.

Rubrik penilaian terdiri dari tiga bagian:


 Kriteria – Keahlian spesifik yang akan dinilai.
 Standar untuk tingkatan kinerja – Umumnya diwakili bentuk matrix, kompetensi diwakili oleh setidaknya dua
tingkatan tapi umumnya oleh tiga atau bahkan lebih. Setiap tingkatan menjelaskan sejauh mana kompetensi
peserta dalam kriteria tertentu. Tingkatan bersifat progresif dan umumnya besifat kumulatif.
 Memberikan nilai untuk setiap tingkatan – Meliputi penilaian dalam bentuk angka dari setiap tahapan yang
sesuai dengan bagaimana peserta sudah berhasil menguasai tujuan instruksi.

Contoh rubrik untuk penilaian kerjasama di dalam kerja kelompok adalah sebagai berikut:
Kriteria Sangat Baik Dapat Diterima Ditolak
Kerjasama Tim bekerjasama dengan Tim bekerjasama dengan Tim tidak bekerjasama
Tim baik dengan menunjukkan baik pada sebagian besar atau berkomunikasi dengan
rasa saling menghargai dan waktu dengan beberapa baik. Anggota tim bekerja
semangat kerjasama yang kali terjadi atau kegagalan secara independen, yang
tinggi untuk menyelesaikan untuk bekerjasama ketika menghasilkan produk yang
suatu produk dengan kualitas dibutuhkan. Produk akhir terpenggal-penggal.
tinggi. memadai.

Untuk contoh lain dari rubrik penilaian, bukalah:


 Carnegie Mellon University di www.cmu.edu/teaching/assessment
 Association of American Colleges and Universities di www.aacu.org/value/rubrics
 Rubistar, sebuah instrumen online di rubistar.4teachers.org

25
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

Sumber Daya di dalam Modul One Health

Setiap modul One Health terdiri dari:


 Panduan Fasilitator
 Materi presentasi PowerPoint
 Panduan Peserta
 Salinan referensi pilihan dan sumber lain yang bersifat domain publik (open source)

Panduan Fasilitator, selain memberikan instruksi yang bersifat step-by-step tentang bagaimana memfasilitasi setiap
sesi, juga berisikan materi mendalam (in-depth material) tentang topik yang meliputi:

 Referensi Dasar Fasilitator – Buku teks dan artikel utama dimana instruktur/fasilitator dapat
mempelajari lebih dalam terkait pokok bahasannya

 Catatan untuk Fasilitator – Informasi dasar bagi instruktur/fasilitator terkait topik-topik yang
peserta teliti dan tampilkan secara individual.

 Referensi untuk Peserta – Referensi tambahan untuk peserta termasuk artikel, website, dan materi
online.

Materi referensi yang tersedia di dalam modul dicantumkan di bagian “Referensi di Panduan Ini”.
Ini dapat ditemukan di dalam folder “Referensi” modul. Referensi di dalam “Referensi Tambahan”
dapat tersedia secara online gratis atau berbayar.

Materi PowerPoint sudah dibuat untuk masing-masing modul. Materi-materi tersebut termasuk
materi presentasi, instruksi kegiatan, pertanyaan untuk kegiatan tanya jawab, dan klip video.
Tautan untuk klip video sudah dicantumkan di dalam materi PowerPoint. Meng-klik gambar
kamera akan membuka video yang dimaksud.

Materi sudah dirancang untuk dicetak bolak-balik dan jilid di sebelah kiri.

Seluruh materi tersedia di:

http://seaohunonehealth.wordpress.com/.

26
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN

Menata Ruang Kelas

Pengaturan ruang kelas yang ideal adalah dengan menempatkan peserta untuk
duduk di dalam kelompok-kelompok kecil yang dapat melihat layar LCD
proyektor atau papan tulis. Pengaturan ini membuat peserta merasa setara dan
difasilitasi, tidak hanya dialog kelompok kecil, tetapi juga diskusi kelompok besar.
Fasilitator dianjurkan untuk secara berkala merotasi tempat duduk peserta, untuk
memastikan bahwa peserta dapat berinteraksi dengan peserta yang berbeda serta
belajar dari sesama peserta pelatihan yang berbeda-beda.

Umumnya, ruang kelas menggunakan auditorium. Pada ruangan seperti ini, jika
Anda memfasilitasi latihan dalam kelompok kecil, Anda dapat membuat peserta
yang duduk di satu baris untuk berputar menghadap peserta di belakangnya. Atau
peserta diminta untuk mencari tempat bekerja yang tidak jauh dari ruangan atau
di luar ruangan, tapi mereka diberikan batas waktu untuk kembali ke ruang kelas.

Konfigurasi ruang kelas lainnya meliputi:

Kuncinya adalah selalu bersikap fleksibel dan mencari cara agar konfigurasi ruang kelas berguna bagi kegiatan
yang Anda fasilitasi.
 Untuk kegiatan-kegiatan kelompok besar, sangat penting bagi sertiap orang untuk dapat melihat dan
mendengar paparan Anda; jika Anda memfasilitasi diskusi kelompok besar, Anda perlu memastikan bahwa
peserta yang duduk di bagian belakang ruangan dapat mendengar peserta yang duduk di depannya.
 Untuk kegiatan kelompok kecil, sangat penting untuk menyadari tingkat kebisingan di dalam ruangan
sehingga anggota kelompok dapat saling mendengar apa yang mereka ucapkan.

Untuk kegiatan individual, pastikan bahwa ruangan tetap sunyi dan privasi peserta terjaga.

27
INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health

28

Anda mungkin juga menyukai