Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS

OUTBREAK ENTERITIS
SELAMA PERJALANAN HAJI KE MEKKAH

Setelah mempelajari studi kasus ini dan menjawab 16 pertanyaan, mahasiswa akan mampu
untuk:
Menentukan epidemik, out break atau kluster
Membuat dan memahami pengunaan definisi kasus
Mengggambarkan kurva epidemik
Menghitung food- spesific attack rate
Menyusun langkah-langkah penyelidikan sebuah kasus outbreak akut.

Bagian I

Di pagi tanggal 1 November, 1979, selama perjalanan haji ke Mekkah, epidemiologist


ditugaskan untuk menyelidiki kasus sakit perut dan diare yang dialami misi Kuwait medical di
holy masjid sebelum mengelilingi Kabah. Dia telah mempelajari bahwa kejadian yang sama
telah berkembang ke anggota misi. Pada malam ke Mina dia berinisiatif untuk melakukan
penyelidikan.

Pertanyaan 1. Informasi apa anda butuhkan untuk memutuskan apakah ini sebuah
epidemik?

a. Apakah ini merupakan kasus baru?


b. Apakah kasus ini menyerang banyak anggota misi? Berapa jumlahnya?
c. Apakah penyakit ini menular?
d. Sejak kapan penyakit ini muncul?
e. Apa dampak yang ditimbulkan dari kasus ini?

Epidemiologist telah menginterviu beberapa anggota misi yang sakit untuk


menegetahui karakertitik yangh sakit. Berdasarkan interviu ini, epidemiologist secara cepat
menyiapkan sebuah kuesioner dan mengadakan interviu dengan 112 anggota misi.
Total dari 66 kasus yang sakit tadi diidentifikasi, 2 telah sakit di Kuwait sebelum
dimulai perjalana haji dan 64 telah mengalami sakit sejak sore 31 Oktober.

Pertanyaan 2. Adakah ini sebuah epidemik? Jelaskan jawaban anda.

a..Ya/tidak .Definisi epidemic.buktinya apa

Ya, kasus ini merupakan epidemik. Epidemik/wabah adalah kejadian berjangkitnya


suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi daripada keadaan lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Bukti:
Penyakit enteritis ini menyerang lebih dari setengah komunitas pada waktu dan tempat
tertentu.

1
b. Epidemik bedanya dg outbreak.

Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara
mendadak pada suatu komunitas di suatu tempat terbatas pada suatu periode waktu
tertentu. Pada hakikatnya, epidemik sama dengan outbreak, kasus tidak hanya terbatas
pada penyakit menular saja, tetapi bisa kejadian lain yang menyebabkan
kesakitan/kematian pada sekelompok komunitas pada waktu dan tempat tertentu.
Peningkatan angka kesakitan/kematian akan disebut outbreak bila kejadian tersebut
terbatas dan dapat ditanggulangi sendiri oleh Pemerintah Daerah atau dinyatakan
sebagai kejadian luar biasa (KLB) bila penanggulangannya membutuhkan bantuan
Pemerintah Pusat.

Deskripsi perjalanan haji


Misi Kuwait medical, terdiri dari 112 anggota, menempuh perjalanan dengan bus dari
Kuwait ke Mekkah. Pada 30 Oktober semua anggota missi telah menginap di Mina. Pada
waktu matahari terbit 31 Oktober mereka telah berangkat ke Arafah, dimana pada pukul 8.00
a.m. mereka telah minum the dengan atau tanpa susu untuk minum pagi. Susu tadi telah
disiapkan segera sebelum dikonsumsi dengan mencampur bubuk susu dengan air panas. Sisa
hari mereka tadi telah digunakan untuk melaksanakan ibadah. Pada jam 2.00 p.m., makan
siang disajikan untuk semua anggota misi. Makanan khas Kuwait terdiri dari tiga jenis: nasi,
daging dan saus tomat. Sebagain besar anggota misi mengkonsumsi semua jenis makan tadi.
Makan siang telah disiapkan di Mina pada 30 Oktober dan diantar ke Arafah oleh truk pagi 31
Oktober. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober anggota missi kembali ke Mina.
Deskripsi klinis
Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset (Waktu timbulnya) kasus tadi
akut, ditandai kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus dan darah dalam tinja
terjadi tidak sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporkan dengan demam. Semua pulih
dalam 12-24 jam. Kira-kira 20 % telah meminta pertolongan medis. Investigator tidak
memperoleh spesimen tinja untuk pemeriksaan.

Pertanyaan 3. Kembangkan sebuah definisi kasus awal (preliminary).

Definisi kasus
Kasus gastroenteritis yang ditandai dengan diare, nyeri perut, mual, muntah (tidak
sering) dan pulih dalam 12-24 jam.
Waktu kejadian
Waktu kejadian kasus 31 Oktober 1979.
Tempat/orang
Tempat kejadian: Arafah.
Orang: 66 dari 112 anggota.

Pertanyaan 4. Buat daftar kategri penyakit secara garis besar yang harus
dipertimbangkan sebagai diagnosa banding dari outbreak penyakit gastrointestinal.
Ingat agent penyakit...

Diagnosis banding
Gastroenteritis akut e.c infeksi bakteri
2. Gastroenteritis akut e.c infeksi parasit
3. Keracunan makanan yang terkontaminasi logam berat (arsenic, timbal,
cadmium, dan merkuri)
4. Demam tifoid

2
Menurut agent penyakit

Menurut agen penyakit


Berdasarkan penyebab penyakit bisa dibedakan menjadi penyebab bakteri, parasit,
virus.
Bakteri: Eschericia coli, Salmonella typhii, Salmonella paratyphii A/B/C,
Salmonella spp, Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Vibrio cholerae, Vibrio
parachemolyticus, Clostridium perfringens, Campylobacter (Helicobacter) jejuni,
Staphylococcus spp, Streptococcus spp, Yersinia intestinalis, Coccidosis.

Parasit
Protozoa: Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis, Isospora
sp.
Cacing: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator americanus,
Trichuris trichiura, Oxyuris vermicularis, Taenia saginata, Taenia sollium

Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus

Pertanyaan 5. Apa informasi klinis dan epidemiologi yang dapat menolong menentukan
etiologi agent penyakit?

Informasi klinis dilihat dari tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh penderita. Pada
kasus ini ditemukan diare, nyeri perut (tenesmus), kadang-kadang dapat disertai mual,
muntah dan darah pada feses. Tidak disertai demam pada seluruh penderita.

Informasi epidemiologis yaitu secara umum penderita berusia dewasa muda-tua.


Kasus merebak setelah diketahui adanya konsumsi makanan sejenis pada waktu yang
bersamaan.

Pertanyaan 6. Investigator Kuwait membagikan kuesioner ke semua anggota missi.


Informasi apa yang harus dimasukkan dalam kuesioner tersebut?
-
Informasi identitas responden mencakup nama lengkap, tanggal lahir/usia, jenis
kelamin
Informasi mengenai faktor risiko/penyebab penyakit
Kapan Anda mengkonsumsi makanan yang disediakan? (sebutkan tanggal dan
waktu)
Apa saja jenis makanan yang Anda konsumsi?
Bagaimana cara Anda memakan makanan tersebut? (apakah dengan peralatan
sendok garpu yang tersedia atau langsung menggunakan tangan)
Apakah Anda ada mengkonsumsi makanan lain selain makanan yang
disediakan oleh penyedia jasa makanan?
Apakah Anda merasakan sesuatu yang aneh dengan makanan yang Anda
konsumsi? (bau, tekstur, dll)
Informasi mengenai keluhan (klinis)
Apa saja keluhan yang Anda alami setelah mengkonsumsi makanan tersebut?
Kapan keluhan itu muncul? (Berapa lama Anda mengalami keluhan tersebut
terhitung dari jarak Anda mengkonsumsi makanan tersebut?)
Apa tindakan yang Anda lakukan setelah mengalami keluhan tersebut?
Apakah gejala dapat membaik dengan sendirinya?
Berapa lama keluhan Anda dirasakan membaik?

3
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian II
Investigator menentukan bahwa 64 kasus mulai sakit selama perjalanan haji, semua
yang telah makan siang di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31 Oktober. 15 anggota missi
tidak makan siang: tidak ada yang sakit.

Pertanyaan 7. Hitung attack rate yang makan dan yang tidak makan. Apa yang anda
simpulkan? Lihattabel 6.8.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Informasi yang telah dikumpulkan oleh investigator. Dua anggota yang sakit sebelum
31Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak makan tidak termasuk dalam tabel
tersebut.

Makanan Anggota misi Total Attack Anggota misi Total Attack


yang makan Rate yang tidak makan Rate
Sakit Sehat Sakit Sehat
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus tomat 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%

Attack rate (anggota misi yang makan) : X 100% = 57,14%

Attack rate (anggota misi yang tidak makan) : X100% = 13,39%

Kesimpulan:
Terdapat perbedaan angka serangan (attack rate) antara anggota misi yang makan
dan yang tidak makan terhadap penyakit (enteritis) sebesar 43,75%. Berdasarkan
data tersebut dicurigai telah terjadi wabah akibat keracunan makanan, karena
ditemukan lebih dari penderita dengan gejala yang serupa berupa gangguan
pencernaan sesudah memakan makanan yang sama.

Tabel 6.8.

Karakteristik rombongan Calon Jemaah haji Kuwait yang makan di Arafah, Saudi Arabia, 31
Oktober 1979.

Id # Age Onset of Illness Foods Signs/symptoms*


Sex Date Hour Rice Meat TS* D C BS N V F
31 36 M Oct,31 5 p.m x x X D C BS
77 28 M Oct,31 5 p.m x x D C
81 33 M Oct,31 10p.m x x X D C
86 29 M Oct,31 10p.m x x X D C
15 38 M Oct,31 10p.m x D BS N
17 48 M Oct,31 10p.m x x D C
18 35 M Oct,31 10p.m x x X D C
35 30 M Oct,31 11p.m x x X D C
88 27 M Oct,31 11p.m x x X D C
76 29 M Oct,31 11p.m x x X D C BS
71 50 M Oct,31 12 mn x x X D

4
1 39 M Nov.1 1a.m x x X D C V
27 36 M Nov.1 1a.m x x X D C N
28 44 M Nov.1 1a.m x x x D C
29 48 M Nov.1 1a.m x x x D C BS
30 35 M Nov.1 2a.m x x x D C
50 29 M Nov.1 2a.m x x x D C
59 51 M Nov.1 2a.m x x x D C
67 40 M Nov.1 2a.m x x D
72 58 M Nov.1 3a.m x x x D C
73 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
60 31 M Nov.1 3a.m x x x D C
61 38 M Nov.1 3a.m x x x D BS
51 32 M Nov.1 3a.m x x x D C V
52 37 M Nov.1 3a.m x x D
58 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
22 35 M Nov.1 3a.m x x x D C
25 30 M Nov.1 3a.m x x x D C
32 50 M Nov.1 3a.m x x x D C
38 26 M Nov.1 3a.m x x x D C
79 29 M Nov.1 3a.m x x x D C
80 28 M Nov.1 3a.m x x x D C
37 30 M Nov.1 4a.m x x x D
65 34 M Nov.1 4a.m x x D
66 45 M Nov.1 4a.m x x D C BS
87 41 M Nov.1 4a.m x x x D C
89 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
90 43 M Nov.1 4a.m x x x D C
91 38 M Nov.1 4a.m x x x D C
92 37 M Nov.1 4a.m x x x D C
70 31 M Nov.1 5a.m x x x D C
2 34 M Nov.1 5a.m x x x D C
21 38 M Nov.1 5a.m x x x D C
40 38 M Nov.1 5a.m x x x D
78 27 M Nov.1 5a.m x x x D C
82 39 M Nov.1 5a.m x x x D C
83 40 M Nov.1 5a.m x x x D C
84 34 M Nov.1 5a.m x x D C
14 52 M Nov.1 6 am x x x D
16 40 M Nov.1 6 am x x x D BS
93 30 M Nov.1 6 am x x x D C
94 39 M Nov.1 6 am x x x D C
33 55 M Nov.1 7 am x x x D C
34 28 M Nov.1 7 am x x x D C
85 38 M Nov.1 7 am x x D C
43 38 M Nov.1 9 am x x D C
69 30 M Nov.1 9 am x x x D C
4 30 F Nov.1 10am x D C
5 45 F Nov.1 10am x C
3 29 F Nov.1 1 pm x x D C
12 22 F Nov.1 2 pm x x X C
74 44 M Nov.1 2 pm x x X D
75 45 M Nov.1 5 pm x x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x x X D C
6 38 F Well x x
7 52 F Well x x X
8 35 F Well x X
9 27 F Well x x X

5
10 40 F Well x x X
11 40 F Well x x X
13 50 M Well x x X
19 38 M Well x x X
20 38 M Well x x X
23 29 M Well x x X
24 27 M Well x x X
26 47 M Well x x X
36 60 M Well x
39 27 M Well x x X
41 30 M Well x x X
42 38 M Well x x X
44 50 M Well x x X
45 27 M Well x x X
46 31 M Well x x X
47 46 M Well x x X
48 38 M Well x x
49 36 M Well x X
53 36 M Well x x X
54 27 M Well x x X
55 40 M Well x x X
56 30 M Well x x X
57 25 M Well x x X
62 50 M Well x
63 44 M Well x
64 47 M Well x X
68 31 M Well x x x

TS* Tomato Souce, D=Diarrhea; C=Cramps ; BS: Blood in stool ; N-Nausea; V=Vomiting
F=Fever.

Pertanyaan 8. Dengan menggunakan priode waktu yang tepat, gambar sebuah kurva
epidemiologik.

Keterangan kruva epidemic


Berdasarkan kurva epidemiologi, terlihat bahwa kurva membentuk gambaran
common source, adanya satu puncak yang timbul. Gambaran kurva tersebutmemberikan

6
qinformasi bahwa gejala timbul secara serentak akibat penularan dari satu sumber dalam
waktu yang sama dan singkat, pada kasus ini dicurigai akibat dari makanan yang dikonsumsi.
Pertanyaan 9. Adakah kasus yang waktu timbulnya sakit tampak tidak konsistent?
Jelaskan?

Ada. Rerata waktu yang diperlukan dari makan hingga timbulnya keluhan adalah sekitar 6-24
jam. Tetapi ada keluhan dari penderita yang muncul kurang dari 6 jam atau lebih dari 24 jam.

31 36 M Oct,31 5 p.m x x x D C BS
77 28 M Oct,31 5 p.m x x D C

75 45 M Nov.1 5 pm x x X D BS
95 40 M Nov.1 11pm x x X D C

Berdasarkan kurva epidemiologik di atas, terlihat bahwa adanya waktu timbulnya


sakit tidak konsisten. Kasus induk terjadi pada tanggal 31 Oktober 1979 pukul 05.00 pm.
Puncak kasus terjadi pada tanggal yang sama pukul 03.00 am yaitu sebanyak 13 kasus.
Sedangkan kasus terakhir pada tanggal 1 November 1979 pukul 11.00 pm sebanyak satu
kasus.
Kasus terakhir mempunyai masa inkubasi yang panjang yaitu 33 jam dengan terdapat
periode kasus yang hilang. Satu kasus yang terjadi ini patut dicurigai apakah masih
berhubungan dengan kasus yang pertama muncul akibat sumber penularan makanan atau
merupakan awal kasus baru akibat sumber penularan yang lain contohnya seperti penularan
dari orang ke orang. Adanya kasus yang tidak konsisten dalam peristiwa ini, dimana terdapat
lebih dari satu makanan yang dimakan penderita, maka secara teoritis akan terdapat suatu
hubungan antara penderita yang sakit dengan satu macam makanan tertentu yang telah
dimakan. Penderita yang makan 100% sakit dan tidak makan 100% tidak sakit. Tetapi yang
terjadi tidak demikian. Hal tersebut bisa terjadi akibat resistensi atau kerentanan individu,
jumlah makanan yang dimakan tidak sama, distribusi organisme atau toksin pada makanan
tidak sama, definisi atau kriteria orang sakit tidak jelas sehingga kemungkinan ikutnya
penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan penyakit yang diselidiki, terjadi
kontaminasi silang dari suatu makanan kepada yang lain, kesalahan saat mengambil suatu
anamnesa, kesalahan mengambil sampel, kemungkinan adanya gejala psikosomatis pada
individu yang diwawancarai. Selain itu, kesalahan juga sering terjadi pada pembuatan kurva
epidemik yaitu penetapan interval waktu. Pemilihan interval waktu yang terlalu panjang akan
menyembunyikan perbedaan kecil pada distribusi, sedangkan pemilihan interval yang terlalu
pendek akan menimbulkan puncak palsu.
Hal ini berhubungan juga dengan masa inkubasi yang bisa mengarah pada diagnosis
etiologi (mencari agen penyebab dari outbreak ini).

7
Pertanyaan 10. Modifikasi grafik yang telah digambarkan (Pertanyaan 8) untuk
mengilustrasikan distribusi masa inkubasi.

Pertanyaan 11. Tentukan atau hitung minimum, maksimum, mean, median, mode,
range , standar deviasi priode inkubasi.
No. Waktu Inkubasi f f (x) f ( xi x) 2
(jam)
1 3 2 6 242
2 8 5 40 180
3 9 3 27 75
4 10 1 10 16
5 11 4 44 36
6 12 4 48 16
7 13 13 169 13
8 14 8 112 0
9 15 8 120 8
10 16 4 64 16
11 17 3 51 27
12 19 2 38 50
13 20 2 40 72
14 23 1 23 81
15 24 2 38 200
16 27 1 27 169
17 33 1 33 361
64 900 1562

Mean, x
f ( x) 14,0625
f

8
13 14
Median, 13,5
2
Modus 13
Range, (maksimum-minimum) 33 jam- 3 jam = 30 jam
Standar Deviasi
24,793 = 4,979
SD s2
Varians

f x 1562
i x 2
= 24,793
63
s2
n 1

Dilihat dari median inkubasiapa penyababnya.

Kemungkinan penyebab outbreak ini adalah Salmonella spp., Clostridium perfringens,


Streptococcus faecalis, dan Enterococcus.

Pertanyaan 12a. Hitung frekuensi masing-masing gejala klinis dari semua kasus.

Diare : 62 orang
Nyeri perut : 52 orang
Nausea (mual) : 8 orang
Muntah : 2 orang
Darah pada feses : 2 orang
Demam : 0 (tidak ada)

Pertanyaan 12b.Bagaimana informasi gejala dan priode inkubasi menolong anda


mempersempit diagnosa banding? ( Anda dapat merujuk ke Ringkasan Kompendium
Keracunananmakanan akut penyakit GE, appendix E).

Dalam menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding, pertama yang


perlu digali adalah mengenai gejala dan tanda yang dialami pasien, karena berbeda
penyakit dan etiologi, tentu gejala dan tanda yang ditimbulkan juga berbeda. Setelah
menggali gejala dan tanda, perlu juga ditanyakan mengenai makanan yang dikonsumsi
(secara spesifik) dan masa inkubasi (sejak penderita mengkonsumsi makanan hingga
timbul gejala). Berikut adalah tabel perbandingan beberapa jenis patogen penyebab
keracunan makanan.

9
10
Pertanyaan 13a. Dengan mengunakan riwayat mengkonsumsi makanan pada tabel 6.8.
lengkapi item 7 dari form laporan appendix F Penyelidikan out break Keracunan
makanan

Food specific attack rate (item 7 Form investigasi outbreak karena makanan)
Food Jumlah orang yang makan spesifik Jumlah orang yg tidak makan spesifik
item food food
disajikan Sakit Sehat Total Attack Sakit Sehat Total Attack
rate Rate
Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%
Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%
Saus 51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%
Tomat

11
Anda dapat menganalisa data dengan tabel 2x2

Nasi
Sakit Sehat Total
Makan 62 31 93
Tidak makan 2 0 2

Hitung RR
RR = ad/bc = (62/93) / (2/2) = 0,67

Daging
Sakit Sehat Total
Makan 63 25 88
Tidak makan 1 6 7

Hitung RR
RR = ad/bc = (63/88) / (1/7) = 5
Makna: orang yang makan daging 5 kali lebih mungkin terkena gastroenteritis daripada yang
tidak makan daging.
Saus tomat
Sakit Sehat Total
Makan 51 26 77
Tidak makan 13 5 18

Hitung RR
RR = ad/bc = (51/77) / (13/18) = 0,92

Lakukan uji chi square untuk masing-masing paparan terhadap kasus

Pertanyaan 13b. Adakah perhitungan disini menolong anda untuk menentukan


makanan yang mana yang telah disajikan pada makan siang tsb. yang bertanggung
jawab terjadinya outbreak?

Ya, ada. Kecurigaan makanan yang menyebabkan outbreak pada kasus ini adalah
daging.

Pertanyaan 14. Buat rencana penyelidikan lebih lanjut yang mana harus dilakukan.
Buat daftar satu atau beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kontaminsasi
makanan.

Faktor penyimpanan bahan makanan (makanan sudah tidak layak


dikonsumsi/tidak segar)
Faktor pengolahan makanan
Faktor penyajian makanan (makanan sudah disiapkan dari malam sebelum
dikonsumsi, makanan juga diletakkan di dalam tempat terbuka di dapur
sepanjang malam)
Faktor pendistribusian makanan (menggunakan truk-truk yang tidak diketahui
tingkat kebersihannya dengan temperatur udara yang kurang mendukung)
Cara pengkonsumsian makanan (apakah menggunakan peralatan makan yang
bersih/kotor, atau langsung menggunakan tangan)

12
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagian III
Makan siang yang tadi disajikan di Arafah pada pukul 2.00 p.m.pada 31 Oktober
Disiapkan pada pukul 10.00 p.m. malam sebelum ke Mina. Makanan itu terdiri dari nasi
dimasak, sebongkah daging domba yang digoreng dengan minyak, dan saus tomato yang telah
disipkan dari tomto segar yang diiris. Nasi yang telah dimasak tadi ditempatkan didalam dua
pot besar dan daging dibagi diletakkan di atas pot. Saus tomato disimpan dalam pot ketiga.
Pot dilapisi dengan tutup logam dan ditempatkan didalam tempat terbuka dinatara
beberapa batu dekat dapur sepanjang malam. Mereka beranggapan tidak ada yang akan
menjamah selama waktu itu. Pagi-gai tanggal 31 Oktober, pot-pot diantar oleh truk ke Mina
ke Arafah dimana makanan itu berada dalam truk sampai jam 2.00 p.m. tempratur di Arafah
pada waktu siang hari itu 35 derajat C. Makanan tidak didinginkan dari perrsiapan sampai
waktu dikonsumsi.
Juru masak dan orang lain yang menolong mempersiapkan makan tadi secara intensif
diinterviu berkaita dengan setiap kesakitan tadi sebelum atau pada waktu persiapan. Semua
orang yang diinterviu menyangkal ada yang sakit dan telah mengetahui tidak ada yang sakit
diantara semua anggota yang menuyiapkan makanan. Tidak ada spesimen diperoleh dari juru
masak untuk pemeriksaan laboratorium.
Berkut adalah kutipan/transkrip dalam disket dari laporan yang disiapkan oleh
epidemiologist yang menyelidiki outbreak.

Gambaran klinis ini lebih mungkin menunjukkan sebuah infeksi oleh Cloistridium
perfringens. Organisme ini dapat dideteksi pada elemen makanan dikonsumsi dan juga di
tinja pasien. Namun, tidak ada prosedur diagnostik labortarium tadi yang mungkin dilokasi
terjadi outbreak. Semua penyelidikan dilakukan tadi didasarkan seluruhnya pada latar
epidemiologis.
Priode inkubasi dan juga data lain di ekstrapolasi dari analisis epidemiologis menyarankan
bahwa Clostridium perfringens sebagai agent penyebab. Organisme ini terdistribusi luas di
alam khususnya di tanah dan debu. Jadi disini ada peluang kontaminasi ke makanan. Jika
daging dimasak dibiarkan dingin secara lambat dibawah kondisi anaerob yang cocok, spora
yang mana mungkin dapat bertahan hidup dalam masakan atau datang dari debu yang
berkembang dan dalam beberapa jam memproduksi sejumlah besar basil vegetatif. Dalam
kenyataan, kamp haji di Mina kurang fasilitas masak yang saniter. Makanan biasanya
disiapkan dalam sebuah tempat terbuka berdebu sampai hembusan angin menciptakan
situasi yang ideal untuk kontaminasi Cl.ferfringens.
Jenis organisme, jenis makanan dan perbedaan attack rate yang mengkonsum daging dan
orang yang tidak makan daging sebagai sumber paling mungkin dari infeksi pada outbreak.
Kesimpulan:Sakit akut enteritis di Arafah yang telah menyerang banyak orang adalah sebuah
bentuk epidemi. Epidemi tadi adalah outbreak dengan common source, sumber adalah
daging yang sedang dikonsumsi pada waktu makan siang di Arafah. Periode inkubasi kira-
kira 13 jam. Kesakitan ditandai oleh nyeri abdomen kolik dan diare dengan tidak ada
peningkatan suhu. Agent yang bertanggungjawab pada outbreak ini lebih mungkin
Clostridium perfringens.
Makan siang di Arafah sehrausnya disiapkan dihari yang sama di konsumsi atau disimpan
dalam refrigerator jika disiapkan hari sebelumnya. Meskipun dapur tidak dilengkapi penuh
untuk memenuhi tindakan keselamatan yang esential di tempat seperti di Mina, mereka
seharusnya disuplai untuk melindungi makanan dari kontaminasi.Sisa makanan di Arafah
seharusnya dimusnahkan sesudah penyelidikan, tetapi tidak ada sisa pada waktu itu.
Penyelidikan epidemiologik yang dilakukan pada epidemik inidapat mengeksplor alamiah
epidemik ini dan menjawab sebagian besar pertanyaan yang timbul.Penyelidikan
laboratorium, meskipun menolong untuk mendeteksi organisme penyebab, harus tidak
menggantikan metode epidemiologi yang leih efisien dalam menggali epidemik.Kekurangan
fasilitas laboratorium penting untuk mendeteksi organisme penyebab outbreak berasal

13
makanan seharusnya tidak melemahkan epidemiologist menyelidiki dan membuatnya penuh
keraguan dan kurang percaya pada tool epidemiologiknya.

Pertanyaan 15. Dalam konteks outbreak, apa tindakan pengendalian akan anda
rekomendasikan?

Jika sumber wabah sudah diketahui maka kita dapat melakukan pengendalian
awal pada agent, sumber atau reservoir, misalnya menghilangkan/memusnahkan
makanan terinfeksi, memindahkan penjamah makanan, melakukan pengobatan
dan perawatan anggota misi yang sakit oleh tenaga medis. Perlu juga dilakukan
pencarian apakah masih ada kasus baru lainnya. Setelah dilakukan penanganan
dan pengendalian awal, lakukan evaluasi mengenai proses pengolahan, penyajian
dan pendistribusian makanan. Hal yang penting juga perlu diberikan penyuluhan
kepada pihak penyedia jasa makanan dan para anggota misi.

Seharusnya dilakukan pemeriksaan sampel sisa makanan, terutama daging yang


dicurigai sebagai penyebab munculnya outbreak. Tetapi pada kasus ini tidak ada
sisa makanan dan kurangnya fasilitas laboratorium.

Selain itu, dapat pula dilakukan pencegahan sekunder agar tidak terjadi kasus
serupa lagi misalnya dengan imunisasi.

Pertanyaan 16. Adakah itu penting untuk disiapkan/disusun/ditarik pelajaran dari


outbreak ini?. Sebutkan alasan mengapa penting

Alasan mengapa penting ditarik pelajaran dari outbreak ini adalah untuk
meningkatkan kewaspadaan terutama terhadap kebersihan yang dapat berdampak
besar pada kesehatan. Hal tersebut juga dapat mengganggu aktivitas para anggota
saat menunaikan ibadah haji. Selain itu, hal ini penting untuk pihak penyedia jasa
makanan mengenai manajemen pengolahan makanan yang baik dan higienis agar
tidak terjadi lagi kasus keracunan makanan di waktu mendatang.

14

Anda mungkin juga menyukai