NIM. : P17333123406
MATKUL : Mikrobiologi
1. Foodborne disease
❖ Pengertian
A. Prosedur
Untuk menghindari kontaminasi bakteri, selain proses memasakyang baik
dengan suhu tinggi dan meniaga kualitas udara, penting juga untuk
memastikan bahwa alat masak dan peralatan yang digunakan untuk
menyajikan makanantidak terkontaminasi. Olch karena itu, kebersihan
peralatanjuga berperan penting dalam mencegah kontaminasi bakteri.
Selain itu, penismah pangan yang terlibat dalam proses pengolahan
panganjuga harus meniaga kebersihan personal higiene scperti pakaian,
peralatan, dan lingkungan yang digunakan dalam proses pengolahan
panganagar tidak teriadi kontaminasi silang.
C. Contoh
- Tipes
- Diare
- Hepatitis A
2. Food spoilage
• Pengertian
Pembusukan makanan adalah proses dimana suatu produk makanan
menjadi tidak layak untuk dicerna oleh konsumen. Penyebab terjadinya
proses tersebut karena banyak faktor luar sebagai efek samping dari jenis
produknya, serta cara produk tersebut dikemas dan disimpan. Karena
pembusukan makanan, sepertiga makanan dunia yang diproduksi untuk
konsumsi manusia hilang setiap tahunnya. Bakteri dan berbagai jamur
merupakan penyebab pembusukan dan dapat menimbulkan akibat serius
bagi konsumen, namun ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
• Prosedur
- Pembekuan
( simpan di dalam lemari es selama beberapa hari )
- Mendidih
( kuman pada susu di bunuh dengan pasteurisasi )
- Pengasinan
( menambahkan garam untuk mengawetkan ikan )
- Pemanis
( gula yang berlebihan dapat pengawetkan makanan )
- Dehidrasi
( bahan makanan di jemur di bawah sinar matahari )
• Contoh
- Kerusakan
- Busuk
- Berlendir
- Warna berubah
- Lendir mengental
- Kerusakan fermentasi
3. Food bioprocessing
• Pengertian
Pengolahan makanan (Food processing) adalah transformasi hasil
pertanian menjadi panganatau dari satu jenis pangan ke jenis pangan
lainnya.Pengolahan pangan mempunyai banyak bentuk, mulai dari
penggilingan biji-bijian hingga tepung mentahuntuk masakan rumah dan
metode industri majuyang digunakan untuk menyiapkan makanan siap saji
yang praktis.
• Prosedur
Proses alami dimana mikroorganisme seperti ragi dan bakteni
mengubahkarbohidrat seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.
Alkohol atau asambertindak sebagai pengawet alami dan memberikan rasa
yang berbedadalam makanan fermentasi.
• contoh
- Тарс
- Acar
- Yoghurt
- Keju
- Tempe
- Tempoyak.
- Ikan naniur
- Tauco
4. Food biopreservation
• Pengertian
Biopreservasi adalah penggunaan mikrobiota atau antimikroba alami atau
terkontrol sebagai cara mengawetkan makanan dan memperpanjang umur
simpannya . Biopreservasi pangan, khususnya dengan memanfaatkan
bakteri asam laktat (BAL) yang bersifat menghambat mikroba pembusuk
pangan, telah dilakukan sejak dini, awalnya tanpa disadari namun akhirnya
dengan landasan ilmiah yang semakin kuat. Bakteri menguntungkan atau
produk fermentasi yang dihasilkan oleh bakteri ini digunakan dalam
biopreservasi untuk mengendalikan pembusukan dan membuat patogen
tidak aktif dalam makanan. Ada berbagai cara kerja mikroorganisme yang
dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme lain seperti produksi
asam organik, yang mengakibatkan penurunan pH dan aktivitas
antimikroba dari molekul asam yang tidak terdisosiasi, berbagai macam
penghambatan kecil. molekul termasuk hidrogen peroksida, dll. Ini adalah
pendekatan ekologi yang ramah dan semakin mendapat perhatian.
• Prosedur
5. Probiotic
• Pengertian
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh, terutama saluran pencernaan. Probiotik dapat berupa bakteri atau
jamur yang dapat menghasilkan senyawa antimikroba, mengubah
komposisi kimia dan fisika bahan pangan, dan memberikan manfaat
kesehatan bagi konsumen.
• Prosedur
Prosedur untuk mendapatkan probiotik dari makanan dan minuman adalah
melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah proses perubahan zat organik
oleh mikroorganisme menjadi senyawa lain yang lebih sederhana⁵.
Fermentasi dapat dilakukan secara alami atau dengan menambahkan
mikroorganisme tertentu ke dalam bahan pangan. Fermentasi dapat
meningkatkan kualitas, nilai gizi, dan kesegaran bahan pangan
• Contoh
- yoghurt
- kefir
- tempe
- kimchi
- kombucha
- keju
- ancar mentimun
-
6. Peranan mikroba dalam pangan dapat di kehendaki atau tidak di kehendaki
Namun, mikroba juga bisa menjadi sumber kontaminasi dalam pangan, yang bisa
berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Kontaminasi mikroba seperti
Salmonella, E. coli, dan Listeria dapat menyebabkan keracunan makanan jika
tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, peran mikroba yang tidak diinginkan
ini memerlukan pengawasan ketat dalam rantai pasokan pangan, termasuk praktik
sanitasi yang baik dan penggunaan metode pengolahan yang tepat untuk
memastikan keamanan pangan.
Secara keseluruhan, mikroba memiliki peran yang sangat penting dalam industri
pangan, baik yang diinginkan maupun tidak diinginkan. Memahami peran mereka
dalam produksi dan pengolahan pangan, serta cara mengelola mereka dengan
tepat, penting untuk memastikan keamanan, kualitas, dan ketersediaan pangan
yang memadai bagi masyarakat.
1. Bakteri asam laktat: Mikroba ini sering ditemukan dalam produk fermentasi
seperti yogurt, kefir, dan kimchi. Mereka berperan dalam proses fermentasi
yang menghasilkan asam laktat, sehingga meningkatkan rasa, tekstur, dan
keamanan pangan.
2. Ragi: Ragi adalah jenis mikroba yang digunakan dalam pembuatan roti, bir,
dan anggur. Mereka berperan dalam proses fermentasi untuk menghasilkan
alkohol dan gas karbon dioksida, yang membantu dalam pembentukan
struktur dan tekstur produk akhir.
3. Jamur: Jamur seperti Saccharomyces cerevisiae digunakan dalam proses
fermentasi untuk pembuatan bir dan anggur. Mereka juga digunakan dalam
pembuatan keju untuk memberikan karakteristik rasa tertentu.
4. Bakteri probiotik: Bakteri probiotik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium
ditemukan dalam produk susu fermentasi seperti yogurt dan kefir. Mereka
memiliki manfaat bagi kesehatan usus karena mereka membantu
mempertahankan keseimbangan mikroba usus yang sehat.
5. Mikroba patogen: Mikroba seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), dan
Listeria monocytogenes dapat menjadi kontaminan dalam pangan dan dapat
menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
besar. Oleh karena itu, kontrol ketat diperlukan untuk mencegah kontaminasi
oleh mikroba ini dalam rantai pasokan pangan.