Mikrobiologi Hasil Perikanan Dosen Pengampu: Dr. rer. nat. Elmi Nurhaidah Zainuddin, DES. Anggota Kelompok:
❑ Lathifah Chelskiana_L061221011
❑ St.Nur Rakhmah Surahman_L061221015
❑ Andi Arima Wisrianty_L061221016
❑ Jeanne Ria Rambalangi_L061221017
Sub Materi Pengawetan/Pengolahan Dengan fermentasi
Foodborne Diseases (Penyakit Bawaan Makanan)
Sanitasi Dan Standarisasi Hasil Perikanan
Foodborne Diseases (Penyakit Bawaan Makanan) Penyakit-penyakit foodborne diseases 1. Infeksi Salmonella, biasanya terjadi karena konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Beberapa makanan yang dapat menjadi sumber infeksi ini antara lain telur mentah atau setengah matang, daging yang tidak dimasak dengan sempurna, atau produk susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala dari infeksi Salmonella adalah diare, mual, muntah, dan demam 2. Infeksi E. coli juga dapat terjadi karena konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri E. coli. Beberapa makanan yang dapat menjadi sumber infeksi ini antara lain daging sapi yang tidak dimasak dengan sempurna, produk susu yang tidak dipasteurisasi, dan sayuran mentah yang terkontaminasi oleh tinja hewan. Gejala dari infeksi E. coli adalah diare berdarah, mual, dan nyeri perut. 3. Botulisme adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat tumbuh pada makanan yang disimpan dalam kondisi yang tidak higienis. Beberapa makanan yang dapat menjadi sumber infeksi ini antara lain daging kaleng, sayuran kaleng, dan produk olahan ikan. Gejala dari botulisme adalah kelemahan otot, kesulitan bernapas, dan kelumpuhan. Virus- virus yang sering terlibat dalam foodborne diseases adalah sebagai berikut: 1. Rotavirus adalah virus yang menyebabkan gastroenteritis. Gejala yang timbul antara lain diare berupa buang air besar yang berupa air, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah, sehingga terjadi dehidrasi. Gejala utama Gastroenteritis virus adalah diare berair berbusa, tidak ada darah lendir dan berbau asam serta muntah. Gejala biasanya muncul dalam waktu 4 - 48 jam setelah terpapar virus dan berlangsung selama 1-2 hari, walaupun gejala dapat berlangsung selama 10 hari. 2. Norovirus merupakan virus yang berasal dari golongan Norwalk virus. Merupakan virus utama penyebab penyakit perut. Merupakan virus dari family Calciviridae. Virus ini menginfeksi melalui rute oral. Gejala penyakitnya sering terlihat pada penderita diare. Sering kali dijumpai dalam air yang tidak bersih, kerang-kerangan, es, telur, salad, dan berbagai makanan kontaminan lainnya. Masa inkubasinya berkisar 1-2 hari. 3. Virus hepatitis A dapat menular melalui berbagai cara seperti kontak orang ke orang atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Orang yang telah terinfeksi virus hepatitis A dapat menjadi sumber penularan virus yang mengontaminasi makanan sehingga orang-orang ini tidak diperbolehkan menangani makanan meskipun mereka tidak terlihat sakit. Gejala klinis yang muncul adalah nyeri otot, sakit kepala, hilang nafsu makan, tidak enak perut, demam kemudian diikuti jaundice kulit, mata, dan selaput lendir serta urin berwarna lebih gelap. Pengawetan/Pengolahan Dengan fermentasi Fermentasi merupakan suatu cara pengawetan alami melalui proses penguraian senyawa-senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dengan keadaan yang terkontrol dan menggunakan bantuan mikroba. Pengawetan adalah usaha yang dilakukan agar bahan atau hasil panen tidak cepat mengalami kerusakan, sedangkan pengolahan adalah usaha untuk memproses bahan menjadi bentuk lain yang lebih bermanfaat. Istilah fermenter (bioreaktor) digunakan untuk tempat berlangsungnya proses fermentasi. Pada prinsipnya fermenter harus menjamin pertumbuhan mikroba dan produk dari mikroba di dalam fermenter. Medium sebagai tempat tumbuh dan berkembang harus menjamin ketersediaan dan kebutuhan mikroba untuk hidup dan tumbuh berkembang. Medium biasa disebut substrat. Medium harus mengandung nutrien dan oksigen yang dibutuhkan mikroba. Fermentasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu fermentasi aerob dan anaerob. Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan: 1. Mikroba sebagai inokulum (starter). 2. Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal. 3. Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba. 4. Produk, sesuatu yang dihasilkan dari proses fermentasi. Sanitasi Dan Standarisasi Hasil Perikanan Sanitasi dalam mikrobiologi hasil perikanan sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan yang dikonsumsi oleh manusia. Pemahaman mengenai sanitasi akan membantu mencegah penyakit foodborne dan menjaga reputasi industri perikanan. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sanitasi hasil perikanan diantaranya - prinsip-prinsip dasar kebersihan dan sanitasi - penanganan dan penyimpanan yang aman - kebersihan dan sanitasi peralatan Standarisasi melibatkan pengembangan dan penerapan standar prosedur operasional dan kriteria kualitas untuk memastikan keamanan dan kualitas produk perikanan.hal hal yang perlu diperhatikan dalam standarisasi hasil perikanan diantaranya : - Standar keamanan pangan - metode pengujian mikrobiologis - sanitasi dan kebersihan Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik and content by Swetha Tandri