OLEH :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2024
SASARAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan
proses dan faktor
yang berpengaruh
pada reaksi
biotransformasi
PROSES
BIOTRANSFORMAS
I
SUB POKOK
BAHASAN FAKTOR YANG
BERPENGARUH
TERHADAP
PROSES
BIOTRANSFORMAS
I
PROSES KERJA TOKSIKAN
KERJA TOKSIK
EFEK TOKSIK
Kerja toksik : dilandasi oleh interaksi kimia antara
suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi
dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia
kovalen atau berasaskan suatu perubahan kimia dari
substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan
kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat
yang digunakan sebagai terapeutika
Efek toksik, terjadi interaksi yang reversibel
antara zat asing dengan substrat biologi. Hal ini
mengakibatkan suatu perubahan fungsional,
yang lazimnya hilang bila zat tersebut
dieliminasi dari plasma
PROSES KERJA TOKSIKAN
FASE
FASE
FASE EKSPOSISI TOKSODINAMI
TOKSOKINETIK
K
FASE EKSPOSISI
Paparan ini dapat terjadi
Terjadi kontak antara melalui kulit, oral, saluran
xenobiotika dengan organisme pernafasan (inhalasi) atau
atau terjadi paparan penyampaian xenobiotika
xenobiotika pada organisme langsung ke dalam tubuh
organisme (injeksi).
FASE TOKSOKINETIK
BIOTRANSFORMAS
TRANSPORT
I
TRANSPORT
Proses transpor : absorpsi, distribusi termasuk transpor dan fiksasi pada komponen jaringan
dalam organ serta ekskresi
Absorpsi didefinisikan sebagai jumlah xenobiotika yang mencapai sistem sirkululasi sistemik
dalam bentuk tidak berubah, ditandai oleh masuknya xenobiotika dari tempat kontak
(paparan) menuju sirkulasi sistemik tubuh atau pembuluh limfa
Absorpsi suatu xenobiotika tidak akan terjadi tanpa suatu transpor melalui membran sel,
demikian halnya juga pada distribusi dan ekskresi
Setelah xenobiotika mencapai sistem peredahan darah, bersama darah akan didistribusikan ke
seluruh tubuh, melalui proses konveksi (transpor xenobiotika bersama aliran darah) dan
transmembran (transpor xenobiotika melewati membran biologis).
TRANSPORT
Proses ekskresi adalah proses hilangnya xenobiotika dari dalam tubuh organisme. eksresi
melalui ginjal bersama urin, saluran pencernaan bersama feses, paru-paru, kelenjar
keringat dan kelenjar mamai
Proses transpor zat kimia dalam tubuh organisme dapat berlangsung melalui:
Tranpor pasif yaitu pengangkutan zat kimia melalui difusi pasif zat kimia terlarut
melintasi membran sel. Laju difusi dipengaruhi oleh gradien konsentrasi di kedua sisi
membran sel dan juga dipengaruhi oleh tetapan difusi zat.
Transpor aktif yaitu pengangkutan melalui sistem transpor khusus dengan bantuan
molekul pengemban atau molekul pembawa.
BIOTRANSFORMASI
Akibat paparan ini berupa perubahan abnormal yang tidak diinginkan atau berbahaya bagi
kesehatan
Efek toksik yang ditimbulkan suatu zat xenobiotik, sangat bervariasi tergantung dari zat
xenobiotik, target organ, mekanisme aksi dan besarnya dosis.
Semua efek toksik dimulai dari adanya interaksi biokimia antara zat xenobiotik atau metabolit
aktifnya dengan bagian tertentu dari mahkluk hidup atau reseptornya
Saluran pencernaan atau
gastrointestinal
(menelan/ingesti)
JALUR UTAMA
BAHAN TOKSIK
DAPAT MASUK
KE DALAM Paru-paru (inhalasi)
TUBUH MANUSIA
Kulit (topical)
Zat-zat dengan toksisitas rendah, yaitu zat-zat yang dapat menyebabkan perubahan biologik
pada jaringan yang sifatnya reversible, baik dengan atau tanpa pengobatan
Zat-zat dengan toksisitas sedang yaitu zat-zat yang dapat menyebabkan perubahan
biologik pada jaringan yang sifatnya reversible atau irreversible dan perubahan jaringan
tersebut biasanya tidak begitu hebat sehingga tidak akan mengancam jiwa seseorang atau
akan menimbulkan cacat fisik yang serius
Zat-zat dengan toksisitas tinggi yaitu zat-zat dimana pada kadar yang rendah dan pada
pemapaaran yang berulang dan terus menerus dapat menyebabkan kematian atau cacat
fisik yang serius
TIPE PAPARAN EFEK TOKSIK
Pemaparan akut : pemaparan terhadap zat kimia selama kurang dari 24 jam atau
paparan zat kimia dalam waktu yang relatif singkat dan pada kadar yang tinggi.
Paparan tersebut biasanya disebut sebgai paparan dosis tunggal zat kimia.
Pemaparan subkronis : Berlangsung lebih lama dari pemaparan akut tetapi lebih
singkat dari pemaparan kronis
TAHAP REAKSI BIOTRANSFORMASI
FASE I
Mengubah molekul xenobiotika menjadi metabolit yang lebih polar dengan menambahkan atau
memfungsikan suatu kelompok fungsional (-OH, -NH2, -SH, - COOH), melibatkan reaksi oksidasi,
reduksi dan hidrolisis. Umumnya reaksi fase I mengubah bahan yang masuk ke dalam sel menjadi
lebih bersifat hidrofilik (mudah larut dalam air) daripada bahan asalnya
FASE II
Reaksi fase II (Reaksi konjugasi), terdiri dari reaksi sintesis dan konjugasi. Oleh reaksi konjugasi maka
zat yang memiliki gugus polar (-OH, -NH2, -COOH), dikonjugasi dengan pasangan reaksi yang
berasal dari tubuh sendiri dan lazimnya diubah menjadi bentuk yang larut dalam air, dan dapat
diekskresikan dengan baik oleh ginjal