TOKSIKOLOGI
OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
TUGAS
Jawab :
2). Distribusi
Sekali memasuki aliran darah, toksik akan berdistribusi kedalam tubuh.
Jika toksik berupa cairan lemak, kadang akan terbawa pada lingkungan cairan
dari aliran darah yang berhubungan dengan protein darah seperti albumin.
Toksik mengikuti aturan difusi, berpindah dari area dengan konsentrasi tinggi
ke area dengan konsentrasi rendah. Bahan kimia yang diabsorpsi pada
intestinal lalu didorong menuju hati melalui vena porta pada proses yang
disebut first-pass, dan mungkin akan masuk pada metabolisme. Jumlah yang
terbatas dari bahan kimia diekskresi oleh ginjal atau empedu.
3). Eksresi
Biotransformasi cenderung membuat senyawa menjadi lebih polar dan
kurang larut dalam lemak. Pada umumnya reaksi biotransformasi mengubah
xenobiotik lipofil menjadi senyawa yang lebih polar sehingga akan lebih
mudah diekskresi dari dalam tubuh organisme. Karena sel pada umumnya
lebih lipofil daripada lingkungannya, maka senyawa- senyawa lipofil akan
cenderung terakumulasi di dalam sel. Senyawa lipofil ini akan tinggal dalam
waktu yang cukup di dalam tubuh, yaitu terdeposisi di jaringan lemak. Pada
prinsipnya senyawa yang hidrofil akan dengan mudah terekskresi melalui
ginjal. Ekskresi ini adalah jalur utama eliminasi xenobotik dari dalam tubuh.
Oleh sebab itu, oleh tubuh sebagian besar senyawa-senyawa lipofil terlebih
dahulu diubah menjadi senyawa yang lebih bersifat hidrofil, agar dapat
dibuang dari dalam tubuh. Bioakumulasix enobiotik di dalam sel pada tingkat
yang lebih tinggi dapat mengakibatkan keracunan sel (sitotoksik), namun
melalui reaksi biotransformasi terjadi penurunan kepolaran xenobiotik
sehingga akan lebih mudah diekskresi dari dalam sel, oleh sebab itu
keracunan sel akan dapat dihindari. Karena hal inilah, kemudian didapatkan
keuntungan, yaitu bahwa racun dapat lebih mudah dikeluarkan dari tubuh
(Berniyanti, 2018)
DAFTAR PUSTAKA