Anda di halaman 1dari 17

BIOAVAILABILITAS &

BIOEKIVALENSI
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Dr. Sumaiyah, M.Si., Apt.

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KELOMPOK 3
1. CHANDRA PRANATA 197014022
2. ULWAN PURNAMASARI R 197014023
3. DARA SUKMA RATMELYA 197014024
4. ANNISA GHASSANI AMALYURI 197014025
5. SYUKUR BERKAT WARUWU 197014026
6. KHAIRA BANU 197014027
7. ROHANA OKTOFARIDAY SIMBOLON 197014028
8. PERI 197014029
9. ANDY FEBRIADY 197014030
LATAR BELAKANG

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membrane


menyebabkan terciptanya transport lintas membran. Transport lintas
membrane digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transport pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membrane tanpa
mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
Umumnya absorbsi dan distribusi obat terjadi secara difusi pasif.
Mula-mula obat harus berada dalam larutan air pada permukaan
membrane sel kemudian molekul obat akan melintasi mebran dengan
melarut dalam lemak membrane. Pada proses ini obat bergerak dari sisi
yang kadarnya lebih tinggi ke sisi lain. Setelah taraf mantap dicapai,
kadar obat bentuk non ion kedua sisi membran akan sama.
TRANSPOR
ANTARA
MEMBRAN

Transpor antara membran adalah


Transpor membran dibagi menjadi dua
sebagai lalu lintas molekul dan ion
yaitu transpor aktif dan transpor pasif.
secara dua arah. Molekul yang dapat
Transpor Pasif, merupakan mekanisme
melewati membran sel antara lain
perpindahan molekul atau zat yang
ialah molekul hidrofobik (CO2, O2),
tidak melewati selaput membran semi
dan molekul polar yang sangat kecil
permeable dan tidak membutuhkan
(air, etanol), karena membran bersifat
energi. Sedangkan transpor aktif ialah
semipermibale. Molekul lainnya
merupakan transpor partikel-partikel
seperti molekul polar dengan ukuran
melalui membran semipermeabel yang
besar (glukosa), ion, dan substansi
bergerak melawan gradien konsentrasi
hidrofilik membutuhkan mekanisme
yang memerlukan energi dalam bentuk
khusus agar dapat masuk ke dalam
ATP.
sel.
TRANSPOR
PASIF

Transpor pasif merupakan jenis tranpor ion, molekul, dan


senyawa yang tidak membutuhkan energi untuk melalui
membran plasma. Transpor pasif bisa terjadi apabila
terdapat perbedaan konsentrasi antara dua zat atau larutan.
Susunan dan struktur membran sel terdiri atas 50% lemak
dan 50% protein, menjadikan organel sel ini memiliki sifat
semipremeabel atau selektif permeabel, yakni hanya bisa
diukur melalui air dan zat tertentu yang laurt bersamaan
menjadikan ia berfungsi sebagi pengatur gerakan materi
atas transportasi dari dan keluar sel. Ada beberapa macam
contoh dari transpor pasif, yaitu difusi dan osmosis.
DIFUSI PASIF

Difusi merupakan peristiwa mengalir atau terjadi perpindahan suatu


zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi di dua larutan
disebut dengan gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi sampai
semua partikel tersebut luar secara merata atau mencapai kondisi
kesetimbangan yang mana perpindahan molekuk tetap terjadi
meskipun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Difusi pasif adalah proses perpindahan obat atau senyawa dari
kompartemen yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah,
yang merupakan mekanisme transport sebagian basar obat.
Lanjutan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DIFUSI
PASIF

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan difusi, antara lain:

 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat


partikel tersebut bergerak, menjadikan kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, maka semakin lambat
atau berkurang kecepatan difusi
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, maka semakin cepat
kecepatan difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat, maka semakin cepat juga kecepatan difusinya.
 Jarak. Semakin dekat jarak antara dua konsentrasi menyebabkan
kecepatan difusi semakin besar.
MEKANISME OBAT
SECARA DIFUSI PASIF

Mekanisme kerja difusi merupakan


peristiwa mengalirnya atau Pada umumnya obat menembus
berpindahnya suatu zat dalam membran biologis secara difusi.
pelarut dari bagian berkonsentrasi Mekanisme difusi dipengaruhi
tinggi ke bagian berkonsentrasi oleh struktur kimia, sifat fisika
rendah. Sedangkan osmosis kimia obat dan sifat membrane
perpindahan airmelalui membran biologis. Penembusan membran
semipermeabel selektif dari bagian biologis secara difusi pasif
yang lebih encer ke bagian yang dibedakan menjadi tiga, yaitu
lebih pekat. Difusi bergantung pada difusi pasif melalui pori (cara
perbedaan konsentrasi dan tekanan penyaringan), difusi pasif dengan
hidrostatik. Energi untuk proses cara melarut dalam lemak
difusia dalah energi kinetik yang penyusun membran dan difusi
normal ditimbulkan akibat pasif dengan fasilitas.
pergerakan suatu bahan.
Lanjutan
Lanjutan Difusi Pasif
Melalui Pori

Penembusan air terjadi karena adanya


perbedaan tekanan hidrostatik atau osmotik;
semua senyawa yang berukuran cukup kecil
dan larut dalam air dapat melewati kanal
membrane. Sebagian besar membran
(membran seluler, epitel usus halus dan lain-
lain) berukuran kecil (4 - 7oA) dan hanya
dapat dilalui oleh molekul dengan bobot
molekul yang kecil yaitu lebih kecil dari 150
untuk senyawa yang bulat, atau lebih kecil
dari 400 jika molekulnya terdiri atas rantai
panjang (Aiache, et al., 1993). Untuk lebih
jelasnya difusi pasif melalui pori dapat dilihat
pada gambar di samping.
Difusi Pasif dengan
Lanjutan Cara Melarut pada
Lemak Penyusun
Membran

Penembusan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa


memerlukan energi, sehingga mencapai keseimbangan di kedua sisi membran. Bila
molekul semakin larut lemak, maka koefisien partisinya semakin besar dan difusi
transmembran terjadi lebih mudah. Kebanyakan zat aktif merupakan basa atau asam
organik, maka dalam keadaan terlarut sebagian molekul berada dalam bentuk terionkan
dan sebagian dalam bentuk tak terionkan. Hanya fraksi zat aktif yang terionkan dan
larut dalam lemak yang dapat melalui membran dengan cara difusi pasif.
Untuk obat yang zat aktifnya merupakan garam dari asam kuat atau basa kuat,
derajat ionisasi berperan pada hambatan difusi transmembran. Sebaliknya untuk
elektrolit lemah berupa garam yang berasal dari asam lemah atau basa lemah yang
sedikit terionisasi, maka difusi melintasi membran tergantung kelarutan bentuk tak
terionkan di dalam lemak, jumlah bentuk yang tak terionkan (satu-satunya yang
bergantung pada konsentrasi), serta derajat ionisasi molekul.
Lanjutan Difusi Pasif dengan
Fasilitas

Beberapa bahan obat dapat melewati membran sel karena ada tekanan
osmosa, yang disebabkan adanya perbedaan kadar antar membran,
pengangkutan ini berlangsung dari daerah dengan kadar tinggi ke daerah dengan
kadar yang lebih rendah dan berhenti setelah mencapai kesetimbangan, gerakan
ini tidak memiliki energi dan terjadi secara spontan.
Diduga molekul obat membentuk kompleks dengan suatu molekul pembawa
dalam membran, yang bersifat mudah larut dalam lemak, sehingga dengan mudah
bergerak menembus membran. Pada sisi membran yang lain kompleks akan
terurai melepas molekul obat dan molekul pembawa bebas kembali ke tempat
semula. Pembawa dapat berupa enzim atau ion yang muatannya berlawanan
dengan muatan molekul obat. Penembusan obat ke dalam membran biologis
dapat berjalan dengan cepat bila ada katalisator enzim dan ukuran bentuk
kompleks cukup kecil. Penyerapan pasif terjadi hingga tercapainya keseimbangan
dan proses akan berhenti bila aliran darah tidak lagi mengangkut zat aktif dalam
jumlah yang setara dengan jumlah yang diserap.
Lanjutan
CIRI-CIRI OBAT YANG
MENGALAMI DIFUSI PASIF
YAITU :

 Obat bergerak searah dengan gradien (perbedaan) kadar bentuk


obat yang menembus membran
 Keadaan seimbang tercapai bilamana kadar bentuk obat yang
dapat menembus membran pada kedua sisi membran sama
 Kecepatan difusi elektronik lemah tergantung pada pH medium
 Kecepatan penetrasi dapat dinyatakan dengan persamaan :
Kecepatan penetrasi = P x A x (C­2-C1)
CONTOH OBAT DIFUSI PASIF

1. Asam organik lemah


2. Basa organik lemah
3. Alkohol
4. Urea
5. Amidopirin
6. Glikosida jantung
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai