Absorpsi
Deposisi Distribusi
Eskresi
terjadi interaksi
Efek Farmakologis
Absorbsi toksin/toksikan
Saluran Injeksi
Saluran (langsung
Pernafasan Kulit
Cerna (oral) masuk ke
(inhalasi)
aliran darah)
Absorbsi toksin/toksikan Melalui Kulit
Mekanisme toksin/toksikan melewati membran sel
Tosikan yang bersifat ion tidak dapat Tosikan yang bersifat non ion tidapat
menembus membran sel karaena menembus membran sel karaena
sukar larut dalam lemak larut dalam lemak
2. Filtrasi lewat pori-pori membran
Pori pori Membran sel memiliki ukuran yang bervariasi tergantung dari
sifat membran selnya.
• Pori membran 4 Å dilewati oleh tokson yang relatif larut
air dengan BM < 200 Da.
• Pori memban kapiler dan glomerulus ginjal sekitar 70
Å dilewati oleh molekul-molekul dengan ukuran lebih
kecil dari albumin ( sekitar 50.000 Da).
3. Transpor dengan perantaraan carrier
DERMIS
( lapisan paling dalam)
Jaringan subkutan
Absorpsi topikal secara umum
Saat sesuatu masuk ke kulit, absorpsinya akan melalui beberapa
fase :
Rute melalui kulit
• Epidermis dan dermis berisi kelenjar keringat, kantung minyak, dan
akar rambut.
kelarutannya
dalam air
Rute melalui kulit
kelenjar sel-sel
sebasea folikel keringat,
(minyak ) dan
Tahap absorpsi
Fase I : difusi tokson lewat epidermis Fase II : difusi tokson lewat dermis yang
melalui sawar (barier) lapisan tanduk mengandung medium difusi yang
(stratum corneum). berpori, nonselektif dan cair.
Rute melalui saluran pernapasan