Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN BISNIS

THAI TEA BOBA JAHE

OLEH:

YOLANDA MAHARANI

1701092

S1-6B

DOSEN PENGAMPU :
ERNIZA PRATIWI, M.Farm,Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji saya ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya selaku
penulis dapat menyelesaikan makalah Perencanaan bisnis Thai Tea Boba Jahe ini tepat pada
waktunya.

Terimakasih kepada segala pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil dalam penyelesaian makalah ini.Kemudian juga terimakasih kepada Ibu Erniza
Pratiwi,M.Farm,Apt selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan ini yang telah banyak
memberikan arahan sehingga makalah ini dapat diselesaiakan dengan sebaik – baiknya.

Saya selaku penulis juga berharap agar makalah ini dapat memberikan wawasan kepada
pembaca sekalian, kemudian kritikan dan saran yang membangun juga saya harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat diselesaikan dengan lebih baik lagi. Sekian dan
terimakasih.

Pekanbaru, 30 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka.........................................................................................3
2.1.1. Klasifikasi tumbuhan.....................................................................................3
2.1.2. Nama daerah tumbuhan..................................................................................3
2.1.3. Morfologi Tanaman.......................................................................................4
2.1.4. Kandungan kimia...........................................................................................5
2.1.5. Khasiat dan manfaat.......................................................................................5
2.1.6 Thai Tea.........................................................................................................6
2.1.7 Boba (Bola Tapioka).......................................................................................6
2.2 Memilih bidang usaha........................................................................................6
2.3 Estimasi ( Perkiraan ).........................................................................................7
2.4 Studi Kelayakan Usaha......................................................................................7
2.5 Kondisi lokal....................................................................................................10
2.6 Kapan memulai................................................................................................10
2.7 Membuat kebijaksanaan...................................................................................10
2.8 Rencana pemasaran..........................................................................................12
2.9 Rencana produksi ............................................................................................14
2.10 Rencana keuangan dan anggaran...................................................................20
BAB III Penutup....................................................................................................23
Kesimpulan............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Rempah-rempah dan herba adalah sumber daya hayati yang sejak lama telah
memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Rempah-rempah adalah bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, penguat cita rasa, pengharum, dan
pengawet makanan yang digunakan secara terbatas (FAO, 2005).Rempah adalah
tanaman atau bagian tanaman yang bersifat aromatik dan digunakan dalam makanan
dengan fungsi utama sebagai pemberi cita rasa. Penggunaan rempah-rempah dalam
seni kuliner telah diketahui secara luas (Duke et al., 2002). Selain terkait makanan,
rempah-rempah sejak lama juga digunakan sebagai jamu,kosmetik dan antimikroba.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia akan kesehatan dan peran penting
kesehatan berbasis tanaman, konsumsi makanan dan minuman berbasis rempah-
rempah saat ini mulai muncul dan menjadi hidangan dalam wisata kuliner antara lain
adalah bandrek hanjuang, bajigurhanjuang, sekoteng dan lainnya (Marliyati et al.,
2013).

Sejak wabah COVID-19 menyerang, segala produk dengan klaim pencegahan


dan penyembuhan mendadak laris manis di pasaran, tak terkecuali ragam rempah
nusantara seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Mereka dipercaya bisa meningkatkan
daya tahan tubuh sehingga bisa menangkal transmisi virus corona. Sudah sejak lama
ramuan jahe dipercaya memiliki kemampuan untuk meredakan berbagai macam
gejala penyakit seperti pilek, mual, radang sendi, migrain, dan hipertensi. Herbal ini
menawarkan senyawa anti-inflamasi termasuk antioksidan--zat yang melindungi
tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas. Sistem kekebalan tubuh yang baik
merupakan kunci utama menghindari masuknya segala macam jenis penyakit dalam
tubuh.

1
Jahe merah memiliki aktivitas sebagai immunomodulator, yaitu meningkatkan
daya tahan tubuh manusia. Efek ini mampu mencegah sekaligus membantu
pemulihan tubuh akibat COVID-19. Jahe merah merupakan varietas unggul karena
memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe
lainnya. Sehingga, jahe merah banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan
tradisional. Rutin minum olahan jahe merah dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dan menyehatkan. Pada jahe merah, ada senyawa yang bermanfaat untuk memelihara
kesehatan, misalnya shagaol, gingrol, zingeron, capsaicin, farnesene, cineole,
caprylic acid, aspartic, linolenic acid, aspartic, linolenic acid, hingga minyak
atsiri.Rutin minum olahan jahe merah agar daya tahan tubuh sehat.

Selain itu maraknya minuman boba yang sekarang sangat digemari dikalangan
masyarakat juga menjadi peluang yang baik untuk menciptakan usaha. Bubble
tea/Boba sebenarnya telah ada di Indonesia sejak beberapa dekade yang lalu, dengan
pemain awal seperti nama-nama Quickly dan Hophop. Namun, di masa lalu bubble
tea belum terlalu populer, dibandingkan dengan seperti sekarang ini. Minuman boba
adalah minuman es teh, jus, dan minuman lainnya yang diberi isian mutiara tapioca.
Minuman boba berasal dari Taiwan dan dikenal dengan nama zenzhu naicha atau
susu teh dengan bola tapioka. Di Indonesia, minuman ini terkenal dengan sebutan
bubble tea. Boba adalah bola tapioka yang sering menjadi isian dari berbagai
minuman pada saat ini. Boba berbahan dasar tepung tapioka yaitu tepung dari
singkong. Tapioka tidak memiliki banyak rasa, sehingga rasa manis dari boba
sebagian besar berasal dari gula atau madu yang direndam sebelum disajikan.

Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk merencanakan bisnis minuman


boba jahe , dimana boba sebagai isian minuman selain dibuat dari tepung tapioca juga
ditambahkan serbuk jahe merah, sehingga selain menjadi minuman yang sangat
disukai masyarakat minuman dengan boba jahe ini juga memberikan manfaat yang
baik bagi kesehatan ditengah wabah COVID-19 ini.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Klasifikasi tumbuhan

Gambar 1. Tanaman jahe merah(Zingiber officinale Roxb) (A) danRimpang


jahe merah (Zingiber officinale Roxb) (B)(Rahayu,2010)

Tanaman jahe merah (Gambar 1) memiliki nama latin Zingiber officinale


Rosc.Var.Rubrum, yang termasuk dalam divisi spermatophyta atau tumbuhan tingkat
tinggi dengan sub divisio berupa tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbiji
tertutup dan kelas tumbuhan dengan biji berkeping satu yang biasa disebut
monocotyledone.Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum termasuk dalam tumbuhan
berbangsa Zingiberales (jahe-jahean) dengan nama suku Zingiberaceae dan nama
marga Zingiber, sehingga tumbuhan ini memiliki nama jenis atau species
Zingiberofficinale Rosc.Var.Rubrum(Hutapea dalam Rahayu, 2010).

2.1.2. Nama daerah tumbuhan


Tanaman obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat beragam dan
setiap tumbuhan memiliki nama daerah yang berbeda. Di Sumatra tumbuhan jahe
merah disebut Halia untuk daerah Aceh, Bening untuk daerah Gayo, Bahing untuk
daerah Batam, Lahia untuk daerah Nias, Sipadeh untuk daerah Minangkabau, dan
Jahi untuk daerah Lampung (Hutapea dalam Rahayu, 2010).Masyarakat Jawa biasa

3
menyebut jahe merah dengan Jahe untuk daerah Sunda, Jae untuk daerah Jawa
Tengah, dan Jhai untuk daerah Madura. Di daerah Bali masyarakat mengenal jahe
merah dengan sebutan Cipakan. Di Kalimantan terkenal dengan sebutan Sipadas
untuk daerah Kutai, dansebutan Hai untuk daerah Dayak. Masyarakat Sulawesi lebih
mengenal jahe merah dengan sebutan Bawo untuk daerah Sangir, Melito untuk
daerah Gorontalo, Yuyo untuk daerah Buol, Kuni untuk daerah Barce, Laia untuk
daerah Makassar, dan Pese untuk daerah Bugis(Hutapea dalam Rahayu,
2010).Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum di Nusa Tenggara lebih dikenal dengan
nama Jae untuk daerah Sasak, Aloi untuk daerah Sumba, Lea untuk daerah Flores,dan
Laiae untuk daerah Kupang. Masyarakat Indonesia Timur memiliki nama yang
berbeda pula untuk jahe merah. Maluku memiliki sebutan Ilii untuk daerah Tanimbar,
Laia untuk daerah Aru, Siwei untuk daerah Buu, Galaka untuk daerah Ternate, Gara
untuk daerah Tidore, dan Siwe untuk daerah Ambo (Hutapea dalam Rahayu, 2010).

2.1.3. Morfologi Tanaman


Jahe merah merupakan terna berbatang semu tegak yang tidak bercabang
dantermasuk famili Zingiberaceae. Batang jahe merah berbentuk bulat kecilberwarna
hijau dan agak keras.Daunnya tersusun berselang-selang teratur. Tinggi tanaman ini
30-60 cm.Jahe merah tumbuh baik di daerah tropis yang beriklim cukup panas dan
curah hujannya sedikit. Jika cahaya matahari mencukupi, tanaman ini dapat
menghasilkan rimpang jahe lebih besar daripada biasanya (Sudewodalam Rahayu,
2010).Habitus tumbuhan jahemerah yaitu herba dan semusim. Tumbuh tegak dengan
tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, dan berwarna hijau.
Daun tumbuhan jahe berbentuk tunggal, lancet, dengan tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, dan berwarnahijau tua. Bunga tumbuhan jahe merah biasanya
majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm,
tangkai panjang kurang lebih 2 cm, berwarna hijau kemerahan, kelopak bentuk
tabung, bergigi 3 dan mahkota bentuk corong panjang 2-2,5 cm. Buah tumbuhan jahe
merah kotak, bulat panjang, coklat. Biji berbentuk bulat dan berwarna hitam. Akar
berbentuk serabut berwarna putih kotor (Hutapeadalam Rahayu, 2010).

4
2.1.4. Kandungan kimia
Rimpang jahe merah mengandung komponen senyawa kimia yang terdiri dari
minyak menguap (volatile oil), minyak tidak menguap (nonvolatile oil) dan pati.
Minyak atsiri (minyak menguap) merupakan suatu komponen yang memberi khas,
kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58-2,72% dihitung berdasarkan berat
kering.Minyak atsiri umumnya berwarna kuning, sedikit kental, dan merupakan
senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe. Kandungan minyak tidak
menguap disebut oleoresin, yakni suatu komponen yang memberi rasa pahit dan
pedas. Rasa pedas pada jahe merah sangat tinggi disebabkan oleh kandungan
oleoresin yang tinggi. Zat oleoresin inilah yang bermanfaat sebagai antiemetik
(Sudewadalam Rahayu, 2010).

2.1.5. Khasiat dan manfaat


Jahe segar dan jahe kering banyak digunakan sebagai bumbu masak atau
pemberi aroma pada makanan kecil dan sebagainya. Jahe muda bahkan dapat
dimakan mentah sebagai lalab atau diolah menjadi jahe awet yang berupa jahe asin,
jahe dalam sirup atau jahe kristal (Paimin, 1999). Berdasarkan penelitian, aksi
farmakologi jahe antara lain mencegah mual dan postoperative nausea dengan
mekanisme aksi meningkatkan motilitas pada gastrointestinal (Phillips et aldalam
Rahayu, 2010). Aksi farmakologi yang lain adalah hiperemesis gravidarum (Fischer
and Rasmussen et aldalam Rahayu, 2010), muntah yangdiinduksi oleh kemoterapi
(Meyer et aldalam Rahayu, 2010) dan osteoarthritis (Altman and Marcussendalam
Rahayu, 2010). Pada Clinical Studies on Ginger ada dua study yang menerangkan
bahwa jahe memiliki efektifitas seperti metoclopramide untuk mengurangi
postoperative nausea (Bone et aldalam Rahayu, 2010). Jahe merah yang memiliki
rasa yang panas dan pedas, terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
penyakit, yaitu untuk pencahar (laxative), peluruh masuk angin, antimabuk
(antiemetik), sakit encok (rheumatism), sakit pinggang (lumbago), pencernaan kurang

5
baik (dyspepsia), radang tenggorokan (bronchitis), asma, sakit demam (fevers),
pelega tenggorokan (Anonim, 2002).
Produk olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran meliputi
ranjangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirup jahe, dan permen jahe.

2.1.6 Thai Tea

Thai tea (juga dikenal sebagai Thai es teh) di Thailand, adalah minuman yang
terbuat dari teh seduh Ceylon. Namun, karena harga tinggi teh Ceylon, lalu
digantikan dengan teh hitam polos yang ditambahkan pewarna yang biasa digunakan
dengan menambahkan air limau, bunga jeruk, biji asam dihancurkan atau merah dan
kuning pewarna makanan, dan rempah-rempah lainnya., sehingga tercipta berbagai
macam warna Thai tea. (Ceriwis, 2011)

2.1.7 Boba (Bola Tapioka)

Minuman boba adalah minuman es teh, jus, dan minuman lainnya yang diberi
isian mutiara tapioca. Minuman boba berasal dari Taiwan dan dikenal dengan nama
zenzhu naicha atau susu teh dengan bola tapioka. Di Indonesia, minuman ini terkenal
dengan sebutan bubble tea. Boba adalah bola tapioka yang sering menjadi isian dari
berbagai minuman pada saat ini. Boba berbahan dasar tepung tapioka yaitu tepung
dari singkong. Tapioka tidak memiliki banyak rasa, sehingga rasa manis dari boba
sebagian besar berasal dari gula atau madu yang direndam sebelum disajikan.

2.2 Memilih bidang usaha


a. Alasan secara umum

Alasan Healthy-19 membuat usaha thai tea boba jahe adalah untuk
melestarikan jahe sebagai salah satu sumber rempah – rempah Indonesia.
Selain itu juga thai tea boba jahe ini dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan karena kandungan yang dimiliki dari jahe.

6
b. Alasan secara khusus

Alasan Healthy-19 membuat usaha thai tea boba jahe adalah karena
khasiat jahe yang sangat beragam bagi kesehatan seperti mengatasi masuk
angin, meredakan berbagai macam gejala penyakit seperti pilek, mual, radang
sendi, migrain, dan hipertensi.Karena jahe ini memiliki aktivitas sebagai
immunomodulator, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh manusia, jadi sangat
baik untuk kesehatan. Dibuat dalam bentuk thai tea boba jahe karena
minuman thai tea boba saat ini sangat digemari masyarakat sehingga dapat
menjadi sebuah peluang bisnis yang baik.

c. Alasan secara pribadi

Alasan Healthy-19 membuat usaha thai tea boba jahe adalah


menciptakan inovasi terhadap minuman thai tea boba dengan menggunakan
boba berbahan jahe sehingga selain menjadi minuman yang digemari
masyarakat juga dapat memberikan manfaat kesehatan di tengah wabah
COVID-19 ini. Selain itu juga menambah pengalaman dalam menjalankan
bisnis serta mandapatkan penghasilan tambahan.

2.3 Estimasi ( Perkiraan )


Estimasi pada produk thai tea boba jahe ini terjual sebanyak 19 dari 20 cup
yang kami produksi laku terjual.

2.4 Studi Kelayakan Usaha


a. Aspek Pasar dan Pemasaran
 Profil Konsumen
Konsumen untuk produk ini adalah masyarakat sekitar kampus STIFAR
Riau terutama mahasiswa.
 Peluang pasar
Lokasi tempat usaha yang strategis karena berada di lingkungan kampus.
Pesaing yang belum ada karena memang di sekitar area kampus belum

7
ada yang mendirikan usaha thai tea boba jahe tersebut. Target utama
pemasaran produk ini adalah mahasiswa karena pada umumnya
mahasiswa sangat menggemari minuman thai tea boba.
b. Aspek keuangan

Bahan Biaya
Serbuk jahe merah Rp. 50.000
Tepung tapioca Rp. 10.000
Thai tea Rp. 59.000
Susu putih cair Rp. 18.000
Susu kental manis Rp. 11.000
Gula pasir Rp. 19.000
Pewarna makanan Rp. 5.000
Es kristal Rp. 20.000
Peralatan masak Rp. 300.000
TOTAL BIAYA Rp. 492.000

c. Aspek teknis / operasi


 Nama perusahaan : Healthy-19
 Nama usaha : Thai tea boba jahe
 Alamat Usaha : Jln.Kamboja Kec.Tampan Pekanbaru

d. Aspek manajemen / organisasi

8
Pimpinan

Wakil pimpinan Bendahara


e. Aspek ekonomi sosial
Produk yang akan dijual ini memiliki pengaruh positif terhadap
kesehatan. Apalagi ditengah wabah COVID-19 ini masyarakat semakin sadar
akan kesehatan terutama dalam menjaga daya tahan tubuh. Oleh karena itu,
dengan adanya Healthy-19 akan menciptakan produk dengan inovasi baru
yaitu Thai tea boba jahe yang aman dikonsumsi dari semua kalangan dan usia.

f. Aspek dampak lingkungan


Dilihat dari aspek lingkungan Healthy-19 mampu bersaing karena
healthy-19 hadir dengan inovasi baru. Healthy-19 memang belum memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), meskipun
diketahui bahwa keseimbangan lingkungan tersebut dapat dijaga dan diatur
apabila industri telah memiliki AMDAL dan perundangan yang berlaku
menghendaki demikian. Namun hal ini dapat ditolerir dengan pertimbangan
bahwa Healthy-19 tidak menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan dapat
dianggap membahayakan masyarakat. Selain itu, diketahui bahwa Healthy-19
merupakan perusahaan yang ramah lingkungan karena memproduksi bahan-
bahan alami.
Untuk lingkungan sosial, Healthy-19 memiliki respon yang positif
dari masyarakat sekitar. Adanya Healthy-19 membuat masyarakat menjadi

9
lebih sadar akan pentingnya kesehatan dengan memanfaatkan bahan – bahan
alam yang ada.

2.5 Kondisi lokal


Usaha yang akan dibuat ini dapat diterima oleh masyarakat setempat, karena
produk yang akan dijual ini merupakan produk yang aman ramah dan ekonomis.

2.6 Kapan memulai


Usaha ini akan dimulai tanggal 2 Mei 2020. Lokasi tempat usaha yang
strategis karena berada di lingkungan kampus STIFAR Riau. Pesaing yang belum
ada karena memang di sekitar area usaha belum ada yang mendirikan usaha yang
sama ditempat tersebut. Jumlah target pasar yang menjanjikan kesuksesan usaha
yang akan dibuat dikarenakan target utama adalah mahasiswa yang umumnya
sangat menggemari minuman thai tea boba.

2.7 Membuat kebijaksanaan


 Nama perusahaan : Healthy-19
 Nama usaha : Thai tea boba jahe
 Alamat Usaha : Jln.Kamboja Kec.Tampan Pekanbaru
 Modal : Menggunakan modal mandiri

 Struktur organisasi

10
Pimpinan

Wakil pimpinan Bendahara


 Uraian tugas staf:

 Pimpinan :

1. Mengawasi setiap kegiatan karyawan dan kegiatan yang ada di 


perusahaan.
2. Menilai dan mengontrol kinerja setiap karyawannya.
3. Menentukan pengambilan keputusan setiap rencana atau kegiatan 
perusahaan yang akan  dilaksanakan.
4. Memberhentikan karyawan apabila terjadi hal yang dilakukan
karyawan yang dapat     merugikan perusahaan.
5. Menggaji Karyawan
 Wakil Pimpinan :
1. Membantu kerja dari pimpinan.
 Keuangan :
1. Membuat laporan keuangan setiap bulan dan melaporkannya
langsung kepada pimpinan.
2. Melaksanakan perintah pimpinan dalam hal penggajian.
3. Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan dengan jelas
dan menghitungnya secara akurat

11
2.8 Rencana pemasaran
1. Daerah Pemasaran :
a. Berada dilingkungan kampus STIFAR Riau.
b. Merupakan daerah yang ramai karena berada dilingkungan kampus.
c. Lingkungan cukup bersih dan tempat usaha cukup luas dan strategis.
2. Sistem Penjualan Produk
Sistem penjualan produk sesuai dengan sistem pemasaran dengan
mempertimbangkan aspek 5P yaitu :
 Place : Tempat Usaha yang cukup strategis sehingga mempermudah
dalam hal penjualan atau pemasaran produk yang di buat, dikarenakan
tempat penjualan berada di lingkungan kampus.
 Promotion : Untuk mempromosikan produk dari Healthy-19 ini kami
menggunakan cara yaitu dengan promosi melalui instagram.
 Price : Harga untuk setiap 1 cup thai tea boba relative murah dan
terjangkau oleh semua kalangan sekitar Rp.20.000.
 Product : Usaha Healthy-19 yang akan dibuat ini merupakan kombinasi
dari thai tea dengan boba berbahan jahe merah.
 Proses : usaha yang akan dibuat ini mempunyai inovasi yang baru dari
produk thai tea boba lainnya. Produk thai tea boba yang akan di buat ini
memiliki inovasi dimana boba yang akan digunakan adalah boba dengan
bahan jahe.Sehingga menciptakan cipta rasa yang baru dan baik bagi
kesehatan.
3. Rencana
Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:
 Faktor Internal
a. Strengths (Kekuatan)
 Produk ini sangat cocok dikonsumsi pada cuaca panas, yang
mana umumnya pekanbaru memiliki cuaca yang panas.

12
 Selain itu,thai tea boba jahe ini juga sangat baik untuk
kesehatan karena kandungan jahe yang terdapat pada boba
yang dibuat.
 Bahan baku mudah di dapat.
 Cara membuatnya mudah.
b. Weakness (Kelemahan)
 Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini,
karena apabila tempatnya kurang ramai maka permintaan akan
sedikit.
 Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, apabila
mereka menemukan makanan lain yang lebih menarik.

 Faktor eksternal
a. Opportunities (Peluang / Kesempatan)
 Melihat dengan adanya wabah COVID-19 ini minuman dengan
meningkatkan daya tahan tubuh sangat digemari masyarakat
sehingga peluang usaha thai tea boba jahe sangat baik.

Threats (Ancaman)

 Banyak pesaing yang menjual produk yang sama tetapi bahan


boba nya berbeda, membuat tidak akan pantang menyerah
untuk tetap mengutamakan produk thai tea boba jahe
ini. Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik
menjadi prioritas utama dalam menjalankan usaha ini.

4. Saingan Produk Sejenis

13
Di wilayah sekitar usaha sudah terdapat adanya pesaing namun kehadiran
inovasi thai tea boba jahe ini diyakinkan mampu bersaing dengan competitor
lainnya. Karena selain menjadi minuman yang digemari juga mampu
memberikan manfaat kesehatan.

5. Rencana Penjualan (segmen pasar)


a. Segmen umum : Untuk semua kalangan dan semua umur
b. Segmen khusus : Untuk kalangan mahasiswa

2.9 Rencana produksi Langkah Produksi dan Lama waktu pengerjaannya Thai
Tea Boba Jahe

 Langkah produksi dan lama pengerjaannya

No. Prosedur Kerja Waktu


1. Letakkan tepung tapioka pada sebuah wadah tambahkan 10 menit
serbuk jahe merah dengan perbandingan (2:1), lalu tuang
air panas sedikit-sedikit saja. Uleni adonan dengan tangan.
2. Tambahkan pewarna makanan secukupnya, lalu kembali 2 menit
uleni dengan tangan agar pewarnanya tercampur rata.
3. Bentuk adonan menjadi sebesar kelereng atau lebih kecil, 10 menit
lalu letakkan di wadah terpisah.
4. Didihkan air panas, lalu rebus adonan yang sudah dibentuk. 5 menit
Rebus sedikit-sedikit agar boba-nya tidak saling menempel
5. Apabila teksturnya sudah empuk dan warnanya menjadi 2 menit
ungu tua, angkat dan tiriskan boba
6. Rendam boba di dalam air dingin sampai warnanya 5 menit
berubah menjadi hitam.Dan boba siap untuk disajikan,

Langkah Produksi dan Lama waktu pengerjaannya thai tea

No. Prosedur Kerja Waktu

14
1. 20 menit
Membuat Susu Evaporasi : Siapkan panci, lalu masukan
Susu Putih Cair. Gunakan api kecil, lalu masak susu kurang
lebih 20 menit atau hingga mengental, Usahakan tidak
mendidih.

2. 15 menit
Membuat Teh Pekat : Siapkan panci kembali, lalu masukan
Daun Teh dan Air Mineral. Gunakan api sedang, lalu seduh
teh selama 15 menit. Hingga mendidih dan hitam pekat.

3. 5 menit
Membuat Thai Tea : Siapkan shaker lalu masukan Susu
Evaporasi, Teh Pekat, Susu Kental Manis dan Gula Pasir.
Kocok dengan kuat hingga merata dan berbusa.

4. 3 menit
Siapkan cup gelas plastik dengan berisi boba jahe yang telah
dibuat dan Es kristal penuh, lalu tuang Thai Tea dari shaker.
Jika es batu sedikit, ditakutkan akan terlalu manis. Thai tea
boba jahe siap disajikan

 Nama alat dan bahan serta kegunaannya

No. Alat yang Kegunaannya Tempat Gambar Cara Perawatan


digunakan Membeli

15
1. Kompor gas Untuk Di toko Dibersihkan setelah
memanaskan susu elektronik digunakan
putih cair dan
merebus boba
2. Shaker bottle Untuk Toserba Dicuci dan dibersihkan
mencampurkan setelah digunakan
susu, teh, susu
kental dan gula
pasir
3. Baskom Untuk wadah Toserba Dibersihkan setelah
pembuatan boba digunakan

4. Penyaring Untuk Toserba Dicuci dan dibersihkan


mentiriskan boba setelah digunakan
yang sudah
direbus

5. Wadah plastik Untuk tempat Toserba Dicuci dan dibersihkan


boba setelah setelah digunakan
ditiriskan

6. Sendok Untuk mengaduk Toserba Dicuci dan dibersihkan


setelah digunakan

7. Panci Untuk membuat Toserba Dicuci dan dibersihkan


susu evaporasi setelah digunajan
dan tempat
merebus boba

16
8 Cup Wadah setelah Toko plastik Bahan habis sekali
thai tea boba jahe pakai
siap disajikan

9. Sedotan Sedotan untuk Toko plastik


meminum thai tea
boba jahe Bahan habis sekali
pakai

 Bahan / material yang dibutuhkan

No. Nama Bahan Kegunaan Tempat Gambar


Membeli
1. Serbuk jahe Bahan pembuatan Pasar
merah boba jahe

17
2. Gula Pasir Pemanis thai tea Supermarket

3. Tepung tapioka Bahan pembuat Supermarket


boba

4. Susu kental Pemanis thai tea Supermarket


manis

5. Daun teh kering Daun teh untuk Supermarket


membuat thai tea

6. Pewarna Sebagai pewarna Supermarket


makanan hitam untuk
pembuatan boba

7 Es kristal Es memberikan Toko harian


rasa dingin
terhadap thai tea
boba jahe

18
 Kapasitas produksi : sehari sebanyak 20 cup gelas untuk thai tea boba jahe

2.10 Rencana keuangan dan anggaran


A. Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah
1. Modal Sendiri Rp. 500.000
2. Pinjaman -
Rp. 500.000
TOTAL

19
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah (sewa) - - Rp. 100.000
b. Bangunan - - -
c. Mesin/Peralatan Rp. 300.000
d. Peralatan Kantor -
e. Transportasi Rp . 50.000
f. Infrastruktur -
Rp. 450.000
TOTAL

C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
- Serbuk jahe merah 1 Kg Rp. 50.000 Rp. 50.000
- Tepung tapioka 1 Kg Rp. 10.000 Rp. 10.000
- Pewarna makanan 1 botol Rp. 5.000 Rp. 5.000

- Thai tea 1 bungkus Rp. 59.000 Rp. 59.000

6 botol Rp. 18.000 Rp 108.000


- Susu putih cair

20
- Susu kental manis 2 kaleng Rp. 11.000 Rp. 22.000

- Gula pasir 1 kg Rp. 19.000 Rp. 19.000

- Es kristal 1 pack Rp. 20.000 Rp. 20.000

b. Persediaan Bahan Jumlah


- Plastik Rp. 3.000 persedian
- Cup Rp. 13.000 bahan
- Sedotan Rp. 10.000 Rp. 26.000

c. Produksi - - -
d. Piutang - - -
Rp. 319.000
TOTAL

D. Analisa Biaya Tetap

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji 3 Rp.700.000/orang Rp. 1.400.000
b. Biaya Rp. 50.000 Rp. 50.000
Pemasaran
c. Biaya Lainnya - - -
Rp. 1.450.000
TOTAL

E. Analisa Biaya Tidak Tetap

Banyaknya Harga/Unit Jumlah


Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah 3 Rp. 700.000/orang Rp. 1.400.000
b. Biaya Bahan Rp. 319.000
c. Biaya tidak terduga Rp. 50.000

21
Rp. 1.769.000
TOTAL

F. Biaya Umum Usaha

Jenis Biaya Umum Usaha Jumlah Biaya/Tahun

1. Pemeliharaan mesin -
dan peralatan
2. Mesin, bahan bakar, Rp. 700.000
oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, Rp. 1.000.000
telepon.
4. Pemeliharaan Rp. 500.000
bangunan

TOTAL BIAYA UMUM USAHA /TAHUN: Rp. 2.200.000

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
usaha “Healthy-19 dengan Thai tea boba jahe “ dapat disimpulkan bahwa usaha ini
layak untuk dijalankan berdasarkan riset yang positif dari masyarakat .Walupun
termasuk usaha yang baru namun dengan inovasi yang baru ditengah wabah COVID-
19 ini menjadi peluang uasaha yang baik dengan menciptakan minuman yang
digemari sekaligus baik untuk kesehatan dalam meningkatkan daya tahan tubuh

Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui
masyarakat luas dan banyak peminatnya.dengan keunggulan yang perusahaan miliki
yaitu menggunakan boba berbahan jahe merah, perusahaan meyakini tujuan dari
usaha ini disamping mendapatkan laba juga memberikan manfaat kesehatan bagi
masyarakat.

22
Perusahaan berharap dengan adanya usaha “Healthy-19 dengan Thai tea boba jahe “
ini dapat membangkitkan semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya
generasi muda, karena jika dalam suatu Negara memiliki banyak wirausaha maka
niscaya perekonomian Negara akan tumbuh dan berkembang pesat. Selain itu pula,
dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha
“Healthy-19 dengan Thai tea boba jahe “ kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Duke, James A., 2002. Handbook of Medicinal Herbs. 2nded. New York: CRC Press
LLC. p.529

FAO. 2005. The State of World Fisheries and Agriculture (SOFIA). FAO

Marliyati S A, A Sulaeman, F Anwar. 2013. Pengolahan Pangan Tingkat Rumah


Tangga. Bogor. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian
Bogor.

23

Anda mungkin juga menyukai