Anda di halaman 1dari 43

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

PROSES MANAJEMEN ORGANISASI DAN PROSES MANAJEMEN


LINGKUNGAN
(STUDI KASUS PADA PT. PHAPROS DI SEMARANG)

KELOMPOK: 8

KELAS: B
1. FRISKA ROMANSA PUTRI 122190052
2. GALUH TRI HAPSARI 122190035

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Proses Manajemen dan Manajemen
Lingkungan Studi Kasus pada PT. Phapros Semarang ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada studi Organisasi dan Manajemen
Perusahaan Industri (OMPI). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Proses Manajemen dan Manajemen Perusahaan Industri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Irwan Soejanto, M.T. dan Ibu Ir. Dyah
Rachmawati L., M.T. selaku dosen Teknik Industri mata kuliah Organisasi dan Manajemen
Perusahaan Industri (OMPI) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Yogyakarta, 13 April 2021

(Kelompok 8)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
1.1 SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................... 5
1.2 TUJUAN............................................................................................................................ 6
1.3 VISI DAN MISI.................................................................................................................. 6
1.4 DESKRIPSI GEOGRAFIS PERUSAHAAN .......................................................................... 6
BAB II ............................................................................................................................................. 9
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 9
2.1 DEFINISI-DEFINISI MANAJEMEN .................................................................................... 9
2.2 DEFINISI PROSES MANAJEMEN ORGANISASI ............................................................. 13
2.3 DEFINISI PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN ........................................................... 16
2.4 PROSES MANAJEMEN ORGANISASI DI PERUSAHAAN ................................................ 19
2.5 PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN DI PERUSAHAAN.............................................. 22
BAB III .......................................................................................................................................... 27
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN DI PT PHAPROS.............................................. 27
3.1 STRUKTUR ORGANISASI DAN DESKRIPSI TUGAS JABATAN DI PT PHAPROS ........... 27
3.2 PROSES MANAJEMEN ORGANISASI DI PT. PHAPROS SEMARANG ............................. 35
3.3 PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN DI PT. PHAPROS SEMARANG ........................... 38
BAB IV.......................................................................................................................................... 42
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 42
4.1 KESIMPULAN................................................................................................................. 42
4.2 SARAN ........................................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 44

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi yang merupakan anak perusahaan PT
Kimia Farma Tbk yang saat ini menguasai saham sebesar 56,7% dan sisanya dipegang oleh
publik termasuk karyawan. Sejak didirikan lebih dari enam dasawarsa yang lalu, tepatnya
pada 21 Juni 1954, PT Phapros, Tbk yang semula merupakan bagian dari pengembangan
usaha Oei Tiong Ham Corcern dengan nama NV Pharmaceutical Processing Industries sejak
awal menumbuhkan budaya perusahaan yang berbasis pada profesionalisme dan berorientasi
pada kualitas. Phapros didirikan pada 21 Juni 1954 oleh konglomerat Tionghoa-Indonesia
Oei Tiong Ham yang menguasai bisnis gula dan juga agro industri. Sejak tahun 1961, seluruh
bisnis dan kekayaan yang tergabung dalam Oei Tiong Ham Concern (OTHC) diambil alih
pemerintah Indonesia dan dinasionalisasi menjadi PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi
Indonesia (PPEN) (sekarang PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)).

Divestasi PT. Phapros terjadi pada awal tahun 1970-an, hingga PT. Phapros dapat
berfokus pada area bisnis yang bergerak di bidang farmasi, terpisah dari induk perusahaan.
Pada November 2000, PT. Phapros resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 27 Maret 2019, Phapros resmi diakuisisi oleh Kimia Farma dengan harga Rp.
1,36 triliun, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mendorong terciptanya efisiensi
produksi. Phapros (Pharmaceutical Processing Industry) merupakan perusahaan nasional
yang memproduksi dan memasarkan produk farmasi yang dimiliki oleh Kimia Farma, anak
usaha Bio Farma. Lokasi pabriknya berada di Jl. Simongan, Semarang.

Hingga kini, Phapros yang sejak November 2000 berstatus sebagai perusahaan publik
telah memiliki lebih dari 1.000 karyawan, dan sebagian besar diantaranya adalah karyawan
tetap. Saat ini Phapros telah memproduksi 342 item obat, 313 diantaranya adalah obat hasil
pengembangan sendiri (non-lisensi). Komitmen yang tinggi pada standar kualitas serta
lingkungan dibuktikan dengan terus mengikuti perubahan standar mutu melalui implementasi
dari Cara Pembuatan Obat yang Baik/CPOB terkini (current Good Manufacturing Practices),
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik/CPOTB terkini (current Herbal Good Manufacturing
Practices), serta persyaratan penyaluran alat kesehatan dan Cara Pembuatan Alat Kesehatan
yang Baik (CPAKB), Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta Sistem
Manajemen Mutu yang terintegrasi yang meliputi standar ISO 9001, ISO 14001, OHSAS

5
18001, ISO/IEC 17025 dan Manajemen Risiko. Selain memproduksi obat yang
diperdagangkan sendiri, PT. Phapros, Tbk dipercaya oleh Industri Farmasi lain untuk
memproduksi obat melalui kerjasama Contract Manufacturing. Produk tersebut selain untuk
kebutuhan nasional juga untuk kebutuhan negara lain melalui kerja sama export yang dirintis
sejak tahun 2013. Hingga saat ini tercatat sudah ada 6 produk yang diizinkan untuk beredar di
negara tetangga yaitu Cambodia. Selain itu, perusahaan mulai memperluas lingkup bisnisnya
pada sektor non obat berupa alat kesehatan non elektromedik yang telah memperoleh izin
pendistribusiannya dari Kementerian kesehatan RI.

1.2 TUJUAN
Meningkatkan produktivitas guna mensejahterakan masyarakat.

1.3 VISI DAN MISI


Dalam melaksanakan bisnis perusahaan memiliki visi sebagai berikut:
1.3.1 VISI
Menjadi perusahaan farmasi terkemuka yang menghasilkan produk kesehatan terbaik
yang didukung oleh manajemen profesional serta kemitraan strategis guna meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
1.3.2 MISI
● Menyediakan produk kesehatan yang terbaik guna memenuhi kebutuhan
masyarakat
● Memberikan imbal hasil kepada pemegang saham sebagai refleksi kinerja
perusahaan dan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang memberikan
kontribusi serta melakukan inovasi
● Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial dan berwawasan
K3LL (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lindungan Lingkungan)

1.4 DESKRIPSI GEOGRAFIS PERUSAHAAN


Lokasi PT Phapros Tbk terletak di jalan Simongan 131 Semarang, yang dalam
perkembangannya lokasi tersebut merupakan daerah yang strategis karena berada di tengah-
tengah kota sehingga memberikan kemudahan dalam jangkauan transportasi. Pada awal masa
pendiriannya, PT. Phapros, Tbk. cukup strategis sebagai lokasi industri karena jauh dari
pemukiman penduduk, tetapi pada saat ini di daerah sekitar industri sudah dipadati oleh

6
penduduk. Denah PT. Phapros, Tbk. Dapat dilihat pada Gambar 2. PT. Phapros, Tbk.
Mempunyai luas area kurang lebih 3,5 hektar terdiri atas 3 hektar untuk bangunan dan
selebihnya adalah taman, lapangan olahraga, pengelolaan limbah, dan lain - lain. Sarana
produksi yang dimiliki oleh PT. Phapros, Tbk. terdiri dari bangunan dan peralatan produksi.
Bangunan PT. Phapros, Tbk. terdiri dari:
a. Bangunan kantor, meliputi kantor direksi, kesekretariatan, bagian umum, SAI,
Akuntansi, Keuangan, Pembelian, SDM, dan PPPP/ LPP.
b. Bangunan produksi, terdiri dari gedung produksi:
- Laktam
- Nonlaktam
c. Gedung
- Laktam terpisah dengan gedung non produksi
- Laktam, mengingat sifat khas dari bahan aktifnya yang dapat
menyebabkan hipersensitifitas.
- Laktam terdiri dari satu lantai yang meliputi ruang produksi, ruang
pengemasan, gudang transit bahan baku dan produk jadi. Produk
- Laktam terdiri dari 3 lantai, yaitu: lantai satu untuk aktivitas pengemasan
produk ruahan (pengemasan primer dan sekunder), dan sebagai tempat
untuk mencuci botol kemasan tablet dan sirup. Lantai dua merupakan
tempat produksi sediaan tablet, tablet salut dan kapsul. Lantai tiga
digunakan untuk produksi sediaan injeksi, salep dan sirup. Lantai empat
gedung produksi non
- Laktam terdapat sistem pengaturan udara yang disirkulasikan dalam ruang
produksi.
d. Gudang bahan baku, yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan baku
sebelum didistribusikan ke bagian produksi. Terdapat dua gudang bahan baku,
yaitu gudang bahan baku.
e. Gudang produk bahan jadi, digunakan untuk menyimpan produk yang sudah
jadi dan siap untuk diedarkan.
f. Gudang bahan kemas, digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang dipakai
untuk mengemas produk, seperti silika gel, foam, brosur, etiket, dll.
g. Gudang varia, digunakan untuk menyimpan kebutuhan non produksi seperti
alat tulis kantor, kebutuhan administrasi dan lain - lain.

7
h. Gudang teknik, digunakan untuk menyimpan alat-alat produksi terutama spare
part mesin.
i. Gedung Pengendalian dan Pemastian Mutu (PPM) dan gedung Perencanaan
dan Pengembangan Produk (PPP) yang dilengkapi dengan perpustakaan.
j. Bangunan pendukung, seperti poliklinik, kantin, garasi, bengkel, mushola dan
masjid, Unit Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPL), Air Handling Unit
(AHU), lapangan olah raga,laundry, dll. Sarana pendukung lain yaitu unit
listrik danair, bangunan dan pertukangan, serta pool kendaraan.
Selain itu terdapat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang terdiri dari dua
bagian yaitu:
- IPAL I untuk pengelolaan limbah produksi Laktam
- IPAL II untuk pengelolaan limbah non produksi dan produksi non Laktam.
Denah PT. Phapros dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Denah PT. Phapros

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI-DEFINISI MANAJEMEN


Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen
itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Dalam manajemen
terdapat beberapa unsur manajemen yang terdiri dari man, money, methods, materials,
machine, dan market. Supaya unsur-unsur manajemen tersebut lebih berdaya, berhasil guna
integrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal, maka pimpinan perusahaan
dengan wewenangnya sebagai pimpinan harus bisa mengaturnya melalui proses dari urutan
dan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
Secara etimologi, manajemen (bahasa Inggris) berasal dari kata to manage, dalam
Webster's New collegiate Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa Italia
―Magnaglo‖ dari kata ―Mana Glare‖ yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin
Manus yang berarti tangan (Hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti:
membimbing dan mengawasi, memperlakukan dengan sesama, mengurus perniagaan atau
urusan-urusan, mencapai urusan tertentu.
Sedangkan secara terminologi, ada beberapa definisi mengenai manajemen, di
antaranya yang dikemukakan oleh George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan organisasi atau maksud yang nyata. Pada mulanya manajemen belum dapat
dikatakan sebagai teori karena teori harus terjadi atas konsep-konsep yang secara sistematis
dapat menjelaskan dan meramalkan apa yang terjadi dalam pembuktian. Setelah beberapa
zaman dipelajari, manajemen telah memenuhi persyaratan sebagai bidang pengetahuan yang
secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Untuk
lebih jelasnya berikut ini dijelaskan beberapa pengertian manajemen menurut para ahli:
1. American Management Association
Manajemen adalah sebuah tindakan untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang
lain dan meminta mereka melakukannya dengan sukarela (dengan senang hati).
2. Henry Fayol

9
Pengertian manajemen menurut Henry adalah mengelola yang meliputi
meramalkan/merencanakan (planning), mengatur (to organize), mengkoordinasi
(to coordinate) dan mengendalikan (to control).
3. Fredmund Malik
Manajemen adalah merubah sumber daya menjadi utilitas (sesuatu yang memiliki
nilai/manfaat/kegunaan). Sehingga manajemen dimaksudkan sebagai salah satu
faktor produksi bersama-sama dengan mesin, bahan baku dan modal.
4. G.R. Terry
George R. Terry merupakan seorang ahli manajemen, salah satu bukunya berjudul
Principles of Management (1997) mengungkapkan bahwa management is the
accomplishing of a predetermined objectives through the efforts of other people.
Menurut Terry, manajemen memiliki pengertian sebagai suatu proses atau bisa
juga disebut sebagai kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan/pengarahan
suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang
seharusnya dilakukan, tentang penetapan cara bagaimana melakukannya, tentang
bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-
usaha yang telah mereka lakukan sebelumnya
5. James A.F Stoner
Manajemen adalah suatu proses dari merencanakan, penggunaan sumber daya,
dan pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
6. Van Fleet dan Peterson
Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan pemanfaatan sumber
daya secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan.
7. Kreitner
Pengertian manajemen menurut Kreitner adalah proses penyelesaian masalah
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya
yang langka secara efisien dalam lingkungan yang berubah.
8. Luther Gulick
Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya secara
sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja
sama dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
9. F.W. Taylor

10
Manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan dilakukan
dan melihat bahwa itu dilakukan dengan cara terbaik dan termurah (ter efisien).
10. Wilson Bangun
Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
oleh tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.
11. Pengertian Manajemen Johnson
Johnson, sebagaimana dikutip oleh Pidarta mengemukakan bahwa manajemen
adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi
sistem total untuk menyalesaikan suatu tujuan. (Abdul Choliq, 2011: 2)
12. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni perencanaan dan ilmu, pengorganisasian, penyusunan,
pengendalian, dan pengarahan yang didasari dari sumber daya perusahaan itu
sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
13. Mary Parker Follet
Manajemen diartikan sebagai sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan orang
lain. Mary Parker Follett (3 September 1868 – 18 Desember 1933) merupakan
seorang social worker dari Amerika, beliau juga merupakan konsultan
manajemen, filsuf dan pelopor di bidang teori organisasi dan perilaku organisasi.
Mary Parker Follet merupakan salah satu ahli yang menjadi pencetus Teori
Manajemen Klasik dan Teori Administrasi. Menurut Mary Parker Follet
Manajemen adalah “Management is the art of getting things down with and
through other people”. Definisi ini memiliki dua makna yaitu: “Getting things
down with other people” atau mencapai sesuatu ―Bekerja bersama‖ orang lain dan
“Getting things down through other people” atau mencapai sesuatu ―Bekerja
melalui‖ orang lain . ( ULBER : 2011 ). Follet mengambil definisi manajemen
dari asal katanya, yakni sebuah seni mengatur. Dari definisi ini, ditemukan
pengertian manajemen sebagai sebuah seni yang dilakukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini memiliki arti bahwa orang yang
melakukan fungsi manajemen seperti seorang seniman yang melakukan berbagai
usaha-usaha atau upaya untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Upaya-upaya
tersebut dilakukan dengan mengontrol orang-orang lain dan menjaga agar orang
lain tersebut menyelesaikan tugasnya.
14. Menurut James A.F Stoner

11
Pengertian manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
15. Menurut Luther Gulick
Pengertian manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan, serta membuat sistem
tersebut bermanfaat bagi semuanya (kemanusiaan).
16. Schein (2008 : 2)
Menurut Schein manajemen diartikan sebagai sebuah profesi yang dituntut untuk
bekerja secara profesional, karakteristiknya adalah membuat keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status setelah
mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional tersebut juga
ditentukan oleh kode etik yang kuat.
17. Menurut Massie dan Douglas
Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie
dan Douglas).
18. Ricky W. Griffin
Ricky W. Griffin merupakan profesor Terhormat Manajemen di Mays Business
School, Texas A&M University. Beberapa buku karya beliau yang sukses
diantaranya adalah Management, Organizational, Behavior (bersama Greg
Moorhead), dan Business Essential (bersama Ron Ebert). Manajemen adalah
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, serta pengawasan
sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang lebih efektif dan
efisien. Jadi, proses ini membantu sebuah tujuan tercapai sesuai rencana dengan
cara yang benar.
19. Andrew F. Sikula
Manajemen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kegiatan
merencanakan, mengendalikan, pengorganisasian, pengarahan, komunikasi, serta
pengambilan keputusan dengan tujuan meningkatkan efisiensi produk dan jasa
perusahaan.
20. Gordon

12
Menurut Gordon, manajemen merupakan sebuah metode administrasi untuk
melaksanakan dan melakukan berbagai tugas demi mencapai tujuan tertentu.

2.2 DEFINISI PROSES MANAJEMEN ORGANISASI


Manajemen Organisasi terdiri dari 2 kata, yaitu Manajemen dan Organisasi.
Manajemen sendiri berarti pemrograman, cara, ataupun perencanaan terhadap sesuatu.
Sedangkan Organisasi merupakan suatu perkumpulan dengan tujuan tertentu. Sehingga jika
digabungkan maka Manajemen Organisasi adalah suatu perencanaan pada suatu perkumpulan
untuk mencapai tujuannya. Biasanya Manajemen Organisasi dapat ditemui di perusahaan
yang bergerak pada bidang sumber daya. Karena memang perencanaan dalam manajemen ini
untuk mengarahkan manusia, untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana, dengan keberadaan
manajemen ini diharapkan kinerja yang diberikan SDM dapat lebih efektif untuk mencapai
tujuan organisasi. Dengan keberadaan manajemen ini juga diharapkan dapat membentuk
kerja sama yang baik sehingga tujuan organisasi lebih cepat tercapai.
Manajemen organisasi adalah suatu aktivitas yang berhubungan antara aktivitas satu
dengan aktivitas lainnya. Aktivitas tersebut tidak hanya dalam hal mengelola orang-orang
yang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan. Pentingnya pengorganisasian menyebabkan
timbulnya sebuah struktur organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang masih
dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik. Dengan kata lain, salah satu bagian
―tugas pengorganisasian adalah mengharmoniskan kelompok orang yang berbeda,
mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan
kesemuanya ke suatu arah tertentu.‖ pendapat ini dikemukakan oleh (George K. Terry).
Sebenarnya yang dimaksud adalah perlu adanya tindakan-tindakan simultan units individu
atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat menghasilkan suatu efek total yang
lebih besar dibandingkan dengan jumlah komponen-komponen individual. Jadi
pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang dapat menimbulkan efek yang sangat baik
dalam upaya menggerakkan seluruh aktivitas dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai
pengawasan manajerial.
Manajemen organisasi juga memiliki berbagai tujuan. Namun pada dasarnya tujuan
dari manajemen ini adalah untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien. Sehingga dalam
eksistensi organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam kurun waktu tertentu. Karena tanpa
adanya manajemen organisasi maka sebuah organisasi bisa mengalami berbagai kesulitan.
Berikut dibawah ini adalah beberapa tujuan dari manajemen ini:
1. Membentuk Koordinasi Yang Baik

13
Tentu untuk mencapai tujuan dengan efisien dan efektif, diperlukan koordinasi
yang baik. Koordinasi yang baik dapat didapatkan dengan adanya manajemen
dalam sebuah organisasi. Karena, dengan adanya manajemen maka semua
pekerjaan akan lebih terarah dan terkoordinasi. Selain itu, dengan membentuk
koordinasi yang baik antar individu maupun divisi, juga dapat melancarkan
jalannya sebuah organisasi.
2. Menetapkan Kinerja Efektif
Sama seperti tujuan dasarnya, yaitu mewujudkan tujuan organisasi dengan
efektif. Untuk mewujudkan tujuan dengan efektif maka juga diperlukan kinerja
yang efektif pula. Dengan kinerja yang efektif dan terarah maka tujuan dari
organisasi juga akan lebih mudah tercapai.
3. Membuat Lingkungan Yang Nyaman
Untuk membuat kinerja yang efektif maka harus diciptakan lingkungan yang
nyaman. Karena dengan lingkungan yang nyaman dapat membuat anggota
menjadi semangat untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu, lingkungan yang
nyaman juga membuat segala permasalahan dapat didiskusikan dengan baik.
Fungsi dari manajemen ini terbagi menjadi beberapa tahapan. Dimana tahapan-
tahapan tersebut tentunya memiliki fungsi tersendiri untuk tercapainya tujuan. Berikut
dibawah adalah berbagai fungsi dari manajemen dalam sebuah organisasi.
a. Planning
Planning juga sering disebut dengan fungsi perencanaan yang menyiapkan
kegiatan dalam organisasi. Bagian satu ini cukup penting, karena memang sebuah
rencana harus digarap dengan matang. Hal itu untung menghindari terjadinya
kebingungan akan tujuan di masa yang akan datang. Fungsi perencanaan ini juga
sangat berguna untuk menentukan anggaran dari sebuah kegiatan organisasi. Baik
itu untuk kegiatan yang rutin maupun kegiatan yang tidak rutin.
b. Lead
Lead memiliki arti sebagai fungsi pengarahan. Setelah memiliki fungsi
perencanaan, manajemen satu ini juga memiliki fungsi pengarahan. Fungsi satu ini
sangat bermanfaat untuk mengarahkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
Sehingga apapun yang dilakukan terarah dan tidak keluar dari apa yang sudah
direncanakan sebelumnya. Selain itu, fungsi satu ini juga akan semakin
mempermudah dalam mencapai tujuan, karena semua kegiatannya terarah.
c. Controlling

14
Tentunya yang satu ini bisa juga disebut dengan sebutan fungsi kontrol. Tidak jauh
berbeda dengan fungsi pengarahan sebelumnya. Fungsi satu ini berguna untuk
mengawasi setiap kegiatan agar selalu sesuai arahan. Sehingga jika sewaktu-waktu
terjadi hal di luar arahan, maka akan lebih cepat tertangani. Jika terjadi kesalahan
yang tidak diinginkan pun ketua organisasi dapat segera mengambil tindakan.
Sehingga fungsi satu ini juga sangat dapat menipiskan tingkat terjadinya kesalahan.
d. Organizing
Fungsi Pengorganisasian adalah sebutan lain untuk fungsi organizing. Dalam
fungsi ini diharapkan pemimpin organisasi dapat merencanakan dan memberikan
kebijakan yang efektif. Sehingga membuat kinerja para sumber daya manusia juga
menjadi lebih baik. Dengan kata lain, kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan
kriteria yang dimiliki dengan sumber daya manusia. Misalnya ingin membuat
kegiatan yang bersifat memasarkan, maka bagian yang ditunjuk adalah bagian
pemasaran. Jika pengorganisasian dilakukan dengan baik, maka kemungkinan
hasilnya pun juga akan baik
e. Motivation
Motivasi tentunya juga sangat turut mengambil andil yang sangat besar untuk
sebuah keberhasilan organisasi. Karena dengan sumber daya manusia yang
termotivasi, maka akan semakin meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut
dapat berupa pemberian penghargaan pada anggota yang terbaik. Maka hal
tentunya akan membuat anggota lain menjadi semakin termotivasi untuk menjadi
yang terbaik. Karena semua anggota berlomba-lomba menjadi yang terbaik, maka
tentunya akan mempermudah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.
f. Staffing
Fungsi satu ini juga disebut dengan fungsi kepegawaian. Dimana fungsi ini
berguna pada saat merekrut anggota yang baru. Fungsi ini juga berguna untuk
membentuk suasana kerja yang nyaman. Karena dengan suasana yang nyaman
maka kemungkinan akan berdampak baik untuk kinerja anggota.
g. Time Management
Selain itu, manajemen waktu juga sangat penting. Karena dengan memanajemen
waktu, diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang efektif dari para anggota.
Selain itu, supaya tujuan dari sebuah organisasi tercapai tepat pada waktunya.
Tentunya juga melatih anggota agar menjadi pribadi yang tepat waktu.

15
2.3 DEFINISI PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN
Manajemen lingkungan terdiri dari dua akar kata yaitu Manajemen dan lingkungan.
Manajemen adalah kerjasama antara dua orang atau lebih melalui serangkaian kegiatan yang
komprehensif untuk mencapai tujuan. Menurut Assauri manajemen adalah kegiatan atau
usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan orang lain. Menurut Massie dan Douglas manajemen adalah suatu proses
saat suatu kelompok orang bekerja sama mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai
tujuan yang sama. Sedangkan menurut Scanlan dan Key, manajemen merupakan proses
pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber, baik manusia, fasilitas, maupun
sumber daya teknikal lain untuk mencapai tujuan khusus yang ditetapkan.
Lingkungan secara umum didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berada diluar diri
manusia yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Istilah lingkungan—ungkapan
singkat dari lingkungan hidup—kita kenal sebagai environment (Inggris), al-Bi’ah (Arab)
merupakan sebuah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, kondisi dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya.5 Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1) daerah tempat suatu makhluk hidup berada,
2) keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu makhluk hidup,
3) keseluruhan keadaan yang meliputi suatu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk
hidup.
Otto Soemarno, seorang pakar lingkungan mendefinisikan lingkungan hidup sebagai
jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang
mempengaruhi kehidupan kita. Menurut Emil Salim menyatakan bahwa lingkungan hidup
adalah segala benda, daya, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang
kita tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Pengelolaan
lingkungan dapat kita artikan sebagai usaha sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu
lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Sadar
lingkungan adalah kesadaran untuk mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat terhadap
pentingnya lingkungan yang bersih, sehat serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran
lingkungan lainya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Manajemen lingkungan adalah kegiatan komprehensif yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, pengamatan/monitoring untuk mencegah pencemaran air, tanah, udara
dan konservasi habitat serta keanekaragaman hayati. Manajemen lingkungan yang baik akan
memberikan manfaat bagi perusahan dan masyarakat luas, antara lain:

16
1) Konsisten dengan nilai mulia perusahaan yakni kepahlawanan, kreatif, dan
bersahaja dengan lingkungan,
2) Memperbaiki lingkungan dan pengelolaan risiko reputasi,
3) Penghematan biaya,
4) Menghemat konsumsi energi dan bahan,
5) Mengurangi biaya distribusi,
6) Memenuhi harapan pemangku kepentingan, usaha yang bertanggung jawab,
7) Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kaidah terkait,
8) Memperbaiki kesan (image) perusahaan, dan
9) Refleksi komitmen perusahaan terhadap prinsip global yakni baku pekerja, hak
manusia dan pemberantasan korupsi.
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen
(termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan
lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya yaitu
Manajemen Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam
proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol
dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko
lingkungan. Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam
kondisi terpecah-pecah dan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah dengan daerah
lain, dan secara internasional berbeda penerapannya antara negara satu dengan lainnya.
Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara sistematis, prosedural, dan dapat
diulang disebut dengan sistem manajemen lingkungan (EMS).
Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996), sistem manajemen lingkungan (EMS) adalah
'that part of the overall management system which includes organizational structure
planning, activities, responsibilities, practices, procedures, processes, and resources for
developing, implementing, achieving, reviewing, and maintaining the environmental policy'.
Jadi disimpulkan bahwa menurut ISO 14001, EMS adalah bagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan lingkungan. Sehingga
EMS memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan dan merupakan bagian
dari sistem manajemen perusahaan yang lebih luas. Berdasarkan cakupannya, terdapat
pendapat yang membagi manajemen lingkungan dalam 2 macam yaitu:
1. lingkungan internal yaitu di dalam lingkungan pabrik / lokasi fasilitas
produksi. Yaitu yang termasuk didalamnya kondisi lingkungan kerja, dampak

17
yang diterima oleh karyawan dalam lingkungan kerjanya, fasilitas kesehatan,
APD, asuransi pegawai, dll.
2. lingkungan eksternal yaitu lingkungan di luar lokasi pabrik / fasilitas produksi.
Yaitu segala hal yang dapat menimbulkan dampak pada lingkungan
disekitarnya, termasuk masyarakat di sekitar lokasi pabrik, dan pihak yang
mewakilinya (Pemerintah, pelanggan, investor/pemilik). Aktivitas yang terkait
yaitu komunikasi dan hubungan dengan masyarakat, usaha-usaha penanganan
pembuangan limbah ke saluran umum, perhatian pada keseimbangan ekologis
dan ekosistem di sekitar pabrik, dll.
Manajemen Lingkungan meliputi:
1. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas,dan produktivitas lingkungan hidup.
2. Mutu Lingkungan adalah keadaan lingkungan dimana kita hidup dimana dapat
memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan makhluk hidup.
3. Limbah Lingkungan adalah bahan buangan yang tidak terpakai yang
berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik ,
Selain itu terdapat Definisi lain dari PP No.18/1999 Io.PP 85/1999 yaitu sisa
buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
4. Baku Mutu Lingkungan menurut UU RI no.23 tahun 1997 yaitu ukuran batas
atau batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan
berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat
5. Ambang Batas adalah suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di
lingkungan.
6. Daya Dukung Lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di permukaan
bumi.
7. Daya Lenting Lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk pulih
kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan.
Dengan demikian, lingkungan dapat menanggulangi perubahan-perubahan
selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung dan daya lentingnya.
8. Citra Lingkungan adalah hasil yang dilakukan oleh manusia untuk membuat
lingkungannya menjadi lebih sesuai dengan harapan yang terbentuk secara

18
alami, contohnya: pengembangan cara menanam tanaman dengan model
vertikal.
9. Pengelolaan Lingkungan merupakan upaya untuk melestarikan lingkungan dan
menjaga fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan , pemeliharaan , pemulihan , pengawasan , dan
pengendalian lingkungan hidup.
Maksud dari lingkungan disini adalah yang dicakup dalam sistem manajemen
lingkungan ISO 14001, yaitu yang berkaitan dengan lingkungan internal dan
eksternal. Elemen pokok manajemen lingkungan sesuai dengan definisi di atas terkait
dengan aspek lingkungan dan dampak lingkungan.

2.4 PROSES MANAJEMEN ORGANISASI DI PERUSAHAAN


Manajemen organisasi adalah proses dalam membuat perencanaan, pengorganisasian,
mengendalikan dan memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang sistematis untuk memadukan
bagian-bagian yang saling tergantung menjadi suatu kesatuan yang utuh di mana
kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dilatih untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Menurut Ivancevich dan Newstrom (2002:11) para pemimpin dari pekerja,
manajer, dan administrator dalam organisasi ditantang oleh banyak perubahan yang terjadi di
dalam dan di luar organisasi. Istilah transformasi, keragaman budaya, persaingan global,
rancang ulang digunakan secara bebas oleh para ahli dan orang biasa yang bukan ahli. Setiap
titik pandang konsep itu diarahkan para pemimpin untuk menggerakkan secara efektif dalam
perubahan dunia‖. Lebih jelasnya pendapat Plenert (1999) bahwa perusahaan atau organisasi
yang kompetitif adalah dilihat dari: penurunan biaya, peningkatan mutu berorientasi pada
pelanggan, kefleksibelan, keresponsifan waktu-untuk memasarkan‖. Perlu diaplikasikan para
manajer, bahwa prinsip daya saing kelas dunia harus mampu mencapai sasaran finansial,
yaitu: meningkatkan laba, menurunkan biaya, meningkatkan penjualan, menaikkan laba atas
modal, menaikkan laba atas modal bersih, rasio finansial. Sementara sasaran operasional
perusahaan atau bisnis; mutu yang meningkat, produktivitas meningkat, inventaris yang
berkurang, hasil produksi yang meningkat, sisa produksi berkurang, tingkat layanan
pelanggan meningkat‖. Bagi yang mau maju maka manajemen efektif yang berkelas dunia
dengan berfokus mutu pelayanan dan produk harus mampu mengadaptasi perubahan global.
Bagaimanapun dalam dunia baru, kompetisi global dan perubahan teknologi, era modal
manusia dan sosial telah tiba. Tidak hanya ada satu alasan mengapa akhirnya perubahan

19
terjadi, tetapi perubahan mungkin dapat diidentifikasi dengan beberapa kunci perubahan.
Modal manusia telah dikenali sebagai hal yang sangat penting dan menjadi elemen universal
dalam efektivitas organisasi dan kunci sumber keuntungan kompetitif (Lawler III danWorley,
2006:5).
1. Pertumbuhan cepat dalam bidang ilmu dan teknologi adalah penggerak yang
memberi kontribusi pertumbuhan penting modal manusia (human capital).
2. Ledakan pertumbuhan teknologi informasi tahun 1990-an dan bakat yang dicapai
oleh modal manusia.
3. Pertumbuhan pengakuan bahwa nilai pasar yang semakin lebih besar dalam modal
manusia.
Karena itu pengetahuan adalah hal utama dalam mencapai efektivitas organisasi telah
diubah sangat esensial bagi organisasi. Apa yang dilakukan oleh perangkat sumber daya
manusia dan bagaimana melakukan perubahan organisasi, semua terkait dalam merespon
lingkungan dan pesaing baru yang muncul dalam dunia global. Dengan demikian teori-teori
manajemen modern yang mengantarkan perubahan organisasi, apapun nama dan jenisnya tak
dapat menyangkal sistem manajemen sebagai abstraksi dari fakta dan pengalaman empiris
manusia tentang organisasi dan manajemen telah mengantarkan kemudahan memecahkan
masalah kehidupan ekonomi, budaya, pendidikan, pemerintahan, dan domestik manusia
sepanjang zaman untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan masa depan yang lebih jauh.
Hanya dengan manajemen yang baik dan efektif memungkinkan organisasi akan maju, dan
tanpa manajemen efektif dengan etika kemanusiaan maka organisasi apapun, termasuk
perusahaan, perbankan, pendidikan, pemerintahan akan mengalami kegoncangan, goyah
bahkan bisa saja ambruk, lalu mencium bumi bukan karena pengabdiannya yang bagus, tapi
karena kebaikannya yang terlalu serakah untuk maju dengan mengabaikan nasib pegawai,
perusakan lingkungan, dan tanpa memperhatikan budaya bangsa, atau lintas budaya.
Kemudian dalam Mullins (1989:27) menjelaskan bahwa bagian utama dari mempelajari
organisasi dan manajemen adalah pengembanganpemikiran manajemen dan apa yang
mungkin menjadi peristilahan dalam teori manajemen‖. Aplikasi teori manajemen membawa
dan menciptakan perubahan dalam perilaku aktual. Dengan demikian para manajer membaca
dan mengarahkan tulisan atas persoalan yang dilihat dalam gagasan dan kesimpulan berbagai
pesan bagaimana seharusnya para manajer bertindak atau bekerja. Hal ini mempengaruhi
sikap mereka menuju praktik manajemen. Setiap tindakan manajemen berdiri atas asumsi,
generalisasi dan hipotesis yang disebut sebagai teori. Asumsi seringkali bersifat implisit,
namun kadangkala cukup tidak disadari, sering bertentangan, dan bahkan menentukan

20
prediksi yang jika lakukan sesuatu tindakan (misalnya ―a‖), namun yang terjadi adalah lain
(b). Dengan demikian teori dan praktik adalah dapat disebarkan‖. Karena itu sungguh penting
mempelajari teori manajemen. Dengan mempelajari teori manajemen, maka ada beberapa hal
yang penting bagi para pengelola organisasi, baik individu maupun kelompok kerja, yaitu:
1. Apa yang diarahkan pemulis adalah suatu hal penting dalam mempelajari
manajemen.
2. Penting untuk melihat saling hubungan antara pengembangan teori, perilaku dalam
organisasi, dan praktik manajemen.
3. Suatu pemahaman terhadap pengembangan pemikiran manajemen membantu
pemahaman terhadap prinsip atas proses manajemen.
4. Pengetahuan tentang sejarah membantu dalam memahami sifat dasar manajemen
dan perilaku organisasi serta alasan bagi perhatian yang diberikan bagi bidang topik
utama manajemen.
5. Banyak dari gagasan awal adalah kepentingannya berlanjut bagi manajer dan
gagasan manajemen belakangan yang cenderung untuk berpadu dengan gagasan
awal dan kesimpulan-kesimpulan‖.
Sukses tidaknya sosialisasi budaya di suatu organisasi ditentukan oleh efektif tidaknya
proses komunikasi pada saat sosialisasi berlangsung. Menurut hasil penelitian yang dilakukan
Nadapdap , didapat kesimpulan bahwa:
a. Terdapat hubungan yang sangat kuat (sangat tinggi) antara komunikasi organisasi
dengan sosialisasi nilai-nilai organisasi.
b. Terdapat hubungan yang linear (garis lurus) antara komunikasi organisasi dan
sosialisasi nilai-nilai organisasi.
c. Terdapat hubungan yang signifikan (dapat dipercaya) antara komunikasi organisasi
dan sosialisasi nilai-nilai organisasi, dengan perhitungan dua derajat kepercayaan
yaitu derajat 95% (0,05) dan derajat 99% (0.01).
d. Terdapat hubungan yang tetap sangat kuat (sangat tinggi) dan linear antara
komunikasi organisasi dengan sosialisasi nilai-nilai organisasi, sekalipun telah
dihubungkan dengan variabel responden (jenis kelamin).
e. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh pada hubungan antara komunikasi
organisasi dengan sosialisasi nilai-nilai organisasi.
f. Terdapat hubungan yang tetap sangat kuat (sangat tinggi) dan linear antara
komunikasi organisasi dengan sosialisasi nilai-nilai organisasi, sekalipun telah
dihubungkan dengan variabel responden (lama menjadi anggota organisasi).

21
g. Variabel lama menjadi anggota, tidak berpengaruh pada hubungan antara
komunikasi organisasi dengan sosialisasi nilai-nilai organisasi.
Akhirnya dapat ditegaskan bahwa teori-teori manajemen yang dipelajari para manajer
penting sekali dalam menuntun tindakan ke arah pengelolaan berbagai bidang organisasi
melalui kegiatan yang sesuai dengan fakta di lapangan. Teori manajemen akan memandu
tindakan para manajer dan pegawai mencapai tujuan organisasi perusahaan, atau bisnis dan
organisasi jasa pelayanan bagi masyarakat.

2.5 PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN DI PERUSAHAAN


Dalam perusahaan maupun pabrik sekalipun kegiatan produksi barang haruslah
memperhtaikan lingkungan yang mungkin akan mendapatkan dampaknya. Oleh karena itu,
kini banyak perusahaan maupun pabrik produksi yang mulai menerapkan manajemen
lingkungan agar lingkungan tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Berikut uraian singkat
mengenai pengertian sistem manajemen lingkungan dan manfaat penerapannya. Sistem
manajemen lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah sistem yang meliputi struktur
organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, hingga pemeliharaan kebijakan lingkungan
pada suatu perusahaan. Sistem ini merupakan begian dari sistem manajemen lingkungan yang
telah diakui secara internasional. Pengakuan secara internasional tersebut dibuktikan melalui
sertifikat yang dikeluarkan oleh badan sertifikat di bawah koordinasi organisasi standar
internasional. Menurut Tibor dan Feldman, manajemen lingkungan adalah bagian dari sistem
manajemen yang terdiri atas struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, praktek
dan prosedur. Disamping itu, sistem manajemen lingkungan juga mencakup proses dan
sumber daya untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai, mengkaji, hingga memelihara
kebijakan lingkungan bagi perusahaan. Berikut merupakan manfaat penerapan sistem
manajemen lingkungan bagi perusahaan:
1. Perlindungan terhadap lingkungan
Salah satu manfaat penerapan manajemen lingkungan bagi perusahaan adalah
terciptanya perlindungan yang baik terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Dengan
keadaan lingkungan yang terpelihara otomatis akan menjauhkan dari dampak buruk
yang ungkin terjadi apabila lingkungan dibiarkan begitu saja tanpa dipelihara.
2. Memberikan keuntungan ekonomi
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses produksi dalam suatu perusahaan.
Apabila lingkungan terjaga dan aman dari hal buruk yang mungkin mengancam, maka
proses produksi pun akan berjalan dengan lancar. Dengan fakta tersebut secara tidak

22
langsung akan meningkatkan pendapatan dan profit secara material kepada
perusahaan.
3. Menaikkan reputasi perusahaan
Seorang investor tentu akan dengan senang hati bekerja sama dengan perusahaan
dengan reputasi yang baik. Untuk itulah ketika lingkungan perusahaan dan sekitarnya
terjaga dengan baik maka otomatis akan menaikkan reputasi perusahaan. Hal ini
dikarenakan perusahaan dianggap sangat memperhatikan masalah lingkungan dan hal-
hal yang mungkin dianggap remeh oleh perusahaan lain. Dengan fakta itulah maka
semakin banyak investor atau mitra yang berminat untuk menjalin kerja sama.
4. Memelihara hubungan baik
Pemeliharaan lingkungan tidak hanya oenting bagi perusahaan saja, namun juga bagi
masyarakat sekitar dan pemerintah. Penerapan manajemen lingkungan ini mampu
memelihara hubungan baik antar elemen karena tidak akan menimbulkan dampak
buruk akibat kecerobohan atau perusahaan yang tidak mematuhi aturan untuk
menerapkan sistem ini.
5. Memberikan jaminan kepada konsumen
Manfaat selanjutnya terhadap penerapan sistem ini adalah perusahaan memberikan
jaminan kepada konsumen. Jaminan tersebut dalam bentuk komitmen terhadap
pemeliharaan dan kepedulian lingkungan. Lingkunagn yang bersih dan tertata tentu
akan berpengaruh juga terhadap produk yang diproduksinya.
6. Menurunkan resiko kerusakan lingkungan oleh perusahaan
Hal buruk karena faktor lingkungan tentu tidak dapat dicegah. Namun setidaknya
dengan penerapan manajemen lingkungan mampu menurunkan resiko kerusakan
lingkungan atau dampak buruk terhadap lingkungan yang disebabkan perusahaan.
Oleh karena itulah manfaat penerapan sistem ini yaitu untuk menjaga lingkungan agar
tetap stabil dan seimbang.
Saat ini di Indonesia, peraturan terkait lingkungan sedang gencar-gencarnya
ditegakkan. Hal ini berdampak pada perusahaan dimana dalam proses bisnis/produksi nya,
perusahaan tersebut harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Ada banyak
instrumen dalam membantu perusahaan dalam mengelola lingkungan, salah satunya adalah
sistem manajemen lingkungan. Sistem manajemen lingkungan (SML) adalah sistem
manajemen yang berencana, menjadwalkan, menerapkan dan memantau kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan (Tibor dan Feldman, 1996).
Penerapan SML ini memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, baik yang bersifat kuantitatif

23
maupun kualitatif. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilman dan Kristiningrum,
disebutkan manfaat-manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang menerapkan SML.
Manfaatnya sebagai berikut:
● pengurangan pencemaran lingkungan,
● peningkatan pada proses efisiensi,
● peningkatan pada kinerja manajemen/moral kerja,
● peningkatan kepuasan konsumen,
● peningkatan pemenuhan peraturan lingkungan, dan
● peningkatan penjualan.
Namun pada penelitian tersebut, tidak disebutkan secara detail besar peningkatan dan juga
pengurangan pencemarannya.
Sistem manajemen lingkungan di perusahaan dapat disusun berdasarkan sistem
manajemen yang telah diterapkan oleh perusahaan itu. Namun dapat pula disusun berbasis
pada ISO 14001: 2015. Kelebihan dari menerapkan SML berbasis ISO 14001: 2015 ini
adalah sebagai berikut:
● Penyusunan sistem yang lebih mudah dikarenakan ada guideline standar
● Diakui dunia internasional
● Dapat secara mudah diintegrasikan dengan sistem manajemen mutu berbasis ISO
9001: 2015 dan sistem manajemen lainnya
Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif
maupun dampak negatif. Pada prinsipnya dampak yang timbul dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-
kimia misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau
pengurangan cadangan air tanah. Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang
mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang
ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban dalam
bentuk tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari pemerintah,
masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ketika perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut
telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya. Namun,
satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan
menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya perbaikan

24
kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan,
apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.
Adakalanya, perbaikan kinerja lingkungan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat
karena keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya
menimbulkan limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO
14001 di perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan finansial membuat
perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah
cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan analisis finansial, ternyata perusahaan
tersebut baru akan mampu membangun sistem pengolahan limbah yang memadai kira-kira
beberapa tahun ke depan. Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan
pernah memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan
sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan tersbut
bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang kinerja lingkungannya
telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi persyaratan tidak akan
memperoleh sertifikat ISO 14001.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti
tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja diberikan
kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS terdapat
persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara
menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara menerus inilah kinerja
lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan kata lain ISO 14001 bersifat
conformance (kesesuaian), bukan performance (kinerja).
PROPER merupakan program penilaian kinerja perusahaan dalam bidang lingkungan
dari Kementerian Lingkungan Hidup RI yang berupa kegiatan pengawasan dan pemberian
insentif dan / atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan. Pemberian
penghargaan PROPER bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan
lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency) melalui
integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa,
penerapan system manajemen lingkungan, 3R(Re-use, Recycle, Reduce), efisiensi energi,
konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab
terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat (CSR, PKBL, dlsb).
Peringkat kinerja usaha dan/atau kegiatan yang diberikan terdiri dari:
1. EMAS adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsisten
menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa,

25
melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
2. HIJAU adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (Beyond Compliance)
melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya
secara efisien dan melakukan upaya tanggung jawab sosial dengan baik.
3. BIRU adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya
pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4. MERAH adalah upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. HITAM adalah usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau
kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

26
BAB III
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN DI PT PHAPROS

3.1 STRUKTUR ORGANISASI DAN DESKRIPSI TUGAS JABATAN DI PT


PHAPROS
Struktur organisasi di PT. Phapros Semarang terdiri dari beberapa bagian, yakni
dewan direksi, direktur utama, direktur keuangan, direktur pemasaran, direktur produksi,
direktur human capital dan umum. Susunan organisasi pada dewan direksi dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur organisasi Dewan Direksi


Berikut deskripsi tugas jabatan pada struktur organisasi dewan direksi di PT. Phapros
Semarang:
1. Dewan Direksi
Berdasarkan Pasal 1 angka (5) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (―UUPT‖) menyebutkan bahwa pengertian Direksi
dalam Perseroan Terbatas (―Perseroan‖) adalah organ Perseroan yang
berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
anggaran dasar. Kewenangan direksi adalah sebagai berikut:
- Salah satu organ Persoran yang memiliki kewenangan penuh atas
pengurusan dan hal-hal terkait kepentingan Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.
- Mewakili Perseroan untuk melakukan perbuatan hukum baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan UUPT and anggaran

27
dasar.
Sedangkan tugas direksi yaitu:
- Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah
rapat direksi.
- Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan.
- Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan Perseroan.
2. Direktur Utama
Tugas direktur utama adalah menjadi koordinator, komunikator, pengambil
keputusan, pemimpin, pengelola, sekaligus eksekutor dalam sebuah
perusahaan. Disamping itu, tugas direktur adalah sebagai berikut:
- Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan.
- Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam
perusahaan.
- Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber
pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.
- Menyusun dan menetapkan berbagai strategi stategis untuk mencapai visi
dan misi perusahaan.
- Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
- Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
- Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan.
- Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan
- Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan,
pun bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan.
Pada saat ini dewan utama PT. Phapros dipegang oleh Hadi Hardoko. Lahir di
Kediri pada 24 Juni 1976, Hadi Kardoko menjadi Direktur Utama PT Phapros
Tbk pada Juni 2020. Ia memperoleh gelar Sarjana Farmasi dan Apoteker dari
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1999 dan 2000, serta Magister
Manajemen dari Universitas Negeri Jakarta pada 2017. Sebelum menjabat
sebagai Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko pernah menduduki posisi
sebagai General Manajer Manufaktur di PT Kimia Farma Tbk pada 2018 dan
General Manajer Transformation Management Office PT Kimia Farma Tbk
pada 2019.

28
3. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan merupakan ujung tombak dari kondisi yang paling krusial
dalam sebuah perusahaan. Sesuai namanya, Direktur Keuangan akan lebih
fokus dalam menjalankan peranannya pada lingkup pemantauan dan
pengambilan keputusan perusahaan yang berkaitan dengan keuangan. Untuk
membantunya melakoni tugas ini, seorang Direktur Keuangan pun akan
dibantu oleh Manajer Keuangan. Tugas direktur keuangan diantaranya ialah:
- Pengukuran dan laporan
Jajaran SM (Senior Management) membutuhkan pandangan yang jelas
tentang apa yang terjadi di setiap fungsi guna menjaga kestabilan dan
keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, Direktur Keuangan akan
melakukan identifikasi terhadap pengukuran dan laporan yang akurat
terhadap kondisi keuangan perusahaan sebelum pengambilan keputusan
dilakukan oleh para SM.
- Meminimalkan resiko
Keterampilan perhitungan dan analisis seorang Direktur Keuangan
haruslah sangat kuat. Di samping itu, manajemen risiko juga menjadi
requirement yang tidak terpisahkan dari kualifikasi Direktur Keuangan.
Direktur Keuangan akan melakukan fungsi identifikasi risiko dan penilaian
dampak potensial perusahaan. Adapun beberapa hal yang sangat
memengaruhi kalkulasi ini antara lain fluktuasi dan perubahan
perdagangan.
- Strategi
Direktur Keuangan menjadi ujung tombak kondisi finansial perusahaan.
Perusahaan pun tentu mengaharapkan tren positif pada pertumbuhan dan
perkembangan bisnisnya. Bersama dengan tim ahli, Direktur Keuangan
melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan oleh jajaran staf
terkait.
- Investasi
Sebagai pengembangan keterampilan dan tugas yang dilakukan, seorang
Direktur Keuangan juga dapat membantu perusahaan untuk
memaksimalkan oportuniti untuk berkembang. Salah satunya adalah
melalui investasi. Investasi yang dilakukan pun bisa di dalam organisasi
sendiri atau dari sumber luar. Direktur Keuangan bertugas untuk

29
membantu dalam memberi pertimbangan sebaik mungkin.
Pada saat ini direktur keuangan PT Phapros dipimpin oleh Heru Marsono.
Bergabung dengan PT Phapros, Tbk sejak 1990, Heru Marsono terpilih menjadi
Direktur Keuangan PT Phapros, Tbk pada April 2016. Beliau memperoleh gelar
Sarjana Manajemen Perusahaan dari Universitas 17 Agustus, Semarang, pada
1998, dan Magister Manajemen dari Universitas Semarang, pada 2014. Sebelum
menjabat sebagai Manajer Akuntansi Keuangan pada awal 2015, beliau
menempati posisi sebagai Manajer Akuntansi (2009-2014), Asisten Manajer
Administrasi SDM & Hubungan Industrial (2003-2009), dan Asisten Manajer
Akuntansi Keuangan (2002).
4. Dewan Pemasaran
Tugas utama dewan pemasaran adalah menentukan teknis dan strategi
pemasaran produk. Pada saat ini dewan pemasaran PT. Phapros dipimpin oleh
Chairani Harahap. Lahir di Medan, 14 Desember 1974. Beliau terpilih menjadi
Direktur Pemasaran PT Phapros, Tbk sejak April 2016 dan memperoleh gelar
sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Pemasaran & SDM di STIE Medan pada
2004. Perjalanan karirnya di PT Rajawali Nusindo dimulai sebagai Detailer
Lederle pada 15 Juli 1994-1998, Account Executive (Rajawali Medical) pada
tahun 1998, kemudian menjadi Supervisor Rajawali Medical di Medan pada
2000-2003, Kepala Operasional Rajawali Nusindo, Medan pada 2003-2006,
Kepala Cabang Denpasar pada 2006-2008, hingga menjadi Kepala Cabang
Medan pada 2008-2012. Telah banyak prestasi gemilang yang beliu raih yaitu
sebagai The Best Medical Representative dari 1994-2000 dan The Best
Product Knowledge. Sebelum terpilih menjadi Direktur Pemasaran PT
Phapros, Tbk. Beliau menjabat Direktur Operasional PT Rajawali Nusindo.
5. Direktur Produksi
Tugas direktur produksi diantaranya ialah:
- Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
- Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
- Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu
dengan klien dan manajer.
- Menentukan standar kontrol kualitas.
- Mengawasi proses produksi
Pada saat ini direktur produksi PT. Phapros Semarang dipimpin oleh Drs

30
Syamsul Huda. Lahir di Pontianak, 27 Agustus 1965 dan terpilih menjadi
Direktur Produksi PT Phapros, Tbk. pada April 2016. Gelar Sarjana Farmasi
dan Apoteker diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada
1989 dan 1990. Karirnya di Phapros dimulai sebagai Kepala Subseksi
Penelitian Ilmiah (1991-1996), kemudian dipromosikan sebagai Kepala Seksi
terkait Pengawasan dan Pemastian Mutu (1996-1999), dan ditugaskan
menangani bagian terkait sumberdaya manusia (SDM) hingga menduduki
kursi Asisten Manajer Perencanaan Administrasi, SDM dan Hubungan
Ketenagakerjaan (2003). Setelah itu, Beliau dipercaya menangani produksi,
mulai dari Asisten Manajer Beta Lactam dan Obat Tradisional (2003) sampai
menjadi Manajer Produksi (2010). Sebelum menjabat Direktur Produksi,
Beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran (2013 - 2016) dan Manajer
Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Phapros (2012-2013).
Struktur organisasi direktur keuangan pada PT. Phapros Semarang dapat dilihat pada
Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Direktur Keuangan


Berikut deskripsi tugas jabatan pada struktur organisasi direktur keuangan di PT.
Phapros Semarang:
1. General Manager Akuntasi
Accounting Manager memiliki tugas untuk mengkalkulasi, menangani, mencatat,
bahkan menganalisa dan membuat strategi perpajakan sehubungan dengan
kejadian-kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan.
2. General Manager Keuangan
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab untuk merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus

31
dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek finansial supaya sejalan
dengan AOP. Menandatangani bank instrument (Cheque, transfer bank) sesuai
dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran biaya
ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan keuangan. Manajer keuangan membawahi supervisor keuangan,
supervisor pengontrol pembiayaan, dan supervisor akunting.
3. General Manager Teknologi Informasi
Tugas GM teknologi infromasi diantaranya ialah:
- Memastikan semua sistem IT dapat berjalan dengan lancar.
- Melakukan analisa, planning dan desain terhadap aplikasi dan sistem IT.
- Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan.
- Memonitor pelaksanaan strategi dan kebijakan agar sesuai dengan
kebijakan perusahaa.
- Bertanggung jawab atas pengembangan dan peningkatan sistem IT.
- Menyediakan layanan dan pengembangan dalam lingkup IT dan
komunikasi.
- Melakukan analisis terhadap spesifikasi dan efektifitas aplikasi baru.
- Melakukan fungsi managerial dan pengawasan serta controlling dalam
pembangunan sistem dan aplikasi.
4. General Manager Pengadaan
Tugas utama dari manager pengadaan adalah menentukan apa yang dibutuhkan
perusahaan, kapan dibutuhkan suatu barang dalam perusahaan, serta memperoleh
barang yang dibutuhkan perusahaan.
Struktur organisasi direktur pemasaran pada PT. Phapros Semarang dapat dilihat pada
Gambar 3.3.

32
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktur Pemasaran
Berikut deskripsi tugas jabatan pada struktur organisasi direktur pemasaran di PT.
Phapros Semarang:
1. General Manager OTC
Bekerja di bidang pemasaran yang berkaitan dengan saham luar negeri.
2. General Manajer Ethical
3. General Manajer OGB
4. General Manajer Alkes Kesehatan
Struktur organisasi direktur produksi pada PT. Phapros Semarang dapat dilihat pada
Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Direktur Produksi


Berikut deskripsi tugas jabatan pada struktur organisasi direktur produksi di PT.
Phapros Semarang:
1. General Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan
GM manajer perencanaan memiliki tugas utama untuk menentukan planning pada
saat merencanakan sebuah produk. Selain itu, jabatan ini juga memastikan dan
mengendalikan persediaan agar selalu siap jika akan digunakan bahan baku.
2. General Manajer Produksi
Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi. Menilai proyek
dan sumber daya persyaratan. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui
anggaran dan rentang waktu dengan klien dan manajer.
3. General Manajer Teknik
Manajer Teknik (Technical Manager) Bertugas merencanakan, mengkoordinasi
dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran
operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja
yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang

33
menyangkut teknik.
4. General Manajer Quality Operation
Bertugas dalam memastikan bahwa setiap operasi berjalan dengan baik. Hal ini
bertujuan agar kegiatan produksi dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan
laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.
5. General Manajer Perencanaan dan Pengembangan produk
Bertugas untuk mengembangkan inovasi mengenai produk apa yang harus
diproduksi oleh perusahaan.
Struktur organisasi direktur human capital dan umum pada PT. Phapros Semarang
dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Direktur Human Capital & Umum


Berikut deskripsi tugas jabatan pada struktur organisasi direktur human capital dan
umum di PT. Phapros Semarang:
1. General Manajer Human Capital
Human Capital selalu berfokus pada langkah-langkah strategis dalam
memaksimalkan skill dan talenta sumber daya manusia untuk melaksanakan
strategi bisnis perusahaan.
2. General Manajer Umum dan Manajemen Aset
Tugas dan tanggung jawab GM umum dan manajemen aset diantaranya ialah:
- Membuat rencana kerja dan anggaran kerja tahunan/bulanan sehubungan
kegiatan Departemen Asset Management.
- Memonitor safety stock dan pelaksanaan kegiatan serta administrasi
gudang asset.
- Memonitor rencana kerja dan anggaran kerja yang telah dibuat.

34
- Memonitor pelaksanaan proyek khusus dan event-event perusahaan yang
berkaitan dengan Departemen Asset Management.
- Menyusun sistem dan prosedur sesuai dengan kondisi perusahaan terkini.
- Membuat laporan atas program kerja dan agenda kerja yang telah dibuat
kepada General Manager Engineering & Service.

3.2 PROSES MANAJEMEN ORGANISASI DI PT. PHAPROS SEMARANG


Tujuan dari manajemen organisasi yang ada pada PT. Phapros Semarang agar seluruh
kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berikut merupakan penjelasan fungsi-
fungsi manajemen pada PT. Phapros Semarang.
1. Planning (Perencanaan)
Fungsi manajemen yang pertama adalah fungsi perencanaan atau planning.
Definisi fungsi planning adalah ketika sebuah perusahaan atau organisasi
menetapkan tujuan yang diinginkan dan menyusun rencana strategi bagaimana
cara untuk mencapai tujuan tersebut. Planning menjadi proses terpenting dari
semua fungsi manajemen yang ada. Tanpa adanya perencanaan yang tepat dan
benar, maka fungsi-fungsi lainnya tak akan dapat berjalan, dan akibatnya
keseluruhan operasional perusahaan akan terganggu. Dalam Perusahaan PT.
Phapros Semarang, perencanaan ini mencakup:
- Penentuan Visi dan Misi perusahaan.
- Mengalokasikan dan Menentukan Sumber Daya yang diperlukan.
- Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha.
- Menentukan Strategi dan Taktik yang diaplikasikan pada pelaksanaan
kerja.
Dari segi strategi dan pemasaran, PT Phapros Semarang sebagai melakukan
kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan
obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung beberapa Medical Sales
Representative yang tersebar diseluruh Indonesia. PT Phapros Semarang juga
mengcover banyak dokter, rumah sakit, serta apotek. Selain pasar domestik,
Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan
bahan baku ke beberapa negara.
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan
penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
menetapkan strategi pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis

35
yang telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu
meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga
dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis. Perusahaan
mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program
pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk
memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
2. Organizing (Organisasi)
Fungsi manajemen berikutnya adalah fungsi pengorganisasian
atau organizing. Yang dimaksud pengorganisasian adalah pembagian tugas dan
kegiatan besar menjadi kegiatan kecil pada tiap-tiap anggota sesuai standar dan
keahlian masing-masing. Singkatnya, fungsi ini adalah seluruh proses dalam
mengelompokkan semua orang, alat, tugas, tanggungjawab dan wewenang yang
dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan
dalam mencapai tujuan organisasi.
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,
siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan
harus diambil. Organisasi PT. Phapros Semarang telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya.
3. Directing
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Pengarahan atau directing yang dilakukan oleh PT. Phapros Semarang diantanya
ialah:
- Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun
produk unggulan.
- Customer first
Mengutamakan pelangan sebagai mitra kerja.
- Accountable

36
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan
oleh perusahaan dengan memegang teguh profesialisme, integritas dan
kerja sama.
- Responsible
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran
dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana
dalam menghadapi setiap masalah.
- Eco-Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang
ramah lingkungan.
- Motivation
 Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa
bekerja secara efektif dan efisien.
 Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yanglayak, dan tepat
waktu kepada karyawan.
 Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan
bidang, keahlian/ketrampilan dan kemampuan karyawan.
 Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan
karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan
sebagainya, yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan.
 Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor,
tunjangan, hadiah dan sebagainya kepada karyawan berdasarkan
prestasi dan hasil kerjanya.
4. Controlling
Fungsi ini dilakukan dengan menilai kinerja yang berdasarkan pada standar
yang sudah dibuat, kemudian dilakukan perubahan atau perbaikan jika
dibutuhkan. Dalam menjalankan fungsi pengendalian atau pengawasan ini, suatu
perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan agar bisa
dilakukan dengan efisien dan tidak menelan banyak biaya. Controlling dapat
dilakukan dengan cara:
- Mengevaluasi hasil kerja atau produk yang telah jadi.
- Mengevaluasi keberhasilan serta target.
- Menggunakan standar indikator agar bisa melakukan evaluasi.

37
- Melakukan koreski pada penyimpanan produk.
- Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah
yang terjadi.

3.3 PROSES MANAJEMEN LINGKUNGAN DI PT. PHAPROS SEMARANG


3.3.1 Kebijakan K3LL
Pelaksanaan budaya K3LL yang baik turut menjaga keberlanjutan usaha dari Phapros
serta untuk meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan. Budaya K3LL ini
mencakup budaya menjaga keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan hidup. Acuan dasar
pelaksanaan pengelolaan lingkungan tertuang dalam Kebijakan Phapros di Bidang
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) serta Undang-Undang
No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Perseroan
menyadari bahwa menjalankan bisnis di bidang farmasi secara tidak langsung akan
mempengaruhi lingkungan seperti menghasilkan limbah, oleh sebab itu Perseroan
memastikan bahwa seluruh aktivitas bisnis yang dikerjakan telah melalui proses yang sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Proses kerja pabrik juga secara tidak langsung turut berkontribusi pada pengeluaran
emisi karbon yang berdampak pada polusi udara dan pemanasan global. Perseroan sadar dan
peduli akan pentingnya memerangi pemanasan global ini dan mendukung Sustainable
Development Goals (SDG). Sejalan dengan komitmen ini, Perseroan melalui kegiatan
produksinya akan terus berupaya beroperasi secara yang ramah lingkungan.

3.3.2 Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan CSR yang terkait dengan pengelolaan lingkungan pada tahun 2019
salah satunya adalah Melakukan upaya penghijauan yang berbasis tanaman untuk kebutuhan
rumah tangga dan obat-obatan herbal di Taman Pelangi di PGOT Mardi Utomo yang
memiliki lahan seluas 6,5 hektar yang juga dimanfaatkan sebagai taman edukasi, serta
efisiensi energi. Target kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan ini adalah:
a. Meminimalkan pencemaran lingkungan dan dampak terhadap lingkungan lainnya
akibat proses produksi.
b. Efisiensi pada seluruh kegiatan operasional yang menggunakan energi.
c. Perbaikan dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Melalui sistem penghematan penggunaan listrik, Perseroan mencatat pembayaran
listrik di tahun 2019 sebesar Rp 16.230.423.997. Sedangkan melalui penghematan

38
penggunaan air yang dilakukan, total biaya air di tahun 2019 tercatat sebesar Rp 329.286.248.
Selain itu, penanaman pohon yang dikelola Perseroan telah memberi dampak positif bagi
lingkungan di kawasan hutan bakau Pantai Maron, semarang, Jawa Tengah, yang mampu
menyerap emisi karbon sebanyak 82.733,905ton C/ha. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
pelestarian lingkungan telah berdampak pada pengurangan emisi karbon.

3.3.4 Strategi Manajemen Lingkungan PT. Phapros Semarang


Dalam implementasi Sistem Manajemen Lingkungan perusahaan telah melakukan
identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan termasuk keinginan dan harapannya,
identifikasi aspek dan dampak lingkungan dari seluruh kegiatan termasuk hasil temuan
PROPER secara terstruktur, terdokumentasi dan ditinjau ulang secara periodik setiap tahun
sekali atau setiap kali ada perubahan proses, bahan baku ataupun penambahan produk baru.
Peninjauan terhadap penaatan peraturan dan persyaratan lain dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali.
Perusahaan telah menetapkan Tujuan dan Sasaran Lingkungan Perusahaan untuk 5
(lima) tahun kedepan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Pengelolaan Lingkungan
yang merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015 – 2020. Untuk
mengawal pencapaian tujuan dan sasaran tersebut serta mengorganisasi pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan dan K3. Perusahaan telah melakukan identifikasi potensi keadaan
darurat dan mengembangkan sistem tenggap darurat yang dituangkan dalam Prosedur
Tanggap Darurat yang mencakup aspek lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja
yang ditinjau ulang dan disimulasikan (Emergency and Preparedness Drill) secara berkala.
Efektifitas sistem tanggap darurat dan pencegahan bahaya dibuktikan dengan menurunnya
angka kecelakaan kerja / pencemaran lingkungan dan kondisi darurat selama 5 (lima) tahun
terakhir. Untuk menjaga konsistensi dan efektivitas penerapan sistem manajemen, dilakukan
Audit Internal yang telah tersertifikasi setiap 6 (enam) bulan sekali. Audit Eksternal
dilakukan oleh lembaga sertifikasi Llyod Register Quality Assurance (LRQA) setiap 1 (satu)
tahun sekali. Hasil temuan audit dan permasalahan lain yang terkait dengan perubahan
situasi, penaatan, pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan serta program perbaikan
berkelanjutan dibahas dalam Tinjaun Manajemen yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali. Tinjauan Manajemen dihadiri oleh seluruh Board of Director (BOD) dan seluruh
General Manajer.
Perusahaan telah menetapkan Tujuan dan Sasaran Lingkungan Perusahaan untuk 5
(lima) tahun kedepan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Pengelolaan Lingkungan

39
yang merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015 – 2020. Untuk
mengawal pencapaian tujuan dan sasaran tersebut serta mengorganisasi pelaksanaan sistem
manajemen lingkungan dan K3. Perusahaan telah melakukan identifikasi potensi keadaan
darurat dan mengembangkan sistem tenggap darurat yang dituangkan dalam Prosedur
Tanggap Darurat yang mencakup aspek lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja
yang ditinjau ulang dan disimulasikan (Emergency and Preparedness Drill) secara berkala.
Efektifitas sistem tanggap darurat dan pencegahan bahaya dibuktikan dengan menurunnya
angka kecelakaan kerja / pencemaran lingkungan dan kondisi darurat selama 5 (lima) tahun
terakhir. Untuk menjaga konsistensi dan efektivitas penerapan sistem manajemen, dilakukan
Audit Internal yang telah tersertifikasi setiap 6 (enam) bulan sekali. Audit Eksternal
dilakukan oleh lembaga sertifikasi Llyod Register Quality Assurance (LRQA) setiap 1 (satu)
tahun sekali. Hasil temuan audit dan permasalahan lain yang terkait dengan perubahan
situasi, penaatan, pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan serta program perbaikan
berkelanjutan dibahas dalam Tinjaun Manajemen yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali. Tinjauan Manajemen dihadiri oleh seluruh Board of Director (BOD) dan seluruh
General Manajer.
Implementasi sistem manajemen lingkungan dilaksanakan baik oleh karyawan sendiri
maupun karyawan pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama PT. Phapros Tbk termasuk
didalamnya pemasok. Evaluasi kinerja konraktor dan pemasok telah memasukkan parameter
kinerja lingkungan dan K3. Hasil evaluasi akan digunakan untuk menilai dan menentukan
peringkat dari kontraktor / pemasok.
Phapros telah menerapkan sistem manajemen lingkungan secara terpadu dan
terintegrasi dengan sistem manajemen yang lain serta telah secara konsisten melaksanakan
upaya-upaya perbaikan berkelanjutan (continual improvement) untuk mencapai visi dan misi
perusahaan. Sistem manajemen lingkungan perusahaan mengacu kepada sistem manajemen
lingkungan (EMS) ISO 14001: 2004. Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi Lloyd
Register Quality Assurance (LRQA) sejak tanggal 10 Agustus 2000. Saat ini sedang
dilakukan proses migrasi ke EMS ISO 14001: 2015. Ruang lingkup sertifikasi meliputi
keseluruhan aspek produksi dan pendukungnya (Manufacture of Pharmaceutical
Product) yang dinilai dalam PROPER.

3.3.5 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pengertian Sistem Manajemen K3 (SMK3) secara umum merujuk pada dua sumber,
yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan.

40
Menurut Permenaker ini, SMK3 merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan
pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. Untuk menekankan pentingnya Sistem Manajemen MK3, pemerintah
mengeluarkan PP No 50 Tahun 2012. Menurut Pasal 5 PP No 50 Tahun 2012, perusahaan
yang memiliki pekerja/buruh lebih dari 100 orang atau mempunyai tingkat potensi bahaya
tinggi wajib menerapkan SMK3. Tujuan penerapan SMK3 di antaranya untuk meningkatkan
efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur,
dan reintegrasi, mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.
Terkait dengan hal tersebut, sebagai perusahaan yang peduli terhadap keselamatan
dan kesehatan karyawan, PT Phapros Tbk berkomitmen penuh untuk melaksanakan SMK3.
Target pelaksanaan SMK3 adalah pada akhir November 2018 setelah dilakukanya audit oleh
pihak eksternal untuk area pabrik dan kantor Kota Lama. Untuk menunjang hal tersebut,
Phapros menggandeng PT Liets sebagai konsultan agar pelaksanaan sertifikasi SMK3 dapat
berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan
Analisa Gap. Salah satu gap yang muncul adalah terkait kompetensi dan sertifikasi personel
pendukung seperti ahli K3 yang dilakukan pada bulan juni 2018, auditor SMK3, dan petugas
pemadam kebakaran kelas D pada bulan Juli tahun 2018. Selain pemenuhan kompetensi dan
sertifikasi, Phapros juga membentuk panitia P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang secara resmi telah dikukuhkan pada tanggal 17 agustus 2018 oleh
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Jawa Tengah.

41
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
4.1.1 Proses Manajemen Organisasi di PT Phapros
Sistem komunikasi yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan manajemen
organisasi dalam PT Phapros. Tentunya perusahaan besar juga tidak akan berhasil apabila
manajemen organisasinya buruk. Sejak awal mula berdirinya PT Phapros sudah
menggunakan sistem komunikasi yang baik sehingga perusahaan ini terus berkembang
hingga saat ini. PT Phapros merupakan salah satu perusahaan besar pembuat obat di
Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan yang bermain di bidang farmasi PT Phapros Tbk.
merupakan salah satu perusahaan farmasi tertua di Indonesia. Phapros juga merupakan salah
satu perusahaan dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Data yang dilansir IMS
berdasarkan pangsa pasar tahun 2010 menyatakan bahwa Phapros menguasai 4% pangsa
pasar obat nasional. Ini membuat Phapros berdiri sejajar dengan Tempo Group dan Soho
Group, serta hanya berada di bawah Kalbe, Dexa Medica, dan Sanbe Group. Disamping
pangsa pasar yang besar, tahun 2011 lalu Phapros juga memperoleh beberapa penghargaan,
antara lain Top Brand Award untuk produk obat Antimo dan predikat sebagai Best
Performance Non Agro Manufacturing Unit dalam acara RNI Awards 2011. Saat ini Phapros
telah memproduksi 342 item obat, dimana 313 diantaranya adalah obat hasil pengembangan
sendiri (nonlisensi). Seluruh produk yang dihasilkan Phapros tersebut, dikembangkan
berdasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:
a. Customer Intimacy
Phapros menekankan pengenalan pelanggan secara baik sehingga dapat dengan cepat
memberikan respon terhadap kebutuhan pelanggan yang spesifik dan khusus.
b. Operational Excellence
Phapros selalu berupaya menyediakan produk yang dapat diandalkan dan memberikan
service pada harga yang kompetitif bagi pelanggan serta kemudahan untuk mendapatkan
produk.
c. Product Leadership
Phapros menawarkan produk yang inovatif, baik melalui modifikasi content maupun context,
serta memberikan service sebagai nilai tambah kepada pelanggan. Selain itu, penerapan
customer intimacy mendorong Phapros untuk tanggap dan cepat memenuhi kebutuhan
pelanggan.

42
d. Innovation and Standardization
Phapros mengembangkan kompetensi baru dengan menggali keunggulan komparatif bangsa
dalam bidang obat-obatan alami yang telah teruji khasiatnya secara klinis.Produk obat-obatan
alami tersebut adalah Agro-medicine atau Agromed.
Dari prinsip tersebut dapat dilihat bahwa PT Phapros memiliki sistem manajemen
organisasi yang baik sehingga perusahaan semakin besar dan berkembang serta memberikan
pelayanan yang baik bagi pelanggan.

4.1.2 Proses Manajemen Lingkungan PT Phapros


Implementasi sistem manajemen lingkungan dilaksanakan baik oleh karyawan sendiri
maupun karyawan pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama PT. Phapros Tbk termasuk
didalamnya pemasok. Evaluasi kinerja konraktor dan pemasok telah memasukkan parameter
kinerja lingkungan dan K3. Hasil evaluasi akan digunakan untuk menilai dan menentukan
peringkat dari kontraktor / pemasok.
Phapros telah menerapkan sistem manajemen lingkungan secara terpadu dan terintegrasi
dengan sistem manajemen yang lain serta telah secara konsisten melaksanakan upaya-upaya
perbaikan berkelanjutan (continual improvement) untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Sistem manajemen lingkungan perusahaan mengacu kepada sistem manajemen lingkungan
(EMS) ISO 14001: 2004.

4.2 SARAN
PT Phapros merupakan perusahaan farmasi besar yang ada di Indonesia yang mampu
menangani produksi obat dalam jumlah besar. Sebagai perusahaan besar, PT Phapros sudah
seharusnya memiliki sistem organisasi yang baik. Sistem ini tidak akan dapat terlaksana
apabila tidak didukung dengan sumber daya yang benar-benar menguasai. Adanya operator
yang profesional dapat memberikan pelayanan yang memuaskan baik bagi perusahaan itu
sendiri maupun pelanggan apabila dilakukan dengan maksimal.
Komitmen PT Phapros kepada lingkungan sudah sangat baik apalagi sudah
mendapatkan sertifikasi dari badan terkait. Sebagai perusahaan farmasi, sudah seharusnya PT
Phapros memperhatikan sistem manajemen lingkungannya. Hal ini dikarenakan limbah sisa
produksi yang apabila dibuang secara sembarangan akan berakibat fatal bagi kesehatan
lingkungan pabrik. Implementasi sistem manajemen lingkungan dilaksanakan baik oleh
karyawan sendiri maupun karyawan pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama PT.
Phapros Tbk termasuk didalamnya pemasok.

43
DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Ismail. (2020, 23 Oktober). Sistem Pengendalian Manajemen (Pengertian, Fungsi,


Unsur, dan Faktor Yang Mempengaruhi). Diakses pada 9 April 2021, dari
https://accurate.id/
Setyabudi Indartono. 2014. Pengantar Manajemen. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Kompasiana. (2020, 6 Mei). Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli. Diakses pada 8 April
2021, dari https://www.kompasiana.com/
Ridwan Iskandar. (2009, 5 Mei). Proses Manajemen. Diakses pada 9 April 2021, dari
https://ridwaniskandar.files.wordpress.com/
Arinto, Nanda Puji.2014. Sistem Instalasi Power Suppy Pada PHB Utama Utility PT.
Phapros, Tbk. Makalah.
Sunjaya, Oky Pratama Adi. 2015. Pengaruh Budaya Kerja Kemampuan dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan bagian Produksi pada PT Phapros Tbk
Semarang. Makalah.

44

Anda mungkin juga menyukai