Obat-Obatan
1. Lingkungan Pengendalian
1. Apakah terdapat peraturan baik secara tertulis maupun lisan yang mengatur masalah
etika?
‘’Iya sudah pasti ada dek salah satunya itu ada Absen untuk semua pegawai jadi wajib
absen tiap jam kerja, absennya itu mulai jam 08:00 sampai 08:30 dimana kalau datang terlambat
atau tidak datang harus ada alasan yang jelas tapi basa jam 08:30 itu sudah dikunci ruang
absennya’’
2. Apakah pihak Puskesmas memberikan sanksi yang tegas atas pelanggaran terhadap
‘’Kalau untuk sanksi yang tegas tidak ada dek hanya ditegur saja sama Kapus’’
‘’Kalau perekrutan PNS itu pusat yang lakukan tes sekaligus dengan kontraknya seperti saya lulus
CPNS 2019 kontraknya 10 tahun sedangkan untuk perekrutan honorer iya puskesmas sendiri yang
rekrut ‘’
‘’Iya, karena kalau tidak sesuai dengan pendidikan dan keahlian susah nanti pas kerja’’
oleh manajemen?
‘’iya karena sesuai dengan peraturan perundang-undangan kalau PKM itu kan lembaga yang
dibawahi oleh Dinas Kesehatan jadi jelas kalau kita itu bekerja dibawah pengawasan dan
bertanggug jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan jadi bisa dibilang dewan komisaris dan
D. Struktur Organisasi
‘’Iya dek di struktur struktur organisasi sudah menggambarkan itu semua meskipun masih ada
beberapa yang rangkap tugas tapi untuk fungsi dan tugas sudah jelas semua’’
7. Apakah direktur selalu melakukan koordinasi yang efektif dengan unit-unit kerja yang
ada di Puskesmas ?
‘’Iya karena disini itu tiap bulan ada rapat rutin namanya kita sebut mini lokakarya disingkat
Minlok biasanya dulu tiap tiga bulan sekali tapi dari Kapus diubah jadi tiap sebulan sekali
alasannya biar tercipta hubungan dan komunikasi yang baik dalam membahas masalah-masalah
obat ?
‘’Iya tentu,saya bertanggung jawab atas semua kegiatan yang terjadi di dalam ruang kefarmasian
mau itu kegiatan pencatatan,pelaporan,penghitungan dan semua kegiatan lain yang berkaitan
dengan persediaan obat-obatan itu menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya tetapi ada beberapa
tugas yang dilaksanakan oleh asisten apoteker seperti pengoperasian obat di apotek puskesmas’’
9. Seperti apa bentuk tanggung jawab petugas ruang farmasi?
‘’Jadi saya itu bertanggung jawab dalam semua proses pengadaan obat-obatan mulai dari proses
‘’iya tentu disesuaikan antara pendidikan dan jabatan agar tidak ada kendala dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing-masing meskipun mislanya seperti saya merangkap menjadi beberapa
fungsi tapi itu masih bisa saya atasi karena dibantu juga sama asisten apoteker’’
‘’Iya beberapa kali ada pelatihan sama seminar juga rata-rata Dinas Kesehatan yang adakan’’
2. Penilaian Risiko
12. Bagaimana cara manajemen dalam mengatasi risiko yang mungkin akan terjadi dalam
persediaan obat-obatan?
‘’Caranya saya kenali risiko itu dengan melakukan stok opname pada persediaan obat-obatan baik
yang tablet,sirup,vitamin,vaksin dengan menggunakan metode FIFO dan FEFO terus obat-obatnya
saya tandai pakai stiker biar tidak keliru jadi dengan stok opname ini saya bisa tau apakah ada obat
yang rusak,yang kadaluwarsa,yang habis. Kalau ada yang rusak obatnya langsung dipindahkan
begitu juga yang kadaluwarsa. Kalau masalah kehabisan stok disini belum pernah kehabisan stok
obat karena kalau misalnya habis kita gunakan obat yang serupa atau obat yang sama fungsinya
hanya beda nama atau merk biasa ada yang obat tablet habis nah kita kasih yang sirupnya’’
3. Aktivitas Pengendalian
A. Pemisahan Tugas
bagian Gudang dari proses perencanaan sampai pengadaan obat semua masih saya sendiri yang
kerjakan tapi untungnya ada asistenku yang bantu-bantu kadang. Agak susah juga karena saya
semua yang handle apalagi sistemnya masih manual jadi kadang memang ada kesulitan-kesulitan
apalagi kalau sudah ada kesalahan pencatatan atau perhitungan saya harus ulang crosscheck lagi
sendiri’’
14. Apakah dokumen-dokumen selalu dilengkapi dengan tanda tangan dan stempel sebagai
bukti?
‘Iya jadi untuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan persediaan obat-obatan khususnya pasti
di otorisasi sama saya dan kepala puskesmas, jadi yang tanda tangan itu hanya saya dengan kepala
‘’Iya harus ada dokumennya itu pakai Surat Bukti Barang Keluar ’’
‘’Iya sama harus menggunakan dokumen juga kalau barang didistribusikan itu pakai dokumen
buku pengeluaran barang sebelumnya sudah dicatat di kartu stok gudang dan buku inventaris’’
17. Apakah di ruangan penyimpanan obat terdapat AC,Kamera CCTV,dan alat pemadam
kebakaran?
18. Apakah obat disimpan pada ruangan tertutup dan dijaga keberadaannya?
‘’Iya seperti yang terlihat kalau pintu gudang selalu ditutup kemudian di dalam ada AC untuk
menjaga suhu obat,di dalam gudang juga tidak sembarang orang yang bisa masuk,ada lemari kaca
untuk simpan obat, dos-dos obat yang belum disusun juga saya atur di lantai dengan teratur jadi
tidak ditindis-tindis’’
‘’Tidak semua dokumen disimpan diruang penyimpanan karena lemari di ruang penyimpanan
belum memadai jadi sebagian di simpan di lemari ruangannya Kapus,sama di Ruang rekam
medis’’
20. Siapa yang bertanggung jawab atas segala aktivitas dalam ruang kefarmasian?
‘’Jadi semua yang terjadi dalam ruang kefarmasian itu menjadi tanggung jawabku entah itu
kesalahan pelaporan,kesalaahan penghitungan,atau misal obat rusak, hilang itu jadi tanggung
21. Apakah pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran barang persediaan dilakukan
22. Apakah semua persediaan obat diberi nomor atau kode secara berururtan?
‘’Iya semua persediaan obat itu harus dikasih nomor dan kode secara berurut untuk memudahkan
pengoperasiannya’’
23. Apakah setiap ada masalah dalam persediaan selalu dikomunikasikan kepada
pimpinan?
‘’Oh iya tentu saja,kalau Kapus lagi di PKM saya komunikasikan secara langsung tapi kalau lagi
5. Pemantauan
‘’Yaa pemantauannya dengan cara melakukan stok opname secara periodik tiap bulan’’