DISUSUN OLEH :
13507050011017
Status
Kepemilikan
Type
Nama
Luas lahan
b. Rawat Jalan
:
Poliklinik Umum : kunjungan 1750/bulan
Poliklinik Obgyn : kunjungan 1.500/bulan
Poliklinik Anak : kunjungan 2. 678/bulan
: 125 tempat tidur yang meliputi :
- elas utama
: 15 TT, BOR 75 %
- Kelas I
: 12 TT , BOR 89 %
- Kelas II
: 25 TT, BOR 69 %
- Kelas III
: 53 TT, BOR 79 %
: 2 kamar dengan
:
- Operasi besar
: 61 / bulan
- Operasi sedang
: 36/ bulan
- Operai kecil
: 70/bulan
-
c. Rawat inap
d. Ruang Operasi
e. Ruang bersalin
: 2 kamar dengan
f. Pelayanan penunjang :
-
Laboratorium
Farmasi
- Radiologi
- Gizi
3. Ketenagaan
a. Dokter umum/gigi
:5/4
b. Dokter spesialis OBG/Anak : 6/4
c. Apoteker/AA
: 7/ 20
d. Perawat/bidan
: 24/15
4.
a.
b.
c.
e. Pekarya Farmasi
f. Pekarya perawatan
g. Radiografer
h. Administrasi
: 21
: 28
;3
: 25
Tugas :
Buat struktur organisasi Instalasi Farmasi di rumah sakit tsb
Buat uraian tugas dari struktur yang anda buat
Buat Kebijakan/system pengelolaan PF ( mulai seleksi s/d evaluasi )
pelayanannya berorientasi
kepada
kepentingan
penderita.
Untuk
memudahkan fungsi dari suatu IFRS dibutuhkan susunan organisasi yang tepat
dalam menjalankannya. Berikut struktur organisasi dari Instalasi Farmasi di Rumah
Sakit Bersalin, Ibu dan Anak As Syifa Bunda :
Div. Pelayanan
Pelayanan
Rawat Inap
Bagian (TU)
(2 AA)
Radio Farmasi
Div. Pelayanan
Pembelian dan
Rawat Jalan
Pengendalian
persediaan(2
AA & 2pekarya)
Distribusi (3
AA)
merencanakan,
mengkoordinir,
mengawasi
mempertahankan/
mengorganisasikan,
kegiatan
meningkatkan
instalasi
mutu
secara
mengarahkan,
farmasi
dengan
keseluruhan
dan
Membuat laporan
dan
memberikan
narkoba
dan
obat
lain
yang
d. Melakukan
koordinasi
dalam
distribusi
obat-obatan,
alat
Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin dengan cara menghindari kesamaan
jenis
Hindari obat kombinasi, kecuali jika obat kombinasi mempunyai efek yang lebih
direncanakan :
a. Pembelian
Pembelian adalah rangkaian proses pengadaan untuk mendapatrkan
perbekalan farmasi. Hal in sesuai denga perpres RI No 94 tahun 2007 tentang
pengendalian dan pengawasan atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat
spesifik dan alkes yang berfungsi sebagai obat da perpres RI No 95 tahun 2007
tentang perubahan ketujuh atas kepres No 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintahan. Ada 4 metoda pada proses
pembelian :
1.
Tender terbuka
Berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.Pada
penentuan
harga
metoda
ini
lebih
menguntungkan,
untuk
pelaksanaanya staf yang kuat, waktu yang lam serta perhatian penuh.
2.
Tender terbatas
Sering disebut lelang tertutup.Hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah
terdaftar dan memiliki riwayat yang baru.Harga masih dapat dikendalikian, tenaga dan
beban kerja lebih ringan bila dibandingkan dengan lelang terbuka.
3.
Dilakukan bila item tidak penting, tidak banyak dan biasanya dilakukan pendekatan
langsung untuk item tertentu.
4.
Pembelian langsung
Pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia, harga tertentu dan relatif agak mahal.
b. Produksi
Produksi perbekalan farmasi dirumah sakit merupakan kegiatan membuat,
membentuk sediaan dan pengemasan kembali sedian farmasi steril atau nonsteril
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria perbekalan farmasi yang diproduksi :
-
Sediaan farmasi dengan mutu sesuai standar dengan harga lebih murah
3. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, atau
sumbangan.Penerimaan perbekalan farmasi harus dilakukan oleh petugas yang
bertanggung jawab, harus terlatih baik, serta harus mengerti sifat penting perbekalan
farmasi.
Tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang diterima
sesuai kontrak baik spesifikasi utuh, jumlah maupun waktu kedatangan. Semua
perbekalan farmasi yang diterima harus diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi
pada order pembelian rumah sakit. Semua pembekalan farmasi harus ditempatkan
dalam tempat persediaan, segera setelah diterima, perbekalan farmasi harus segera
disimpan di dalam lemari atau tempat lain yang aman.
Perbekalan farmasi yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi kontrak yang
telah ditetapkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan adalah :
-
Harus mempunyai MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk bahan yang
berbahaya
4. Pencatatan
Pencatatan bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang
keluar dan masuk.Pencatatan memudahkan untuk melakukan penelusuran bila terjadi
adanya mutu obat yang sub standar dan harus ditarik dari peredaran.Pencatatan dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk digital maupun manual.Kartu yang umum
digunakan untuk melakukan pencatatan adalah kartu stok.
Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan perbekalan farmasi
bersangkutan, pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari, setiap terjadi mutasi
perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang atau rusak/kadaluwarsa)
langsung dicatat dalam kartu stok, penerimaan dan pengeluaran barang dijumlahkan
pada setiap akhir bulan.
5. Pengelolaan
Pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit ini sendiri, dilakukan secara multi
disiplin, terkoordinir dengan baik dengan memperhatikan mutu dan kendali biaya.
Pengelolaan
ini
dilakukan
dengan
sistim
satu
pintu
yang
memiliki
tujuan
farmasi dengan mutu tinggi tetapi memiliki biaya yang rendah. Dalam
memperhatikan distribusi obat cara yang dilakukan adalah dengan meminimalkan
waktu tunggu. Lalu, jenis-jenis perbekalan farmasi di rumah sakit ini diadakan
dengan berdasarkan :
a. Kebutuhan
b. Jenis/item
c. Sasaran