Suatu sore yang cerah, di apotek Setia Farma Jakarta saat apotek tersebut sepi pembeli, masuklah seorang mahasiswa ke dalam apotek tersebut. Mengeahui kedatangannya, senyum Apoteker di apotek tersebut mengembang seakan menyambut kedatangan mereka.
Pasien : Selamat sore mbak..
Apoteker : Selamat sore, ada yang bisa dibantu? Pasien : Gini mbak, saya mau cari obat jerawat. Tapi saya bingung mau milih obat yang mana. Apoteker : oh, iya mbak. Sebelumnya kami tawarkan, Mbak mau diskusi di sini atau di meja saya. Kalau di meja saya, kita bisa duduk di sana, biar lebih enak ngomongnya. Pasien : Boleh mbak (kemudian mereka berdua menuju ke tempat duduk yang ada di apotek itu). Apoteker : Silahkan duduk mbak. Mohon maaf sebelumnya. Dengan mbak siapa saya berbicara? Pasien : Nama saya Aldila, bisa dipanggil Dila mbak. Apoteker : Mbak Dila umur berapa sekarang? Pasien : umur 20 tahun mbak. Apoteker : Kalau boleh tahu, apa keluhan yang sedang dirasakan mbak Dila? Pasien : Ini mbak, nggak tau kenapa jerawat yang sekarang lama sekali di wajah. Apoteker : Memang sebelum-sebelumnya bagaimana? Pasien : Biasanya memang muncul jerawat tapi cuma di hari-hari menstruasi. Tapi yang ini, memang muncul pas saya menstruasi tapi sampai sekarang, sudah sepuluh hari lewat pasca menstruasi tetapi tidak menghilang. Apoteker : Oh begitu, bagaimana kondisi jerawat yang Mbak Dila rasakan? Pasien : Rasanya gatal dan sedikit sakit mbak. Apoteker : Sudah diperiksakan ke dokter? Pasien : Belum sih mbak, saya kira cuma masalah jerawat, jadi tidak perlu ke dokter. Apoteker : Berapa lama mbak Dila terakhir menstruasi? Pasien : Kurang lebih sepuluh hari mbak. Apoteker : Mbak Dila, apakah selama ini mbak rajin memakai kosmetik? Pasien : Nggak juga sih mbak. Biasanya cuma pakai bedak bayi yang serbuknya putih. Itu pun kalau mau keluar rumah saja. Apoteker : Ehm,,, gitu ya mbak. Tapi, apakah mbak rajin membersihkan wajah sesudah pulang dari luar rumah? Pasien : Nggak juga sih mbak. Paling cuci muka sekalian pas wudlu mau sholat. Aoteker : Untuk makanan mbak, makanan apa yang sering mbak konsumsi saat menstruasi? Pasien : sama saja sih mbak seperti saat tidak mens, paling nasi, sayur, gorengan. Tapi biasanya juga sering makan coklat kalo pas mens. Soalnya, mood saya gamang turun saat mens. Katanya makan coklat bisa memperbaiki mood. Apoteker : Berapa kali sehari mbak makan coklatnya? Pasien : Nggak banyak sih mbak, biasanya satu bar bungkus coklat ukuran sedang sehari. Apoteker : Kalau pas mens terakhir kemarin juga satu bungkus sehari? Pasien : Kalau kemarin sih nggak. Gara-gara pas itu saya ada Ujian Tengah Semester. Jadi sehari bisa 3 sampai 5 bar bungkus coklat ukuran sedang. Apoteker : Wah banyak sekali ya mbak. Jadi begini mbak, memang kasus jerawat banyak terjadi pada usia di bawah 28 tahun. Kasus paling banyak terjadi sekitar usia 20-an. Pasien : Oh gitu ya mbak. Berarti gak masalah ya mbak? Apoteker : Sebenarnya tidak terlalu bebahaya karena jerawatnya akan menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi, ada faktor-faktor penyebab jerawat menjadi bertahan lebih lama dan bahkan menjadi lebih parah sehingga membekas di wajah. Pasien : faktornya apa saja mbak? Apoteker : di antaranya bisa dari makanan seperti coklat, bisa juga dari hormon di dalam tubuh, atau penggunaan kosmetik, maupun infeksi bakteri. Pasien : Terus gimana mbak? Apoteker : Baik , saya akan berikan obat jerawat untuk penggunaan topikal. Obatnya Tretinoin 0,05%. Pasien : Obatnya itu seperti apa ya mbak? Apoteker : Obatnya berbentuk krim. Biasanya, Tretinoin digunakan sebgai terapi tunggal untuk pengobatan jerawat yang ringan sampai moderat. Pasien : Berapa lama mbak pemakaiannya? Apoteker : Kurang lebih 3 sampai 4 minggu, dioleskan pada jerawat dengan penggunaan secara rutin satu kali sehari setelah membersihkan muka sebelum tidur. Pasien : Ada efek sampingnya nggak mbak? Apoteker : Efek samping yang paling sering terjadi adalah terjadinya iritasi lokal seperti kemerahan, kulit kering, dan pengelupasan pada daerah yang terkena agen., tapi tenang saja, efek samping tersebut akan hilang secara sempurna dalam waktu sekitar 3 minggu. Untuk menghindari terjadinya iritasi lokal dari penggunaan tretinoin, saya sarankan mbak menggunakannya dengan dosis yang rendah dan dioles sangat tipis terlebih dahulu. Pasien : Kira-kira ada pantangan yang lain nggak mbak? Apoteker : Paling ini mbak, jangan dipakai pada atau daerah dekat mata atau mulut, sudut-sudut hidung, dan selaput lendir. Hati-hati bila digunakan bersama-sama dengan zat keratolitik seperti asam salisiat, sulfur dan lain-lain. Kontak dengan cahaya matahari harus dihindari sedapat mungkin selama penggunaan krim ini.
Pasien : Oh begitu. Kira-kira harganya berapa ya mbak?
Apoteker : Sekitar 80ribu mbak. Pasien : Baik mbak, saya mau beli obat itu. Apoteker : Sebentar ya mbak, saya ambilkan dulu. (Beberapa meit kemudian, apoteker datang dengan membawa obat tersebut.) Apoteker : Ini mbak obatnya. Cukup dioleskan tipis sehari sekali sebelum tidur. Pastikan mbak sudah mencuci muka dan mengeringkan wajah terlebih dahulu sebelum memakainya. Pasien : Baik mbak. Oh iya, ini bayarnya di mana ya mbak? Apoteker : Silahkan ke kasir mbak. Pasien : Oh begitu. Baik mbak. Terima kasih banyak. Apoteker : Sama-sama mbak. Semoga lekas membaik. Kalau ada keluhan-keluhan lagi silahkan langsung ke dokter ya mbak. Pasien : Baik mbak. Terima kasih. (meninggalka ruangan apoteker dan menuju kasir).