Anda di halaman 1dari 36

Hubungan

Struktur-
Aktivitas Obat
Kardiovaskular
Intan Kurnia Putri, S.SI., M.Sc
Jens Martensson
Contoh obat
kardiovaskular
2
Definisi Obat Kardiovaskular
• Senyawa yang digunakan untuk mencegah atau mengobati
penyakit kardiovaskular (buluh jantung)
• Berdasarkan efek farmakologisnya , obat kardiovaskular

Jens Martensson
dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kardiotonik, obat
antiaritmia, obat antihipertensi, obat untuk aterosklerosis,
obat antiangina, dan antikoagulan

3
I. Kardiotonik
• Obat atau senyawa yang dapat meningkatkan kekuatan
kontraksi jantung dan menunjukan efek penting pada
eksitabilitas, automatisitas dan kecepatan konduksi jantung

Jens Martensson
• Aplikasi klinis: pengobatan payah jantung kongestif, fibrilasi,
dan takikardia atrial paroksimal

GLIKOSIDA JANTUNG
Mekanisme Kerja
Glikosida Jantung (Hipotesis)

Jens Martensson
• Mempengaruhi pergerakan ion Na dan K
dalam melewati membran miokardial
sehingga sel kehilangan ion K
• Bekerja secara langsung pada aktin dan
miosin dari miokardial
• Meningkatkan kadar ion Ca dalam sel
dengan melepaskan kation tersebut dari
tempat ikatannya dan meningkatkan
pemasukan ion melalui membran sel

5
Glikosida Jantung
• Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman
yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder.
• Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain,

Jens Martensson
kecuali bila memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan
luar (misalnya terkena panas dan teroksidasi udara)
• Glikosida jantung merupakan alkaloid yang berasal dari tanaman yang
kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin
• Digoksin dan digitoksin ini memiliki aktivitas sebagai inotropik positif
pada gagal jantung

6
Struktur umum Glikosida Jantung

Jens Martensson
7
Secara ringkasnya, glikosida jantung memiliki 2 bagian struktur yaitu
bagian gula/monosakarida dan steroid (aglikon)

Jens Martensson
Bagian gula/monosakarida yang terikat :

D-Glukosa D-Digitoksosa D-Simarosa


8
Sumber Tanaman Glikosida Jantung

Jens Martensson
9
HKSA Glikosida Jantung
• a. Bagian alpha dan beta-
lakton tidak jenuh pada posisi
12 beta

Jens Martensson
• b. Gugus 14-beta-hidroksi
• c.Konfigurasi Cis diantara
cincin A dan B serta C dan D

10
Model interaksi glikosida

jantung dan reseptornya :

a. Lingkaran merah : Ikatan

Jens Martensson
hidrogen

b. Lingkaran biru : Iktan

hidrofobik

c. Lingkaran kuning : ikatan

elektrostatik
11
Hubungan struktur, koefisien partisi, ketersediaan hayati
dan dosis turunan kardenolida
• Contoh : serbuk digitalis, digitoksin, digoksin, dll

Nama Koefisien Absorbsi (%) Awal kerja Efek Waktu


Partisi (menit) tertinggi(jam) paruh

Jens Martensson
rata2
Serbuk daun - 40 - - 4-6 hari
digitalis
digitoksin 96,5 90-100 25-120 4-12 4-6 hari

digoksin 81,5 55-75 15-30 1,5-5 36 jam

12
II. Obat Antiaritmia
• Senyawa yang digunakan untuk memperbaiki atau memodifikasi irama jantung
sehingga menjadi normal
• Aritmia jantung disebabkan oleh kelainan pembentukan rangsangan elektrik dan
gangguan konduksi rangsangan melalui miokardium

Jens Martensson
• Berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Senyawa yang digunakan untuk pengobatan takiaritmia (co : glikosida digitalis)
b. Senyawa yang digunakan untuk pengobatan bradiaritmia (co: atropin dan
isoproterenol)

13
• Berdasarkan tipe kerjanya dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Obat yang berstruktur spesifik
Contoh : beta-bloker

Jens Martensson
a. Obat yang berstruktur tidak spesifik
Contoh : kuinidin dan prokalinamid

14
Jens Martensson
15
Jens Martensson
16
Struktur umum obat antiaritmia yang strukturnya
tidak spesifik
Keterangan :
1. Ar : cincin aromatik yang bersifat lipofil,
dapat berinteraksi dengan rantai alkil
fosfolipid membentuk ikatan hidrofob

Jens Martensson
2. R : alkil mengandung subtituten polar
dapat membentuk ikatan hidrogen
3. Gugus amino kationik akan terionisasi
pada pH tubuh dapat berinteraksi
dengan gugus anion fosfolipid

17
Berdasarkan pengaruh pada potensial kerja jantung

• Obat yang menstabilkan membran


• Senyawa pemblok beta-adrenergik
• Obat yang memperpanjang potensial kerja

Jens Martensson
• Antagonis kalsium selektif

18
Obat yang menstabilkan membran
• Merupakan senyawa berstruktur tidak spesifik
• Bekerja dengan cara berkumpul pada daerah tertentu membran sel
miokardial

Jens Martensson
• Contoh : Disopiramid fosfat, prokainamid HCl, Kuinidin sulfat,
Lidokain HCl

19
Senyawa pemblok beta-Adrenergik
• Menimbulkan efek antiaritmia dengan jalan memblok beta-adrenoreseptor jantung sehingga
menghambat respons katekolamin pada miokardial
• Contoh : asebutolol, alprenolol, atenolol, propranolol, dll

Jens Martensson
asebutolol

20
Obat yang memperpanjang Potensial Kerja
• Efek antiaritmia dilakukan dengan cara :
a. Menekan sinus atrial dan fungsi atrioventrikular nodal
b. Meningkatkan periode refraktori atrial

Jens Martensson
c. Memperlambat konduksi atrioventrikular
• Contoh : Amiodaron HCl

21
III. OBAT ANTIHIPERTENSI
• Senyawa digunakan untuk pengobatan hipertensi suatu kondisi
dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg atau tekanan
diastolik lebih besar dari 90 mm Hg

Jens Martensson
• Hipertensi terdapat dua tipe: esensial (primer) dan hipertensi
sekunder

22
Mekanisme kerja
Saraf

Jens Martensson
Vaskular

Humoral
Efek sentral dan perifer
Efek Sentral
Lebih dominan bekerja pada perifer.
Menstimulasi reseptor alfa 2 pada
medula dan menurunkan kerja Mempercepat pengosongan
simpatis katekolamin dari tempat
penyimpanannya
Contoh : klonidin, metildopa
Contoh: reserpin

Jens Martensson
Mekanisme kerja
pada saraf

Memblok transmisi saraf efektor Menghambat monoamin oksidase


Mempercepat pengosongan Penghambatan enzim monoamin
norepineprin dari tempat oksidase akan menurunkan
penyimpanan perifer sehingga terjadi metabolisme katekolamin dalam saraf
pemblokan aktivitas adrenergik di dan hati, menurunkan tekanan
pembuluh darah terjadi penekanan TD diastolik dan sistolik
Contoh: debrisokuin, guanitedin Contoh: pargilin
Mekanisme kerja pada vaskular
• Senyawa pemblok β adrenergik
Contoh: asebutolol, atenolol, metoprolol, nandolol
• Senyawa pemblok α adrenergik

Jens Martensson
Contoh: doksazosin, prazosin, terazosin
• Vasodilator arteri
Contoh: hidralazin, minoksidil
• Vasodilator vena dan arteriola
Contoh: natrium nitroprusid
• Antagonis kalsium selektif
Contoh: diltiazem, nifedipin, verapamil
Mekanisme kerja pada humoral
• Mekanisme kerja berhubungan dengan kerja obat sebagai antagonis angiotensin

Jens Martensson
• Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
Contoh: Kaptopril, lisinopril, ramipril
• Angitensin Renin Blocker
Contoh: losartan, irbesartan, kandesartan, valsartan.
Struktur obat anti hipertensi

Klonidin HCl

Jens Martensson
27
Interaksi senyawa penghambat ACE

Jens Martensson
28
HKSA Penghambat ACE
• Ion Zn2+, yang dapat membentuk kompleks dengan ligan dengan gugus sulhidril (SH) dari
kaptopril, gugus karboksi dari enalapril, lisinopril, perindropril, ramipril, delapril, kuinapril
serta gugus fosforus dari fosinopril
• Gugus yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil

Jens Martensson
• Gugus yang bermuatan positif yang terikat melalui ikatan ion dengan gugus karboksilat yang
bermuatan negatif

29
V. Obat Antiangina
• Senyawa yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan gejala angina pektoris, suatu
keadaan dengan rasa nyeri hebat didada , disebabkan ketidakseimbangan antara persediaan
dan permintaan oksigen pada miokardial
• Ada dua tipe angina :

Jens Martensson
• Angina klasik : terjadi pada waktu olahraga atau emosi
• Angina varian : terjadi pada waktu istirahat
• Obat antingina dibagi menjadi 3 kelompok : turunan nitrat dan nitrit, beta-bloker dan
antagonis kalsium membran

30
Mekanisme kerja turunan nitrat dan nitrit

Jens Martensson
31
HKSA ANTAGONIS KALSIUM MEMBRAN
• Turunan Fenildihidropiridin

Jens Martensson
a. Cincin dihidropiridin : oksidasi
cincin akan menghilangkan aktivitas
b. Atom N sekunder dalam cincin
heterosiklik
c. Subtituen yang meruah pada gugus
fenil posisi 4
d. Gugus ester pada posisi 3 (kurang
memiliki aktivitas tapi mampu
menaikkan lipofilitas)
e. Gugus nitro pada benzen kurang
memiliki aktivitas
32
Jens Martensson
33
VI. Obat Antilipemik
• Digunakan untuk pengobatan aterosklerosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh endapan
plasma lipid, terutama ester kolesterol, yang terlokalisasi pada dinding arteri membentuk
ateroma
• Mekanisme kerja obat :

Jens Martensson
a. Menghambat biosintesis kolesterol
b. Menurunkan kadar trigliserida dan menghambat mobilisasi lemak
c. Menurunkan tingkat beta-lipoprotein
d. Mempercepat eksresi lipid dan menghambat absorpsi kolesterol

34
Penghambat HMG-CoA Reduktase

Jens Martensson
35
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai