Abstrak
Pertumbuhan industri terjadi secara global termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia,
salah satu industri yang bertumbuh dan berkembang pesat adalah industri minuman ringan khususnya minuman
isotonik. Industri minuman isotonik di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat sejak tahun 2011, bahkan
merupakan pertumbuhan tertinggi di golongan minuman ringan. Perkembangan industri ini selain membawa
dampak positif namun juga membawa dampak negatif bagi lingkungan, baik dari emisi yang ditimbulkan maupun
penggunaan energi. Mizone merupakan produk minuman isotonik terpopuler kedua di Indonesia, selain itu pabrik
yang menjadi objek penelitian juga merupakan pabrik Danone-Aqua terbesar di Indonesia, kedua hal ini membuat
Mizone pada PT Tirta Investama Klaten menjadi objek penelitian dengan harapan penelitian ini mampu
merepresentasikan produk sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak-dampak lingkungan yang
ditimbulkan oleh proses produksi dan proses pengolahan limbah Mizone, kemudian menganalisa dampak-dampak
lingkungan tersebut, lalu memberikan rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dampak
lingkungan dapat diminimalisir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Life Cycle Assessment (LCA)
dengan menggunakan database EDIP/UMIP 97 dan software SimaPro dalam perhitungannya. Setelah perhitungan
LCA dilakukan, kemudian didapatkan hasil bahwa proses produksi Mizone menghasilkan dampak lingkungan
terbesar yaitu pencemaran air dan tanah, sedangkan proses pengolahan limbah Mizone menghasilkan dampak
lingkungan terbesar yaitu pencemaran tanah dan pemanasan global.
Kata kunci: industri, lingkungan, emisi, life cycle assessment, limbah
Abstract
Environmental Impact evaluation of isotonic drink “Mizone” production and waste treatment process using Life
Cycle Assessment method, Industrial growth occurs globally, including in developing countries like Indonesia. In
Indonesia, one of the industry that is growing and developing rapidly is the soft drink industry, especially isotonic
drinks. Isotonic drinks industry in Indonesia has grown rapidly since 2011, which is the highest growth in the soft
drinks category. The growth of this industry in addition to a positive impact, but also has negative impacts on the
environment, both from the emissions generated and energy use. Mizone is the second most popular isotonic drink
in Indonesia, in addition the factory located on Klaten that becomes the object of research is also the biggest-Aqua
Danone factory in Indonesia, both of these things make Mizone on PT Tirta Investama Klaten became the object of
research in hope that this study could represent a similar product. This study aims to identify the environmental
impacts caused by the production process and waste treatment process Mizone, then analyze the environmental
impacts and provide recommendations in accordance with the existing problems so that environmental impacts can
be minimized. The method used in this study is the Life Cycle Assessment (LCA) using EDIP/UMIP 97 database and
SimaPro software in its calculations. Once the LCA calculations done, then showed that the production process of
Mizone generate the greatest environmental impact is pollution of water and soil, while the waste water treatment
process of Mizone generate the greatest environmental impact that soil pollution and global warming
*)
Penulis Penanggung Jawab
1
1. Pendahuluan tetangga yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Setiap tahunnya, jumlah industri di Perusahaan besar ini memiliki pabrik terbesar yang
Indonesia selalu mengalami pertumbuhan. Fenomena terletak di Klaten, Jawa Tengah yang merupakan
pertumbuhan industri ini pasti memberikan dampak pabrik milik PT. Tirta Investama Klaten.
negatif bagi lingkungan seperti pemanasan global dan PT. Tirta Investama Klaten memiliki slogan
pencemaran. Fenomena pemanasan global semakin “Kemurnian Untuk Masa Depan” yang menunjukkan
ditegaskan dengan adanya laporan yang dikeluarkan keinginan perusahaan untuk menjadi perusahaan
oleh NASA (National Aeronautics and Space yang menerapkan konsep sustainability dan
Administration) yang menyatakan suhu rata-rata menciptakan produk yang ramah lingkungan. Salah
permukaan bumi pada tahun 2016 adalah sebesar satu metode yang dapat digunakan untuk membantu
1,38°C, meningkat tajam jika dibandingkan pada mewujudkan konsep sustainability dan menganalisa
suhu rata-rata tahun 2014 yang sebesar 0,13°C. dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu
UNEP (United Nation Environment Programme) produk, dalam penelitian ini produk minuman
juga mengemukakan bahwa air laut mengalami isotonik Mizone, yaitu dengan menggunakan metode
peningkatan volume sebesar 3,2 mm setiap tahunnya. Life Cycle Assesment (LCA). LCA menjadi penting
UNEP juga menyatakan bahwa 46% emisi gas rumah untuk dilakukan di PT. Tirta Investama Klaten karena
kaca disebabkan oleh industri. Selain pencemaran perusahaan ini merupakan perusahaan AMDK
udara yang memicu pemanasan global, pencemaran terbesar di Indonesia dan pabrik di Klaten ini
air juga terjadi akibat pertumbuhan industri. Badan merupakan pabrik terbesar milik perusahaan ini.
Pusat Statistik Indonesia menurut laporan dari Selain itu pabrik ini juga berdiri didekat permukiman
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di warga dan juga sawah milik warga, jadi perlu adanya
tahun 2015 telah dilakukan perhitungan indeks perhatian khusus untuk dampak lingkungan yang
kualitas air sungai di Indonesia, dan hasil perhitungan dihasilkan seperti pencemaran udara, pencemaran
indeks kualitas air sungai menunjukkan hampir 68% tanah, dan juga pencemaran air mengingat limbah
atau mayoritas kualitas air sungai di 33 provinsi di cair hasil produksi dibuang ke Sungai Pusur yang
Indonesia dalam status tercemar berat. merupakan salah satu tempat wisata dan rekreasi air
Dengan permasalahan lingkungan yang ada, di Klaten. PT. Tirta Investama Klaten tentunya tidak
sektor industri didorong dan diharapkan untuk mulai ingin merusak citranya sebagai perusahaan AMDK
memperhatikan dan semakin memperhatikan aspek terbaik di Indonesia karena permasalahan lingkungan
lingkungan dalam setiap kegiatannya. Terdapat juga ini, untuk itu perlu adanya penelitian mengenai
alasan lainnya yaitu karena adanya peraturan- dampak lingkungan yang dihasilkan oleh perusahaan
peraturan yang dibuat oleh kementerian maupun untuk perbaikan kedepannya.
daerah dan regulasi serta standar nasional maupun Permasalahan yang terjadi mengenai
internasional yang mencakup persoalan dan dampak dampak lingkungan dapat diukur dan diminimasi
industri terhadap lingkungan. Industri merupakan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment.
salah satu sumber utama pencemaran, degradasi, dan Life Cycle Assessment adalah sebuah mekanisme
penggunaan sumber daya alam yang berlebihan untuk menganalisa dan memperhitungkan dampak
(Herva et al, 2011). Karena itu, industri harus lingkungan dari suatu produk dalam setiap tahapan
menerapkan sistem produksi yang lebih berkelanjutan daur hidupnya. Dimulai dari persiapan bahan mentah,
(Azapagic dan Perdan, 2000). proses produksi, penjualan dan transportasi, serta
Salah satu industri yang berkembang pesat pembuangan produk. Melihat penjelasan diatas dapat
di Indonesia adalah minuman isotonik. Industri diambil kesimpulan bahwa LCA dapat
minuman isotonik menunjukkan pertumbuhan diimplementasikan pada keseluruhan proses dan juga
sebesar 17-18% pada tahun 2011 yang bahkan dapat diimplementasikan pada suatu proses tertentu
melampaui pertumbuhan AMDK yang sebesar atau sebagian proses. Dalam penelitian ini, analisis
15,17% di tahun yang sama (Asosiasi Industri tidak dilakukan pada seluruh proses, tetapi hanya
Minuman Ringan, 2011). PT. Tirta Investama Klaten pada proses tertentu yaitu proses produksi dan
adalah perusahaan yang memproduksi produk pengolahan limbah produk minuman isotonik
AMDK dengan merk Aqua dan minuman isotonik Mizone. LCA terdiri dari empat tahapan utama, yaitu
Mizone. Kedua produk ini merupakan salah satu penentuan definisi dan ruang lingkup, analisis
produk AMDK yang paling terkenal dan paling persediaan, penilaian dampak, serta interpretasi (ISO
banyak dikonsumsi di Indonesia sehingga sudah 14040:1997).
seperti merek generik bagi produk AMDK di
Indonesia. Produk-produk tersebut diproduksi oleh 14 2.1. Life Cycle Assessment (LCA)
pabrik di Indonesia yang berbeda-beda 2.1.1. Definisi Life Cycle Assessment
kepemilikannya, 3 pabrik milik PT. Tirta Investama, Konsep dasar dari Life Cycle Assessment
10 pabrik milik PT. Aqua Golden Mississippi, dan 1 (LCA) ini didasarkan pada pemikiran bahwa suatu
pabrik milik PT. Tirta Sibayakindo. Perusahaan ini sistem industri tidak lepas kaitannya dengan
merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia lingkungan tempat industri itu berada. Dalam suatu
yang produknya juga dijual/diekspor ke negara sistem industri terdapat input dan output. Input dalam
2
sistem adalah material-material yang diambil dari Merupakan metode yang berbasis ilmu
lingkungan dan output nya akan dibuang ke pengetahuan meskipun keadaan ilmiah
lingkungan kembali. Input dan output dari sistem selalu berubah. LCA memberikan gambaran
industri ini tentu saja akan memberi dampak terhadap dari keadaan tertentu pada waktu tertentu.
lingkungan. Pengambilan material (input) yang
berlebihan akan menyebabkan semakin berkurangnya 2.1.3. Karakteristik dan Batasan LCA
persediaan material, sedangkan hasil keluaran dari Life Cycle Assessment (LCA) memiliki
sistem industri yang bisa berupa limbah (padat, cair, karakteristik dan batasan untuk menilai siklus hidup,
udara) akan banyak memberi dampak negatif adapun batasan tersebut adalah sebagai berikut
terhadap lingkungan. Oleh karena itu Life Cycle (Pujadi, 2013):
Assessment (LCA) berusaha untuk melakukan Karakteristik utama dari LCA adalah sifat
evaluasi untuk meminimumkan pengambilan material analisis secara menyeluruh dan lengkap
dari lingkungan, memperbaiki proses, dan juga yang menjadi kekuatan utama metode ini.
meminimumkan limbah industri. Life cycle LCA tidak dapat mengukur suatu dampak
Assessment (LCA) adalah sebuah mekanisme untuk lokal. LCA tidak menyediakan kerangka
menganalisa dan memperhitungkan dampak untuk sebuah studi penilaian dampak lokal
lingkungan total dari suatu produk dalam setiap di tempat yang spesifik.
tahapan daur hidupnya. Dimulai dari persiapan bahan Metode LCA berfokus pada karakteristik
mentah, proses produksi, penjualan dan transportasi, fisik dari aktivitas industri dan proses
serta pembuangan produk. Konsep dalam Life cycle ekonomi lainnya, dan tidak termasuk
Assessment (LCA) ini disebut juga sebagai konsep mekanisme pasar atau efek lain dalam
“craddle to grave”. Dalam proses Life cycle pengembangan teknologi.
Assessment (LCA) dilakukan suatu prosedur objektif LCA hanya berfokus pada aspek lingkungan
dalam mengevaluasi dampak lingkungan dengan dan tidak berkaitan dengan aspek ekonomi,
melakukan perhitungan kuantitatif dari semua aliran aspek sosial, maupun aspek lainnya.
masuk/keluar (exchange flow) dari sistem terhadap LCA adalah sebuah alat analitis yang
lingkungan dalam tiap tahap kehidupan sistem. LCA digunakan untuk menyediakan informasi
memiliki 4 tahap yaitu Goal and Scope Definition, untuk mendukung keputusan, namun LCA
Life Cycle Inventory, Life Cycle Impact Asssessment, tidak dapat menggantikan proses
dan Interpretation. pengambilan keputusan itu sendiri.
6
4.1. Life Cycle Assessment (LCA) Mizone pembentuk komposisi Mizone yang nantinya akan
4.1.1 Penentuan Goal and Scope dikonsumsi oleh pembeli.
Tahap pertama dalam LCA adalah
penentuan goal dan scope atau penentuan tujuan dan Tabel 2 Data Life Cycle Inventory
ruang lingkup penelitian. Tujuan dan ruang lingkup No
penelitian ini telah ditentukan sebelum fase-fase LCA Input Jumlah Satuan
berikutnya dilakukan. Tujuan dari penelitian ini 4,725,83
1 Liter
Air 8
adalah mengidentifikasi dampak lingkungan yang
2 199,994 kWh
dihasilkan dari proses produksi dan proses Listrik
pengolahan limbah Mizone. Tujuan dari penelitian ini 3 Solar 6,830 Liter
juga didukung dengan penentuan batasan-batasan dan
4 Resin PET 34,728 kg
ruang lingkup penelitian.
Tabel 1 Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian 5 Resin PET-E 33,277 kg
Blue Mizone (Resin
Mengidentifikasi dampak lingkungan yang ditimbulkan 6 468 kg
Proses PET)
Goal dari proses produksi dan pengolahan limbah produk Produksi
minuman isotonik Mizone. 7 Lem Euromelt 12 kg
7
Proses Pengolahan Limbah
Tahap berikutnya setelah karakterisasi Tabel 4 Karakterisasi Proses Pengolahan Limbah
adalah tahap normalisasi. Tahap normalisasi
merupakan prosedur yang diperlukan untuk Impact category Unit Pengolahan Limbah
menunjukkan kontribusi relatif dari semua kategori Global warming (GWP 100) g CO2 400985700
dampak pada seluruh masalah lingkungan di suatu
Ozone depletion g CFC11 7.4209611
daerah dan dimaksudkan untuk menciptakan satuan
yang seragam untuk semua kategori dampak. Nilai Acidification g SO2 552875.25
normalisasi dapat diketahui dengan mengalikan nilai
Eutrophication g NO3 755051.12
karakterisasi faktor normalisasi, dengan demikian
semua kategori dampak sudah memiliki unit satuan Photochemical smog g ethene 34090.128
yang sama dan bisa dibandingkan besarnya. Ecotoxicity water chronic m3 5811996.7
Tahap berikutnya setelah tahap normalisasi
adalah tahap single score. Tahap single score adalah Ecotoxicity water acute m3 570913.52
tahap untuk mengklasifikasikan nilai kategori Ecotoxicity soil chronic m3 856878.84
dampak berdasarkan aktivitas atau proses. Dari nilai
Human toxicity air m3 74336983000
single score akan terlihat aktivitas atau proses mana
yang memiliki kontribusi tinggi terhadap dampak Human toxicity water m3 255025.68
lingkungan yang ditimbulkan. Human toxicity soil m3 26227.688
Resources (all) Pt 0 0
9
135
130
125
120
115
110
105
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Global warmi Ozone deplet Acidification Eutrophicatio Photochemic Ecotoxicity Ecotoxicity Ecotoxicity Human toxici Human toxici Human toxici Bulk waste Hazardous Radioactive Slags/ashes Resources
ng (GWP 100 ion n al smog water chroni water acute soil chronic ty air ty water ty soil waste waste (all)
37.02 Global warming (GWP 100) 0.47 Ozone depletion 18.76 Acidification 8.42 Eutrophication 8.51 Photochemical smog 112.22 Ecotoxicity water chronic
135.08 Ecotoxicity water acute 0.82 Ecotoxicity soil chronic 5.38 Human toxicity air 22.76 Human toxicity water 108.87 Human toxicity soil 1.02 Bulk waste
26.13 Hazardous waste 77 Radioactive waste 2.18 Slags/ashes 0 Resources (all)
Comparing 1.04E6 kg 'Produksi Mizone'; Method: EDIP/UMIP 97 V2.04 / EDIP World/Dk / normalization
600
550
500
450
400
350
Pt
300
250
200
150
100
50
0
Produksi Mizone Pengolahan Limbah
Global warming (GWP 100) Ozone depletion Acidification Eutrophication Photochemical smog Ecotoxicity water chronic Ecotoxicity water acute
Ecotoxicity soil chronic Human toxicity air Human toxicity water Human toxicity soil Bulk waste Hazardous waste Radioactive waste
Slags/ashes Resources (all)
Comparing 1.04E6 kg 'Produksi Mizone' with 3.68E6 kg 'Pengolahan Limbah'; Method: EDIP/UMIP 97 V2.04 / EDIP World/Dk / single score
10
5.1. Karakterisasi memiliki nilai kontribusi tertinggi. Kategori dampak
Hasil dari tahap karakterisasi untuk proses lingkungan pencemaran air dan tanah pada proses
produksi dan proses pengolahan limbah Mizone produksi Mizone sebenarnya dapat diabaikan karena
ditampilkan pada tabel 3 dan tabel 4. setelah melewati proses produksi, air sisa produksi
Hasil dari tahap karakterisasi menghasilkan yang telah menjadi waste tadi akan diproses lebih
beberapa kategori dampak yaitu: Global Warming, lanjut di pengolahan limbah. Setelah kategori dampak
Ozone Depletion, Acidification, Eutrophicarion, lingkungan pencemaran air dan tanah, kontribusi
Photochemical Smog, Ecotoxicity Water Chronic, tinggi terhadap dampak lingkungan lainnya
Ecotoxicity Water Acute, Ecotoxicity Soil Chronic, dihasilkan oleh kategori limbah radioaktif yaitu
Human Toxicity Air, Human Toxicity Water, Human sebesar 76.998978 dan kategori pemanasan global
Toxicity Soil, Bulk Waste, Hazardous Waste, sebesar 37.018063. Limbah radioaktif memiliki
Radioactive Waste, dan Slags/ashes. beberapa pengertian, namun yang dimaksud dengan
Hasil dari tahap karakterisasi menunjukkan limbah radioaktif disini merupakan limbah berbahaya
hasil sebesar 100% untuk tiap kategori karena tiap dan limbah yang telah terpapar oleh radiasi pengion
kategori masih dalam satuannya masing-masing yaitu kemasan botol Mizone dan air sisa produksi
sehingga belum dapat dibandingkan. Mizone. Air sisa produksi Mizone dimasukkan
kedalam kategori limbah radioaktif karena memang
5.2. Normalisasi sebelum diproduksi, air yang akan digunakan
Pada tahap normalisasi proses produksi diberikan perlakuan khusus terlebih dahulu yaitu
Mizone tiap kategori dampak lingkungan sudah ionisasi dan ozonisasi sehingga termasuk kedalam
memiliki satuan yang sama dan dapat dilihat kategori ini, sedangkan penggunaan kemasan botol
besarnya kontribusi tiap kategori terhadap dampak plastik Mizone termasuk kedalam kategori ini karena
lingkungan. Kategori yang menghasilkan dampak digunakan dalam skala yang besar sehingga
lingkungan tertinggi pada proses produksi Mizone berbahaya bagi lingkungan jika penanganannya tidak
adalah kategori Ecotoxicity water acute (ekotoksisitas baik. Kategori pemanasan global juga memberikan
air akut) dan diikuti oleh kategori Ecotoxity water kontribusi yang tinggi terhadap dampak lingkungan
chronic (ekotoksisitas air kronis) di posisi kedua. akibat pemakaian energi untuk operasional mesin,
Kategori ekotoksisitas air akut ini menghasilkan emisi-emisi yang dihasilkan oleh boiler Mizone dan
dampak lingkungan sebesar 135.08117 dan kategori juga karbon.
ekotoksisitas air kronis menghasilkan dampak Pada tahap normalisasi proses pengolahan
lingkungan sebesar 112.21863. Kedua kategori ini limbah Mizone tiap kategori dampak lingkungan
terfokus pada dampak lingkungan pencemaran air, sudah memiliki satuan yang sama dan dapat dilihat
namun disamping itu juga ada kategori dampak besarnya kontribusi tiap kategori terhadap dampak
lingkungan yang tinggi lainnya yaitu Human toxicity lingkungan. Hasil perhitungan tahap normalisasi
soil (toksisitas tanah terhadap manusia). Kategori untuk proses pengolahan limbah Mizone ditampilkan
toksisitas tanah ini juga memiliki nilai yang tinggi pada tabel 6 dan gambar 7. Kontribusi dampak
yaitu sebesar 108.86949 karena menurut metode lingkungan yang paling tinggi pada proses
EDIP/UMIP 97, toksisitas atau pencemaran terhadap pengolahan limbah adalah kategori Human toxicity
air juga akan mempengaruhi pencemaran tanah. soil (toksisitas tanah terhadap manusia). Kategori
Tingginya nilai kontribusi kategori toksisitas tanah dampak lingkungan pencemaran tanah pada proses
terhadap lingkungan juga dipengaruhi oleh pengolahan limbah Mizone memiliki nilai sebesar
penggunaan kemasan Mizone yang terbuat dari biji 206.4119. Besarnya kontribusi kategori dampak
plastik, namun penggunaan kemasan plastik tidak lingkungan pencemaran tanah ini disebabkan oleh
akan menghasilkan kontribusi dampak setinggi itu banyaknya sludge (lumpur) yang dihasilkan oleh
jika tidak digabungkan dengan hubungan antara proses pengolahan limbah Mizone. Seperti yang
kategori dampak pencemaran air dan kategori sudah dibahas sebelumnya, proses pengolahan limbah
dampak pencemaran tanah. Tingginya nilai dampak Mizone memang menghasilkan sludge yang cukup
lingkungan untuk pencemaran air dan tanah yang banyak sehingga kontribusi dampak ini pun
dihasilkan oleh proses produksi Mizone disebabkan menghasilkan nilai yang tinggi. Pada kenyataannya,
oleh banyaknya penggunaan air sebagai bahan baku sludge yang dihasilkan tidak berbahaya bagi tanah.
tetapi sedikit yang menjadi produk, kenyataan yang Sludge yang dihasilkan oleh proses pengolahan
terjadi adalah banyak bahan baku yaitu air yang limbah Mizone merupakan lumpur aktif yang
menjadi waste sehingga harus masuk ke dalam proses memiliki kandungan organik yang tinggi, hal ini
pengolahan limbah. Dari sebanyak 4,7 juta liter air disebabkan oleh adanya mikroorganisme berupa
yang digunakan sebagai bahan baku, hanya sekitar bakteri aerob yang terdapat didalam lumpur tersebut.
1,1 juta liter yang menjadi produk Mizone dan bisa Sludge dapat digunakan kembali sebagai
dipasarkan atau dijual, sedangkan 3,6 juta liter air mikroorganisme dalam proses aerob, namun jika
yang lain menjadi waste dan harus masuk ke sludge yang dihasilkan terlalu banyak maka akan
pengolahan limbah Mizone, hal ini membuat kategori dikeringkan dan digunakan sebagai pupuk atau
dampak lingkungan pencemaran air dan tanah dibuang ke tanah. Selain sludge, proses pengolahan
11
limbah Mizone pun menghasilkan limbah yang lain dibutuhkan oleh proses produksi Mizone jika
yaitu air limbah yang sudah diolah dan juga gas dibandingkan dengan pengolahan limbah Mizone
metana. Air limbah hasil produksi Mizone diproses
dan diberikan perlakuan sedemikian rupa sehingga air 5.4. Rekomendasi
limbah tersebut sudah memiliki pH yang aman dan Tabel 9 Usulan Rekomendasi
sesuai dengan standar dan regulasi setempat untuk Rekomendasi
dibuang ke sungai. Gas metana yang dihasilkan oleh No. Permasalahan
Perbaikan
proses pengolahan limbah Mizone dikeluarkan oleh
Melakukan
reaktor anaerob yang merupakan salah satu proses
Mesin sering perawatan
pengolahan limbah. Tujuan dari reaktor anaerob ini
mengalami gangguan (maintenance)
sebenarnya adalah untuk menguraikan komponen-
sehingga menghasilkan mesin secara
komponen organik yang terdapat didalam air limbah
produk cacat yang berkala agar proses
sehingga nantinya aman untuk dibuang ke sungai,
harus di-rework. Hal produksi dapat
namun reaktor anaerob ini menghasilkan gas metana
1 ini turut menambah berjalan dengan
sebagai gantinya. Gas metana yang dihasilkan oleh
penggunaan energi efektif dan efisien.
reaktor anaerob ini termasuk dalam jumlah yang
listrik mengingat Harus ada
besar karena menghasilkan bau tidak sedap di area
mesin yang digunakan penjadwalan
pengolahan limbah Mizone. Gas metana seharusnya
memerlukan energi perawatan mesin
tidak berbau, namun jika gas metana memiliki bau
yang besar. produksi oleh
yang tidak sedap maka artinya gas tersebut memiliki
bagian Teknik.
konsentrasi yang tinggi dan berbahaya untuk
kesehatan. Gas metana juga dikenal sebagai gas yang Penggunaan solar
berbahaya dan memiliki efek 40 kali lebih kuat untuk sebagai bahan bakar
menghasilkan pemanasan global jika dibandingkan pada proses Melakukan
dengan karbon dioksida. Selain kategori dampak pasteurisasi dalam subtitusi terhadap
lingkungan pencemaran tanah, kategori dampak proses produksi bahan baku yang
lingkungan lain yang memiliki kontribusi tinggi Mizone menghasilkan digunakan pada
lainnya adalah pemanasan global dengan nilai sebesar 2 emisi karbon yang proses pasteurisasi
46.113355. Nilai kontribusi ini adalah hasil dari tinggi dan turut menjadi biosolar
penggunaan energi untuk operasional mesin berperan terhadap agar emisi yang
pengolahan limbah dan juga dari efek limbah yang potensi pemanasan dihasilkan dapat
dibuang. Nilai kontribusi untuk dampak lingkungan global yang diminimalisir.
yang dihasilkan oleh kategori pemanasan global menyebabkan
seharusnya bisa lebih tinggi jika ditambahkan dengan perubahan iklim.
dampak lingkungan yang dihasilkan dari gas metana Kemasan botol
hasil proses pengolahan limbah, namun software Mempertimbangka
berbahan PET
SimaPro tidak dapat menghitung dampak lingkungan n pergantian bahan
(Polyethylene
gas metana karena pada software SimaPro gas kemasan plastik
TelephthalateI) yang
metana merupakan data yang bersifat dependen. PET menjadi
digunakan sebagai
3 kemasan berbahan
kemasan Mizone turut
5.3. Single Score karton guna
menghasilkan dampak
Single score merupakan tahap untuk mengurangi
lingkungan yang tinggi
membandingkan besarnya jumlah dampak dampak lingkungan
meskipun dapat didaur
lingkungan total yang dihasilkan dari aktivitas yang yang ditimbulkan.
ulang.
dievaluasi. Perbandingan single score ditampilkan
pada tabel 8 dan gambar 4 yang menunjukkan Pengolahan limbah Melakukan
perbandingan nilai kontribusi total terhadap Mizone secara anaerob pengolahan limbah
lingkungan antara proses produksi dan proses kurang efektif dan secara aerob agar
pengolahan limbah Mizone. Nilai kontribusi total menghasilkan gas pengolahan limbah
terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh proses metan yang berbahaya yang dilakukan
produksi Mizone adalah sebesar 682.85993 bagi lingkungan, selain lebih efektif, selain
4
sedangkan nilai kontribusi total terhadap lingkungan itu tidak ada itu dampak
yang dihasilkan oleh proses pengolahan limbah penanganan khusus lingkungan yang
Mizone adalah sebesar 397.97488. besarnya nilai yang dilakukan oleh dihasilkan juga
kontribusi total terhadap lingkungan yang dihasilkan pihak perusahaan berkurang karena
oleh proses produksi Mizone ini disebabkan oleh terhadap gas metan tidak menghasilkan
lebih kompleksnya proses yang terjadi didalam yang dihasilkan. gas metana.
proses produksi Mizone dan juga lebih banyaknya
kebutuhan bahan baku dan juga energi yang
12
6.1. Kesimpulan yang tidak bekerja secara optimal dan juga
Berdasarkan penelitian yang telah tidak membuang energi dengan sia-sia
dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil untuk melakukan proses ulang terhadap
adalah sebagai berikut: produk reject tersebut.
1. Dari tahap Life Cycle Impact Assessment Penggantian penggunaan bahan baku
(LCIA) yang telah dilakukan, dampak yang untuk boiler pada proses pasteurisasi
ditimbulkan dari proses produksi dan dalam proses produksi Mizone dari solar
pengolahan limbah produk minuman isotonik menjadi biosolar. Penggunaan biosolar
Mizone diketahui dan dibagi menjadi beberapa akan mengurangi produksi emisi CO2
kategori. Kategori-kategori tersebut didapatkan sebesar 78.5% dan tidak akan
berdasarkan metode EDIP/UMIP 97 versi 2.04 menghasilkan sulfur dioksida karena
dalam perhitungan yang dibantu dengan biosolar dibuat dari bahan-bahan
software SimaPro 7.1.8. Kategori-kategori terbarukan dan alami. Penggunaan biosolar
dampak yang ditimbulkan adalah potensi akan mengurangi penyebab fenomena gas
pemanasan global, penipisan lapisan ozon, rumah kaca dan juga lebih ramah terhadap
pengasaman, eutrofikasi, asap fotokimia, lingkungan dan kesehatan manusia.
pencemaran air, pencemaran tanah, limbah Melakukan pertimbangan mengenai
berbahaya, dan abu. subtitusi bahan kemasan PET menjadi
2. Melalui tahap perhitungan yang dilakukan maka berbahan karton. Penggunaan kemasan
diketahui bersaran dampak lingkungan yang karton lebih ramah lingkungan jika
dihasilkan dari proses produksi dan juga proses dibandingkan dengan penggunaan
pengolahan limbah produk minuman isotonik kemasan plastik PET, selain itu kemasan
Mizone. Proses produksi minuman isotonik karton juga terbuat dari bahan alami yang
Mizone menghasilkan dampak terbesar yaitu terbarukan.
pencemaran terhadap air sebesar 247.2998 dan Mengganti proses pengolahan limbah yang
diikuti oleh kategori terbesar kedua yaitu tadinya secara aerob dan anaerob menjadi
pencemaran tanah sebesar 108.86949. Hasil pengolahan limbah secara aerob saja.
tersebut disebabkan oleh besarnya volume Proses pengolahan limbah secara aerob
penggunaan air sebagai bahan baku utama terbukti lebih efektif dan juga lebih ramah
produksi yang tidak dapat dimanfaatkan lingkungan dibandingkan dengan
menjadi produk, dimana 4,7 juta liter air yang pengolahan limbah secara anaerob
digunakan sebagai bahan baku, hanya sekitar meskipun penanganan yang dibutuhkan
1,1 juta liter air yang menjadi produk Mizone. lebih rumit dan biaya operasional yang
Pencemaran air juga mempengaruhi dikeluarkan akan lebih besar.
pencemaran tanah dan mengakibatkan kategori
dampak pencemaran tanah juga bernilai besar. 6.2. Saran
Proses pengolahan limbah minuman isotonik Berikut merupakan saran yang mengacu
Mizone menghasilkan dampak tertinggi pada pada hasil penelitian mengenai penilaian kapabilitas
pencemaran tanah sebesar 206.4119 dan diikuti inovasi yang dapat diberikan untuk kelanjutan
oleh kategori terbesar kedua yaitu potensi penelitia ini:
pemanasan global sebesar 46.113355. 1. Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan
Tingginya nilai kategori dampak pencemaran objek penelitian yang berbeda atau pada lingkup
tanah ini disebabkan oleh pencemaran tanah yang berbeda. Penelitian ini hanya dilakukan
yang dipengaruhi oleh lumpur yang dihasilkan pada lingkup proses produksi dan proses
dari proses pengolahan limbah, sedangkan pengolahan limbah saja, tidak melihat proses
kategori dampak pemanasan global disebabkan yang lain. Pada penelitian selanjutnya mungkin
oleh penggunaan energi untuk proses dapat mencakup lingkup yang lebih luas bahkan
pengolahan limbah dan juga gas metan yang hingga tahap akhir atau end of life dari produk
dihasilkan oleh proses pengolahan limbah tersebut agar dapat menghasilkan evaluasi yang
secara anaerob. lebih baik dan lebih menyeluruh.
3. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT. 2. Pemilihan objek penelitian harus diperhatikan
Tirta Investama Klaten untuk meminimalkan untuk penelitian dengan metode LCA ini. Objek
dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses yang dipilih pada penelitian ini adalah Mizone
produksi dan proses pengolahan limbah Mizone karena merupakan produk yang umum di
adalah sebagai berikut: masyarakat dan juga merupakan produk yang
Melakukan perawatan mesin secara paling kompleks proses produksinya dan proses
berkala agar tidak terjadi masalah-masalah pengolahan limbahnya. Disarankan penelitian
yang menghambat proses produksi. Hal ini selanjutnya agar memiliki jurnal acuan sebagai
dianggap penting agar tidak banyak produk dasar pemilihan objek penelitian yang
yang menjadi reject akibat mesin-mesin dilakukan.
13
3. Ketelitian dalam pengumpulan dan pengolahan Curran, M. (1996). Environmental Life-Cycle
data merupakan hal yang penting dalam Assessment. New York: McGraw-Hill.
penelitian yang menggunakan metode LCA, Handayani, S. (2007). Analisis Kepuasan Konsumen
oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya Minuman Isotonik Mizone.
diharapkan untuk teliti dalam observasi Herva, M., Franco, A., Carrasco, E., & Roca, E.
lapangan, pengumpulan data, dan juga (2011). Review of Corporate Environmental
pengolahan data menggunakan bantuan Indicators.
software apapun. Jansen, B., & Gerlo, J. (2005). Worldwide
4. Bagian penelitian yang cukup sulit dalam Environmental Impacts of Consumption and
melakukan perhitungan LCA dengan bantuan Production in Flanders:Feasibility of an
software SimaPro adalah membangun sistem Environmental Input Output Model for Flanders.
yang relevan dengan sistem yang diteliti dan Flemish Environment Agency.
menemukan input serta output dalam software Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
yang dapat mewakili input dan output yang (2015). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia.
digunakan dalam sistem. Oleh karena itu Jakarta: Badan Pusat Statistik.
peneliti menyarankan untuk mempelajari sistem Khan, M. M., Khan, R. U., Khan, F. Z., & Athar, M.
yang akan diteliti dengan baik juga mempelajari (2013). Impacts of Biodiesel on the Environment.
pemakaian software SimaPro agar hasil LCA Koswara, S. (2009). Minuman Isotonik.
dapat sepenuhnya merepresentasikan sistem Lee, K. M., & Inaba, A. (2004). Life Cycle
yang diteliti. Assessment: Best Practices of ISO 14040 Series.
5. Pada penelitian selanjutnya dapat melakukan Committee on Trade and Investment.
perhitungan LCA dengan bantuan software Murray, R., & Stofan, J. (2001). Formulating
selain SimaPro, contohnya GaBi dan juga Carbohydrate-Electrolyte Drinks for Optimal
Umberto NXT. Efficacy. London: CRC Press.
Pujadi. (2013). Analisis Sustainability Packaging
dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA).
DAFTAR PUSTAKA Research, I. f. (2012). First Europe-wide Life-cycle
Assessment for UHT Milk Packaging.
A. Azpagic, & S. Perdan. (2000). Indicators of Winarno, F., & Laksmi, B. (1974). Kerusakan Bahan
Sustainable Development for Industry: A General Pangan dan Cara Pencegahannya. Jakarta: Ghalia
Framework. Indonesia.
Asosiasi Industri Minuman Ringan. (2011). Prospek http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/di-
dan Tren Industri Minuman Ringan Indonesia 2015-suhu-bumi-meningkat-1-26-derajat, diakses
Memasuki 2012. pada 17 Desember 2016
Change, I. P. (2014). Climate Change 2014 Synthesis http://simapro.co.uk/, diakses pada 17 Desember
Report Summary for Policymaker. 2016
Committee on Specifications Codex. (1972). Food https://www.nasa.gov/, diakses pada 17 Desember
Chemical Codex. Washington DC: National Research 2016
Council. http://www.noaa.gov/research, diakses pada 17
Council, C. o. (1997). Food Chemical Codex. Desember 2016
Washington D.C.: National Academy of Sciences.
14