DISUSUN OLEH:
4417215027
Mengetahui Menyetujui
FT-UP,
Menyetujui
Pembimbing Lapangan,
(Amri Jamal)
LEMBAR PENYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa isi yang terkandung dalam laporan Kerja Praktik
dengan judul :
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya siap menerima konsekuensi apapun di
masa yang akan datang bila ternyata laporan Kerja Praktik ini merupakan salinan ataupun
mencontoh karya-karya yang pernah dibuat/diterbitkan.
Penulis,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kerja
Praktik ini dengan judul “Pengendalian Kualitas Air Limbah Di PT. Saraswanti Indo
Genetech”.
Kerja Praktik ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Jurusan
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Laporan Kerja Praktik ini disusun
sebagai pelengkap kerja praktik yang telah dilaksanakan lebih kurang 1 bulan di PT.
Saraswanti Indo Genetech.
Selesainya laporan kerja praktik ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan
ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
2. Nur Yulianti ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Pancasila.
6. Orang tua tercinta dan adik yang selalu memberikan doa dan dukungan tiada henti
baik moril maupun materil.
8. Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan Universitas Pancasila juga staff dan
karyawan PT. Saraswanti Indo Genetch.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktik kerja dan
penyusunan laporan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk peningkatan laporan di
masa yang akan datang.
Sebagai akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya di bidang teknik industri serta pembaca secara umum.
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
tersebut dijelaskan bahwa pengendalian pencemaran air adalah kewenangan dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerinta Daerah Kabupaten/Kota.
Setiap perusahaan pasti memiliki proses atau hasil samping berupa limbah cair
yang nantinya apabila hendak di buang ke lingkungan, limbah tersebut harus melalui
proses pengolahan terlebih dahulu. Air limbah outlet (hasil pengolahan limbah) harus
dilakukan pengujian pada beberapa parameter uji sesuai dengan regulasi tentang
Pengendalian pencemaran air limbah. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas
air limbah yang dihasilkan. Parameter baku mutu pengujian air limbah yang dilakukan ini
mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5 tahun 2014 mengenai
baku mutu limbah cair.
PT. Saraswanti Indo Genetech merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
indsutri laboratorium jasa sertifikasi dan pengujian pangan dan obat-obatan. Perusahaan
ini menghasilkan karakteristik limbah cair yang berasal dari bahan-bahan kimia dari hasil
proses pengujian. Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut dan melakukan penelitian dengan judul “Pengendalian Kualitas
Limbah Cair di PT. Saraswanti Indo Genetech”.
Mulai
Latar Belakang
Identifikasi
Masalah
Pengumpulan Data
Jumlah Limbah B3 Cair
Pengolahan Data
Selesai
PT Saraswanti Indo Genetech Bogor merupakan salah satu bisnis unit dari
Kelompok Usaha Saraswanti Group yang berpusat di Surabaya. PT Saraswanti Indo
Genetech Bogor merupakan kolaborasi antara PT Saraswanti Anugerah Makmur
Surabaya dengan Yayasan Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB)
Bogor.
Bisnis unit lainnya antara lain yaitu PT Saraswanti Anugerah Makmur di bidang
produsen Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT), PT Saraswanti Mekar Agung di
bidang produsen rokok, PT Arya Supra Nugraha di bidang trading, PT Saraswanti Sawit
Makmur di bidang perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur dan PT Saraswanti
Hasil Makmur di bidang properti di Yogyakarta.
Pada tanggal 07 juli 2001 PT Saraswanti Indo Genetech didirikan di Bogor, yang
merupakan laboratorium jasa deteksi produk hasil rekayasa genetika atau transgenik
atau GMO (Genetically Modified Organism) dan jasa identifikasi bakteri menggunakan
PCR, yang berkantor di Ruko Taman Yasmin Sektor 6 Nomor 150 Bogor.
Pada bulan Maret 2003 PT Saraswanti Indo Genetech Bogor telah lolos uji
profisiensi GMO Analysis yang diadakan oleh GeMMA Scheme Proficiency Testing
Group, Central Science Laboratory, Sand Hutton York,United Kingdom dengan
predikat “Satisfication Performance”
Pada tanggal 8-9 Februari 2007, telah dilakukan proses reakreditasi terhadap PT
Saraswanti Indo Genetech Bogor oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan
ISO/IEC 17025:2005 dengan penambahan ruang lingkup, antara lain: uji analisis GMO,
uji mikrobiologi, uji vitamin, uji asam lemak, uji logam berat, dan lain-lain. Proses
reakreditasi untuk Laboratorium uji dilaksanakan kembali setiap 4 tahun sekali oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN).
2.2 Gambaran Umum Perusahaan
PT Saraswanti Indo Genetech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
jasa uji analisis laboratorium, terutama uji analisis keamanan pangan dan uji analisis
produk pertanian serta lingkungan hidup. Selama kurang dari
Enam tahun PT Saraswanti Indo Genetech turut berperan dalam memberikan
pelayanan segala kebutuhan uji analisis lainnya. Bagian administrasi laboratorium dan
pengawas laboratorium di PT Saraswanti Indo Genetech sangat berperan dalam
mengkoordinasi data yang masuk dari pelanggan.
Uji analisis yang dilakukan adalah deteksi produk transgenic atau GMO
(Genetically Modified Organism), talenta yang ada dikembangkan dengan melakukan uji
analisis lainnya seperti uji bakteri menggunakan PCR, uji analisis logam berat dan uji
analisis mikroba.
PT Saraswanti Indo Genetech ini pernah meraih predikat akreditasi berdasarkan
ISO/IEC 17025:2000 Oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) nomor LP-184-IDN.
Pengakuan internasional diperoleh pula karena telah berhasil mengikuti uji profisiensi
yang dikelola oleh FAPAS Central Science Laboratory (CSL) United Kingdom dan
APLAC dengan predikat “Satisfactory Performance”.
Laboratorium pengujian swasta independent pertama di Indonesia yang memiliki
kompetensi handal dan meyakinkan dalam uji analisis produk hasil rekakayasa genetika
atau transgenic atau GMO (Genetically Modified Organism) secara kualitatif, semi
kuantitatif dan kuantitatif.
Pada bulan Agustus 2006, laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech telah
menempati Graha SIG yang berlokasi di Jalan Rasamala No. 46 Taman Yasmin
Bogor dengan kantor yang berlokasi di Gedung Alumni IPB, Jl. Pajajaran No. 54
Baranangsiang Bogor. Sejak tanggal 7 November 2011, PT Saraswanti Indo Genetech
resmi menempati gedung baru di Jalan Rasamala No. 20, dimana kantor dan
laboratorium digabung.
Gambar 1. Lokasi PT Saraswanti Indo Genetech (PT.Saraswanti Utama, 2012)
Sumber : Google Maps
Visi PT Saraswanti Indo Genetech yaitu sebagai “One Stop Food
Laboratory” yang kredibel, sehingga dapat mengaplikasikan talenta yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan negeri tercinta Indonesia dan menjadikan sebagai
laboratorium uji analisis yang memiliki kompetensi handal dalam menghasilkan data
pengujian yang akurat dan presisi tinggi.
Misi PT Saraswanti Indo Genetech yaitu:
1. Berorientasi pada pemenuhan kepuasan pelanggan (customer satisfactory).
2. Menerapkan dan mengembangkan “Good Professional Practice”.
3. Menerapkan prinsip kerja “benar sejak awal” sesuai sistem manajemen mutu
ISO/IEC 17025:2005 dan meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu secara
berkelanjutan.
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan hubungan antara karyawan dan aktifitas satu
sama lain serta terhadap keseluruhan, pertanggungjawaban, wewenang, melalui tujuan
perusahaan pada pencapaian sasarannya
Uraian fungsi serta tanggung jawab masing-masing bagian berdasarkan struktur
organisasi pada PT Saraswanti Indo Genetech secara umum dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Manajer Puncak / General Manager
General manager merupakan pucuk pimpinan laboratorium PT Saraswanti
Indo Genetech yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap semua
kegiatan laboratorium serta memimpin organisasi untuk mencapai tingkat
prestasi yang paling baik.
General manager dalam memimpin organisasi laboratorium dibantu oleh
para manajer lain. General manager mempunyai wewenang membuat
keputusan terhadap kebijakan maupun sumber daya laboratorium untuk
mencapai mutu data pengujian sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Manajer Mutu
Manajer mutu adalah personil yang mempunyai akses langsung ke
general manager serta memiliki tanggung jawab dan kewenangan untuk
memastikan bahwa sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ruang lingkup
kegiatan laboratorium dikomunikasikan, dimengerti, diterapkan dan dipelihara
oleh seluruh personil pada semua tingkatan organisasi laboratorium dalam
setiap waktu.
3. Manajer Laboratorium
Manajer laboratorium bertanggung jawab kepada general manager atas
semua aspek operasional teknis dan kelengkapan sumber daya yang dibutuhkan
untuk memastikan bahwa mutu data hasil pengujian tercapai sesuai kebutuhan
dan kepuasan pelanggan.
4. Manajer Penelitian dan Pengembangan
Manajer penelitian dan pengembangan bertanggung jawab kepada
general manager dalam hal penelitian dan pengembangan yang diterapkan oleh
PT Saraswanti Indo Genetech.
5. Manajer Umum
Manajer umum bertanggung jawab kepada general manager dalam hal
merencankan, menerapkan, dan mengevaluasi semua aspek yang berkaitan
dengan pengembangan personil serta pemeliharaan peralatan dan fasilitas
laboratorium.
6. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertanggung jawab kepada general manager dalam
hal merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi semua aspek yang berkaitan
dengan pemasaran, administrasi penerimaan contoh uji serta laporan hasil
pengujian.
7. Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertanggung jawab kepada general manager dalam hal
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi semua aspek yang berkaitan
dengan keuangan.
8. Pengendali Dokumen
Pengendali dokumen bertanggung jawab kepada manajer mutu dalam hal
mengendalikan seluruh dokumentasi sistem manajemen mutu yang diterapkan
di laboratorium.
9. Tim Audit Internal
Tim audit internal bertanggung jawab kepada manajer mutu dalam hal
pelaksanaan audit internal laboratorium.
10. Penyelia Laboratorium
Penyelia laboratorium bertanggung jawab kepada manajer laboratorium
dalam pelaksanaan pengujian di laboratorium.
11. Penyelia Pengambil Contoh
Penyelia pengambil contoh bertanggung jawab kepada manajer
laboratorium dalam hal pelaksanaan pengambilan contoh uji
2.4 Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur pengolahan data uji laboratorium pada PT Saraswanti Indo Genetech
adalah menyangkut tentang penerimaan contoh, pengujian contoh, pembuatan laporan
hasil uji, dan bagian keuangan. Beberapa prosedur yang harus dijalankan adalah:
1. Prosedur Penerimaan Contoh (kontrak uji)
Seorang pelanggan membawa contoh dan surat pengantar (lampiran)
kepada petugas penerimaan contoh dan mengisi Formulir Kontrak Pengujian
FR.26.3/FPP yang diberikan oleh petugas penerimaan contoh mengisi Formulir
Spesifikasi Pengujian (FSP) FR.26.3/FPP dan Formulir Kendali Mutu (FKM)
FR.26.3/FPP untuk diberikan ke administrasi laboratorium.
2. Prosedur Penyelia
Setelah administrasi laboratorium menerima Formulir Spesifikasi Pengujian
(FSP), Formulir Kendali Mutu (FKM), dan contoh uji maka dilakukan pemisahan
contoh uji, lalu diberikan ke pengawas laboratorium untuk dicek sebelum
diserahkan ke analis laboratorium.
3. Prosedur Pengujian Analisis Contoh
Contoh uji, FSP, dan FKM diberikan kepada analis laboratorium untuk
dilakukan pengujian analisa/contoh, setelah mendapatkan Data Hasil Analisis
Contoh (DHAS) lalu diarsipkan dan diberikan kembali ke pengawas laboratorium
untuk diverifikasikan.
4. Prosedur Verifikasi Hasil Analisis
Pengawas laboratorium memberikan DHAS acc beserta FSP, FKM ke
administrasi laboratorium, lalu Administrasi laboratorium membuatkan Draft Hasil
Uji (DHU) dan akan diserahkan kepada pengawas laboratorium untuk diverifikasi
ulang, setelah data-data tersebut telah disetujui oleh pengawas QC (Quality
Control) maka dikembalikan lagi ke administrasi laboratorium dan diarsipkan
5. Pembuatan LHP
Administrasi laboratorium memberikan DHU dan FKM ke petugas
pembuatan LHP untuk dibuatkan LHP lalu memberikannya kepada pelanggan
dan mengarsipkannya.
Gambar 3. 1 Simbol-simbol B3
Sumber : BAPEDAL (1995)
x
Rumus dari CL adalah CL ( ú) =
n
3. Garis batas bawah (LCL), garis ini menunjukan batas kendali bawah data.
Rumus dari LCL adalah ú - 3 σ
Garis-garis tersebut ditentukan berdasarkan data historis, dengan adanya peta kontrol
maka dapat disimpulkan apakah variasi proses masih dalam batas kendali atau tidak.
Adapun manfaat dari peta kontrol adalah untuk :
1. Memberikan informasi apakah suatu proses masih berada di dalam batas-batas
kendali kualitas atau tidak terkendali.
2. Memantau proses secara terus- menerus agar tetap stabil.
3. Menentukan kemampuan proses (capability process).
4. Mengevaluasi performance pelaksanaan dan kebijaksanaan pelaksanaan
proses.
b. Spuit
4.2 PENGOLAHAN DATA
4.2.1 Check Sheet
Tabel 4. 1 Laju timbulan limbah padat B3 di PT. Saraswanti Indo Genetech
Diagram alir diatas merupakan diagram alir pengujian dilaboratorium PT. SIG dari
mulai sampel di terima oleh sales atau marketing PT. SIG hingga menghasilkan sertifikat
pengujian dan hasil samping dari pengujian tersebut berupa limbah B3. Karena di PT. SIG
sumber limbah B3 hanya berasal dari sisa proses laboratorium pengujian sampel.
4.2.3 Peta Kontrol
Peta kontrol digunakan untuk melihat apakah data masih dalam batas kendali atau
tidak. Umumnya terdapat tiga garis dalam peta kontrol, yaitu garis tengah (CL), garis batas
atas (UCL) dan garis batas bawah (LCL). Adapun perhitungan untuk menentukan garis-
garis tersebut ialah sebagai berikut :
Mean =
∑ xi
n
CL = Mean
UCL = mean + 3σ
LCL = mean - 3σ
Keterangan :
CL = Centre Line
UCL = Upper Control Limit
LCl = Lower Control Limit
n = Banyaknya Data
Dengan menggunakan data yang telah diambil selama kerja praktek maka data tersebut
dimasukkan ke dalam rumus untuk membuat peta kontrol.
1. Menghitung garis tengah
6 . 65 +7 . 25 +6 . 70 +6 . 7 2+…+7 . 30
CL =
23
162 .6 2
CL =
23
CL = 7.07
2. Menghitung garis batas
SD (σ) = 0.290
UCL = 3.408 + (3 x 0.290)
UCL = 4.278
LCL = 3.408 – (3 x 0.290)
LCL = 2.538
Sumber : Pengumpulan Data
Dari gambar peta kontrol diatas, semua limbah B3 yang dihasilkan masih dalam
batas kontrol dan cenderung stabil (berada dekat garis tengah), hanya terdapat beberapa
hari untuk beberapa variable limbah yang dihasilkan lebih banyak dari biasanya, seperti
pada limbah quechers pada hari ke-14 pengambilan data, data yang dihasilkan mendekati
garis batas atas. Hal ini dikarenakan beberapa factor salah satunya jumlah sampel yang
diterima laboratorium berbeda setiap harinya.
4.2.4 Diagram Pareto
Dengan menggunakan diagram pareto dapat melihat limbah mana yang paling
banyak dihasilkan. Dari hasil pengambilan data, kemudian dipersentasikan dalam diagram
pareto seperti pada gambar 4.15 sehingga di peroleh hasil limbah yang paling dominan
adalah limbah quechers dengan persentase sebesar 44.3%, kemudian selanjutnya adalah
limbah lain-lain sebesar 26.3%, spuit sebesar 17.1%, Vial sebesar 7.2%, sarung tangan
sebesar 3% dan jarum spuit sebesar 2.2%.
Meninggkatnya
Man limbah B3 Machine Environment
Kesalahan Lokasi TPS
dalam Error pada yg menyatu
preparasi alat didalam lab
Limbah
Menggunakan Material yg di gunakan Padar B3
metode yang adalah yg sekali pakai
menggunakan Meningkatnya
bahan sekali pakai limbah B3 bahan
Method Material sekali pakai
[1] Muhammad Arief, Latar, 2016, Pengolahan Limbah Industri, Yogyakarta, Penerbit Andi
[2] Wagini, R. dkk. 2002. Pengolahan Limbah Cair Industri Susu. Manusia dan Lingkungan,
Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, vol IX no 1 : 23-31.
[3] Iskandar A. Yusuf. 2017. Analisis Pengendalian Pencemaran Air Di Zona Hulu Sungai
Citarum Dengan Model Multi Dimensional Scalling. Jurnal Sumber daya air Balai
Lingkungan Keairan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
[4] Irianto, Ketut. 2015. Buku Bahan Ajar Pencemaran Lingkungan. Bali. Universitas
Warmadewa
[5] Puji Lestari, Riya. 2011. Pengujian Kualitas Air Limbah (IPAL) Mojosongo Surakarta.
Surakarta. Perpus UNS
[6] Suyasa, Wayan Budiarsa. 2015. Pencemaran Air dan Pengolahan Air Limbah. Bali.
Udayana Universiti Press
[7] Sulistyanto, E dan H. W. Swarnam. 2003. Tecno Limbah. Majalah Pusat Pengembangan
Teknologi Limbah Cair, Volume 7 tahun 2003, Penerbit Pusat Pengembangan
Teknologi Limbah Cair, Yogayakarta.
[8] Sugiaharto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air limbah, Universitas Indonesia, Jakarta.
[9] Anonim. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengolahan Limbah B3
[10] Girish, B. (2013). 7 Advanced QC Tools. Chennai : D L Shah Trust Publication.
[11] Prihantoro, Rudy, 2012. Konsep Pengendalian Mutu. Bandung: Remaja Rosdakarya