Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT ITB


2019

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR DI LINGKUNGAN


INDUSTRI DAS CITARUM

Principal Innovator:

Prof. Brian Yuliarto ST, M.Eng., Ph.D

KK : Material Fungsional Maju


Fakultas : Teknologi Industri
Kategori Kegiatan : Lingkungan
Keluaran : Produk Teknologi Tepat Guna

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


FEBRUARI, 2019
PROPOSAL

1. Judul : Sistem Monitoring Kualitas Air


Di Lingkungan Industri DAS Citarum
1. Tim Inovator
2.1 Ketua
a. Nama Lengkap : Prof. Brian Yuliarto, ST.
M.Eng., Ph.D
b. Jabatan Fungsional/Golongan : Guru Besar/ IVB
c. NIP : 19750727200604005
d. Fakultas/Sekolah : Fakultas Teknologi Industri
e. Kelompok Keahlian : Material Fungsional Maju
f. Alamat Kantor/Telp/Fax/E-mail : Jl Ganesha no 10 Bandung/
0222506281/ brian@tf.itb.ac.id

2.2 Asisten / Mahasiswa (sebutkan nama bila sudah ada):


Nama dan Gelar Alokasi Waktu
No Bidang Keahlian
Akademik Jam/mg bulan
Andean Pradana,
1. SCADA 120 10
S.Kom
2. Biaya yang diusulkan : Rp. 50.000.000
3. Keluaran : Penerapan Produk Tepat Guna
4. Lokasi Kegiatan : Di Lingkungan Industri DAS Citarum
5. Jenis Kegiatan : Penerapan Produk Teknologi Tepat Guna

Bandung, 24 Februari 2019


Dekan Fakultas Teknologi Industri Ketua Tim Pelaksana
Institut Teknologi Bandung

Prof. Deddy Kurniadi, Dr. Eng


NIP. 195707271985031003 Prof. Brian Yuliarto, Ph.D
NIP. 19750727200604005
RINGKASAN

Permasalahan kelangkaan air bersih di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh


rendahnya kualitas air yang tersedia. Banyak aliran sungai yang telah tercemar dan
tidak layak lagi dikonsumsi untuk berbagai kebutuhan. Kondisi kualitas air sungai
sangat erat kaitannya dengan kondisi penggunaan lahan dan kegiatan industri yang ada
serta pengaruhnya terhadap kualitas air sungai. Air adalah salah satu sumber daya
terpenting bumi yang digunakan untuk kehidupan manusia dan kualitasnya sepenuhnya
bergantung pada lingkungan geologi, pemulihan, pemanfaatan sesuai kebutuhan dan
aktivitas manusia seperti domestik, industri atau komersial, operasi penambangan,
pertanian, dll.

Pemerintah Indonesia sesungguhnya telah mengeluarkan berbagai cara untuk


menanggulangi kesehatan lingkungan air akibat limbah industri diantaranya adalah
dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pemerintah juga telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2010 No. 1 yang mengatur
mengenai baku mutu kualitas air yang dihasilkan dari limbah pabrik industri dan yang
selama ini memang sangat banyak mengeluarkan limbah cair. Kesemua aturan yang
dikeluarkan pemerintah sayangnya saat ini kurang mendapat perhatian mengingat alat
ukur dan monitor kualitas air yang ada semuanya berasal dari impor. Ketergantungan
yang tinggi pada produk impor mengakibatkan harga menjadi sangat mahal, sistem
tidak semuanya dikuasai serta layanan purna jual ketika terjadi kerusakan menjadi sulit
diperbaiki. Sudah saatnya aturan pemerintah untuk mewujudkan kualitas air didukung
dengan ketersediaan alat sensor monitoring kualitas air yang berasal dari dalam negeri.
Pada penelitian ini, peneliti membuat sistem monitoring dalam skala kecil dan akan
dilakukan pengujian produk secara langsung di lapangan dan pembuatan desain
industri sensor monitoring kualitas air skala masal. Pada tahap awal akan dilakukan
penyempurnaan prototype produk melalui pengujian di lapangan serta penyusunan
bisnis plan. Di tahap kedua akan dilakukan uji pemasaran dan desain industri untuk
produksi sistem sensor monitoring ini dilanjutkan dengan pemasarannya. Tahap kedua
ini juga akan dimulai proses mendapatkan HKI atas produk cipta ini. Selanjutnya pada
tahap ketiga akan dimulai produk komersial dan penyusunan kinerja pemasarannya.
Penelitian dimana pada tahap pertama telah diciptakan prototype sistem monitoring
kualitas air pada tahap awal. Prototype pada tahap terakhir nantinya akan diuji di
lingkungan industri DAS Citarum. Hasil analisis dan evaluasi pengujian pada tahap
pertama kemudian menjadi dasar untuk melakukan peningkatan performa prototype
pada tahap kedua. Selain itu pada tahap kedua juga telah dilakukan pembuatan
material sensitif sebagai material sensor aktif pada sistem yang bertujuan untuk
menurunkan penggunaan sensor-sensor import. Pada tahun terakhir akan dilakukan
penyempurnaan material aktif sensor dan penyempurnaan prototype sistem monitoring
kualitas air di lingkungan industri DAS Citarum berdasarkan hasil evaluasi pada tahap
kedua.
BAB 1
PENDAHULUAN

Masalah pencemaran air sungai yang ada di Indonesia setiap tahun meningkat.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen yang lainnya yang
menyebabkan kualitas air terganggu bahkan menurun. Pencemaran bersumber dari
beberapa hal yaitu limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan pembuangan limbah
industri yang tidak dilakukan dengan semestinya. Akibat dari pencemaran air merusak
ekosistem maupun di luar kehidupan air terganggu. Pencemaran air juga berdampak
bagi kehidupan manusia yang tidak pernah luput dari penggunaan air.
Aktivitas yang berdampak negatif pada lingkungan terjadi di hampir semua daerah
aliran sungai (DAS) di Indonesia, tidak terkecuali sungai Citarum yang memiliki nilai
strategis. Meskipun banyak instansi pemerintah yang berkepentingan pada
keberlangsungan Citarum karena fungsinya, sungai terpanjang di Jawa Barat ini
memiliki berbagai masalah lingkungan yang komplek.
Hampir seluruh kota besar di Indonesia saat ini memiliki sistem monitoring
kualitas untuk memastikan warganya mengkonsumsi air yang bersih. Keberadaan
limbah industri berbahaya di sungai yang mengakibatkan kerusakan lingkungan,
merusak pula kesehatan manusia dan mendorong ke arah penurunan kualitas hidup.
Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Menurut data Direktori Industri Provinsi Jawa Barat 2009, jumlah industri yang
berada di sepanjang aliran Sungai Citarum tak kurang dari 200 unit usaha. Mayoritas
industri tersebut berada di wilayah Kabupaten Bandung, Purwakarta, dan Karawang.
Sebaran industri itu umumnya berdekatan dengan permukiman penduduk yang
cenderung memadat di sentra perekonomian. Hal ini menyebabkan sungai Citarum
bagaikan sebuah got besar tempat penampungan berbagai limbah, baik dari buangan
industri maupun rumah tangga. Bila merunut sungai Citarum dari hulu-hilir, sulit
sekali menemukan lokasi berair bersih, tidak tercemar, jernih, dan tidak berbau. Di
bagian hulu atau Cisanti sekalipun, air sudah tercemar. Kondisi ini menuntut adanya
suatu sistem pemantauan yang dapat memantau kualitas air di lingkungan industri
DAS Citarun. Sistem tersebut diharapkan dapat mendeteksi kualitas air dan tingkat
polutan yang terkandung dalam air.
Pemerintah Indonesia sesungguhnya telah mengeluarkan berbagai cara untuk
menanggulangi kesehatan lingkungan akibat pencemaran limbah diantaranya adalah
dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pemerintah juga telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2010 No. 1 yang mengatur
mengenai baku mutu kualitas air yang dihasilkan dari limbah pabrik industri dan yang
selama ini memang sangat banyak mengeluarkan limbah cair.
Pengamatan atau monitoring peringatan dini pencemaran air sungai di kawasan
industri sangat penting, maka harus dilakukan setiap hari untuk mengetahui kondisi
kualitas air dengan parameter kualitas air yang diukur:
1. Ph
2. Suhu
3. Oksigan Terlarut / DO
4. CO2
Melalui proposal penelitian ini akan dilakukan tahapan-tahapan untuk
menghasilkan produk komersial sensor monitoring pencemaran air sungai yang
bekerja secara real time dan online. Produk ini dirancang secara terintegrasi yang
dapat mendeteksi mutu kualitas air sungai. Sistem pemantauan terintegrasi terdiri dari
elemen sensor TDS (Total Dissolved Solid), Sensor Temperature, Sensor Ph, Analog
Turbidity Sensor, Analog Dissolved Oxygen, dll.

Prototype akan diuji lapangan yang dilaksanalkan di sungai kawasan industri


dan menunjukan hasil yang sebanding dengan sensor komersil. Pada tahap
selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan sistem monitoring, pengujian
lapangan, dan melakukan uji pemasaran dengan industri. Output besar yang di
harapkan dalam penelitian ini adalah terciptanya produk sistem monitoring
kualitas air dan deteksi dini terhadap bencana banjir yang memiliki kualitas
sebanding dengan produk import dari luar negeri.
BAB 2
ROAD MAP

Road map dalam penelitian ini untuk menghasilkan alat monitoring kualitas air di
lingkungan industri DAS Citarum untuk mempermudah masyarakat dalam proses audit
sehingga dapat mempercepat proses analisa dalam menentukan hasil evaluasi tentang
kualitas air secara real time dan online dapat terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel alur pembuatan alat monitoring peringtan dini pencemaran air sungai
Tahap I Tahap II Tahap III
(Maret - Mei) (Juni - September) (Oktober -
Desember)
Tahap 1. Terwujudnya 1. Pengadaan alat- 1. Uji lapangan
Terapan dan prototype alat penunjang dan business
Produksi sistem 2. Implementasi plan
monitoring produk 2. Standarisasi
kualitas air di 3. Optimalisasi dan uji data
lingkungan sensor lingkungan industry
industri DAS 4. Evaluasi sistem 3. Uji pasar dan
Citarum yang menuju produksi masal
siap digunakan. pengembangan
Tahap 1. Fabrikasi
Pengembang sistem sensor
an 2. Optimalisasi
sensivitas dan
respon time
sensor
3. Optimalisasi
selektifitas
sensor
Dari tabel 3 dapat terlihat bahwa penelitian ini dimulai pada bulai Maret
sampai Mei yang merupakan tahap awal riset dasar di bidang Lingkungan. Tahap
selanjutnya adalah optimalisasi sensor dengan pengujian performansi sensor untuk
mendapatkan sifat-sifat sensor. Tahap ini diperkirakan akan selesai di bulan Juni
sampai September yang kemudian dilanjutkan ke tahap komersialisasi produk, dimana
yang nantinya dilakukan desain dan fabrikasi prototype serta pengujiannya. Proses
fabrikasi dan pengujian prototype melibatkan pihak-pihak pemerintah daerah seperti
BMKG setempat untuk mengetahui kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya.
Kinerja dari alat monitoring tersebut selanjutnya kemudian di analisis dan dievaluasi
pada tahun kedua.
Hasil evaluasi menjadi dasar bagi desain dan fabrikasi prototype yang lebih
baik. Pada bulan Oktober - Desember akan dilakukan pengujian prototype yang telah
disempurnakan. Dengan adanya sistem monitoring kualitas air diharapkan masyarakat
lebih menyadari akan bahaya pencemaran air.
BAB 3
METODE PENELITIAN

Uji Alat
monitoring dan
Kalibrasi

Penyempurnaan produk
berdasarkan uji
lapangan

Uji pemasaran
bekerja dengan
calon user

Standarisasi
industri dalam
negeri

Business plan dan


desain industri
untuk produk
massal

Penyusunan kinerja
pemasaran

Produksi masal
untuk perluasan
produk

Gambar 3. Alur penelitian pembuatan sistem monitoring kualitas air di


lingkungan industri DAS Citarum secara garis besar
Pada Gambar 3 menjelaskan bahwa pada tahap pertama akan dilakukan
penyempurnaan dari produk yang telah dihasilkam. Penyempurnaan produk
selanjutnya dilakukan kalibrasi untuk memastikan ketepatan pengukuran. Produk yang
telah selesai dikalibrasi selanjutnya dilakukan pemasangan untuk menguji
performansinya di lapangan. Selanjutnya akan dilakukan analisis dengan bekerja sama
dengan industri-industri yang akan menggunakan produk ini seperti Sensync
Technologies dan lain lainnya.

1. DESAIN KONSEPTUAL
Metode pemantauan kualitas air dan deteksi dini terhadap banjir adalah in-situ
measurement, metode pengukuran parameter fisika berupa suhu, CO2, DO, kecepatan
arus, kedalaman perairan, dan kecerahan perairan dilakukan secara langsung (insitu).
Sedangkan salinitas, sedimentasi, kekeruhan, dan nutrient (ammonia, ortofosfat, dan
nitrat) dilakukan secara tidak langsung (exsitu). Parameter suhu dilakukan dengan
menggunakan sensor dengan cara dicelupkan ke perairan atau sungai kemudian dilihat
nilai suhu perairannya, kecepatan arus dan ketinggian air sungai tersebut. Untuk itu,
pembuatan alat peringatan pencemaran kualitas air sungai yang murah dan real-time
sangatlah diperlukan agar jumlah data yang didapat semakin banyak dan hasil yang
didapat semakin representatif. Secara umum, alat ini bertujuan menyediakan data-data
pencemaran kualitas air sungai yang dapat digunakan langsung oleh pengguna secara
real-time melalui internet. Pembuatan alat pemantauan kualitas air di lingkungan
industri DAS Citarum menggunakan platform terpadu didesain dengan konsep yang
mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari fungsi, spesifikasi, pengujian, ekonomi
hingga sosial.
Gambar 4. Skema desain peralatan system sistrm monitoring kualitas air di
lingkungan industri DAS Citarum

2. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

1. Fungsionalitas
 Kontinyu dan Real-time
Dengan kemajuan teknologi, kecepatan dan jangkauan internet,
pemantauan kualitas air di lingkungan industri DAS Citarum secara
kontinyu dan real-time dapat dilakukan. Data hasil bacaan sensor dapat
dikirimkan langsung dari titik pengukuran melalui komunikasi radio GPRS
menuju server.

 Ramah lingkungan dan sumber daya minimal


Perancangan sistem juga diupayakan untuk menggunakan sumber daya
seminimal mungkin sehingga produk yang dihasilkan menghabiskan
energi yang minimal.

 Desain estetika dan ketahanan

Alat pemantauan yang dibuat membutuhkan kriteria desain estetika yang


memadai karena akan dipasang pada ruang publik seperti dipinggir sungai.
Oleh karena itu segi estetika pada desain kemasan alat menjadi penting
diperhatikan. Di samping itu, pemasangan alat pemantauan pada lokasi di
luar ruang harus menggunakan kemasan yang tahan cuaca, perubahan
temperatur, dan kondisi ekstrim untuk melindungi fisik alat dan menjamin
proses pengukuran berjalan sesuai prosedur.

 Penyajian data
Pengguna akhir memiliki akses langsung menuju data melalui berbagai
cara: website.

2. Spesifikasi
Alat pemantauan ini dirancang untuk mampu mengirimkan data langsung
menuju server. Secara periodik, alat pemantauan ini akan membaca pengukuran
dengan mengolah dan mengukur data serta ketinggian air dari sensor atau alat
ukur menjadi sinyal transmisi melalui koneksi internet melalui jaringan
GSM/GPRS. Berbagai besaran fisis yang mampu diukur antara lain: pH, suhu
dan temperatur air.

1) Main Board
Microcontroller ATmega2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output)
Analog Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
256 KB of which 8 KB used by
Flash Memory bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
2) Ph Probe

Reads pH
Range 0− 14
Resolution +/- 0.0001
Response time 95% in 1s
Max pressure 100 PSI
Max depth 60m (197 ft)
Temperature range °C 1− 99 °C
Cable length 1 meter
Internal temperature sensor No
Time before recalibration 1 Year
Life expectancy 2.5 Years +
Maintenance N/A

3) ORP Probe
Reads ORP
Range +/- 2000 mV
Accuracy +/– 1mV
Response time 95% in 1s
Max pressure 100 PSI
Max depth 60m (197 ft)
Temperature range °C 1− 99 °C
Cable length 3 meter
Internal temperature sensor No
Time before recalibration 1 Year
Life expectancy 4 Years +
Maintenance N/A

4) Dissolved Oxygen Probe

Reads Dissolved Oxygen


Range 0.01 − 100+ mg/L
Accuracy +/– 0.05 mg/L
Response time 1 reading per sec
Supported probes Any galvanic probe
Calibration 1 or 2 point
Temperature, salinity and
pressure compensation Yes
Data protocol UART & I2C
Default I2C address 97 (0x61)
Operating voltage 3.3V − 5V
Data format ASCII

5) Module SIM800L

Frekuensi : 850MHz, 900MHz, 1800MHz, 1900MHz


Waktu Upload Data : 2 minutes
Area Pakai : Seluruh Dunia
Protokol : GSM – GPRS
Daya : 2W(Class 4) 850MHz/900MHz, 1W(Class 1) 1
800MHz/1900MHz
Jarak : kilometer (sesuai jangkauan provider)
Fitur : Melakukan/terima SMS

6) Kemasan
Untuk alat pemantauan yang berukuran kecil dan dapat disebar di
banyak titik menggunakan bahan Box Panel IP66 yang tahan cuaca dan
diperuntukkan untuk outdoor:
7) Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mengkalibrasi unjuk kerja sistem monitoring
yang digunakan. Proses kalibrasi disesuaikan dengan target air sesuai
spesifikasi. Juga dilakukan pengujian komunikasi data antara sensor dan
server.

a. Pengujian lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan alat


pemantauan dari berbagai aspek mulai dari validasi hasil bacaan sensor,
komunikasi data, gangguan cuaca lingkungan dan daya tahan.

b. Sertifikasi dilakukan setelah alat pemantauan melalui evaluasi


pengujian lapangan dengan menggunakan jasa sertifikasi oleh badan
resmi sertifikasi terakreditasi nasional untuk aspek kalibrasi. Hal ini
bertujuan agar hasil bacaan sensor memiliki jaminan kepercayaan,
mengikuti standar, dan dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

8) Aplikasi
Konsep fundamental dari teknologi pemantauan ini adalah platform
pemantauan yang tidak terbatas di berbagai bidang kehidupan. Beberapa
aplikasi yang dapat dikembangkan dengan teknologi adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan:
1. Untuk monitoring pencemaran air di lingkungan industri DAS
Citarum
2. Potensi banjir dapat dipantau dengan aplikasi dengan sensor
ketinggian air sungai.

b. Keamanan:
Pengawasan jarak jauh untuk tujuan kesehatan manusia dan bencana
alam seperti banjir pada area rawan banjir.

BAB 5
TARGET PENCAPAIAN

Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan akan didapat manfaat sebagai berikut:
1. Didapatkannya prototype yang lebih sempurna melalui uji lapangan system
monitoring kualitas air di lingkungan industri DAS Citarum secara real time dan
online.
2. Uji pemasaran dan desain industri untuk produksi sistem sensor monitoring ini
dilanjutkan dengan pemasarannya, publikasi ilmiah dan HKI serta produk
komersial dan penyusunan kinerja pemasarannya.
3. Kemampuan mengembangakan system sensor dan monitoring yang berasal dari
dalam negeri dapat dikuasai sehingga ketergantungan terhadap produk luar negeri
akan dapat ditanggulangi.

BAB 6
PELAKSANA KEGIATAN

No. Nama/NIDN Instansi Bidang Jabatan Alokasi Uraian Tugas


Asal Ilmu dalam Waktu

1. Brian Yuliarto ITB Teknik Ketua 12 Mengoordinasikan


Ph.D / Fisika kegiatan dan
0027077508 pencapaian kerja
sesuai dengan
target dan jadwal
kegiatan.

2. Andean Pradana ITB Teknik Anggota 12 Bertanggung


Fisika jawab dalam
desain dan proses
produksi produk.
BAB 7
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

7.1 Anggaran Biaya


Analisa pembuatan sistem monitoring kualitas air di lingkungan industri DAS Citarum
meliputi Gaji, Upah dan Honor, Perjalanan Dinas, Komponen, dll. Total kebutuhan
dana untuk tahun 2019 yaitu Rp. 50.000.000 dan dana tersebut digunakan untuk
diimplementasikan dalam bentuk sistem monitoring prototype.
7.2 Jadwal Penelitian
Tahap ke-1

No Kegiatan Bulan ke
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan ptototipe untuk uji
lapangan
2 Uji coba lapangan Sungai
Citarum
3 Pengolahan data hasil uji coba
di Sungai Citarum
4 Evaluasi pengembangan prototipe
5 Penyempurnaan prototype 1
6 Penyempurnaan akhir prototype
7 Publikasi dan Laporan akhir

Tahap ke-2
No Kegiatan Bulan ke
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Uji coba kepada calon pengguna

2 Penyempurnaan dari calon


pengguna
3 Pembuatan system display
berbasis internet
4 Pengujian system monitoring
kualitas air
5 Uji pemasaran
6 Standarisasi dan desain produk
7 Pengajuan HKI dan Laporan
akhir

Tahap ke-3
No Kegiatan Bulan ke
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan business plan
2 Penyusunan desain industry dan
lini proses
3 Feedback desain produk dengan
elemen sistem
4 Laporan kemajuan
5 Penyusunan strategi pemasaran
6 Produksi masal
7 Laporan akhir

CURRICULUM VITAE
1. Ketua Peneliti
a. Informasi umum

1 Nama lengkap dan gelar Prof. Brian Yuliarto, ST., M. Eng., Ph.D
2 Jabatan fungsional Guru Besar
3 Kelompok keahlian Material Fungsional Maju
4 NIP 19750727 200604 1 005
5 NIDN 0027077508
6 Tempat, tanggal lahir Jakarta, 27 Juli 1975
7 Alamat rumah Jalan Bojong Kaler 30, Bandung 40191
8 Alamat kantor Gedung TP Rachmat Lt. Dasar, Jalan Ganesha No. 10
Bandung 40132
9 Telpon dan fax 022-2504424/022-2506281
10 Email brian@tf.itb.ac.id

b. Riwayat pendidikan
S-1 S-2 S-3
Perguruan Institut Teknologi University of Tokyo University of Tokyo
Tinggi Bandung
Bidang Ilmu Teknik Fisika Quantum Engineering Quantum Engineering
and Systems Science and Systems Science
Department Department

Tahun Masuk - 1994 - 1999 2000 - 2002 2002 – 2005


Lulus
Judul Fabrication ZnO Studies of Tin Oxide Studies of
Skripsi/Thesis/ Thick Film by CSVT Mesoporous Films Transition Metal-
Desertasi and Oxidations, and and Tin-Modified Modified Mesoporous
Its Characterization Silica Mesoporous MCM-41
for CO Gas Sensor Films for The Thin Films for NO2
Developments of NOx Gas Sensor Devices
Gas Sensors Adopting Employing Surface
The Surface Photo Photovoltage
Voltage Technique Technique
Nama Dr. Nugraha Prof. Keisuke Asai Prof. Keisuke Asai
Pembimbing /
Promotor

c. Pengalaman pengabdian masyarakat (5 tahun terakhir)


No. Kegiatan Tempat Tahun Keterangan
Memberi latihan/
penyuluhan/ penataran/
ceramah pada masyarakat:
1. Sebagai pemateri pada Universitas 20 Surat Keterangan
pelatihan penulisan karya Khairun November Dekan FTI ITB No.
ilmiah jurnal ilmiah Ternate 2014 4191/I1.C06/KP/2016
internasional yang tgl 9-12-2016
diselenggarakan oleh Fakultas
Teknik Universitas Khairun
Ternate
Memberi pelayanan kepada
masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas
umum pemerintahan dan
pembangunan:
1. Sebagai narasumber pada acara Dinas Enrgi 13 Maret Surat Keterangan
Sosialisasi Upaya Konservasi dan Sumber 2014 Dekan FTI ITB No.
dan Penghematan Energi, yang Daya 4191/I1.C06/KP/2016
diselenggarakan oleh Dinas Mineral, tgl 9-12-2016
Enrgi dan Sumber Daya Provinsi Jawa
Mineral, Provinsi Jawa Barat Barat
di Puri Khatulistiwa Hotel,
Sumedang
2. Sebagai dosen tamu dengan Universitas 20 Surat Keterangan
materi "Perkembangan Khairun November Dekan FTI ITB No.
Teknologi Nano & Aplikasinya Ternate 2014 4191/I1.C06/KP/2016
di Indonesia", diselenggarakan tgl 9-12-2016
oleh Fakultas Teknik, Program
Studi Teknik Elektro,
Universitas Khairun Ternate
3. Sebagai pembicara pada kuliah Universitas 4 Maret Surat Keterangan
umum Aplikasi nanoteknologi Halu Oleo 2016 Dekan FTI ITB No.
dalam bidang perikanan, di 4191/I1.C06/KP/2016
Fakultas Perikanan dan Ilmu tgl 9-12-2016
Kelautan, Universitas Halu
Oleo
4. Sebagai pembicara pada kuliah Universitas 4 Maret Surat Keterangan
umum Nanotechnology in Halu Oleo 2016 Dekan FTI ITB No.
Engineering Application di 4191/I1.C06/KP/2016
Fakultas Perikanan dan Ilmu tgl 9-12-2016
Kelautan, Universitas Halu
Oleo
5. Sebagai Pemateri pada acara Universitas 29 April Surat Keterangan
Studium Generale (Kuliah Muslim 2016 Dekan FTI ITB No.
Umum) Nano Teknologi yang Nusantra Al 4191/I1.C06/KP/2016
diselengarakan oleh FKIP Washliyah, tgl 9-12-2016
Universitas Muslim Nusantra Medan
Al Washliyah, Medan
Berasarkan penugasan lembaga
Perguruan Tinggi:
1. Sebagai tenaga pengajar pada FTI ITB Semester II Surat Keputusan
Program Diploma Tiga (D3) 2014/2015 Dekan FTI ITB No.
Metrologi dan Instrumentasi, 125/SK/I1.C06/PP/20
kerjasama Balai Diklat 15
Metrologi, Pusat Pendidikan tgl 19-1-2016
dan Pelatihan Perdagangan,
Kementerian Perdagangan RI
dengan FTI ITB
2. Sebagai narasumber kajian Pusat dan 20 Januari Surat Keterangan
tentang Kinerja Peralatan Pengembang 2014 Dekan FTI ITB No.
Klimatologi dan Kualitas an Badan 4191/I1.C06/KP/2016
Udara pada kegiatan penelitian Meteorologi, tgl 9-12-2016 dan
di Pusat dan Pengembangan Klimatologi Surat Keputusan
Badan Meteorologi, dan Geofisika Kepala Badan
Klimatologi dan Geofisika Meteorologi,
tahun anggaran 2014 Klimatologi dan
Geofisika No.
Kep.67/KB/I/2014
tgl 20 Januari 2014
3. Sebagai pembicara pada acara Asrama 17 Surat Keterangan
Diskusi Pasca Kampus di PPSDMS November Dekan FTI ITB No.
Asrama PPSDMS Regional 2 Regional 2 2014 4191/I1.C06/KP/2016
Bandung Bandung tgl 9-12-2016
4. Sebagai pembicara pada acara Politeknik 18 Surat Keterangan
Sosialisasi Program Kreativitas Manufaktur September Dekan FTI ITB No.
Mahasiswa Kemenristek Dikti Negeri 2015 4191/I1.C06/KP/2016
di Politeknik Manufaktur Bandung tgl 9-12-2016
Negeri Bandung
5. Sebagai Pemateri pada acara Yayasan Bina 5 Mei 2016 Surat Keterangan
Bincang Bersama dengan tema Pertiwi Dekan FTI ITB No.
"Ilmu Pengetahuan dan Tasikmalaya 4191/I1.C06/KP/2016
Teknologi untuk Kemandirian dan BEM tgl 9-12-2016
Bangsa", yang diselengarakan REMA UPI
oleh Yayasan Bina Pertiwi Tasikmalaya
Tasikmalaya dan BEM REMA
UPI Tasikmalaya, Aula UPI
Tasikmalaya
6. Sebagai pembicara kuliah Universitas 25 Mei 2016 Surat Keterangan
umum dengan tema Galuh Ciamis Dekan FTI ITB No.
"Perkembangan Nano 4191/I1.C06/KP/2016
teknologi dan aplikasinya di tgl 9-12-2016
Bidang Pertanian dan Biologi"
di Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas
Galuh Ciamis
Penerapan teknologi tepat guna
1. Monitoring kualitas air Sungai Kabupaten Tahun 2018 Program Pengabdian
Citarum Bandung kepada masyarakt ITB
Barat 2018

Anda mungkin juga menyukai