Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada
Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
Dr. Ir. M. Yanuar Jarwadi P, M.S., IPM
Pembimbing 2:
Allen Kurniawan, S.T., M.T.
Diketahui oleh
Ketua Departemen:
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M. Agr
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini
ialah pengolahan air limbah, dengan judul Rancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Industri Dengan Proses Biologis Biological Nutrient Removal.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. M Yanuar Jarwadi Purwanto M.S.,
IPM dan Bapak Allen Kurniawan S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam rangkaian penelitian ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc selaku ketua
proyek rancangan IPAL PT. W. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Ety
Herwati, Dipl. Kim. atas bimbingannya selama pengujian di laboratorium. Untuk orang tua
dan keluarga atas perhatian, kasih sayang, kesabaran serta dukungannya. Kepada Dade Anzac
yang telah memberikan perhatian dan dukungannya dalam segala hal, Monica Ade Ayu
Dewayani, Ratih Rachmawati, Kartika Adi Pratiwi, Arry Resti Rahayu, Lianitha Kurniawati
dan Rodearni Simarmata yang telah menemani dan menyemangati, serta Anindya Sekar
Putri, Rizka Amalia, Rissa Budiarti, Yunianti dan seluruh teman-teman SIL‘46 atas semangat
dan kebersamaannya selama ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki
kekurangan dalam laporan ini.
Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya
mengenai air limbah.
Daftar Tabel..............................................................................................................................ix
Daftar Gambar............................................................................................................................x
I Pendahuluan.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan......................................................................................................................1
II Tinjauan Pustaka.....................................................................................................................3
III Metode...................................................................................................................................4
5.2 Saran............................................................................................................................6
Daftar Pustaka............................................................................................................................7
Lampiran..................................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL
Salah satu penyebab pencemaran air saat ini disebakan oleh perkembangan
sektor industri yang menghasilkan limbah berwujud cair. Kondisi tersebut dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke badan air. Unit-unit IPAL
dalam setiap industri berbeda, tergantung pada karakteristik limbah hasil dari
kegiatan industri tersebut.
PT. W di Jakarta merupakan sebuah perusahaan penyedia produk perawatan
tubuh dan cairan pencuci piring dengan nilai parameter Chemical Oxygen
Demand (COD) tinggi. Nilai parameter tersebut mempengaruhi kandungan
oksigen terlarut pada badan air tercemar air limbah. Kandungan oksigen menjadi
sangat rendah dan akhirnya merusak habitat mikroorganisme dalam air sehingga
mempengaruhi kesehatan makhluk hidup yang memanfaatkan air tersebut. Hingga
kini, unit pengolahan air limbah belum didirikan sehingga hampir sebagian besar
air limbah langsung dibuang ke badan air. Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan opsi unit pengolahan yang sesuai dengan karakteristik air limbah dan
kriteria rancangan unit terpilih, mengetahui mekanisme proses pengolahan, serta
merancang unit pengolahan berupa kalkulasi dan gambar rancangan.
Salah satu unit yang dirancang berupa pengolahan biologis. Pengolahan ini
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk mendegradasi senyawa polutan
pada air limbah. Pengolahan biologis dipandang sebagai pengolahan sekunder
paling murah dan efisien dibandingkan dengan pengolahan secara fisik dan kimia.
Secara umum, pengolahan biologis terbagi menjadi dua jenis yaitu suspended
growth dan attached growth. Metode suspended growth menumbuhkan
mikroorganisme dalam keadaan tersuspensi pada lumpur, sedangkan metode
attached growth dibutuhkan media pelekatan pada pengembangan
mikroorganisme. Pengolahan biologis Biological Nutrient Removal (BNR)
merupakan salah satu unit dalam metode suspended growth. Pemilihan suspended
growth sebagai pengolahan biologis pada perencanaan unit IPAL PT. W
dilakukan dengan pertimbangan kemudahan pengoperasian dan uji efektivitas
mikroorganisme, serta rancangan reaktor lebih sederhana
1.2 Rumusan
2. Apa saja unit pengolahan yang sesuai dengan karakteristik air limbah PT W
serta bagaimana rancangan dimensinya?
3. Bagaimana efektivitas penggunaan mikroba pada pengolahan biologi
suspended growth dalam menurunkan konsentrasi pencemar?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Memberikan referensi terperinci kepada PT. W berupa input kalkulasi dan rancangan
unit pengolahan sebagai acuan dalam melakukan konstruksi IPAL.
1.5 Lingkup/Batasan
Ruang lingkup dari penelitian ini diawali dengan kajian gambaran umum
daerah perencanaan, pengukuran debit air limbah yang masuk ke dalam IPAL,
menganalisa karakteristik air limbah. Kemudian, penentuan kriteria rancangan
pengolahan dilakukan berdasarkan karakteristik air limbah untuk menghasilkan
perhitungan rancangan unit IPAL dan disertai adanya gambar perencanaan. Pada
pengolahan biologis terpilih, kajian literatur dilakukan untuk mengetahui
efektivitas penggunaan mikroorganisme
II TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan unit dalam IPAL didasarkan pada karakteristik air limbah. Karakteristik air
limbah digambarkan oleh nilai setiap parameter yang dalam air limbah dan menggambarkan
tingkat toksisitas limbah tersebut. Secara garis besar, karakteristik air limbah digolongkan
menjadi karakteristik fisik, kimia dan biologi (Tchobanoglous 2003). Sifat fisik air limbah
dapat diketahui dengan melihat nilai dari suhu, jumlah padatan (tersuspensi dan terlarut),
warna, bau. Karakteristik kimia terdiri dari nilai kandungan oksigen, COD, pH, Biochemical
Oxygen Demand (BOD), logam berat, fenol, nitrit, nitrat, total fosfor (TP), Methylene Blue
Active Substances (MBAS), total nitrogen (TN), dan hydrogen (H 2S). Sifat-sifat kimia ini
menggambarkan mutu air buangan suatu industri. Selain sifat kimia, sifat biologi dari air
limbah juga menjadi tolak ukur tingkat toksisitasnya. Karakteristik biologis menggambarkan
jumlah dan jenis mikroorganisme dalam air limbah serta dampaknya terhadap lingkungan,
apabila air limbah dilepas ke badan air tanpa diolah (Siregar 2005).
Pengolahan Biologis
Terdapat dua jenis pengolahan biologis, yaitu attached growth dan suspended growth.
Attached growth merupakan metode pengolahan biologis menggunakan media pelekatan bagi
mikroorganisme yang akan mengurai senyawa pencemar menjadi zat lebih sederhana dan
tidak berbahaya, sedangkan suspended growth adalah pengolahan biologis tanpa media
pelekatan, atau dengan kata lain, mikroorganisme tersuspensi merata dalam air limbah. Unit-
unit pengolah jenis suspended growth, antara lain Sequencing Batch Reactor (SBR), Aerated
Lagoon, Activated Sludge dan Biological Nutrient Removal (BNR) (Tchobanoglous 2003;
Qasim 2000).
BNR adalah jenis pengolahan biologis suspended growth juga merupakan gabungan
proses anaerobik, anoksik dan aerobik. Dalam satu rangkaian, unit terdiri dari bak anaerobik,
bak anoksik, dan bak aerobik dilengkapi dengan diffuser penyuplai udara. Unit ini mampu
mereduksi kandungan total nitrogen, total fosfor, BOD, dan TSS. Kelebihan BNR
dibandingkan dengan unit pengolahan biologis lain adalah biaya menghilangkan fosfor dan
nitrogen murah, lebih hemat dalam mengurangi kapasitas aerasi, jumlah lumpur lebih sedikit,
terbebas dari biaya pengolahan kimiawi, meningkatkan efisiensi penurunan konsentrasi TSS
dan BOD, serta meningkatkan stabilitas dan kehandalan proses (Qasim 2000). Pada Gambar
4, BNR diawali dengan bak aerobik yang menerima aliran air limbah dari unit sedimentasi
primer dan aliran kembali dari unit-unit pengolah lumpur. Selanjutnya, bak anoksik
menerima aliran dari bak anaerobic dan aliran kembali dari bak aerobik. Aliran air limbah
masuk ke bak aerobik
untuk akhirnya dialirkan ke bak sedimentasi sekunder. Penurunan konsentrasi nitrogen, fosfor
dan BOD terjadi karena kandungan tersebut digunakan dalam proses denitrifikasi oleh
mikroorganisme pada bak anoksik (Grote 2010).
III BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di PT. W Jakarta. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
tahap pengambilan contoh uji di lapangan, tahap analisis karakteristik air limbah di
laboratorium, serta tahap perhitungan dan rancangan unit IPAL. Seluruh tahap
diselesaikan selama 4 bulan, dimuai pada bulan Maret hingga bulan Juni 2013.
Alat digunakan dalam penelitian ini, antara lain botol contoh uji 1 liter dan 500 ml,
botol contoh uji kaca 1 liter, botol BOD, gayung, ember plastik, sarung tangan, current
meter, aerator, cooler box, kalkulator, alat tulis, serta seperangkat laptop dengan
Microsoft Office dan Auto Cad. Selain itu, peralatan laboratorium lain diperlukan pula
seperti DO meter, oven Memmert, BOD incubator, neraca analitik, vacuum pump, dan
alat-alat gelas (gelas piala, Erlenmeyer, corong kaca, cawan). Bahan dalam penelitian ini
adalah contoh uji air limbah PT. W, kertas saring, serta bahan-bahan kimia yang
digunakan pada analisis karakteristik air limbah di laboratorium
3.3. Tahapan
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan seperti tertera pada Gambar 5.
Studi awal penelitian ini dilakukan dengan observasi lapang. Survei dilakukan untuk
mengetahui permasalahan air limbah serta pengolahan yang telah dilakukan oleh PT. W.
Kemudian, perumusan masalah perlu dilakukan dan ditindaklanjuti dengan pengambilan
contoh uji air limbah. Sampling air limbah dilakukan selama 24 jam dan disertai
pencatatan debit. Air limbah hasil sampling dianalisis di laboratorium lingkungan
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan dan Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup (PPLH) IPB. Selanjutnya, data karakteristik air limbah PT. W digunakan untuk
pengolahan data dan perhitungan unit-unit IPAL. Kajian literatur dilakukan selama
analisis untuk memperoleh kriteria rancangan setiap unit IPAL. Dimensi dan parameter
lain hasil perhitungan akan dibandingkan dengan kriteria rancangan. Apabila kriteria
rancangan telah sesuai maka gambar rancangan setiap unit dapat dibuat.
Analisis dilakukan terhadap hasil data karakteristik air limbah dan badan air penerima
dari laboratorium. Pengambilan contoh uji dilakukan pada tanggal 28 Maret 2013, pada
pukul 11.00 WIB untuk contoh uji air limbah industri dan pukul 14.00 WIB untuk contoh
uji badan air di sekitar kawasan industri. Contoh uji air limbah dan badan air ini diuji
sesuai dengan parameter dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03
Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
Karakteristik Parameter
Fisik Suhu, TSS
Kimia NO2, NO3, NH3, TP, H2S, pH, BOD, COD, MBAS (deterjen),
Fenol, Minyak dan Lemak, Pb, Cd, Cr, Cr6-, Zn, Cu, Ni
Biologis Fecal coliform
Unit IPAL dirancang berdasarkan data karakteristik air limbah. Perhitungan dilakukan
sesuai dengan kriteria rancangan dari literatur. Pengolahan secara fisik dan biologis
digunakan pada rancangan IPAL. Data mengenai debit, kecepatan aliran, konsentrasi
Suspended Solids (SS) dan konsentrasi BOD air limbah merupakan data yang sangat
dibutuhkan dalam perhitungan dimensi unit.
DAFTAR PUSTAKA
xii