JUDUL PROGRAM
PENGGUNAAN SERBUK BIJI KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI
KOAGULASI DAN FLOKULAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS
AIR LIMBAH DAN AIR TANAH
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR......................................................................................................ii
Daftar Tabel.......................................................................................................................................ii
Daftar Gambar...................................................................................................................................ii
RINGKASAN.......................................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Kegunaan...............................................................................................................................2
1.5 Luaran....................................................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
BAB 3. METODA PENELITIAN.........................................................................................................7
3.1. Alat dan bahan............................................................................................................................7
3.2. Persiapan sampel........................................................................................................................7
3.3. Pembuatan larutan biji kelor.......................................................................................................7
3.4. Analisis laboratorium..................................................................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................................................9
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.........................................................................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.....................................................................................15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.............................................16
i
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Daftar Tabel
Tabel 1. Anggaran Biaya........................................................................................................................9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan.......................................................................................................................9
Tabel 3. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Peralatan.............................................................................15
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Bahan..................................................................................15
Tabel 5. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Diluar Peralatan dan Bahan.................................................16
Tabel 6. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.........................................................16
Daftar Gambar
Gambar 1. Buah Kelor (Moringa oleifera)..............................................................................................5
Gambar 2. Biji Kelor (Moringa oleifera).................................................................................................5
ii
RINGKASAN
Pencemaran baik oleh limbah industri ataupun rumah tangga membuat sumber air
bersih semakin sulit didapatkan. Dimana-mana yang ada adalah air yang kotor, keruh dan tak
layak konsumsi. Untuk masalah air yang kotor dan keruh kita bisa menggunakan metode
pengendapan dan penyaringan. Pengolahan air limbah dan air tanah yang banyak dilakukan
adalah dengan menggunakan koagulan sintetis PAC, padahal penggunaannya dapat beresiko
bagi kesehatan dan lebih mahal.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh biji kelor (Moringa oleifera) sebagai
koagulan alami pengganti koagulan sintetis. M.oleifera tidak menurunkan nilai pH seperti
penggunaan PAC sehingga tidak memerlukan pengolahan lanjutan untuk menaikkan pH.
Penelitian untuk mendapatkan dosis optimum dari serbuk biji kelor.
Metode dalam penelitian ini adalah Jar Test. Peralatan yang digunakan adalah pH meter,
thermo meter, conductivity meter, turbidy meter, Atomic Adsorption Spectrophotometer
(AAS), cuvet, dan alat gelas.
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa
lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air. Kuantitas dan
kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan manusia merupakan faktor penting yang
menentukan kesehatan hidupnya. Kualitas air berhubungan dengan adanya bahan-bahan lain
yang terkandung didalamnya.
Air adalah sumber kehidupan. Maka tanpa air tidak akan ada makhluk yang bisa hidup
dibumi ini. Pencemaran baik oleh limbah industri ataupun rumah tangga membuat sumber air
bersih semakin sulit didapatkan. Dimana-mana yang ada adalah air yang kotor, keruh dan tak
layak konsumsi.
Untuk masalah air yang kotor dan keruh kita bisa menggunakan metode pengendapan
dan penyaringan. Koagulan selama ini diketahui sangat efektif menghilangkan residu terlarut
pada air. Bakteri dan partikel-partikel logam berbahaya akan terperangkap ke dalam flok-flok
yangterbentuk dan mengendap. Selama ini telah banyak dilakukan penelitian untuk
menjernihkan airmelalui berbagai jenis koagulan alternatif. Jenis koagulan yang sering
digunakan di antaranya adalah; alum (tawas), kapur, Fero Sulfat (FeSO), Polialuminium
klorida (PAC), tepung bijikelor, serbuk sekam padi, dan lain-lain.
1
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah biji kelor memiliki kemampuan sebagai biokoagulan pada air limbah dan air
tanah?
2. Berapakah dosis optimum penggunaan biji kelor sebagai biokoagulan pada air limbah
dan air tanah?
1.3 Tujuan
1. mengamati pengaruh penggunaan serbuk biji kelor sebagai koagulan dan flokulan
pada pengolahan air limbah yang berasal dari industri dan air tanah.
2. Menganalisis dosis optimal penggunaan serbuk biji kelor untuk memperbaiki kualitas
air limbah dan air tanah berdasarkan parameter turbiditas, konduktifitas, kadar logam
(Cd, Cr, Mn), BOD, DO, total koliform dan pH
1.4 Kegunaan
Diharapkan penelitian ini dapat memberi terobosan baru dalam penggunaan produk
biokoagulan dalam memperbaiki kualitas air limbah dan air tanah untuk menggantikan
koagulan sintetik yang biasa digunakan.
1.5 Luaran
Penelitian serbuk biji kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulasi dan flokulan dalam
perbaikan kualitas air limbah dan air tanah adalah sebuah penelitian untuk mendapatkan dosis
optimum dari serbuk biji kelor. Hakikatnya penggunaan koagulan dan flokulan PAC tidak
ramah lingkungan. Hal ini haruslah diperbaiki dengan penggunaan biokoagulan seperti
serbuk biji kelor. penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dalam artikel ilmiah.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri
dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Karena air merupakan suatu
larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah
maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan
demikian, air di dalam mengandung zat-zat terlarut. Zat-zat ini sering disebut
pencemar yang terdapat dalam air (Linsley, 1991).
Sifat air yang penting dapat digolongkan ke dalam sifat fisis, kimiawi, dan
biologis. Sifat fisis dari air yaitu didapatkan dalam ketiga wujudnya, yakni, bentuk
padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap air. Bentuk mana
yang akan didapatkan, tergantung keadaan cuaca yang ada setempat. Sifat kimia dari
air yaitu mempunyai pH=7 dan oksigen terlarut (DO) jenuh pada 9 mg/L. Air
merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut di dalam air.
Air juga merupakan cairan biologis, yakni didapat di dalam tubuh semua organisme.
Sifat biologis dari air yaitu di dalam perairan selalu didapat kehidupan, fauna dan
flora. Benda hidup ini berpengaruh timbal balik terhadap kualitas air (Slamet, 2002).
3
2.2. Koagulasi dan Flokulasi
Proses flokulasi sebenarnya tidak bisa terganggu. Namun, efisiensi proses tersebut
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kadar dan jenis zat tersuspensi. pH larutan,
kadar dan jenis flokulan, waktu dan kecepatan pengadukan dan adanya beberapa macam ion
terlarut yang tertentu (seperti fosfat, sulfat dan sebagainya). (Alaerts & Santika, 1984)
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses koagulasi dan flokulasi antara lain sebagai
berikut (Manurung, 2012) :
1. Suhu
Suhu berkaitan dengan pH optimal cairan, di mana proses koagulasi dinyatakan dapat
berjalan baik jika pH air baku olahan (ABO) berkisar 8-10. Jika ABO tidak dalam kisaran
tersebut maka penambahan koagulan ke dalam ABO tidak ekonomis karena koagulan tidak
bekerja optimal.
2. Bentuk koagulan
Secara ekonomis, laju pencampuran akan lebih efektif jika koagulan diberikan pada
keadaan cair dibandingkan dalam bentuk padat.
3. Tingkat kekeruhan
Pada tingkat kekeruhan rendah, destabilisasi sulit terjadi. Jadi akan lebih mudah jika
koagulasi dilakukan pada tingkat kekeruhan yang tinggi.
4. Kecepatan pengadukan
Pengadukan bertujuan untuk mempercepat kontak antara kandungan suspensi (koloid)
dalam ABO dengan koagulan yang ditambahkan. Jika pengadukan lambat, pengikatan akan
4
berlangsung tepat sasaran sehingga flok yang terbentuk juga sedikit dan akibatnya proses
penjernihan tidak maksimal. Demikian halnya jika pengadukan berlangsung terlalu cepat,
maka kemungkinan flok yang terbentuk akan terurai kembali.
Kelor (Moringa oleifera) tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di
ketinggian ± 1000 dpl. Kelor banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman
rumah atau ladang. Daun kelor dapat dipanen setelah tanaman tumbuh 1,5 hingga 2 meter
yang biasanya memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Namun dalam budidaya intensif yang
bertujuan untuk produksi daunnya, kelor dipelihara dengan ketinggian tidak lebih dari 1
meter. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik batang daun dari cabang atau dengan
memotong cabangnya dengan jarak 20 sampai 40 cm di atas tanah (Kurniasih, 2014).
5
Gambar 2. Biji Kelor (Moringa oleifera)
Selain bermanfaat untuk kesehatan, biji kelor juga bermanfaat bagi lingkungan hidup
yang pada akhirnya juga akan bermanfaat bagi tubuh. Manfaat dari biji kelor yang berguna
untuk menjernihkan air.Logam yang ada di dalam air dan ikut terminum sangatlah berbahaya
bagi tubuh. bukan hanya logam saja yang dapat diendapkan oleh biji kelor namun juga
berbagai jenis kotoran lainnya yang membuat air menjadi kumuh. Serbuk yang terbuat dari
biji kelor ternyata sudah terbukti mampu menjernihkan air di dalam sungai Mahakam dan
sungai nil di mesir. Hal ini sangatlah penting dan bermanfaat karena bisa membuat baku
mutu air meningkat sehingga air menjadi bersih, jernih serta layak minum. Jika sumber air di
lingkungan anda mengandung logam atau kotoran anda juga bisa menjernihkannya dengan
serbuk yang terbuat dari biji kelor.
Daun kelor secara tradisional telah banyak dimanfaatkan untuk sayur hingga saat ini
dikembangkan menjadi produk pangan modern seperti tepung kelor, kerupuk kelor, kue
kelor, permen kelor dan 8 teh daun kelor. Selain itu ekstrak daun kelor dapat berfungsi
sebagai antimikroba dan biji kelor digunakan untuk menjernihkan air (Krisnadi, 2014).
6
BAB 3. METODA PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan uji sampel dan bahan
kimia. Bahan uji adalah air limbah yang diambil dari sebuah industri insektisida di
Pulogadung dan air tanah yang diambil dari lingkungan kampus UMJ. Bahan kimia yang
digunakan diantaranya adalah Poly Aluminium Chloride (PAC) 100 ppm, Lactose Broth,
pereaksi oksigen alkali iodida azida Natrium Iodida (NaI) sebagai oksidator, Natrium
Tiosulfat (Na2S2O3) 0,025 N, Asam Sulfat (H2SO4) 6 N, Mangan Sulfat (MnSO4) 4 M, dan
indikator amilum.
Sampel air limbah dan air tanah masing-masing 500 mL, koagulan PAC 100 ppm
sebagai pembanding bio-koagulan. Disiapkan juga kontrol berupa 500 mL sampel air limbah
dan air tanah yang tidak ditambahkan koagulan.
Biji kelor dihancurkan kemudian disaring dengan alat penyaring mesh 300, lalu
dilarutkan dengan aquadest kemudian diaduk selama 3 menit dengan kecepatan 80 rpm,
didiamkan selama 30 menit hingga mengenap, kemudian larutan dan pengotor yang
mengenap dipisahkan hingga didapat larutan biji kelor yang diinginkan.
Digunakan metode Jar Test. Dari semua konsentrasi yang telah disiapkan, daambil 1
mL, lalu dimasukan kedalam piala gelas yang berisi 500 mL air limbah maupun air tanah.
Larutan dicampurkan dan diaduk, setelah selesai lalu dihitung persentase perubahannya.
7
Pengukuran konduktifitas atau daya hantar listrik dilakukan terhadap masing-masing
sampel dengan konsentrasi yang berbeda dan juga blanko.Pembacaan diambil setelah angka
muncul dalam keadaan stabil.
Pengukuran turbiditas dilakukan pada supernatan yang didapatkan setelah proses jar
test, dilakukan menggunakan turbidimeter. Pembacaan diambil setelah angka muncul dalam
keadaan stabil.
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan metode titrasi sesuai dengan SNI 06-
6989.14-2004.
Penentuan nulai kemungkinan terbesar dari koliform yang terdapat di setiap sampel
yang telah diberi perlakuan, dilakukan meode fermentasi beberapa tabung. Medium
perkembangbiakan adalah medium cair lactose broth.
Logam berat dalam sampel adalah Cd, Cr dan Mn. Pengukuran kadar logam
dilakukan terhadap supernata dengan konsentrasi optimum. Konsentrasi logam berat
dilakukan dengan alat AAS.
8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
No
. Jenis Pengeluaran Biaya
9
DAFTAR PUSTAKA
Anggreini, Nora. 2008. Pengaruh Dosis Flokulan Terhadap Berat Jenis Endapan Pada Proses
Pemurnian Nira Mentah. Repository Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hendricks, David W. 2006. Water Treatment Unit Process: Physical and Chemical. CRC
Press. Florida.
Jenie, Betty Sri Laksmie, dan Winiati Pudji Rahayu. 1993. Penanganan Limbah Industri
Pangan. Yogyakarta: Kanisius.
Karamah, Eva Fathul, dan Andrie Oktafauzan Lubis. 2007. Pralakuan Koagulasi Dalam
Proses Pengolahan Air Dengan Membran: Pengaruh Waktu Pengadukan Pelan
Koagulan Alumunium Sulfat Terhadap Kinerja Membran. Program Studi Teknik Kimia
Departemen Teknik Gas&Petrokimia. Universitas Indonesia. Depok.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
2 Jenis Kelamin L
4 NIM 2014430061
6 E-mail Zulfikaradi2202@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMAK Analis
SD Kenari 10 SMP 1 Jakarta
Nama Institusi kimia Bogor
11
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No
. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM penelitian.
A. Identitas Diri
2 Jenis Kelamin L
4 NIM 2014430045
12
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 06 Oktober 1995
6 E-mail Fejry.libra@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
1
2
13
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM penelitian.
Fejry Mulyadi
A. Identitas Diri
2 Jenis Kelamin P
4 NIM 2015430046
6 E-mail erdiyanti.ut1@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
14
Jurusan Umum Umum Analis kimia
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No
. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM penelitian.
Alifia Erdiyanti
15
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
1
2
16
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No
. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM penelitian.
( )
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Peralatan
Mengukur kekeruhan
Turbidimeter sampel 1 Rp600.000,00 Sewa
Mengukur derajat
pH meter keasaman 1 Rp500.000,00 Sewa
Bahan
18
Tabel 4. Justifikasi Anggaran Kebutuhan Bahan
Sabun pembersih alat lab Pencuci alat kimia 1 botol Rp35.000,00 Beli
19
AMILUM anlisa COD & BOD 500 mg Rp20.000,00 Beli
Lain-lain
No Alokasi
Program Bidang
. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Menguji kandungan
bahan
Pembelian alat-alat
Fejry Teknik 10 lab
1 Kimia
mulyadi/2014430061 Kimia Jam/minggu Melakuan analisa
instrumen
Pengambilan biji
kelor
20
bahan
Menyiapkan pereaksi
Melakukan analisa
fisika dan kimia
Menyiapkan bahan
baku
Alifia Teknik 10 Melakukan analisa
3 Kimia
Erdiyanti/20150046 Kimia Jam/minggu mikrobiologi
Pengumpulan data
laporan
21