Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DI DESA PELAJU


KECAMATAN SEMBAKUNG
(Ipomoea aquatica)

Oleh :
ENJELINA KESIA BUTTU LAYUK
1840201012
A1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020
BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DI DESA PELAJU
KECAMATAN SEMBAKUNG
(Ipomoea aquatica)

Oleh :
ENJELINA KESIA BUTTU LAYUK
1840201012
A1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DI DESA PELAJU


KECAMATAN SEMBAKUNG
(Ipomoea aquatica)

Oleh :
ENJELINA KESIA BUTTU LAYUK
1840201012

Telah Diperiksa Dan Disetujui sebagai Persyaratan


Ujian Hasil Praktik Kerja Lapangan

Menyetujui :
Dosen Pembimbing PKL

Muhamad Adiwena, S.P.,M.Si.


NIDN.0008039102

Mengetahui :

Wakil Dekan Fakultas Ketua Jurusan Agroteknologi


Dr. Eko Hary Pudjiwati,MP
Pertanian
NIDN : 1129056601

Dr.Mardhiana, S. Hut,.MP
NIP: 197502252014042001
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Penulis mengucapkan syukur kepada Yang Maha Esa atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga saya mampu menyelesaikan laporan ini untuk melaksanakan program
kerja lapangan dengan judul “BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DI DESA
PELAJU KECAMATAN SEMBAKUNG (Ipomoea aquatica)”. Saya tentu
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca terkait laporan ini, supaya laporan ini nantinya
dapat menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga laporan ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Tana Toraja, 16 September 2020


 

Enjelina Kesia Buttu Layuk


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Tujuan PKL......................................................................................2

C. Manfaat PKL....................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Kangkung Darat...........................................3

B. Morfologi Tanaman Kangkung Darat............................................3

C. Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung Darat..................................4

D. Teknik Budidaya Tanaman Kangkung Darat...............................5

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN PKL

A. Waktu Dan Tempat PKL.................................................................9

B. Alat Dan Bahan PKL........................................................................9

C. Pelaksanaan PKL..............................................................................9

D. Evaluasi Kegiatan...........................................................................10

E. Bagan Aliran Kegiatan...................................................................11


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil.................................................................................................13

B. Pembahasan.....................................................................................13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................16

B. Saran................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................iii

LOG KEGIATAN.........................................................................................v

LAMPIRAN.................................................................................................vi

A. Foto Pembuatan Media Tanam......................................................vi

B. Foto Pembuatan POC Batang Pisang............................................vi

C. Pemberian POC Batang Pisang...................................................viii

D. Perawatan Tanaman Kangkung..................................................viii

E. Panen..............................................................................................viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kangkung darat (Ipomea reptans Poir.) adalah salah satu jenis sayuran yang sudah
tidak asing di teliga kita apalagi di Indonesia dan merupakan sayur yang banyak atau
hampir digemari oleh seluruh kalangan juga cara penyajiannya yang sangat mudah.
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang hanya panen sekali, umur tanaman juga
sangat pendek, dan untuk budidaya tidak membutuhkan lahan yang begitu luas sehingga
untuk membudidayakannya dapat dijangkau seluruh bagian daerah termasuk daerah
perkotaan yang memiliki lahan yang minim. Kangkung memiliki rasa yang terbilang
gurih dan gizi dalam sayuran kangkung termasuk cukup tinggi diantaranya vitamin A, B
dan C serta terdapat kandungan mineral terutama zat besi yang memiliki manfaat bagi
pertumbuhan badan dan Kesehatan tubuh (Edi, 2014).
Di Indonesia ada 2 tipe Kangkung yang sangat dikenal yaitu kangkung darat dan
kangkung air. Kangkung sangat popular dari kelompok sayuran, karena peminatnya yang
cukup banyak. Kangkung juga sering disebut swamp cabbage (sayur kangkung), water
convovulus (konvovulus air), water spinach (bayam air), yang berasal dari India lalu
menyebar ke beberapa negara seperti Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan
Australia dan termasuk bagian negara Afrika. Tanaman kangkung memiliki umur yang
pendek, namun karena daunnya memiliki banyak manfaat sehingga kangkung berperan
penting bagi sumber pangan di negara Indonesia. Adapun Kandungan gizi dalam 100
gram kangkung meliputi energi sebesar 29 kal; protein 3 gram; lemak 0,3 gram;
karbohidrat 5,4 gram; kalsium 73 mg; fosfor 50 mg; serat 1 gram; besi 2,5 mg; vitamin A
6.300 IU; vitamin B1 0,07 mg; vitamin C 32 mg; Air 89,7 gram (Purwandi, 2017).
Pupuk organik berasal dari susunan materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa
tanaman, hewan, dan manusia sehingga dijadikan pupuk. Adapun peran Pupuk organic
dalam memperbaiki unsur fisik, kimia, dan biologi tanah. Berdasarkan bentuk pupuk, ada
dua pupuk yaitu pupuk organik padat atau pupuk dasar dan pupuk organik cair (POC).
Pupuk organik cair terbuat dari berbagai buangan seperti sisa-sisa tanaman (daun, kulit
padi, jerami, ampas tebu, batang pisang dan sebagainya), kotoran hewan, urine, limbah
hewan, dan limbah sayuran melalui keadaan khusus, kelembapan dan metode aerasi
(Yulipriyanto, 2010).

1
Batang pisang merupakan bagian dari limbah tanaman pisang yang kita kenal
dengan tanaman yang hanya sekali berbuah. Kita tahu pemanfaatan batang pisang belum
cukup optimal sehingga batangnya hanya akan terbuang menjadi limbah yang
menumpuk. Batang Pisang salah satu limbah yang bisa digunakan sebagai produk yang
bermanfaat karena memiliki kandungan senyawa-senyawa potensial. Menurut Santi
(2012), susunan kimiawi dari batang pisang ini meliputi protein 4,77%, bahan yang
kering 30,85%, bahan yang organik 76,76%, kecernaan bahan kering 46,53%, kecernaan
bahan organik 43,91%, pH cairan 6,74%, bau 1,40%, warna 1,50%, jamur 1,00%, tekstur
1,0%, dan kadar abu batang pisang 25,12%. Karena itu, untuk pembuatan pupuk organic
cair bisa memanfaatkan limbah batang pisang. Menurut penelitian Budiyani at al.(2016),
Pembuatan pupuk organik cair dapat memanfaatkan bahan limbah urin sapi dan batang
pisang. Kandungan yang terdapat dalam urin sapi yaitu unsur N (Nitrogen) dan P
(Phospor) masing-masing 0,02 %, dan 511,30 mg/kg dengan memberi perlakuan sangat
baik dengan pemberian air rendaman limbah batang pisang 100 ml dan selama 2 minggu
dilakukan proses fermentasi.
B. Tujuan PKL
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik
budidaya tanaman hortikultura yaitu tanaman kangkung dan bagaimana perbandingan
pemberian beberapa perlakuan dalam budidaya tanaman Kangkung darat.
C. Manfaat PKL
Adapun manfaat yang akan diperoleh yaitu :
1. Dapat memilih bibit tanaman Kangkung yang bagus dan tahan serangan OPT

2. Menjadi salah satu panduan untuk melakukan budidaya tanaman kangkung secara
organik
3. Bahwa adanya pengaruh pemberian POC pada tanaman Kangkung.
4. Menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang bergerak di bidang Pertanian atau
ingin memulai usaha Pertanian.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Kangkung


Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantea
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliapsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea reptans Poir
B. Morfologi Kangkung Darat
1. Akar
Kangkung termasuk tanaman yang bisa tumbuh bahkan lebih dari satu
tahunan. Sistem perakaran tanaman kangkung yaitu berakar tunggang dimana
cabang-cabang akarnya tersebar ke semua arah hingga masuk ke dalam tanah
menembus tanah hingga kedalaman 60 - 100 cm, dengan akar yang melebar
secara mendatar diradius 150 cm terutama pada kangkung air (Djuariah, 2007).
2. Batang
Batang kangkung memiliki tekstur yang bulat dan di bagian dalam batang
berlubang, berbuku-buku sehingga akar mudah untuk keluar dari dalamnya,
batangnya juga mengandung cukup banyak air (herbacious), memiliki
percabangan yang banyak dan pada saat tanaman sudah dewasa atau tumbuh lama
batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).
3. Daun
Untuk bagian daun kangkung, tangkai daunnya melekat pada buku-buku
batang, mata tunas pada ketiak daunnya akan menjadi percabangan yang baru.
Daun kangkung berbentuk runcing dan ada juga tumpul, permukaan dari daun
bagian atas berwarna agak hijau tua, dan permukaan daun pada bagian bawah

3
berwarna agak hijau muda. Kangkung akan berbunga, berbuah bahkan berbiji
selama fase pertumbuhan terutama pada kangkung darat, bunga kangkung
memiliki bentuk seperti terompet dan daun mahkota bunganya berwarna putih
(Maria, 2009).
4. Buah
Kangkung memiliki buah yang berbentuk bulat seperti telur, setiap bunga
berisikan tiga butir biji. Buahnya terlihat seperti melekat dengan bijinya. Jika
sudah tua warna buahnya akan hitam dan saat muda akan berwarna hijau. Ukuran
dari buah kangkung cukup kecil kira-kira 10 mm dan berumur pendek. Ada
beberapa bentuk dari biji kangkung seperti bersegi-segi atau tegak bulat, warna
cokelat agak kehitam-hitaman, dan termasuk golongan dikotil. Jenis kangkung
darat bijinya digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman yaitu secara generatif
(Maria, 2009).

C. Syarat Tumbuh Kangkung Darat


1. Iklim
Tanaman kangkung tergolong tanaman yang bisa tumbuh dengan cukup
baik sepanjang tahun. Kangkung darat (Ipomea reptans) akan tumbuh pada daerah
yang memiliki iklim panas dan juga iklim dingin. Tanaman ini memiliki
pertumbuhan yang membutuhkan curah hujan yang baik berkisar antara 500-5000
mm/tahun. Pertumbuhan tanaman ini akan sangat cepat dan subur pada saat
musim hujan, namun mebutuhkan perhatian cukup agar tidak tumbuh gulma di
sekitarnya walaupun kangkung sebenarnya kuat dengan serangan rumput liar dan
mampu tumbuh pada tempat yang berumput (padang rumput), kebun atau ladang
dengan keadaan yang rimbun (Aditya, 2009).
Tanaman kangkung sebenarnya tidak rumit pada proses budidayanya
karena hanya memerlukan lahan yang terbuka untuk mendapat sinar matahari
yang cukup. Kangkung akan tumbuh tinggi namun kurus jika ditanam di tempat
yang terlindung (ternaungi). Kangkung merupakan tanaman yang tahan akan
cuaca panas dan musim kemarau yang cukup panjang. Namun jika ditanam pada
tempat yang terlindung, maka kualitas daun akan bagus sehingga sangat disukai
konsumen. Ketinggian tempat akan mempengaruhi suhu udara, jika tinggi tempat
naik 100 m, membuat temperatur udara akan turun 1 derajat C (Aditya, 2009).
2. Media Tanam

4
Kangkung darat (Ipomea reptans) mudah tumbuh di tanah yang terbilang
subur, gembur terutama yang memiliki banyak kandungan bahan organik dan
tidak berpengaruh oleh keasaman tanah. Jika di tanah yang tergenang air tanaman
kangkung darat tidak akan tumbuh dengan baik karena akar bisa mudah
membusuk. Sedangkan untuk tanah yang digenangi air sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan kangkung air. Tanaman kangkung (Ipomea reptans) tidak cocok
pada tanah yang memiliki kelerengan tinggi karena tidak dapat mempertahankan
kandungan air secara baik sehingga tanah datar sangat tepat agar pertumbuhan
kangkung maksimal dan kebutuhan air juga terpenuhi (Haryoto, 2009).
3. Ketinggian Tempat
Kangkung sangat bersahabat dengan tanah karena mudah tumbuh dan
berproduksi baik di dataran rendah hingga ke dataran tinggi (pegunungan) ± 2000
meter dpl. Varietas kangkung darat ataupun kangkung air mudah tumbuh di mana
saja, bisa di dataran rendah juga bisa di dataran tinggi. Jika dibudidayakan
bersamaan hasilnya tetap sama asalkan tidak dicampur (Anggara, 2009).
D. Teknik Budidaya Kangkung Darat
1. Pembibitan
 Syarat Bibit Kangkung Darat
Pada saat melakukan pemilihan bibit kita harus memelih sesuai
dengan keadaan lahan baik itu kangkung darat maupun kangkung air. Jika
pada lahan yang harusnya ditanami kangkung air namun kita tanami
kangkung darat dan sebaliknya maka produksinya akan tidak baik, warna
daun menguning, bentuk tanaman menjadi kecil dan mudah mengalami
pembusukan. Untuk memilih bibit sebaiknya dari kangkung yang masih
muda dengan ukuran 20-30 cm. Pemilihan bibit untuk budidaya stek harus
melihat dari segi; batang cukup besar, umur tanaman tua, daunnya besar
dan tidak terdeteksi serangan pada tanaman. Untuk menanam dengan stek
batang, dilakukan dengan stek menancapkan stek ke dalam tanah dan ntuk
bibit diambil dari tanaman yang sudah tua dan kering serta memiliki
kualitas baik.
 Penyiapan Benih
a) Benih kangkung yang akan ditanam adalah benih yang dibeli di
Toko Pertanian dan berkualitas.

5
b) Jumlah benih yang digunakan sesuai dengan benih yang
diperlukan dan sesuai dengan polybag yang telah disiapkan. Pada
polybag ukuran 3 kg diisi 20-25 benih dan untuk polybag 1 kg
diisi 10-15 benih.
 Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Hasil produksi akan baik jika dilakukan penyiraman secara rutin
terutama pada saat cuaca panas dan yang perlu dilakukan yaitu
pembersihan tanaman dari rumput liar/gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman semai.
2. Pengolahan Media Tumbuh
 Persiapan
Jika menggunakan media tanah tanah maka, kangkung memerlukan
tanah yang diberi pupuk dasar seperti sekam padi. Yang utama kita harus
menyiapkan tanah dan pupuk dasar sekam padi lalu dicampurkan dengan
perbandingan 1:3 tanah 3 dan sekam padi 1 dengan menggunakan tangan
atau sekop agar tercampur rata.
 Pengisian Media Tumbuh Pada Polybag
Sebelum melakukan penanaman yang perlu dilakukan yaitu mengisi
media tumbuh pada polybag yang telah disiapkan, kita harus
memperhatikan apakah pengisian media tumbuh sudah cukup untuk
tumbuh tanaman atau masih kurang agar tanaman bisa tumbuh dengan
baik dan subur. Polybag yang telah diisi media tumbuh disimpan selama 5
hari atau lebih pada tempat yang akan digunakan untuk pemeliharaan
setelah ditanami benih.
3. Teknik Penanaman
 Penentuan Pola Tanam
Untuk pola tanam bisa disesuaikan dengan ukuran polybag yang
telah disiapkan dan siap ditanami. Jarak tanam pada polybag kira-kira 1
cm agar tanaman tidak berdempetan pada saat tumbuh yang akan membuat
tanaman menjadi tinggi kurus, maka dari itu pemberian jarak tanam juga
perlu jika menggunakan polybag.
 Cara Penanaman

6
Penanaman kangkung darat dapat dilakukan sore hari sekitar pukul
16.00 sampai 18.00. Benih bisa langsung ditabur pada polybag dengan
memperhatikan jarak tabur juga bisa dengan menggunakan hasil semaian
dengan melubangi tanah lalu mengisi satu persatu tanaman dengan jarak 1
cm, agar akar tanaman bisa benar-benar masuk ke dalam tanah maka kita
bisa melubangi media tumbuh lalu diisi benih kemudian ditutup kembali.
Setelah penanaman selesai dilakukan penyiraman agar benih mendapat
nutrisi untuk memulai pertumbuhan dari dalam tanah.
4. Pemeliharaan Tanaman
 Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dilakukan jika terdapat tanaman yang lebat atau
berdekatan dengan kangkung lainnya. Penyulaman dilakukan bila ada
tanaman yang rusak parah atau mati, maka langsung diganti dengan bibit
baru yang sudah disiapkan sebagai penjaga jika ada tanaman yang
bermasalah.
 Penyiangan
Penyiangan dilakukan jika terdapat rumput pada sekitar tanaman
(tanaman pengganggu). maka dilakukan pembersihan setiap 1 minggu
sekali.
 Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan agar tanaman mudah mendapatkan unsur
hara dan agar akar tanaman mudah menyerap unsur hara untuk ditransfer
ke seluruh bagian tanaman. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu bisa bersamaan dengan penyiangan.
 Pemupukan
Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik cair batang pisang
yang dilakukan seminggu sekali setelah penanaman dan penyiraman
dilakukan dengan menyiramkan secara merata pada semua tanaman atau
bisa dengan penyemprotan pada seluruh bagian tanaman.
 Pengairan dan Penyiraman
Jika setelah penanaman tidak turun hujan maka yang harus
dilakukan yaitu melakukan penyiraman pada pagi dan sore hari. Namun
jika musim hujan penyiraman tidak perlu dilakukan secara rutin cukup

7
sekali sehari pada pagi atau sore hari. Tanaman kangkung salah satu
tanaman sayuran yang memerlukan cukup banyak air untuk
pertumbuhannya.

8
BAB III
METODELOGI PELAKSANAAN PKL

A. Waktu Dan Tempat


Kegiatan praktek kerja lapangan mulai dilaksanakan pada tanggal 6 Juli hingga 10
Agustus 2020 dan tempat pelaksanaan pkl yaitu di Desa Pelaju, kecamatan Sembakung,
kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
B. Alat Dan Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada praktek kerja lapangan ini yaitu
Polybag, cangkul, arit/parang, karung, ember, gayung, tali rafia, benih Kangkung, pupuk
dasar sekam padi, POC batang Pisang, kamera, mistar, dan alat tulis.
C. Metode PKL
Perlakuan yang digunakan yaitu :
P1 : Penggunaan Pupuk dasar tanpa penggunaan POC batang Pisang.
P2 : Penggunaan pupuk dasar + POC batang Pisang.
D. Pelaksanaan PKL
1. Pembuatan Media Tanam
Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu dilakukan pembuatan
media tumbuh. Maka yang pertama kita lakukan adalah pembakaran sekam
padi dan penyiapan tanah untuk dicampurkan. Untuk pencampurannya 3:1
dimana 3 tanah dan 1 sekam padi. Setelah tercampur sesuai takaran dan sudah
tercampur rata maka selanjutnya pengisian media tumbuh pada polybag yang
telah disiapkan. Setelah terisi semua kemudian polybag dsimpan pada tempat
yang akan digunakan sebagai tempat selama pemeliharaan tanaman. Sebelum
ditanami polybag yang berisi media tanam tadi disimpan selam 3 hari.
2. Penanaman
Bibit kangkung darat ditanam di polybag yang telah disimpan selama 3
hari. Penaman dilaksanakan pada pukul 16.23 WITA. Penanaman dilakukan
dengan membuka sedikit tanah pada polybag kemudian mengisi benih ke
dalam setiap polybag sebanyak 20-25 benih (polybag besar), 10-15 benih
(polybag kecil) lalu menutup kembali dengan tanah. Setelah semuanya
ditanami langsung disiram dengan air agar benih mendapatkan nutrisi untuk
memulai pertumbuhan.
3. Pengaplikasian Pupuk
a. Aplikasi Pupuk Dasar
Penggunaan pupuk dasar sekam padi digunakan pada sekam padi
telah dibakar dan dingin untuk dicampurkan dengan tanah menjadi media
tumbuh. Tanah yang telah disiapkan diberi sekam padi lalu dicampurkan

9
kembali dengan membolak-balikkan tanah menggunakan tangan atau alat
yang tepat agar benar-benar tercampur lalu diisi ke dalam polybag dan
media tumbuh didiamkan selama 3 hari sebelum penanaman dilakukan.
b. Aplikasi POC Batang Pisang
Untuk penggunaan poc batang pisang hanya diaplikasikan pada
21 polybag dari 23 polybag, 2 polybag tidak diberi POC dengan tujuan
untuk mendapatkan perbandingan data pada hasil akhir nanti (panen dan
pemasaran) dan pengaplikasian poc batang pisang dilakukan sekali
seminggu setelah proses penanaman benih atau 10 hari setelah
penyimpanan poc batang pisang atau waktu yang tepat untuk
pengaplikasian pada tanaman.
Tanaman yang akan dijadikan sebagai sampel adalah 7 (tujuh), 5
dengan penggunaan poc dan 2 tanpa poc. Tanaman yang dijadikan sampel
dipilih secara acak dan diberi tali rafia sebagai tandanya. Parameter yang
diukur yaitu: tinggi tanaman, jumlah daun, dalam jumlah produksi setelah
panen.
1) Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat tanaman
berumur 7, 14, 21 HST. Tinggi tanaman diukur dari bawah yaitu dari
dasar pangkal batang hingga ke ujung titik tumbuh tanaman. Tanaman
yang diukur tingginya adlah tanaman sampel yang telah diberi tali
rafia.
2) Jumlah Daun
Perhitungan banyaknya daun tanaman dilakukan pada waktu
pengukuran tinggi tanaman, yaitu pada saat tanaman berumur 7, 14, 21
HST. Untuk menghitung daun kita tidak menghitung semua daun yang
telah terlihat namun daun yang telah mekar atau terbuka sempurna.
4. Pemeliharaan Tanaman Kangkung
a. Penyiraman
Penyiraman selalu dilakukan baik pada pagi maupun sore hari.
Namun tidak selalu pagi dan sore hari tergantung musim, jika musim
hujan kita bisa tidak melakukan penyiraman atau sekali saja, namun
jika musim kemarau maka penyiraman harus pagi dan sore hari
dilakukan. Penyiraman harus menggunakan menggunakan air bersih
pada seluruh tanaman agar tidak mengundang serangan hama dan
penyakit.
b. Penyisipan

10
Kangkung yang mengalami masalah baik tidak tumbuh, rusak
atau bahkan mati maka harus dilakukan penyisipan. Penyisipan
dilakukan jika tanaman telah berumur 7 hari setelah tanam dengan
menggunakan benih yang telah disemai selama 10 hari.
c. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan merupakan langkah yang dilakukan jika pada
tanaman tumbuh gulma dengan cara mencabut gulma menggunakan
tangan dengan hati-hati. Untuk pembumbunan dilakukan di bawah
pangkal tanaman untuk menghindari tanaman rebah dan akarnya
terserang hama juga dapat menyebabkan akar tidak dapat menyerap
unsur hara. Maka pembumbunan penting.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Agar tanaman terhindar dari gangguan hama dan penyakit, hal
yang penting dilakukan adalah pemeliharaan yang tepat dan
menyingkirkan hama. Kita harus memeriksa tanaman setiap hari untuk
melihat apakah ada masalah atau tidak. Jika ada hama maka harus
dibunuh dan jika ada tanaman yang rusak parah harus dibuang dan
diganti dengan tanaman baru.
e. Panen
Kangkung sudah dapat dipanen pada umur 25 HST. Kriteria
panen kangkung darat siap panen yaitu : panjang batang telah
memanjang sekitar 20-25 cm dan ukuran daun cukup besar (normal).
Panen bisa dilakukan dengan mencabut kangkung langsung bersama
akarnya atau memotong pada pangkal batang paling bawah, lalu
dikumpulkan. Hasil panen dikumpulkan secara terpisah dengan
masing-masing perlakuan untuk memudahkan pengambilan data.
Setelah terkumpul, hasil panen dibersihkan dari tanah yang tertinggal
pada tanman dengan mencuci menggunakan air mengalir dan
membersihkan dari bagian-bagian yang rusak. Dilanjutkan dengan
mengambil beberapa batang kangkung dibuat jadi beberapa ikatan
untuk melakukan pemasaran dan sisanya dapat dikonsumsi. Terakhir
mencatat data pasca panen.

11
E. Evaluasi Kegiatan

N Jenis Kegiatan Bulan


O Juni Juli Agustus September
1 Konsultasi Penyususnan 13/06/2020
Proposal
2 Penyusunan Proposal 15/06/2020
3 Konsultasi Penyusunan 29/07/2020
Laporan
4 Penyusunan Laporan 01/08/2020
5 Ujian PKL Bulan 10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
A. Hasil

N Hari/Tanggal Pengamatan Rata-Rata Tinggi Rata-Rata


O Tanaman Jumlah Daun
1 Kamis, 23/07/2020 4 cm 2
2 Rabu, 29/07/2020 12 cm 4
3 Sabtu, 08/08/2020 18 cm 6
4 Minggu, 09/08/2020 Panen Panen

B. Pembahasan
1. Pertama proses pembuatan media tanam dengan menggunakan tanah dan
sekam padi bakar dengan perbandingan 3: 1. Polybag yang disiapkan
sebanyak 23 dengan ukuran 3 kg dan 1 kg, namun tidak diisi penuh.
2. Kedua, penanaman benih pada polybag yang telah disimpan kurang lebih 6
hari. Benih ditanam dengan cara ditabur, setiap polybag diisi kira-kira 15
butir pada polybag ukuran besar dan 10 butir pada polybag kecil. Setelah
ditabur dilanjutkan dengan penyiraman pada tanaman dalam polybag.
Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari, jika hujan cukup sekali dalam
sehari.
3. Setelah 2 hari, tanaman kangkung mulai tumbuh , tanaman memasuki fase
pertumbuhan.
a) Pertumbuhan kangkung pada hari ke-3, mulai menunjukkan daun
pertama (daun muda) namun batang belum terlihat jelas.

b) Pertumbuhan kangkung pada hari ke-6, batang mulai keras dan


terlihat memanjang tinggi. Tinggi kangkung kira-kira mencapai 5
cm namun tanaman masih terlihat jarang karena usia kangkung
baru 6 harian.

13
c) 10 hari kemudian, terlihat kangkung mulai rapat karena
perkembangannya yang semakin hari semakin besar.

d) 2 minggu kemudian, kangkung semakin besar dan polybag mulai


terlihat sempit ditumbuhi hijauan kangkung.

Penyiraman dilakukan setiap hari sedangkan pembersihan


tanaman kangkung pada polybag dilakukan seminggu sekali.
Namun seiring pertumbuhan kangkung yang semakin lebat, ada
beberapa masalah yang terjadi pada hama dan penyakit.
4. Beberapa masalah yang terjadi pada tanaman kangkung, yaitu :
a) Hewan liar seperti kumbang

14
b) Hama Dan Penyakit
c) Beberapa sayuran kangkung memiliki daun yang berwarna
kuning atau sudah mulai keliahatan tua.
d) Pertumbuhan kangkung yang tidak merata, yaitu ada sebagian
kangkung yang memiliki bataang kecil, keras dan kelihatan sudah
tua atau biasa disebut bantet. Ada juga tanaman yang tinggi
namun kurus. Ada juga kangkung perrtumbuhannya hanya
berlangsung selama 10 hari dan semakinhari daunnya menjadi
kuning.
5. Penggunaan POC batang Pisang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung karena setelah disemprotkan POC batang
Pisang, Kangkung semakin tumbuh dan daunnya hijau segar dibandingkan
tanaman yang tidak diberi poc batang Pisang. Pertumbuhannya melambat
dan daunnya agak kekuningan.
6. Cahaya matahari pagi juga sangat berperan terhadap pertumbuhan
kangkung, karena kurang lebih 2 minggu tanaman tidak mendapat
matahari pagi. Hari berikutnya dipindahkan ke tempat yang mendapatkan
cahaya matahari pagi tanaman semakin tumbuh dan tanaman yang tidak
mendapatkan matahari pagi daunnya menguning dan kerdil.

BAB V
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek kerja lapangan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa dalam membudidayakan tanaman kangkung hal yang sangat
penting yaitu ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kangkung dan
untuk meningkatkan kualitas hasil panen karena batangnya yang keras dan
banyak mengandung getah sehingga membutuhkan air yang cukup banyak.
Adapun hal yang penting yaitu sinar matahari pagi untuk memenuhi aktivitas
pertumbuhan kangkung agar tetap tumbuh dengan baik.
Pemberian POC batang pisang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman kangkung, mempercepat fase pertumbuhan kangkung dan kangkung
lebih terlihat segar setelah pemberian poc batang pisang.
B. Saran
Sebaiknya saat melakukan budidaya tanaman kangkung harus
memperhatikan kebutuhan nutrisi kangkung agar tanaman tidak kuning dan
mati, dan menyimpan tanaman di tempat yang terkena cahaya matahari pagi.

DAFTAR PUSTAKA
16
Aditya. 2009 http://akubesertakamu.blogspot.com/2011/03/respon-pertumbuhan-dan-
produksi-tanaman.html diakses tanggal 1 Mei 2015.

Anggara, R., 2009. Pengaruh Ekstrak Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir.) terhadap
Efek Sedasi pada Mencit BALB/C. Agronomi 2(4):21-29.Soenaryono, 1989.

Anonim., 1960. Principles of Plants Breeding. University of California, USA.


Ashari. S., 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press, Jakarta.

Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium Rancaekek.


Jurnal Hortikultura 7(3):756-762.

Febrynugroho, 2008. Manfaat Abu Sekam dan Sekam Padi. http://www. Pustaka. com.
Diakses tanggal 27 Desember 2015.

Haryoto, 2009. Bertanam Kangkung Raksasa di Pekarangan. Kanisius. Yogyakarta.

Kuswanto. 1997. Teknik Budidaya Kankung Darat. Gramedia pustaka Utama. Jakarta.

Lili. 2003. Manfaat Abu Sekam Padi. http://www.yahoo.co.id/gwt/x. Diakses


tanggal 20 Juli 2016.

Maria. 2009 http://tipspetani.blogspot.com/2013/10/cara-budidaya-tanaman-


kangkung_23.html diakses tanggan 1 Mei 2015.

Palada dan Chang, 2003. Palada, M. C. and L. C. Chang. 2003. Suggestes cultural
practices for kangkong. www.avrdc.org/pdf/seeds/kangkong.pdf. Diakses pada 22
April 2017.

Rukmana, 1995. Bertanam Kangkung. Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana, 1997. Bertanam Kangkung. Kanisius. Yogyakarta.

Santoso. 1990. Ciri Morfologi Tanaman Kangkung .Http : santoso@blogger.Com . DI:


12 Desember 2013 pukul 20:00.

Sujitno. 2004. Kumpulan Klasifikasi Tanaman Sayur. PT Alex Media Komputindo.


Jakarta.

Sunanjono. 2004. Teknik budidaya tanaman Sayur-Kangkung. PT Alex Media


Komputindo. Jakarta.

17
Sunarjono, H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunaryono, Handro dan Rismunandar. 1984. Kunci Bercocok Tanam


Sayuran-Sayuran Penting Di Indonesia.  Sinar Baru. Bandung.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
ALAMAT : JALAN AMAL LAMA NOMOR 1 TARAKAN
Telp. 0811536133 Fax. 0551-2052558 Po Box 170 e-mail : faperta@borneo.ac.id/ubt@borneo.ac.id

LOG DAN CATATAN HARIAN


KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Nama Mahasiswa : Enjelina Kesia Buttu Layuk
Npm : 1840201012
Jurusan/ Program Studi : Agroteknologi
Lokasi/ Instansi PKL : Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung, Kalimantan Utara
Pendamping Lapangan : Muhamad Adiwena, S.P.,M.Si

TANGGAL URAIAN KEGIATAN PARAF


Pengambilan sekam Padi
04/07/2020
Pembakaran sekam Padi
06/07/2020

- Pengambilan & pemotongan batang


08/07/2020 Pisang
- Pembuatan POC batang Pisang

18
- Penyimpanan poc batang pisang
09/07/2020 - Pengambilan tanah
- Pembuatan media tanam
- Pengisian media tanam pada
Polybag
- Penyimpanan media tanam pada
polybag
Membuka tutup poc batang pisang yang
13/07/2020 disimpan dalam wadah besar sekali dalam
sehari
15/07/2020 - Penanaman benih kangkung
- Penyiraman benih yang telah
ditanam
Penyiraman dilakukan setiap hari baik itu
pagi dan juga sore hari selama kangkung
dalam polybag.
23/07/2020 - Pemberian label pada tanaman yang
akan diukur jumlah daun dan tinggi
tanaman
- Pengukuran jumlah daun dan tinggi
tanaman
- Penyiraman poc batang pisang pada
tanaman kangkung
- Penyiraman poc batang pisang
29/07/2020 - Pembersihan tanaman dari gulma
dan tanaman yang rusak/mati
- Pengukuran jumlah daun dan tinggi
tanaman
- Pembersihan tanaman kangkung
31/07/2020 dari serangan hama
04/08/2020 Penyiraman poc batang pisang

08/08/2020 Pengukuran jumlah daun dan tinggi


tanaman

19
09/08/2020 PANEN

LAMPIRAN

A. Foto Pembuatan Media Tanam

Foto A.1. Pembakaran sekam padi Foto A.2. Pembuatan media tanam

Foto A.3. Mengisi media tanam Foto A.4. Penyimpanan polybag


ke dalam polybag

B. Foto Pembuatan POC Batang Pisang

20
Foto B. 1. Batang pisang Foto B. 2. Potongan kecil batang pisang

Foto B. 3. Batang Pisang ditimbang Foto B. 4. Campuran air, gula dan


batang pisang

C. Foto Pemberian POC Batang Pisang

D. Foto Perawatan Kangkung

21
Foto D. 1. Mencabut Daun menguning Foto D. 2. Mencabut Gulma

E. PANEN

22

Anda mungkin juga menyukai