Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Halaman 1 dari 10

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN No Dok. F-JUR-009


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERBENIHAN
Revisi 02
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Tanggal Agustus 2021

MATA KULIAH KODE BOBOT sks (T-P) SEMESTER KURIKULUM Tgl. Penyusunan
Penanganan Mutu PBT 1612 3 (1-2) 6 2020 20 September
Benih 2021
Capaian Pembelajaran CPL-PRODI yang dibebankan pada MK
CPL1 (S11) Menunjukkan sikap adaptif dalam memecahkan masalah di bidang rekayasa perbenihan tanaman tropika.
CPL2 (P1) Menguasai konsep dan teoritis prinsip dasar penangkaran benih tanaman tropika
CPL3 (KU1) Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di
bidang pengembangan perbenihan tanaman tropika serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang
bersangkutan
CPL4 (KK2) Mampu melakukan analisis penanganan hasil calon benih tanaman tropika dengan menggunakan metode manual
dan mekanis untuk meghasilkan benih yang bebas penyakit, benih hibrida dan seed less, benih sintetik dan benih
tanaman transgenic yang berkualitas dan bersertifikat esuai dengan standard ISTA dan kelas benih yang
dihasilkan
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK1(S) Menunjukkan sikap adaptif dalam memecahkan masalah di bidang rekayasa perbenihan tanaman tropika
CPKM2 (P) Menguasai konsep dan teoritis mengenai penanganan b e n i h mutu tanaman tropika
CPMK3(KU) Mampu menerapkan pemikian logis,
kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang pengembangan perbenihan
tanaman tropika serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
CPMK4 (KK) Mahasiswa mampu melakukan analisis penanganan hasil calon benih tanaman tropika sesuai standar ISTA

Deskripsi Singkat MK Mahasiswa mampu menangani mutu benih ortodok, rekalsitran, dan intermediate, sesuai ISTA.
Referensi 1. Arief. R., dan F. Koes. 2010. Invigorasi Benih. Prosiding Pekan Serealia Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia.
2. Baharudin., S. Ilyas., M.R. Suhartanto., dan A. Purwantara. 2010. Pengaruh Lama Penyimpanan dan Perlakuan Benih terhadap
Peningkatan Vigor Benih Kakao Hibrida.Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 13(1)p 73-84.
3. Balai Besar Pengembangan Mutu Benih Tanaman Panggan dan Hortikultura. Direktorat Perbenihan. 2004. Pengujian Mutu Benih
Tanaman Panagan dan Hortikultura.
4. Balai Besar Pengembangan Mutu Benih Tanaman Panggan dan Hortikultura. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementerian

1
Pertanian. “Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Berdasarkan ISTA RULES.
5. Djazuli, M., R. Suryadi., M.Hadad., dan A. Dhalimi. 1999. Pengaruh Bahan dan Lama Penyimpanan Entres terhadap Keberhasilan
Smbung Pucuk Jambu Mente. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
6. Hasanah, M. 2002. Peran Mutu Fisiologik Benih dan Pengembangan Industri Benih Tanaman Industri. Jurnal Litbang Pertanian.
21(3).
7. Hasanah, M., Sukarman. 2003. Perbaikan Mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan melalui Cara Panen dan Penanganan Benih. Jurnal
Litbang Pertanian. 22 (1).
8. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 993/hk.150/c/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh
Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan.
9. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 991/Hk.150/c/05/2018 tentang Petunjuk Teknis sertifikasi benih tanaman
pangan.
10. keputusan menteri pertanian republik indonesia nomor : 319/kpts/kb.020/10/2015 “pedoman produksi, sertifikasi, peredaran dan
pengawasan benih tanaman kopi (coffea spp) “
11. Kepmentan No 620/HK.140/C/04/2020 Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan.
12. Kepmentan No 15/Kpts/SR.130/D/2/2018 Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Buah, Sayuran Tahunan dan Tanaman Obat Tahunan.
13. Kepmentan No 328/Kpts/K.H.020/10/2015 Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran Dan Pengawasan Benih Tanaman Karet
14. Kepmentan No 330/Kpts/K.B.020/10/2015 Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran Dan Pengawasan Benih Tanaman Kemiri Sunan
(Reutealis trisperma (BLANCO) Airy shaw).
15. Kepmentan nomor 320/Kpts/KB.020/10/2015R. Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih
Tanaman Pala (Myrstica fragrans),
16. Kepmentan No 314/Kpts/K.B.020/10/2015 Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran Dan Pengawasan Benih Tanaman Kakao.
17. Murrinie, E.D., P. Yudono.,A. Purwantoro, E. Sulistyaningsih. Identifikasi Benih Kawista (Ferinia Limonia (L.) Swingle) untuk
Tujuan Penyimpanan 2017. Prosiding SNATIF. Universitas Muria Kudus.
18. Muwantini, E. 2018. Teknik Pengambilan Contoh Benih di Gudang Berdasarkan ISTA Rules dan KEPMENTAN 635 Tahun 2015.
Bimbingan Teknis PPC. Balai Besar PP MBTPH. Depok.
19. Peraturan menteri pertanian republik indonesia nomor: 128/permentan/ot.140/11/2014/ “Pedoman Teknis Pembangunan Kebun Induk
dan Kebun Entres Kopi Arabika dan Kopi Robusta “.
20. Rachma. T.R.S., Damanhuri., D. Saptadi. 2016. Viability and Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada Beberapa Jenis Media
Invigorasi. PLANTROPIKCA Journal of Agricultural Science. 1(2)p 72-80.
21. Sayyoko, A., S. Ilyas, M. Surahman. 2012. Invigorasi untuk Meningkatkan Vigor Benih, Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Benih
Kedelai. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanman aneka Kacang dan Umbi.
22. Saefudin dan E. Wardiana. 2016. Pengaruh Penyimpanan dan Pengemasan Batang Entres terhadap Keberhasilann Okulasi Hijau
Tanaman Karet. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. J. TIDP 3(2)p 95-102.
23. Sudrajat, D,J., N. Yuniarti., Nurhasybi., D. Syamsuwida., Danu., A. A. Pramono., K.P. Putri. 2017. Karakteristik dan Perinsip
Penanganan Benih Tanaman Hutan Berwatak Intermediate dan Rekalsitran. IPB Press. Bogor.
24. Sukamto, L.A, R. Lestari, dan W.U. Putri. 2014. Sambung Pucuk Entres yang Disimpan Dalam Pelepah Batang Pisang.
Buletin Kebun Raya. vol.17 No. 1. 10 hal.

2
25. Sukarman dan M. Hasanah. 2003. Perbaikan Mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan melalui Cara Panene dan Penanganan Benih.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan obat. Bogor.
26. Wahyuni, A., Simarmata, M.MT.Simarmata, P.L.Isrianto., Junairiah., T. Koryati., A. Zakia., S.N. Andini., D. Sulistyoeati., P.S.
Purwanti., Indrawati., L. Kurniasari., J. Herawati. 2021. Teknologi dan Produksi Benih. Yayasan Kita Menulis.
27. Yuniarti, N., Nurhasybi., Darwo. Karakteristik Benih Kayu Bawang (Azadirachta excelsa (Jack) Jacobs). 2016 Berdasarkan Tingkat
Pengeringan dan Ruang Penyimpanan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 13 (2).
28. Yuanasari, B. S., N.Kendarini, dan D. Saptadi. 2015. Peningkatan Viabilitas Benih Kedela Hitam (Glycine max L. Merr) melaui
Invigorasi Osmocontioning. 3(6)p 518-527.

Dosen Pengampu Dr. Ir. Jaenudin Kartahadimaja, M.P, Siti Novridha Andini, S.P., M.P., dan Jamaludin Adimiharja, S.P., M.Si.

3
Penilaian Bentuk Pembelajaran;
Kemampuan Akhir Bahan Kajian/Materi Bobot
Pertemuan Metode Pembelajaran;
Tiap Tahapan Pembelajaran; Kriteria dan Penilaian
ke- Indikator Penugasan Mahasiswa;
Belajar (Sub-CPMK) Referensi Teknik (%)
Alokasi Waktu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan menjelaskan Kriteria: Kuliah 5%
menjelaskan menjelaskan pengertian benih. Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
2. Ketepatan menjelaskan Case M ethode
pengertian benih dan pengertian benih pengertian mutu fisik, {PB: 1x (1x50')}
mutu benih  Mahasiswa mampu fisiologis, genetik, dan Teknik Non
menjelaskan pathologis. Test: Mencari Tugas-1: Mencari hal-hal
pengertian mutu fisik, hal-hal yang yang menyebabkan
fisiologis, genetik dan menyebabkan terjadinya penurunan pada
pathologis. terjadinya mutu benih
penurunan pada {PT+KM: (1+1)x(1x60)}
Referensi: 6, 26, 27 mutu benih
Praktikum Simulasi
{PB: 2x (1x170')}

2-3 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan menjelaskan Kriteria: Kuliah 10%
menjelaskan tujuan dan menjelaskan tujuan tujuan pengujian mutu benih Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
tahapan pengujian mutu pengujian mutu benih 2. Ketepatan menjelaskan Case M ethode
benih  Mahasiswa mampu tahapan pengujian mutu Teknik Non Test: {PB: 2x (1x50')}
menjelaskan tahapan benih Mendata kegiatan
pengujian mutu benih pengujian mutu Tugas-2:
benih di Mendata kegiatan pengujian
Referensi: 3, 8, 18, 27 Kepmentan no 993 mutu benih di Kepmentan no
Thn 2018 993 Thn 2018
{PT+KM: (1+1)x(1x60)}
Praktikum
Team Based Project
{PB: 2x (1x170')}

4-5 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan menjelaskan Kriteria: Kuliah 10%
menjelaskan- menjelaskan pengertian benih ortodok, Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
perbedaan antara benih Pengertian benih rekalsitran, dan intermediate Case M ethode
ortodok, rekalsitran, dan ortodok, rekalsitran, 2. Ketepatan Teknik Non Test: {PB: 2x (1x50')}
intermediate (Benih dan intermediate menjelaskan Mencari contoh-
6
Tugas-3:

7
generatif)  Mahasiswa mampu karakteristik benih contoh benih Mencari isolasi minimal
menjelaskan ortodok, rekalsitran, lainya dari benih Mencari contoh-contoh
karakteristik benih dan intermediate ortodok, benih lainya dari benih
ortodok, rekalsitran, rekalsitram, dan ortodok, rekalsitram, dan
dan intermediate intermediate. intermediate.
{PT+KM: (1+1)x(1x60)}
Referensi: 17, 23, 28
Praktikum
Team Based Project
{PB: 2x (1x170')}

Penilaian Bentuk Pembelajaran;


Kemampuan Akhir Bahan Kajian/Materi Bobot
Pertemuan Metode Pembelajaran;
Tiap Tahapan Pembelajaran; Kriteria dan Penilaian
ke- Indikator Penugasan Mahasiswa;
Belajar (Sub-CPMK) Referensi Teknik (%)
Alokasi Waktu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
6 Mahasiswa mampu  Mahasiswa 1. Ketepatan menjelaskan Kriteria: Kuliah 5%
menjelaskan upaya untuk mampu pengertian invigorasi Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
meningkatkan mutu benih menjelaskan 2. Ketepatan menjelaskan Case M ethode
pengertian dan osmoconditioning Teknik Non Test: {PB: 1x (1x50')}
tujuan invigorasi Ketepatan Mencari jurnal
dan meresume Tugas-2:
 Mahasiwa menjelaskan
terkait invigorasi Mencari jurnal
mampu matriconditioning dan meresume
menjelaskan benih
terkait invigorasi
osmocontidioni benih
 Mahasiswa {PT+KM: (1+1)x(1x60)}
mampu
menjelaskan Praktikum
matricontioning Team Based Project
{PB: 2x (1x170')}
Referensi: 1, 2, 20, 21, 29
7-8 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan dalam Kriteria: Kuliah 10%
menangani mutu benih mengangani mutu menangani mutu benih Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
ortodok benih ortodok sejak di ortodok Case M ethode
(tanaman pangan, lapangan sampai 2. Ketepatan dalam Teknik Non Test: {PB: 2x (3x50')}
palawija, dan dengan pascapanen menganalisis mutu benih Mencari standar
ortodok sesuai standar Tugas-4:
8
mutu

9
hortikultura)  Mahasiswa mampu benih kepmentan mutu benih Mencari standar mutu benih
menganalisis mutu ortodok di ortodok di Kepmentan.
benih ortodok Kepmentan. {PT+KM: (3+3)x(3x60)}
sesuai standar mutu
benih kepmentan Praktikum
Team Based Project
Referensi:1, 11,12, 27 {PB: 2x (1x170')}

Pertemuan Bentuk Pembelajaran;


Kemampuan Akhir Bahan Kajian/Materi Penilaian Bobot
ke- Metode Pembelajaran;
Tiap Tahapan Pembelajaran; Penilaian
Kriteria dan Penugasan Mahasiswa;
Belajar (Sub-CPMK) Referensi Indikator (%)
Teknik Alokasi Waktu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
9 Ujian Tengah Semester 15%
10-11 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan dalam Kriteria: Kuliah 10%
menangani mutu benih mengangani mutu menangani mutu benih Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
rekalsitran benih rekalsitran rekalsitran Case M ethode
(Tanaman sejak di lapangan 2. Ketepatan dalam Teknik Non Test: {PB: 2x (1x50')}
Tahunan/perkebunan) (kebun induk) sampai menganalisis mutu benih Mencari standar Tugas-5:
dengan pascapanen rekalsitran sesuai mutu benih (biji) Mencari standar mutu benih
 Mahasiswa mampu standar mutu benih rekalsitran di (biji) rekalsitran di
menganalisis mutu kepmentan Kepmentan. Kepmentan.
benih rekalsitran {PT+KM: (3+3)x(3x60)}
sesuai standar mutu
benih kepmentan Praktikum
Team Based Project
Referensi: 2, 13, 20, 22, 23 {PB: 2x (1x170')}
12. Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan dalam Kriteria: Kuliah 5%
menangani mutu benih mengangani mutu menangani mutu benih Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
intermediate benih intermediate Intermediate Case M ethode
(Tanaman hortikultura sejak di lapangan 2. Ketepatan dalam Teknik Non Test: {PB: 1x (1x50')}
dan Tanaman sampai dengan menganalisis mutu benih Mencari standar Tugas-6:
Mencari standar mutu benih
10
11
Tahunan/Perkebunan) pascapanen Intermediate sesuai mutu benih (biji) (biji) intermediate di
 Mahasiswa mampu standar mutu benih intermediate di Kepmentan.
menganalisis mutu kepmentan Kepmentan. {PT+KM: (2+2)x(2x60)}
benih intermediate
sesuai standar Praktikum
mutu benih Team Based Project
kepmentan {PB: 2x (1x170')}

Referensi: 19, 23, 25

Penilaian Bentuk Pembelajaran;


Kemampuan Akhir Bahan Kajian/Materi Bobot
Pertemuan Metode Pembelajaran;
Tiap Tahapan Pembelajaran; Kriteria dan Penilaian
ke- Indikator Penugasan Mahasiswa;
Belajar (Sub-CPMK) Referensi Teknik (%)
Alokasi Waktu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
13-14. Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan menjelaskan Kriteria: Kuliah 10%
menjelaskan syarat kebun menjelaskan pengertian pengertian entres, Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
entres untuk produksi entres, kebun entres, kebun entres, dan klon Case M ethode
benih untuk menangani dan klon. 2. Ketepatan Teknik Non Test: {PB: 2x (1x50')}
mutu benih pada saat di  Mahasiswa mampu menjelaskan tata Mencari standar Tugas-7:
lapangan menjelaskan tata kebun kebun entres kebun entres di Mencari standar kebun
(Benih Vegetatif: tanaman entres 3. Ketetapan Kepmentan. entres di Kepmentan.
hortikultura/tanaman  Mahasiswa mampu menjelaskan standar {PT+KM: (2+2)x(2x60)}
tahunan/tanaman menjelaskan standar teknis kebun entres
perkebunan) teknis kebun entres 4. Ketetapan Praktikum
 Mahasiswa mampu menjelaskan Team Based Project
menjelaskan pemeliharaan entres {PB: 2x (1x170’)}
pemeliharaan entres

Referensi: 7, 13, 14,


15, 16,19,28
15 Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan Kriteria: Kuliah 3%
menjelaskan standar mutu menjelaskan ciri-ciri menjelaskan ciri-ciri Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
entres yang dijadikan entres layak panen entres layak panen Case M ethode{PB: 1x
sumber benih  Mahasiswa mampu 2. Ketepatan menjelaskan Teknik Non Test: (1x50')}
menjelaskan standar standar mutu entres Mencari standar Tugas-7:
mutu entres mutu entres Mencari standar mutu
12
entres komoditi lainnya di

13
komoditi lainnya di Kepmentan.
Kepmentan. {PT+KM: (2+2)x(2x60)}
Referensi:
7, 13, 14, 15, 16,19,28 Praktikum
Team Based Project
{PB: 2x (2x170’)
16. Mahasiswa mampu  Mahasiswa mampu 1. Ketepatan dalam Kriteria: Kuliah 2%
menangani memilih entres yang memilih entres dan Rubrik penilaian Problem Based Learning dan
pengemasan/pengepakan baik dan bahan untuk bahan untuk Case M ethode
untuk pengiriman entres mengemas/mengepak mengemas/mengepak Teknik Non Test: {PB: 1x (1x50')}
sebagai benih entres entres. Mencari jurnal Tugas-7:
 Mahasiswa mampu 2. Ketepatan menjelaskan terkait penanganan Mencari jurnal terkait
menjelaskan metode metode mutu entres penanganan mutu entres
pengemasan/pengepak pengemasan/pengepakan selama proses selama proses pengiriman
an untuk pengiriman untuk pengiriman entres. pengiriman. {PT+KM: (2+2)x(2x60)}
entres.
Praktikum
Referensi: Team Based Project
5, 13, 24 {PB: 2x (2x170’)

17 Ujian Akhir Semester 15%

Mengetahui Ketua Ketua Program Studi Dosen PJ Penyusun RPS


Jurusan

Ir. Hery Sutrisno, M.P. Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Jaenudin Kartahadimaja, M.P.
NIP. 19591118 198803 1001 NIP. 19810911 201212 1 001 NIP 19590404 1988031 015

14
CATATAN:
1. Proses pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif,
dan berpusat pada mahasiswa.
2. Bentuk pembelajaran berupa: kuliah, responsi, tutorial, seminar atau yang setara, praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian/riset, membangun masyarakat/KKN tematik, pertukaran mahasiswa, magang/praktek
kerja, asistensi mengajar, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan/atau bentuk pembelajaran
lain yang setara.
3. Metode pembelajaran berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
4. Proses pembelajaran secara umum dilaksanakan dengan urutan:
a. Kegiatan pendahuluan, merupakan pemberian informasi yang komprehensif tentang rencana pembelajaran beserta tahapan
pelaksanaannya, serta informasi hasil asesmen dan umpan balik proses pembelajaran sebelumnya;
b. Kegiatan inti, merupakan kegiatan belajar dengan penggunaan metode pembelajaran yang menjamin tercapainya kemampuan
tertentu yang telah dirancang sesuai dengan kurikulum;
c. Kegiatan penutup,merupakan kegiatan refleksi atas suasana dan capaian pembelajaran yang telah dihasilkan, serta informasi
tahapanpembelajaran berikutnya.
5. PB=Proses Belajar, PT=Penugasan Terstruktur, KM=Kegiatan Mandiri

15

Anda mungkin juga menyukai