Interaksi Spesies dalam

Komunitas Pertanaman

Tim Departmen Hama dan Penyakit Tumbuhan

Interaksi Spesies dalam Komunitas
Pertanaman

Komunitas:

Dibentuk oleh kompleks interaksi antara

populasi tanaman dan gulma, serangga,
serta mikroorganisme
Pendahuluan

 Emergent qualities = karakteristik komunitas, penting dalam

stabilitas sistem, produktivitas, dan fungsi dinamis.
 Penelitian biasanya berfokus pada populasi tanaman daripada
komunitas. Populasi adalah menjadi bagian dari komunitas
 Kehilangan kemampuan untuk mempertimbangkan
memanipulasi interaksi komunitas yang menguntungkan sistem
tanam
 Hanya interaksi merugikan yang telah dipertimbangkan (gulma,
herbivora hama, dan penyakit)
 Pendekatan konvensional meminimalkan interaksi vs pendekatan
agroekologi yang berusaha memahami interaksi spesies dalam
konteks komunitas yang lebih besar
Interferensi di Tingkat
Komunitas
2 types of interference :

 removal - penghilangan beberapa sumber daya oleh

satu atau kedua organisme yang saling berinteraksi
 addition - satu atau kedua organisme menambahkan
beberapa substansi atau struktur ke lingkungan
Keuntungan dari pendekatan interferensi adalah memungkinkan
pemahaman yang lebih lengkap tentang mekanisme interaksi

Cara bahwa interferensi dapat bergabung untuk mempengaruhi

komunitas tanaman
Addition impact Removal impact

Combined removal and addition

 Koeksistensi :
 Populasi organisme serupa sering berbagi habitat yang sama
meskipun ceruk sangat tumpang tindih
 Para ahli ekologi secara luas menerima gagasan bahwa seleksi
untuk koeksistensi dapat menjadi aturan/hukum lebih dari
hanya pengecualian
 Banyak spesies peliharaan telah berevolusi dalam polikultur
 Memahami mekanisme interferensi yang memungkinkan
koeksistensi akan membantu mendesain beberapa komunitas
tanaman
 Kombinasi spesies dengan karakteristik fisiologis atau
kebutuhan sumber daya yang sedikit berbeda akan mendorong
koeksistensi
Mutualisme:

3 Types:
 Inhabitational - satu mutualis hidup sepenuhnya atau sebagian di dalam
organisme yang lain (mis. bakteri Rhizobium dan tanaman polongan)
 Exhabitational - organisme relatif bebas secara fisik, tetapi berinteraksi
langsung (mis. tanaman bunga dan penyerbuk serangga)
 Indirect - interaksi di antara seperangkat spesies memodifikasi
lingkungan di mana mereka semua hidup untuk kepentingan campuran;
melibatkan lebih dari 2 spesies (mis. agroekosistem polikultur)
Mutualism :
Interferensi yang menguntungkan
di Agroekosistem
 Cover crop = spesies tanaman (biasanya rumput atau
legum) yang tumbuh di tegakan murni atau campuran untuk
menutupi tanah komunitas tanaman untuk beberapa waktu
atau seluruh tahun
 Green manure = cover crop tilled into the soil to add OM
 Living mulch = cover crop grown directly with other crops
 Mengurangi erosi tanah; memperbaiki struktur tanah;
meningkatkan kesuburan tanah; menekan gulma, serangga,
dan patogen
 Mungkin bermanfaat pada beberapa waktu sementara
merugikan orang lain (lihat STUDI KASUS rye / bellbeans)
With proper management, weeds can serve role of
cover crop

Modification of the Cropping System

Environment

Control of Insect Pests by Promotion of

Beneficial Insects
Modifikasi Lingkungan Pertanaman

 Gulma melindungi permukaan tanah dari erosi

 Mengambil nutrisi yang mungkin tercuci
 Menambah BO
 Selektif menghambat pengembangan spesies
berbahaya, melalui alelopati
Pengendalian Serngga Hama dengan
Memanfaatkan Serangga Berguna

• Gulma tertentu harus dianggap sebagai

komponen penting dari komunitas tanaman
karena efek positif yang mereka miliki untuk
populasi serangga yang menguntungkan
(predator dan parasitoid)
 Dua atau lebih tanaman yang ditanam bersama dapat
mengurangi kebutuhan akan masukan eksternal
 Banyak dilakukan di daerah tropis
 Contoh polikultur: jagung-kacang2an-labu
- Menanam 3 tanaman bersama-sama memberikan hasil
total yang lebih tinggi
- LER>1
Menggunakan Interaksi Spesies untuk
Keberlanjutan (Sustainability)

• Tantangan bagi agroekolog adalah

menempatkan pemahaman ekologis ke dalam
konteks keberlanjutan