Anda di halaman 1dari 14

Dr. Ir.

ISMIYATI, MT
Dr. Ir. Ratri Ariatmi N, MT
Ir. Athiek Sri redjeki, MT
PENDAHULUAN

Ilmu Teknik Kimia meliputi aplikasi pengetahuan


tentang proses industri yang menitik beratkan pada
konversi perubahan suatu bahan (raw material)
menjadi bahan lain (produk) baik dengan proses
kimia, proses fisika, proses biologi

Proses tersebut memerlukan peralatan seperti


reaktor , peralatan untuk separasi/
pemisahan/pemurnian dan alat penyimpanan
material dalam jumlah yang besar dengan
konstruksi yang bervariasi tergantung dari sifat
bahan, baik kimia maupun fisika .
Perancangan alat-alat proses dan pembantunya
merupakan bagian yang penting dalam merancang
pabrik.
Tiap alat harus dapat beroperasi sesuai fungsinya.
Rangkaian unit-unit alat harus mampu bekerja secara
efektif dan lancar.
Material/konstruksi alat harus tahan terhadap suhu,
tekanan, laju alir dan sifat bahan yang dioperasikan
Karaktristik material konstruksi ditinjau dari sifat-sifatny
dapat dibedakan sbb:
1. Sifat dasar : struktur, komposisi bahan, konduktifitas
termal, sifat pengembang, daya tahan korosi
2. Sifat mekanik: kekuatan, batas elastisitas, daya lentur,
kekera-san, sifat retak
3. Sifat relevan: mudah dicor, mudah dibubut, mudah
dilas dan mudah ditempa.
Material konstruksi peralatan industri dekelompokkan
sbb:
1. Metal
Ferrous metal: wrought iron, cast iron dan steel (alloy
steel dan stainless steel)
Non-ferrous metal: Al & alloys , Cu & alloy, Ni &
Alloy dan lain-lain
2. Non Metal
Carbon, graphite, glass, rubber, plastics, metallic
coating
Dalam praktek, pertimbanagn akhir pemilihan material
konstruksi tidak hanya dari ciri-ciri mekanik saja,
tetapi juga pertimbangan analisa ekonomi secara
bersaing.
Misal suatu pilihan material konstruksi yang mahal,
harus diimbangi oleh kemudahan fabrikasi, tahan
korosi dan keawetan
TINGKATAN PERANCANGAN

1. Perancangan alat-alat proses, sekedar untuk


memperkirakan harga alat
2. Perancangan alat-alat proses yang dapat memenuhi
tugas tertentu
3. Perancanagn alat-alat proses yang dapat memenuhi
tugas tertentu tetapi dipilih yang terbaik (optimum)
dengan cara optimasi.
4. Perancangan alat secara detail dan lengkap
Seorang perancang alat proses harus tahu bagaimana
langkah-langkah dalam merancang alat proses.

Langkah pertama

Mengetahui beberapa variabel utama yang berhubungan


dengan penggunaan alat yang akan dirancang, yaitu:
1. Fungsi dan letak alat dalam suatu plant/pabrik
2. Bahan yang akan digunakan
3. Temperatur dan tekanan operasi yang akan
dikenakan pada alat tersebut
4. Volume yang diperlukan atau kapasitas
produksinya.
5. Dan lain-lain
langkah ke dua.

Melakukan optimasi, yaitu menentukan variabel proses


optimum dan memperoleh hasil rancangan alat yang
memberikan hasil terbaik/optimum.

langkah terakhir adalah,

memperkirakan harga
Jika tidak ada data harga, maka dapat melakukan
penaksiran harga dengan menggunakan indeks harga
sebagai acuan.

Harga A= Harga B x (Indeks A/Indeks B).


VARIABEL PERANCANGAN
Dalam MERANCANG alat-alat proses, selalu menghadapi
pemilihan veriabel-variabel yang tepat, supaya mendapatkan
hasil perancangan alat proses yang optimum.

Variabel-veriabel tersebut adalah:


1. Variabel operasi
2. Variabel proses

dimana diantara variabel operasi dan variabel proses saling


berkaitan.
Sebagai contoh misalnya jika ingin merancang
tangki penyimpan cairan.

Variabel operasinya adalah:


 suhu, tekanan
 jenis cairan yang disimpan
 panas yang harus diambil/ ditambahkan
Variabel Proses adalah:
 Bentuk/jenis tangki :
tergantung tekanan operasi
 Perbandingan D/H or L/D :
tergantung tekanan operasi
 Tebal isolasi :
tergantung panas yang harus
diambil/ditambahkan.
 Bahan konstruksi :
macam cairan yang disimpan.
BENTUK DASAR ALAT PROSES

Bentuk dasar dari sebagian besar alat proses, adalah :

 Storage tank yaitu vessel berupa tangki penyimpanan


 Autoclave merupakan vessel dengan tekanan (P)
tinggi yang dilengkapi dengan pengaduk dan sumber
pemanas.

(Reff: Brownell and Young, Walas)


 Kolom distilasi dan absorpsi merupakan vessel yang
berisi serangkaian “ contactor vapor-liquid” (kontak
uap-cair).

Reff: Coulson Richardson’s


 Heat exchanger (HE), merupkan vessel yang
memungkinkan terjadi perpindahan panas melalui
dinding buluh
 Evaporator yaitu vessel yang berisi HE yang bisa
dikondisikan dengan ruangan untuk penguapan

Reff: Kern, Geankoplis

Anda mungkin juga menyukai