PROPOSAL PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
RIZKA SAFITRI 2010814320006
ZELVA NOVRIZA 2010814220045
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Ir. CHAIRUL IRAWAN S.T., M.T., Ph.D
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “Pembuatan
Karbon Aktif Dari Limbah Kulit Buah Lontar Untuk Menurunkan Kadar Fosfat
Pada Limbah Cair Industri Laundry" dapat terselesaikan. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada proposal
penelitian ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar untuk
kesempurnaan proposal ini. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................3
1.5 Luaran yang Diharapkan.............................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................4
2.1 Fosfat..........................................................................................................4
2.2 Kulit Buah Lontar.......................................................................................5
2.3 Adsorpsi......................................................................................................5
2.4 Aktivasi Adsorben......................................................................................7
2.5 Metode AAS...............................................................................................7
2.6 Penelitian Terdahulu...................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................10
3.1 Alat..........................................................................................................10
3.2 Bahan.......................................................................................................10
3.3 Variabel Penelitian...................................................................................10
3.4 Prosedur Penelitian..................................................................................10
3.4.1 Persiapan Karbon Aktif dari Kulit Buah Lontar
.................................................................................................................
10
3.4.2 Penentuan Massa Optimum Karbon Aktif Kulit Buah Lontar
.................................................................................................................
12
ii
3.4.3 Penentuan pH Optimum Adsorpsi
.................................................................................................................
12
3.4.1 Penentuan Suhu Optimum adsorpsi
.................................................................................................................
12
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Persiapan Karbon Aktif Kulit Buah Lontar...........11
iv
ABSTRAK
Fosfat merupakan salah satu senyawa esensial untuk pertumbuhan makhluk hidup.
Biasanya fosfat dapat ditemukan di alam atau lingkungan yang lebih baik maupun air limbah
dalam bentuk fosfat. Senyawa fosfat merupakan nutrisi yang sangat penting bagi lingkungan.
Akan tetapi, jika didalam air limbah terdapat fosfat maka dapat menghambat penguraian pada
proses biologis lingkungan. Limbah laundry yang dihasilkan dari deterjen mengandung fosfat
yang tinggi sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan film dalam air yang akan menurunnya
tingkat transfer ke dalam air serta dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius pada
manusia. Salah satu pemanfaatan kulit dari buah lontar dapat menjadi karbon aktif sebagai
adsorben fosfat yang terkandung dalam limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
manfaat terbaik kulit buah lontar sebagai adsorben fosfat pada limbah air industri laundry. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit buah lontar yang telah dihaluskan hingga ukuran
60 mesh dimasukkan ke dalam furnace dengan suhu 400 ℃ selama 2 jam hingga terbentuk karbon.
Langkah selanjutnya adalah pengaktifan biosorben dengan larutan kalium hidroksida. Kemudian
dibilas menggunakan akuades hingga pH mendekati netral. Kemudian menentukan massa
optimum adsorpsi dengan variasi massa (5 dan 10) gram. Kemudian menentukan pH optimum
adsorpsi dengan variasi pH 2, 4 dan 6. Kemudian menentukan suhu optimum adsorpsi dengan
variasi suhu 40℃, 50℃ dan 60℃. Pengembangan penurunan kadar fosfat dengan karbon aktif
berbentuk bubuk dari bahan organik berupa kulit buah lontar sangat berpotensi untuk dilakukan.
Kata kunci: kulit buah lontar, fosfat, adsorpsi, karbon aktif, limbah cair
v
BAB I PENDAHULUAN
1
Penelitian dalam mengurangi kadar surfaktan anionik dan fosfat dalam
air limbah laundry dilakukan oleh Utomo dkk. (2018) dengan menggunakan
adsorben
1
2
dari karbon aktif komersial (teknis). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
bahwa semakin kecil ukuran partikel, maka semakin tinggi kapasitas adsoprsinya
dari variasi ukuran -200 mesh dengan kandungan surfaktan anionik menjadi 3,102
ppm, dan penurunan kadar fosfat dengan karbon aktif diperoleh kandungan fosfat
yang berkurang signifikan dibawah batas deteksi. Oleh karena itu, pengembangan
penurunan kadar fosfat dengan karbon aktif berbentuk bubuk dari bahan organik
berupa kulit buah lontar sangat berpotensi untuk dilakukan. Pada penelitian ini
dikembangkannya karbon aktif dari kulit buah lontar sebagai adsorben untuk
menurunkan kadar fosfat dalam limbah laundry.
Buah lontar atau yang sering dikenal sebagai buah siwalan merupakan
jenis palma yang tumbuh tersebar di setiap daerah Indonesia. Buah ini termasuk
famili Arecaceae yang mana sering tumbuh pada daerah tropis dengan kondisi
tanah yang kering. Kulit buah lontar salah satu limbah perkebunan yang kurang
dimanfaatkan (Fariha dkk., 2020). Akan tetapi, masyarakat hanya memanfaatkan
daging, daun maupun niranya sebagai sumber mata pencaharian. Kulit dari buah
ini seringkali menjadi sampah organik hingga menjadi limbah. Karena
pemanfaatan kulit buah lontar yang kurang maksimal. Sehingga untuk
memaksimalkannya kulit buah lontar digunakan sebagai bahan baku pembuatan
adsorben yang bernilai ekonomis.
2.1 Fosfat
Fosfat merupakan salah satu senyawa esensial untuk pertumbuhan
makhluk hidup. Biasanya fosfat dapat ditemukan di alam atau lingkungan yang
lebih baik maupun air limbah dalam bentuk fosfat. Fosfat di dalam air limbah
dapat berupa senyawa polifosfat, ortofosfat, dan fosfat yang bercampur zat
organik. Adanya fosfat yang terkandung dalam deterjen dapat menghasilkan
limbah laundry. Jika dalam air limbah terdapat fosfat maka dapat menghambat
kerja mikroorganisme air untuk penguraian pada proses hayati (Marzuki dkk.,
2022).
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang Baku Mutu Air
Limbah, kadar paling tinggi untuk fosfat dalam industri sabun deterjen adalah 2
mg/L dalam air limbah. Sedangkan, industri laundry saat ini berkembang pesat,
sehingga industri laundry ini perlu mendapat perhatian karena para pelaku indsutri
laundry membuang langsung limbah sisa produksinya ke selokan atau badan air
tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah dari laundry mengandung deterjen
yang memiliki potensi bahaya antara lain terbentuknya lapisan film dalam air akan
menyebabkan menurunnya tingkat transfer ke dalam air, campuran antara
polifosfat dan surfaktan di dalam deterjen dapat meningkatkan kandungan fosfat
dalam air, serta dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius pada
manusia (Utomo dkk., 2018).
Berikut adalah tabel kualitas limbah laundry (Kusuma dkk., 2019) :
4
4
5
2.3 Adsorpsi
Adsorpsi merupakan proses penyerapan gas atau cairan yang terikat pada
molekul, atom, atau ion pada permukaan lain dari padatan. Adsorpsi berbeda
dengan dengan absorpsi. Untuk proses adsorpsi, molekul hanya melekat pada
permukaan saja sedangkan untuk absorpsi, terjadi pelarutan absorbat ke dalam
medium absorben. Pada proses adsorpsi terdapat 2 zat yang berinteraksi yaitu,
adsorbat dan adsorben. Adsorbat adalah zat yang diadsorpsi, sedangkan adsorben
adalah zat yang mengadsorpsi, yang mana fasa padatnya berperan sebagai tempat
berpindahnya zat terlarut dari larutan (Setianingsih, 2018).
Proses fisika yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang relatif
lemah antara adsorbat dengan permukaan adsorben merupakan proses adsorpsi.
Proses adsorpsi juga disebabkan oleh gaya intermolekul lebih besar dari gaya tarik
antar molekul. Adsorpsi juga merupakan peristiwa reversibel, terjadi pada
temperatur rendah, terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi sehingga membentuk
6
Untuk penentuan kadar fosfat yang diserap oleh karbon aktif kulit buah
lontar dapat digunakan dengan perhitungan daya serap adsorben. Berikut
persamaan daya serap adsorben alternatif dapat dirumuskan (Sudarmawan dkk.,
2020) :
8
Co−Ce
Q=( )xV …(2.2)
m
Keterangan :
Q = Kapasitas adsorpsi (mg/g)
Co = Konsentrasi awal larutan (mg/L)
Ce = Konsentrasi akhir lariutan (mg/L)
m = massa adsorben yang digunakan (g)
V = volume larutan (mL)
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, blender, neraca
analitik, sudip, pengaduk kaca, gelas beker, Erlenmeyer, buret, pipet volume,
propipet, pipet tetes, gelas arloji, gelas ukur, corong, cawan porselin, penjepit
krusibel, statif dan klem, hotplate, magnetic heated stirrer, stirrer, furnace, pH
meter, oven, ayakan 60 mesh, desikator, dan spektrofotometer AAS.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah lontar,
limbah laundry, akuades, KOH 2 M, HCl, NaOH, kertas saring whatman, dan
aluminium foil.
10
11
dihaluskan dengan blender dan kulit buah lontar diperkecil dengan ayakan 60
mesh. Selanjutnya, kulit buah lontar tadi ditempatkan pada cawan porselin dan
dikarbonasi dalam furnace. Karbonasi dilakukan pada suhu 400°C selama 2 jam,
lalu disimpan dalam desikator. Setelah itu, kulit buah lontar yang telah
dikarbonasi diaktifkan secara kimia. Aktivasi karbon aktif kulit buah lontar secara
kimia dilakukan dengan merendamkannya dengan larutan KOH 2 M di dalam
gelas beker. Kemudian gelas beker ditempatkan di magnetic heated stirrer pada
suhu ruang dengan kecepatan 150 rpm selama 2 jam. Selama pengadukan gelas
beker ditutup dengan aluminium foil untuk mencegah kontaminasi. Setelah itu,
karbon aktif dibilas dengan akuades hingga pH mendekati netral. Lalu,
dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit dan disimpan dalam
desikator.
Gambar 3.1 Diagram Alir Persiapan Karbon Aktif Kulit Buah Lontar
12
Larutan Sampel
Proses adsorpsi
menggunakan magnetic
heated stirrer kecepatan 150
rpm
Filtrasi
Analisis:
AAS
Residu Filtrat
14
15
Kurniati, Y., Prasetya, F. A., Hanafi, F. I., Taufik, N. M. dan Arifiyana, D. (2021):
Kajian Sintesis Katalis Asam Padat dari Limbah Sabut Siwalan (Borassus
flabellifer L.) dengan Metode Sulfonasi. Journal of Pharmacy and
Science. 6.
Marzuki, I., Syahrir, M., Ramli, M., Harimuswarah, M. R., Artawan, I. P. dan
Iqbal, M. (2022): Operasi dan Remediasi Lingkungan. 1. TOHAR
MEDIA.
DP-1
Murtono, J. (2017): PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI CANGKANG
BUAH KARET DENGAN AKTIVATOR H3PO¬ 4 DAN
APLIKASINYA SEBAGAI PENJERAP Pb (II). Jurnal Teknik Kimia
USU. 6. 43-48
Sandra, L., Jasin, F. M., Pido, R., Makbul, R., Udyani, K., Sari, D. K., Satriawan,
D., Fajar, H. dan Ningsih, E. (2022): Proses Pengolahan Limbah. Get
Press.
DP-1
Tati, R., Teguh, B. dan Ridwan, S. (2020): Efisiensi Penyisihan Kadar Amoniak
Limbah Cair Rumah Sakit dengan Proses Adsorpsi Karbon Aktif Bijih
Plastik. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 19. 82-88
Utomo, W. P., Nugraheni, Z. V., Rosyidah, A., Shafwah, O. M., Naashihah, L. K.,
Nurfitria, N. dan Ullfindrayani, I. F. (2018): Penurunan kadar surfaktan
anionik dan fosfat dalam air limbah laundry di Kawasan Keputih,
Surabaya menggunakan karbon aktif. Akta Kimia Indonesia. 3. 127-140
DP-1
DP-3