Anda di halaman 1dari 11

1.

Menjelaskan pengertian kedaulatan rakyat


2. Menjelaskan macam-macam kedaulatan
3. Menjelaskan sifat kedaulatan
4. Menjelaskan landasan hukum indonesia
berdasarkan kedaulatan rakyat
5. Menjelaskan pembagian kekuasaan dalam
negara
1. Menjelaskan pengertian kedaulatan rakyat
Kedaulatan berasal dari bahasa arab yaitu “ daulah ”
artinya kekuasaan tertinggi. Pengertian kedaulatan itu
sendiri adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya dengan semua
cara yang tersedia. Oleh karena itu, kedaulatan rakyat
membawa konsekuensi, bahwa rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Jadi kedaulatan rakyat berarti pemerintahan
mendapatkan mandatnya dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Pemerintahan oleh rakyat mengandung
pengertian, bahwa pemerintahan yang ada
diselenggarakan dan dilakukan oleh rakyat sendiri atau
disebut dengan “demokrasi”. Demokrasi adalah
pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
2.Menjelaskan macam-macam kedaulatan
 a. Kedaulatan Tuhan
Menurut teori ini, kedaulatan berasal dari Tuhan
yang diberikan :kepada raja atau penguasa. Karena
kehendak Tuhan menjelma ke dalam diri raja atau
penguasa, maka seorang raja dianggap sebagai
utusan Tuhan atau wakil Tuhan (titisan dewa). Segala
peraturan yang dijalankan oleh penguasa bersumber
dari Tuhan, oleh sebab itu rakyat harus patuh dan
tunduk kepada perintah penguasa. Penganut paham
ini adalah Agustinus, Thomas Aquinas, Marsillius,
dan F.J. Stahl. Teori kedaulatan Tuhan pernah
diterapkan di Ethiopia pada masa Raja Haile Selassi,
Belanda, dan Jepang pada masa Kaisar Tenno Heika.
 b. Kedaulatan Raja
Kedaulatan suatu negara terletak di tangan raja, karena raja
merupakan penjelmaan kehendak Tuhan dan juga bayangan
dari Tuhan. Agar negara kuat dan kokoh, seorang raja harus
mempunyai kekuasaan yang kuat dan tidak terbatas sehingga
rakyat harus rela menyerahkan hak-haknya dan kekuasaannya
kepada raja. Tokoh-tokoh yang mempunyai paham kedaulatan
raja adalah Niccolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes
dan F. Hegel. Teori ini pernah diterapkan di Perancis pada
masa Raja Louis XIV dengan sombongnya berkata “l’ettat C’st
Moi” ( negara adalah saya). Pada zaman modern model
kekuasaan ini telah ditinggalkan negara-negara di dunia,
karena kedaulatan raja cenderung menciptakan kekuasaan
yang tidak terbatas (absolut), sewenang-wenang dan otoriter.
 c . Kedaulatan Rakyat
Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat. Rakyat memberikan
kekuasaannya kepada penguasa untuk menjalankan
pemerintahan melalui sebuah perjanjian yang disebut
kontrak social. Penguasa negara dipilih dan ditentukan
atas kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk
dalam pemerintahan. Demikian pula sebaliknya, penguasa
negara harus mengakui dan melindungi hak-hak rakyat
serta menjalankan pemerintahan berdasarkan aspirasi
rakyat. Apabila penguasa negara tidak dapat menjamin
hak-hak rakyat dan tidak bisa memenuhi aspirasi rakyat,
maka rakyat dapat mengganti penguasa tersebut dengan
penguasa yang baru. Penganut teori ini adalah Solon, John
Locke, Montesquieu dan J.J. Rousseau. Teori kedaulatan
rakyat hampir diterapkan di seluruh dunia, namun
pelaksanaannya tergantung pada rezim yang berkuasa,
ideologi dan kebudayaan masing-masing negara.
 d. Kedaulatan Negara
Berdasarkan teori ini kekuasaan pemerintahan
bersumber dari kedaulatan negara. Karena sumber
kedaulatan dari negara, maka Negara dianggap
memiliki kekuasaan yang tidak terbatas, dan
kekuasaan itu diserahkan kepada raja atas nama
negara. Negara berhak untuk membuat aturan
hukum, oleh sebab itu negara tidak wajib tunduk
kerada hukum. Penganut teori kedaulatan negara
adalah George Jellinek dan Paul Laband. Teori
kedaulatan ini pernah diberlakukan Rusia pada
masa kekuasaan Tsar dan Jerman pada masa Hitler,
serta Italia pada saat Mussolini berkuasa.
 e. Kedaulatan Hukum
Menurut teori ini kekuasaan hukum (rechts
souvereiniteit) merupakan kekuasaan tertinggi.
Kekuasaan negara harus bersumber pada hukum,
sedangkan hukum bersumber pada rasa keadilan
dan kesadaran hukum. Berdasarkan teori ini suatu
negara diharapkan menjadi Negara hukum, artinya
semua tindakan penyelenggara negara dan rakyat
harus berdasarkan hukum yang berlaku. Negara
melindungi hak-hak warga negara dan mewujudkan
kesejahteraan umum. Penganut tecri ini adalah H.
Krabbe, Immanuel Kant, dan Kranenburg. Sebagian
besar negara-negara di Eropa dan Amerika
menggunakan teori kedaulatan hukum.
3.Menjelaskan sifat kedaulatan
 a. Asli
Artinya, kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan
lain yang lebih tinggi
 b. Permanen

Artinya, kekuasaan itu tetap ada sepanjang negara


tetap berdiri walaupun pemerintah sudah berganti.
 c. Tunggal

Artinya, kekuasaan itu merupakan satu-satunya


dalam negara dan tidak dibagi bagikan kepada
badan-badan lain
 d. Tidak terbatas

Artinya,kekuasaan itu tidak dibatasi oleh


kekuasaan lain
4. Menjelaskan landasan hukum indonesia berdasarkan
kedaulatan rakyat

 a. Pancasila (Landasan Idil)


     Sila keempat Pancasila merupakan landasan idil pelaksanaan

kedaulatan rakyat, yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Makna
sila keempat :

Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi ditangan rakyat atu bersifat


demokrasi.
 Hikmat penggunaan pikiran yang sehat dan juga sifat bertanggung

jawab, disiplin dan jujur.


 Permusyawaratan berarti setiap mengambil keputusan diadakan

musyawarah bersama untuk mencapai mufakat


  Perwakilan mengandung arti suara-suara rakyat didengar oleh

pemerintah melalui badan perwakilan rakyat.


 
 b. UUD 1945 (Landasan Konstitusional)

     Undang-Undang Dasar 1945 merupakan


hukum tertinggi dalam tata urutan PERPU sesuai
dengan Ketetapan MPR RI No. III/MPR/2000.
Memiliki urutan :
 Undang-Undang Dasar 1945
 Ketetapan MPR RI  
 Undang-Undang
 PERPU
 Peraturan Pemerintah
 Kepres
  Perda
5. Menjelaskan pembagian kekuasaan dalam negara
 a. Kekuasaan legilatif, yaitu kekuasaan untuk
membuat peraturan perundangan dalam suatu
negara.
 b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk

melaksanakan peraturan perundangan yang


berlaku. Kekuasaan eksekutif sering disebut
sebagai kekuasaan menjalankan pemerintahan.
 c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk

menegakkan peraturan perundangan yang


berlaku apabila terjadi pelanggaran. Kekuasaan
yudikatif sering disebut sebagai kekuasaan
kehakiman.

Anda mungkin juga menyukai