Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) PADA


PEMBANGUNAN INDUSTRI PT ULTRA JAYA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Dosen Pengampu:

Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh:

Ilham Dafa Faniago (2440019012)

PROGRAM STUDI D-IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri menempati posisi pusat dalam ekonomi bagi masyarakat modern.
Bagi negara berkembang, industri juga merupakan hal yang sangat penting.
Industri digunakan sebagai landasan dalam pembangunan dan dapat juga
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus selalu meningkat
dari tahun ke tahun. Industri merupakan penghasil barang dan jasa yang selalu
dibutuhkan oleh semua masyarakat. Oleh karena itu, peranan industri adalah
sangat penting.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51
Tahun 1995, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasan industri. Industri yang banyak bermunculan di Indonesia antara
lain adalah jenis industri makanan dan minuman, industri rokok, industri tekstil,
industri kulit, industri tapioka dan masih banyak jenis industri yang lainnya.
Menurut Wagini, dkk (2002) meningkatnya sektor industri selain dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat juga dapat meningkatkan timbulnya
dampak negatif. Peningkatan sektor industri diiringi oleh meningkatnya jumlah
limbah yang dihasilkan, limbah industri bisa berupa limbah padat (solid
waste),limbah cair (liquid waste), dan limbah gas (gaseous waste).
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk (IDX: ULTJ )
merupakan perusahaan multi nasional yang memproduksi minuman yang
bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya
Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan
industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu
entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Perusahaan ini merupakan pioner di
bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki
mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yang berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong
Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring
perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek
Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari
Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever
Indonesia, Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk bisa kembali ke bisnis utamanya,
yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini,
seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang
dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap
diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
BerdasarkanUndangUndang No. 23 Tahun 1997 tentang PengelolaanL
ingkungan Hidup di Indonesia dan Peraturan Menteri Negara
LingkunganHidup Nomor 11 Tahun 2006 bagian B perindustrian tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), maka adanya
Pt. Ultra Jaya ini wajib dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui tahapan pembangunan PT. Ultra Jaya
2. Mengetahui proses operasional pembangunan PT. Ultra Jaya
3. Mengetahui dampak lingkungan pada pembangunan PT. Ultra JAYA
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Melalui praktikum ini penulis dapat mengenal lebih dalam dan melatih diri
untuk berpikir kritis terhadap analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL) dari suatu proses usaha/kegiatan.
1.3.2 Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan mengenai tahapan pembangunan pada suatu
usaha dan operasional industri serta dampaknya bagi lingkungan disekitar
PT. Ultra Jaya.

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada rencana usaha pada suatu perusahaan di PT.Ultra Jaya. PT. Ultra Jaya
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan
minuman. PT.Ultra Jaya ini sudah berada pada tahun 1970an. Jadi, untuk rencana
perusahaan ini sudah berada pada zaman dahulu.
PT. Ultra Jaya menghasilkan pembuangan air limbah yang dihasilkan pada pabrik
tersebut. Pada awal pembangunan PT. Ultra Jaya tidak membuat suatu pengolahan
air limbah yang layak, sehingga akan menyebabkan dampak negatif kepada
masyarakat sekitar. Seperti, pembuangan sampah yang dibuang ke sekitar
pemukiman masyarakat dan air limbah. Selain itu juga, pembuangan susu basi dari
pembersihan alat.
Kemudian, pada tahun 2009, dibuatlah suatu pengolahan air limbah yang
mengolah sisa pembuangan air limbah susu sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif kepada masyarakat sekitar. Atau lebih dikenal dengan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah).
PT. Ultra jaya mempunyai batas-bats lahan dalam menjalanakan usahanya
yaitu berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk
sekitar Cimareme. Kemudian hubungan antara lokasi PT.Ultra Jaya dengan jarak
tersedianya sumber daya air sangat dekat dengan wilayah sekitar.
Tahap pelaksanaan rencana usaha pada PT. Ultra Jaya terdiri dari :
2.1 Tahap Pra kontruksi
Sebelum adanya PT. Ultra Jaya, pada umumnya wilayah sekitar Desa
Mekarsari ini merupakan lahan pertanian.
2.2 Tahap Kontruksi
Dibuat saluran air pengolahan air limbah untuk mengolah air limbah yang
keluar dari PT. Ulltra Jaya. Sehingga air limbah yang keluar dan menyebar
dimasyarakat itu tidak membahayakan dan tidak menimbulkan dampak
negative untuk masyarakat sekitar.
2.3 Tahap Operasi
Pada tahun 2010, pernah terjadi bau busuk yang berasal dari limbah cair PT
Ultra Jaya yang menyengat dan mengganggu penciuman warga di sekitar
Kampung Bunisari, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, dipastikan
berasal dari genangan limbah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
perusahaan yang rusak serta uap limbah yang tertiup angin pada siang hari.
Penyebab bau busuk yang salah satunya itu adalah satu unit IPAL raksasa baru
milik PT Ultra Jaya yang rusak akibat gempa Mei 2010 lalu sehingga tidakbisa
dioperasikan. Kerusakan IPAL itu membuat air limbah yang menggenang di
dalamnya membusuk dan menebarkan aroma tak sedap.

2.4 Tahap Pasca Operasi


Setelah adanya PT.Ultra Jaya, masyrakat sekitar mulai merasakan dampak
yaitu kurangnya tersedia sumber dayaa air seperti sumur-sumur yang berada di
sekitar menjadi kering.
2.5 Identifikasi dampak lingkungan
2.5.1 Dampak Besar
a. PT Ultra jaya mempunyai batas-batas lahan dalam menjalanakan
usahanya yaitu berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan
pemukiman penduduk sekitar Cimareme. Kemudian hubungan antara
lokasi PT.Ultra Jaya dengan jarak tersedianya sumber daya air sangat
dekat dengan wilayah sekitar sehingga mengakibatkan sumber air bagi
penduduk sekitar menjadi berkurang.
b. PT. Ultra jaya terletak di Desa Cimareme yang berada didataran rendah,
terdapat aliran sungai dan bantaran sungai sehingga limbah pabrik dapat
mencemari.
c. PT. Ultra jaya berada di pinggir jalan utama menuju tol padalarang,
sehingga kendaraan yang keluar masuk pabrik ini menyebabkan macet
dan peningkatan polusi udara untuk masyarakat sekitar.
d. Berkurangnya lahan pertanian karena pembangunan pabrik
membutuhkan lahan yang luas.
2.5.1 Dampak Penting
Mengurangi pengangguran karena terbuka lowongan kerja

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan industri PT. Ultra Jaya dapat meningkatan
pendapatan asli daerah seperti lapangan pekerjaan tapi juga dapat
memberikan dampak negatif seperti berkurangnya sumber air pada
masyarakat sekitar, berkurangnya lahan pertanian,dan menyebabkan
tercemarnya aliran sungai. Oleh sebab itu kegiatan pembangunan PT. Ultra
Jaya perlu dilakukan kajian AMDAL. Berdasarkan Surat Keputusan Nomor
171/01/VI/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang Pemberian Ijin Lokasi untuk
pembangunan pabrik pada lahan pertanian.
Pada konstruksi terdapat saluran air limbah untuk mengolah limbah
pabrik. Lalu operasional terdapat tragedy yang pernah dialami PT. Ultra
Jaya yang mengakibatkan kerugian dari pihak industri maupun masyarakat.
3.2 Saran
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dilakukan
untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tidak rusak karena adanya
kegiatan-kegiatan pembangunan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL merupakan instrumen
pengelola lingkungan yang wajib disusun oleh penyelenggara
kegiatan/usaha yang melakukan kegiatan/usaha yang termasuk dalam daftar
wajib AMDAL. AMDAL sangatlah bermanfaat untuk suatu kegiatan/usaha
oleh karena itu harus benar-benar diimplementasikan pra-konstruksi hingga
pasca konstruksi untuk mengurangi dampak di lingkungan hidup dan
mematuhi peraturan pemerintah Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
serta dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.

DAFTAR PUSTAKA

http://ultrajaya.waytodeal.com/about
http://evanalurita.blogspot.com/2010/02/visi-dan-misi-ptultra-jaya-milk.htm
http://www.docstoc.com/docs/81967656/Laporan-Penilaian-Saham-PT-
Ultrajaya-Milk-Industry-and-Trading-Company
Fandell, Chafid. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar
Dalam Pembangunan. Jakarta: Liberty Offset
PP Nomer 27 Tahun 1999
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai