Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

TENTANG :

“MEMBANGUN MASYARAKAT UNTUK SADAR AKAN


KEBERSIHAN LINGKUNGAN DESA WISATA KERANGGAN.“

KELOMPOK
Disusun Oleh :

1) MUHAMAD APIS SUARNA (191010503158)


2) ALIEF MUHARROM (191010503143)
3) FELLIX BARNAST ARSANDO (191010503131)
4) BUNGA ANDIRA FITRIANI (191010506232)
5) FUJI RAHMA SAWERI GADING (191010503123)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG

2021

1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MAHASISWA TAHUN …./……

Judul Kegiatan PKM :

“MEMBANGUN MASYARAKAT UNTUK SADAR AKAN KEBERSIHAN


LINGKUNGAN DESA WISATA KERANGGAN”

1. Ketua Pelaksana
Nama Mahasiswa : Muhamad Apis Suarna
NIM : 191010503158
2. Anggota 1
Nama Mahasiswa : Alief Muharrom
NIM : 191010503143
3. Anggota 2
Nama Mahasiswa : Fellix Banast Arsando
NIM : 191010503131
4. Anggota 3
Nama Mahasiswa : Bunga Andira Fitriani
NIM : 191010506232
5. Anggota 4
Nama Mahasiswa : Fuji Rahma Saweri Gading
NIM : 191010503123

Pamulang, 28 Feb 2021


Dosen Pendamping, Ketua PKM Mahasiswa,

Nama Dosen Muhamad Apis Suarna


NIDN. NIM. 191010503158

Ketua Program Studi Sarjana S1 Manajemen,

Dr.Kasmad,S.E.,M.M.
NIDN. 0402046806
ABSTRAK

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah (1) untuk

membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, (2)

meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, dan (3)

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan

sehingga tercipta perilaku hidup dan lingkungan yang bersih, asri, nyaman, dan sehat.

Mitra kerjasama kegiatan ini adalah warga dan karang taruna Keranggan Tangerang

Selatan.

Kata kunci: Kesadaran masyarakat; Lingkungan; Karang Taruna.

The purpose of this community service is (1) to build public awareness on hygiene

and environmental health, (2) to increase public knowledge in environmental

management, and (3) Increase participation In terms of hygiene and environmental health

and thus create a living behavior and a clean, beautiful, comfortable, and healthy

environment. The cooperation partner of this activity is the residents and youth

organization of Karanggan Tangerang Selatan.

Keywords: Community awareness; Environment; Youth Organization.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat rahmat- Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan tugas

kelompok ini tepat pada waktunya. Penyusun sangat tertarik untuk melakukan

penyusunan laporan akhir PKM dengan judul : MEMBANGUN MASYARAKAT

UNTUK SADAR AKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DESA WISATA

KERANGGAN. Tujuan tugas kelompok ini untuk memenuhi tugas kampus yaitu

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM). Penyusun menghadapi hambatan

dalam menyelesaikan laporan akhir PKM ini tetapi Penyusun melakukan bimbingan

dari berbagai pihak, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan tugas kelompok ini

dengan baik oleh karena itu Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepada dosen pembimbing kegiatan PKM

2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta doa

3. Teman – teman sekelompok yang memberikan motivasi dalam menyelesaikan

laporan akhir PKM ini

Penyusun menyimpulkan sepenuhnya bahwa laporan akhir PKM ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu Penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran guna

kesempurnaan laporan akhir PKM ini dan semoga bermanfaat bagi Penyusun dan

Pembaca pada umumnya.

Pamulang, 06 Feb 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2

ABSTRAK....................................................................................................................3

KATA PENGANTAR.............................................................................................4

DAFTAR ISI............................................................................................................5

DAFTAR TABEL.....................................................................................................6

DAFTAR GAMBAR................................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..........................................................................8

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................10

1.3. Manfaat Pengabdian Kepada Masyarakat.................................11

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Membangun Kesadaran.............................................................12

2.2. Konsep Kesadaran.....................................................................13

2.3. Dampak Dari Kurangnya Kesadaran.........................................14

BAB III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan..................................................................15

3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...............................................15

3.3. Materi Kegiatan.........................................................................16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Nama Anggota PKM dan Dosen Pembimbing.........................20

4.2. Laporan Sumber Dana Dan Biaya Kegiatan PKM....................20

4.3. Hasil Kegiatan dan Pembahasan...............................................21


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................24

5.2. Saran...........................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Susunan Acara.................................................................16

Tabel 2 Nama Anggota PKM dan Dosen Pembimbing................20

Tabel 3 Laporan Biaya Kegiatan PKM.........................................21


DAFTAR GAMBAR

Lampiran Foto-Foto Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Lingkungan yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang bebas dari

berbagai kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Lingkungan yang

bersih dan sehat berarti harus bebas dari virus, bakteri dan berbagai vektor penyakit serta

bebas dari bahan kimia berbahaya. Namun, masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan

selalu menjadi polemik di masyarakat.

Menurut Soemarwoto (2011), faktor yang sangat penting dalam permasalahan

lingkungan ialah besarnya populasi penduduk. Pertumbuhan penduduk yang cepat,

kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat pemukiman dan lain kebutuhan serta limbah

domestik juga bertambah dengan cepat. Pertumbuhan penduduk ini telah mengakibatkan

perubahan besar dalam lingkungan hidup, terutama di Negara berkembang yang tingkat

ekonomi dan teknologinya masih rendah Kerusakan hutan dan tata air yang disertai

kepunahan tumbuhan dan hewan, erosi tanah, serta sanitasi yang buruk.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang harus dilakukan oleh setiap

individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur

kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan

atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan

individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit

dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat (Erna & Wahyuni, 2011). Kualitas lingkungan pemukiman sangat berpengaruh

9
terhadap kesehatan masyarakat. Penduduk yang menempati lingkungan permukiman yang

bersih dan sehat umumnya juga dalam keadaan sehat, sebaliknya penduduk yang

menempati lingkungan permukiman yang jelek dan tidak teratur mereka mengalami

bermacam-macam penyakit diantaranya radang paru, TBC, bronchitis, tipus, disentri,

influenza dan sebagainya. Oleh karena itu perlu adanya peran serta masyarakat dan aparat

pemerintah untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Menurut Fitriyani, (2008)

didukung oleh (Priyana, 2016), semakin baik sumber air, maka semakin rendah

kemungkinan terjadinya suatu penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh air.Salah

satu sasaran PHBS adalah tatanan rumah tangga, maka kelompok melakukan asuhan

dengan menerapkan strategi promkes pada tatanan rumah tangga. Penerapan PHBS di

rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk menggerakan dan

memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk berprilaku PHBS. PHBS

dirumah tangga di arahkan untuk memberdayakan setiap keluarga atau anggota rumah

tangga agar tahu, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan

mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan yang dihadapi, memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada, serta

berperan aktif mewujudkan kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya

kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

1.2. RUMUSAN MASALAH

Karena dari kesadaran terhadap lingkungan ini terkadang kita merasa aneh

sendiri dengan prilaku mayarakat di Indonesia. contohnya kesadaran dalam

membuang sampah. Maka dari itu Saya pernah melakukan identifikasi dari beberapa

orang Indonesia yang tinggal di lingkungan mayarakat, dan hanya terlihat beberapa

orang yang sadar akan kebersihan, dan dari identifikasi tersebut membuat saya

tergerak akan pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebersihan

lingkungan, terlebih dimasa pandemi covid-19 ini faktor kebersihan sangat harus

10
diperhatikan, mengingat pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan

agar terhindar dari segala penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus yang

menyebar seperti virus covid-19 ataupun virus lainnya, maka dari itu saya tahu

bahwa menumbuhkan kesadaran akan kebersihan ini sangatlah penting, apalagi

dimasa pandemi covid 19 seperti sekarang ini.

1.3. MANFAAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Manfaat yang diharapkan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini

adalah sebagai berikut :

1. Meningkatakan wawasan dan pengetahuan dalam lingkungan masyarakat

ditempat berlangsungnya kegiatan PKM untuk mahasiswa

2. Memberikan gambaran dan manfaat akan pentingnya materi yang disampaikan

kepada masyarakat

3. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk sadar kebersihan lingkungan

dimasa pandemi covid-19

4. Dapat menyalurkan ilmu secara langsung kepada masyarakat dengan apa yang

telah dipelajari dibangku kuliah

5. Dapat menambah hubungan yang baik antara mahasiswa dan masyarakat

sehingga terciptanya saling membangun kesadaran akan pentingnya hubungan

yang baik antara mahasiswa dan masyarakat.

11
BAB II

PEMBAHASAN

3.1. MEMBANGUN KESADARAN

Ada beberapa faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat, secara

konseptual, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan berkembangnya

kesadaran dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin ilmu. Menurut konsep

proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau responses atas

rangsangan-rangsangan yang diberikan, yang dalam hal ini tanggapan merupakan

fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat diharapkan menurut (Berlo, 1961) dalam

Mardikanto dan soebiato ( 2013 : 90-91). Disamping itu dengan melihat

kesempatan, yang bersangkutan juga akan termotivasi untuk meningkatkan

kemampuan-kemampuan (yang diperlukan) untuk dapat berpartisipasi. Slamet

(1985) dalam Mardikanto dan soebiato ( 2013 : 91) menyatakan bahwa tumbuh dan

berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh

tiga unsure pokok, yaitu :

a) Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, untuk berpartisipasi.

b) Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi.

c) Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi.

Mengenai partisipasi masyarakat akan dijelaskan secara konseptual dengan

mendefinisikan masyarakat serta partisipasi itu sendiri secara terpisah terlebih

dahulu. Menurut Mattesich dan Monsey (2004), masyarakat adalah orang yang

tinggal di daerah yang tedefinisikan secara geografis dan memiliki ikatan sosial

serta psikologis dengan yang lain dan dengan tempat dimana mereka tinggal

(Phillips dan Pitman, 2009:5). Kemudian Craig,harris dan Daniel (2002:5)

mendifinisikan masyarakat sebagai “physical proximity to other and the sharing of


common xperiences and perspectives” (kedekatan secara fisik antara satu dengan

yang lain dan berbagai pengalaman serta perspektif umum). Beberapa definisi

tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya masyarakat ada suatu kumpulan

orang, memiliki kedekatan baik secara fisik, sosial, dan psikologis serta kepentingan

dan salng membutuhkan di suatu tempat dimana mereka tinggal. Untuk beberapa

alasan, masyarakat berusaha untuk melegalkan dirinya dan membuat suatu

organisasi formal untuk dapat bernegosiasi dengan pemegang kekuasaan. Dan untuk

beberapa partisipasi didalamnya, hal tersebut dapat dijadikan suatu kesempatan

untuk mewujudkan tujuan individu melalui suatu gerakan kolektif. Hal ini juga

dijelaskan oleh Craig, Harris dan Daniel (2002:5) yang mengatakan bahwa “for

several reasons,communities formalize themselves and create official organizations

with which the state can negotiate. Participants in such organizations see

opportunities to achieve individual goals through collective action” (untuk beberapa

alasan, komunitas memformalkan diri dan membuat organisasi dimana dapat

bernegosiasi dengan negara atau pemerintah. Partisipan di organsasi tersebut melihat

kesempatan untuk mendapatkan tujuan individual melalui aksi kolektif).

3.2. KONSEP KESADARAN

Kesadaran diri adalah pemahaman terhadap kekhasan fisik, kepribadian,

watak, dan temperamenya: mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya dan

punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan

dan kelemahanya, Antonius (dalam Malikah, 2013).

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menanti semua peraturan dan sadar

akan tugas dan tanggung jawabnya, Hasibuan (2012:193).

Soekanto (2002) mengatakan bahwa terdapat empat indikator kesadaran yang

masing-masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada
kegiatan tertentu, mulai dari yang terendah sampai tinggi, antara lain:

1. Pengetahuan

2. Pemahaman

3. Sikap, dan

4. Pola perilaku (tindakan).

5. Konsep masyarakat

Sedangkan menurut Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto (2002: 24)

menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang

menghasilkan kebudayaan.

3.3. DAMPAK DARI KURANGNYA KESADARAN

Dampak serius dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga

kebersihan akan sangat terasa. Secara fisik, lingkungan yang memiliki tingkat

kesadaran rendah, akan terlihat kotor dan tidak nyaman untuk ditinggali. Seperti

yang telah disinggung sebelumnya, lingkungan kotor dapat menimbulkan berbagai

penyakit, seperti misalnya demam berdarah.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan juga dapat

menimbulkan bencana yang lebih besar. Seperti yang kita ketahui, bencana banjir

tidak hanya disebabkan oleh hujan lebat. Tapi, karena orang-orang membuang

sampah sembarangan di sungai. Mengakibatkan tidak lancarnya aliran sungai,

sehingga volume air meluap ke pemukiman warga.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi setiap masyarakat menumbuhkan

kesadaran dalam menjaga kebersihan. Tidak hanya kebersihan diri sendiri, dan

keluarga, tapi sangat penting menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat.


BAB III

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

3.1. METODE PELAKSANAAN

Metode dalam pelaksanaan pelatihan adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan Pengabdian

Kepada Masyarakat (PKM) secara nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai

secara optimal. Berikut beberapa metode pelatihan yang biasa digunakan pada saat

proses pelatihan berlangsung.

Metode pelaksanaan yang digunakan pada program kegiatan ini diharapkan

dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini, metode yang

digunakan adalah metode penjelasan, sharing, tanya jawab, diskusi dan praktek.

Pada metode penjelasan, setiap instruktur menyampaikan materi terkait dan

membuat tampilan visual berupa slide power point yang ditampilkan ke layar

dengan alat LCD proyektor.

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal

28 februari 2021 bertempat di desa ekowisata Keranggan Tangerang Selatan Banten,

dan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker,

jaga jarak dan memakai hand sanitizer, sehingga acara ini dilaksanakan secara

langsung di tempat kegiatan.

15
Susunan acara terlampir sebagai berikut :

Tabel .1. Susunan Acara

NO WAKTU SUSUNAN ACARA PEMATERI

1. 08.00 – 08.20 Pembukaan dan MC Acara Bapak Maulana


3. 08.20 – 09.00 Sambutan Ketua Pelaksana PKM Bapak Alwani S.pd
4. 09.00 – 10.00 Penyampaian Materi Kelompok 1 Dendika Gunawan
5. 10.00 – 11.00 Penyampaian Materi Kelompok 2 Riski Putri Amelia
6. 11.00 – 12.00 Penyampaian Materi Kelompok 3 Muhamad Apis Suarna
7. 12.00 – 13.20 ISTIRAHAT
- Shinta marcela
8. 13.20 – 14.10 Penyampaian Materi Kelompok 4
Heni
9. 14.10 – 15.10 Penyampaian Materi Kelompok 5 Annisa Putri Aulia
Bapak Asep Muhammad
10. 15.10 – 15.30 Kesimpulan dan Penutup Lutfi, S.E.,M.M.C.STMI
BKP., CPHCM

3.3. MATERI KEGIATAN

16
17
18
19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. NAMA DOSEN PEMBIMBING DAN NAMA ANGGOTA PKM

Berikut adalah nama-nama dosen pembimbing dan mahasiswa adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.
Nama Dosen Pembimbing
& Anggota PKM

NO NAMA NIDN / NIM JABATAN


1. Asep Muhammad Lutfi, 0404049102 Dosen Pembimbing
S.E., M.M.,BKP.,C.STMI
2. CPHCM
Muhammad Apis Suarna 191010503158 Ketua Kelompok PKM
3. Alief Muharrom 191010503143 Anggota Kelompok PKM
4. Bunga Andira Fitriani 191010506232 Anggota Kelompok PKM
5. Fellix Barnast Arsando 191010503131 Anggota Kelompok PKM
6. Fuji Rahma Saweri Gading 191010503123 Anggota Kelompok PKM
7. Maulana Rizki 201010504190 Anggota Kelompok PKM

4.2. LAPORAN SUMBER DANA DAN BIAYA KEGIATAN PKM

1. DANA

Dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat tangerang selatan,

bersumber dari hasil patungan mahasiswa universitas pamulang.

2. BIAYA

Adapun biaya yang digunakan selama kegiatan pengabdian kepada

masyarakat tersebut berlangsung, mulai dari pertama kali survey lokasi dan

dilaksanakannya kegiatan adalah sebagai berikut :

20
Tabel 3.
Laporan Sumber
Dana dan Biaya
PKM

Harga
NO Biaya Operasional Jumlah Total
Satuan
1. Biaya Pembuatan Banner 1 Rp. 54.000 Rp. 54.000
2. Biaya Pembelian Hand Sanitezer 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
3. Biaya Pembelian Masker 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
4. Biaya Pembuatan Piagam 5 Rp. 77.000 Rp. 385.000
5. Biaya Print 1 Rp. 42.000 Rp. 42.000
6. Konsumsi 30 Rp. 15.000 Rp. 450.000
7. Biaya Parcel Untuk Ketua POKDARWIS 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
TOTAL Rp. 1.111.000,-

4.3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pelaksanaan Kegiatan PKM

Adapun proses pelaksanaan yang kami lakukan selama kegiatan PKM

kami selalu melaksanakan penerapan physical distancing guna menjalankan

protokol kesehatan agar kegiatan yang kami laksanakan berjalan dengan lancar

dan sesuai dengan ketentuan diera new normal. Dan adapun proses kegiatan

pelaksanaan dalam PKM diantaranya adalah:

1. Membuat proposal PKM sebagai pengajuan kegiatan PKM

2. Mencari referensi tentang tata cara membangun kesadaran masyarakat

3. Melakukan identifikasi terhadap masyarakat dalam menjaga kebersihan

lingkungan

4. Menyediakan alat-alat guna menerapkan protokol kesehatan dimasa

pandemi covid-19

5. Meminta bantuan teman guna melakukan proses perekaman video dalam

melakukan memaparan materi PKM

6. Meminta tanggapan masyarakat terhadap kegiatan PKM yang

dilaksanakan

21
7. Membuat laporan akhir PKM

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan PKM

a) Faktor Pendukung

Banyak hal terjadi selama proses pelaksanaan kegiatan PKM,

diantaranya:

 Dukungan moral yang diberikan oleh dosen pembimbing PKM

yang telaten terhadap kami.

 Adanya laptop mempermudah kami untuk membuat proposal

PKM beserta laporannya.

 Adapun waktu yang diberikan oleh kampus untuk pelaksanaan

PKM di masa pandemi ini cukup Panjang dan tidak

berbenturan dengan jadwal kuliah online.

b) Faktor Penghambat

Berikut diikuti oleh beberapa faktor penghambat selama proses

pelaksanaan kegiatan PKM, diantaranya adalah :

Sesuai dengan judul PKM kami di sini tentang MEMBANGUN

MASYARAKAT UNTUK SADAR AKAN KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DESA WISATA KERANGGAN , jadi di sini kami juga

harus menerapkannya, dilingkungan masyarakat karena kami sadar

membangun kesadaran harus dibarengi dengan kegiatan yang dapat

memberikan contoh sehingga masyarakat dapat tergerak untuk ikut

berpartisipasi dalam pelaksanaannya.

22
Namun karena adanya pandemi covid-19 ini kami hanya dapat

membangun kesadaran masyarakat melalui materi yang kami sampaikan

dengan cara presentasi yang dilaksanakan diaula karang taruna

keranggan.

C. Rencana Tahapan Selanjutnya

Agar sosialisasi dan koordinasi tentang kesadaran menajga kebersihan ini

tetap terlaksana kami berencana untuk tetap melakukan upaya agar masyarakat

sekitar tidak meremehkan kebersihan dan tetap selalu waspada, dalam menjaga

kebersihan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat sekitar

yang belum sadar akan kebersihan dan mereka bisa ikut andil dalam

berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, terlebih dimasa pandemi

seperti sekarang ini

Kami juga akan menerapkan budaya hidup sehat kepada keluarga kami

sendiri dengan tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan kurang

lebih setiap sejam sekali agar tangan selalu bersih dan terhindar dari paparan

virus- virus.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Secara keseluruhan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

di lokasi desa ekowisata keranggan,Tangerang selatan berlangsung dengan lancar.

Terjadinya peningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan

lingkungan. Terjadinya peningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal kebersihan

dan kesehatan lingkungan. Terjadinya peningkatkan kualitas kebersihan dan

kesehatan lingkunga sehingga diharapkan akan tercipta perilaku hidup bersih dan

sehat serta memperhatikan lingkungan yang asri, nyaman dan sehat.

5.2. SARAN

Saran yang dapat diberikan antara lain keberlanjutan kegiatan diperlukan

untuk menjaga semangat warga atau masyarakat dalam berpartisipasi menjaga

kebersihan lingkungan sehingga tercipta kesadaran dalam membangun perilaku

hidup sehat serta sadar akan menjaga kebersihan lingkungan.

24
DAFTAR PUSTAKA

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm

Mulia, R. M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta, Graha Ilmu

Soekanto, Soerjono, 2002, Teori peranan. Jakarta, Bumi Aksara

Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi

Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Salam:

Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 217-226.

https://dlh.semarangkota.go.id/pentingnya-kesadaran-masyarakat-akan-kebersihan/

https://mataram.tribunnews.com/2020/06/02/5-gaya-hidup-sehat-yang-harus-

diterapkan-ditengah-pandemi-virus-corona-olahraga-hingga-makan-sehat (diakses, 8

Agustus 2020)

https://www.gardaoto.com/blog/gaya-hidup-sehat-yang-bisa-diterapkan-di-tengah-

pandemic-covid-19 (diakses, 8 Agustus 2020)


FOTO FOTO KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai