METODOLOGI PENELITIAN
dua variabel atau lebih”. Dengan demikian penelitian asosiatif ini dapat
produktivitas karyawan.
PT. abc di alamat. Gedung Segitiga Emas Businnes Park Blok xx No. xx
59
dengan persiapan pendahuluan berupa penulisan proposal judul penelitian,
data yang telah didapat oleh penulis dan penyusunan pelaporan skripsi.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Okt 2019 Nop 2019 Des 2019
No (minggu) (minggu) (minggu)
Jadwal Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Usulan Proposal
2 Revisi Usulan Proposal Skripsi
3 Penyusunan Insterumen Penelitian
4 Penyebaran Instrumen Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Tabulasi Data
7 Pengolahan dan Analisis Data
8 Penyusunan Skripsi
“operasional variabel adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari variabel independen dan
sebagai berikut:
60
3.3.1 Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)
variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur atau dipilih
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
Taat terhadap norma dan aturan hukum 5) Taat terhadap peraturan lainnya
Sesuaikan dg yg di
3.3.2 Variabel Dependen atau Terikat (Y) Indikator dan Kerangka
Berpikir (BAB II)
61
Yang dimaksud produktivitas karyawan menurut Simamora (2017:612)
target kerja.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Nomor Skala
Kuesioner
Motivasi (X1) 1. Kebutuhan fisiologis 1, 2 Interval
2. Kebutuhan rasa aman 3, 4
Sumber: 3. Kebutuhan sosial 5, 6
Maslow dalam 4. Kebutuhan penghargaan 7, 8
Sutrisno (2017:55) 5. Kebutuhan aktualisasi diri 9, 10
Disiplin Kerja (X2) 1. Taat terhadap aturan waktu 1, 2 Interval
2. Taat terhadap peraturan perusahaan 3, 4
Sumber: Singodimejo 3. Taat terhadap aturan perilaku pekerjaan 5, 6
dalam Sutrisno 4. Taat terhadap norma/aturan hukum 7, 8
(2017:86) 5. Taat terhadap peraturan lainnya 9, 10
1. Kuantitas kerja 1, 2, 3, 4 Interval
2. Kualitas Kerja 5, 6, 7
3. Ketepatan waktu dalam target 8, 9, 10
pekerjaan
3.4.1 Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang ditetapkan
62
keseluruhan subjek penelitian”. Dari pengertian di atas, disimpulkan populasi
adalah keseluruhan karakteristik atau sifat subjek atau objek yang dapat
3.4.2 Sampel
anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Istilah lain sampel jenuh adalah
sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan PT. abc yang berjumlah 60
karyawan.
63
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
N
n
1 N (e ) 2
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Jumlah Populasi
64
(dibulatkan menjadi 60 responden)
sesuatu dari aspek yang lebih luas yang dikenal dengan populasi. Untuk
pasti berapa jumlahnya, maka akan sulit mencari jumlah populasi yang
berikut:
Dimana:
n = Jumlah sampel
65
Moe = Margin of error, tingkat kesalahan maksimum (10%)
masalah”.
3.5.1 Observasi
yang tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data berdasarkan fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Dalam hal ini
3.5.2 Kuesioner
apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan yang diharapkan
pertanyaan dengan jawaban mengacu pada skala likert: Sangat Tidak Setuju
66
(bobot 1), Tidak Setuju (bobot 2), Kurang Setuju (bobot 3), Setuju (bobot 4)
3.5.3 Dokumentasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau
berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan
nilai, budaya dan norma yang diteliti dan penting dalam melakukan
penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur
67
3.6.1 Uji Instrumen Data.
diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya
data sangat menentukan kualitas dari data tersebut. Hal ini tergantung
pengujian yaitu:
1. Uji Validitas.
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”. Untuk melakukan uji validitas
Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel atau dapat
juga dengan nilai chronbath alpa > standar kritis alpa, maka dikatakan valid.
68
Sumber: Sugiyono (2017: 356)
Keterangan:
n = jumlah responden
Social Science (SPSS) for window versi 26, sehingga dapat diketahui nilai
c. Pilih menu analyze, pilih correlate dan klik bivariate, masukan data (nilai
69
e. Klik two-tailed pada kolom test of significance
f. Kemudian klik ok
2. Uji Reliabilitas.
alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan
alat ukur itu dilakukan secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan
reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5.
70
Menurut Suharsimi Arikunto (2015:223) cara menghitung tingkat
sebagai berikut:
Keterangan:
= variansi total
Jumlah varians skor setiap item dan varians total, dapat dihitung dengan
sebagai berikut:
Keterangan:
71
X11 = Jawaban responden untuk setiap butir soal
n = Jumlah responden
yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran dilakukan sekali
b. Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliabel.
72
3.6.2 Uji Asumsi Klasik.
digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model
disebut asumsi klasik”. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan
Uji Heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas.
tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini untuk memeriksa
apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak.
Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Lebih lanjut
a. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
73
Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada
(titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Adapun menurut Ghozali (2017:164)
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
b. Pindahkan item utam ake kotak dependen. Item pendukung kek kotan
c. Klik OK , hasil Res_1 keluar pada unjung paling kakan input data
2. Uji Multikolinieritas.
untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
74
variabel bebas (independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak
regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor
Keterangan:
X = Skor item
Y = Sskor total
N = Jumlah subjek
∑x = Jumlah nilai X
75
∑y = Jumlah nilai Y
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi multikolinieritas.
a. Jika nilai nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai variance inflation
b. Jika nilai nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai variance inflation
continue.
76
c. Klik statistic, pilih colinearity diagnostic, lalu continue.
d. Klik OK dan akan keluar hasil ooutput nya apada tabel coefficient.
3. Uji Autokorelasi.
pengganggu pada periode t-1”. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk menditeksi ada
atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini yaitu dengan uji Durbin-
Keterangan:
adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak
77
Tabel 3.3
Pedoman Uji Autokorelasi Dengan Darbin-Watson (DW test)
Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Algifari, (2014:88).
d. Pilih Linier,
Diagnostics,
4. Uji Heteroskesdastisitas.
78
Ln ( i ) o LnX i i
2
Keterangan:
Ln = Regresi
βo = Konstanta regresi
µi = Residual test
Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai residual absolut
ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Adapun ketentuan terjadi atau tidak
heteroskesdastisitas.
dengan grafik scater plot dapat melihat grafik scatter plot (Ghozali,
1. Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak membentuk
79
2. Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola
Klik OK
5. Kemudian lihat pada Data View maka akan muncul Variabel baru dengan
nama RES2.
save.
80
Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga bila
praktisi. Dari sekian banyak jenis skala yang telah dikembangkan, maka
Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
81
Dalam penelitian ini skala likert dan nilai (scoring) yang digunakan sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Di adaptasi dari Sugiyono (2017:92)
“Penggunaan 5 kategori dalam skala likert di atas sangat populer dalam survei
2. Skala Interval
82
Setelah dibuat skala likert dan skala nilainya (scoring), selanjutnya
skala interval itu sendiri menurut Istijanto (2009:83), adalah ”Skala yang
memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama antara
Keterangan:
K = Banyak Kelas
sebagai berikut:
83
Tabel 3.5
Skala Interval
Kriteria atau Interpretasi Kategori Skala Interval
Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,79
Tidak Setuju atau Tidak Baik 1,80 – 2,59
Kurang Setuju atau Kurang Baik 2,60 – 3,39
Setuju atau Baik 3,40 – 4,19
Sangat Setuju atau Sangat Baik
Sumber: Di adaptasi dari Sujana (2005:47)
dari hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan
berganda.
Y = a + b1X1 + b2X2 + έ
Sumber: Sugiyono (2017:277).
84
Keterangan:
a = Bilangan konstanta
Y = Variabel dependen
b. Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data
variabel
variabelnya
e. Klik analyze-regression-linear
g. Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan
85
secara parsial maupun simultan. Menurut Sugiyono (2017:274)
Keterangan:
n : Banyaknya sampel
86
Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Lebih lanjut
Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)
b. Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data
variabel
d. Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan variabelnya
e. Klik analyze-regression-linear
g. Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan
87
Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
terhadap variabel terikat yang dapat dihitung suatu koefisien yang disebut
KD : Koefisien Determinasi
dikuadratkan)
88
1. Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara
b. Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data
variabel
variabelnya
e. Klik analyze-regression-linear
4. Pengujian Hipotesis
89
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dengan demikian hipotesis
melalui:
PT. abc.
90
Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini,
Keterangan:
t = Probabilitas
n = Jumlah sampel.
kesalahan 5%.
berikut:
2. Klik analyze-regression-linear
91
3. Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada
abc.
Ha : ρ3 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi
Keterangan:
92
k = Jumlah variabel independen
berikut:
2. Klik analyze-regression-linear
93