Anda di halaman 1dari 35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian.

1. Tempat Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:13) berpendapat “Tempat penelitian adalah

sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

tentang sesuatu hal yang objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di PT.Mitra

Pinasthika Mustika Rent di alamat. yang beralamat di Jalan CBD Lot II No.

10 .Jl. Kapten soebijanto Djojohadikusumo BSD City Dengan

pertimbangan penulis memudahkan untuk mengumpulkan data-data.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yang

dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2019. Adapun penelitian dilakukan

secara bertahap disesuaikan dengan tingkat kebutuhan penulis, diawali

dengan persiapan pendahuluan berupa penulisan proposal judul penelitian,

seminar proposal judul tesis, penyempurnaan materi proposal, pembuatan

instrumen penelitian, pengumpulan data primer dan skunder, pengolahan

data yang telah didapat oleh penulis dan penyusunan pelaporan skripsi.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2017:44)

yaitu “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan

antara dua variabel atau lebih”. Dengan demikian penelitian asosiatif ini

60
dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan

dan mengontrol suatu gejala.

61
B. Populasi dan Sampel.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:215) “Populasi adalah jumlah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (2014:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Dari pengertian di atas, disimpulkan populasi adalah

keseluruhan karakteristik atau sifat subjek atau objek yang dapat ditarik

sebagai sampel. Dalam penelitian populasinya adalah karyawan PT.Mitra

Pinasthika Mustika Rent yang berjumlah 80 karyawan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:215) “Sampel adalah jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. menurut Arikunto (2014:131),

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

3. Tehnik Sampling

Menurut Sugiyono (2017:81) “Tehnik sampling merupakan tehnik

pengambilan sampel untuk digunakan dalam penelitian”. Dalam

pengambilan sampel dapat menggunakan sampling jenuh. Menurut

Sugiyono (2017:82) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Istilah lain sampel

jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi di jadikan sampel. Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan PT.Mitra

Pinasthika Mustika Rent yang berjumlah 80 karyawan.

61
C. Metode Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan upaya untuk mendapatkan informasi yang

akan digunakan dalam pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2017:308)

“Metode pengumpulan data adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan

sehingga dapat digunakan memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2017:308) “Sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan

PT.Mitra Pinasthika Mustika Rent

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2017:141) “Observasi adalah proses yang

tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data berdasarkan fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Dalam

hal ini penulis melaksanakan pengamatan langsung terhadap PT.Mitra

Pinasthika Mustika Rent dimana pengamatan terbatas pada pokok

permasalahan sehingga perhatian lebih fokus kepada data (riil) dan

relevan.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada

responden secara tertulis. Daftar pertanyaan ditujukan terutama yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2017:142)

“Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang efisien apabila

62
peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan yang diharapkan

dari responden”. Dalam penelitian ini kuesioner yang dibuat berupa

pertanyaandengan jawaban mengacu pada skala likert: Sangat Tidak

Setuju (bobot 1), Tidak Setuju (bobot 2), Kurang Setuju (bobot 3),

Setuju (bobot 4) dan Sangat Setuju (bobot 5).

d. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2017:138) “Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau

gambar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah

perusahaan, jumlah karyawan dan lain sebagainya.

e. Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2017:140) “Studi kepustakaan berkaitan

dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai,

budaya dan norma yang diteliti dan penting dalam melakukan

penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur

ilmiah”. Dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan dengan

mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan judul penelitian.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2017:308) “Data sekunder adalah sumber data

yang tidak langsung yang memberikan data kepada pengumpul data”. Data

sekunder dalam penelitian ini mencakup data historis sejarah perusahaan,

jumlah karyawan dan hal lain yang menunjang materi penulisan.

63
D. Metode Analisis Data.

Menurut Sugiyono (2017:206) “Analisis data merupakan kegiatan

menganalisis setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam

analisis data mengelompokkan data berdasarkan variabel, mantabulasi,

menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan”. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data, mentabulasi, menyajikan data berdasarkan variabel

yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

Menurut Sugiyono (2017:133) ”Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga bila digunakan akan

menghasilkan data kuantitatif”. Adapun skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dimana variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Nilai variabel dengan instrumen yang

dinyatakan dalam bentuk angka. Jawaban setiap item instrumen menggunakan

skala Likert mempunyai gradasi diantaranya dapat berupa kata-kata berikut ini:

Tabel 3.1
Skala Likert
Jawaban Bobot Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

64
Sumber: Sugiyono (2017:25)

Untuk menentukan rentang skala dari setiap variabel yang diukur dapat

ditetapkan interval untuk memberikan interpretasi, yaitu:

Tabel 3.2
Kriteria Rentang Skala
Skala Skor Rentang Skala Kriteria
1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
2 1,80 – 2,59 Tidak Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang Baik
4 3,40 – 4,19 Baik
5 4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Sugiyono (2017:88-8)

E. Pengujian Instrumen dan Data Penelitian.

Menurut Sugiyono (2017:147) berpendapat “Dalam penelitian kuantitatif

analisis data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang

diperoleh”. Kegiatan dalam analisis data adalah dengan mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenisnya, mentabulasi data berdasarkan variabel,

menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

mengetahui keberpengaruhannya serta menguji hipotesis yang telah diajukan.

Kegiatan dalam analisis data adalah dengan mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenisnya, mentabulasi data berdasarkan variabel,

menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

mengetahui keberpengaruhannya serta menguji hipotesis yang telah diajukan.

1. Uji Instrumen Penelitian.

65
Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat

penting. Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang

diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau

tidaknya data sangat menentukan kualitas dari data tersebut. Hal ini

tergantung instrumen yang digunakan apakah sudah memenuhi asas

validitas dan reliabilitas. Adapun dalam pengujian instrumen ini

digunakan 2 (dua) pengujian yaitu:

a. Uji Validitas.

Valid adalah menunjukkan derajad ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan

oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2017:361) ”Valid berarti terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya”.

Menurut Ghozali (2017:52) berpendapat “Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”.

Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-Total Statistics.

Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai rhitung > rtabel maka

dikatakan valid.

Untuk menguji validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan

adalah koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2017: 356)

66
Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antar X dan Y

n = jumlah responden

x = skor item kuesioner

y = total skor item kuesioner

∑x² = jumlah kuadrat seluruh skor X

∑y² = jumlah kuadrat seluruh skor Y

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya

dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical

Package for Social Science (SPSS) for window versi 24, sehingga dapat

diketahui nilai dari kuesioner pada setiap variabel bebas.

Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid

dan tidaknya menurut Sugiyono (2017:173) yaitu dengan

membandingkan antara rhitung dengan rtabel dengan ketentuan:

1) Jika rhitung > rtabel, maka instrument valid,

2) Jika rhitung < rtabel, maka dikatakan tidak valid.

Dalam pengujian validitas ini, digunakan sofware SPSS versi 24

dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Buka menu SPPS 24 statistik

2) Klik type in data, kemudian masukan data mentah

3) Pilih menu analyze, pilih correlate dan klik bivariate, masukan data

(nilai seluruh item sampai pada total score)

4) Pilih rumus correlation coefficients spearmen

67
5) Klik two-tailed pada kolom test of significance

6) Kemudian klik ok

b. Uji Reliabilitas.

Uji reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau

serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang

dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Instrumen

yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban tertentu. Menurut Sugiyono (2017:168) berpendapat

”Instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur

obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan

menurut Ghozali (2017:47) ”Reliabilitas merupakan alat untuk menguji

kekonsistenan jawaban responden atas pertanyaan di kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Berdasarkan definisi diatas, maka relibilitas diartikan sebagai

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan.

Disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama

aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Rumus yang digunakan pada penelitian ini reliabilitas dicari

dengan menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α)

dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan

rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating

68
1 sampai dengan 5. Menurut Suharsimi Arikunto (2015:223) cara

menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:223)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah butir pertanyaan

= Jumlah variansi butir pertanyaan

= variansi total

Jumlah varians skor setiap item dan varians total, dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Sedangkan vartians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Keterangan:

= variansi tiap item

= variansi tiap item

69
X11 = Jawaban responden untuk setiap butir soal

∑Yt = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

n = Jumlah responden

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical

Package for Social Science (SPSS) for window versi 24,

Kriteria yang digunakan apabila suatu alat ukur memberikan

hasil yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran

dilakukan sekali dan reliabilitas dengan uji statistik.

Menurut Sugiyono (2017:317) untuk menentukan reliabel

tidaknya instrumen dilakukan dengan cara membandingkan nilai rAlpha

(Cronbach Alpha) dengan rtabel yang sudah di ketahui pada uji validitas

yaitu :

1) Jika r hitung > r tabel, maka instrumen handal (reliabel).

2) Jika r hitung > r tabel, maka instrumen tidak handal (tidak reliabel).

Dalam pengujian reliabilitas ini, digunakan sofware SPSS versi

24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Burka menu SPSS 24 statistik

2) Klik type in data kemudian masukan data mentah

3) Pilih menu analyze →scale → reliability analysis, masukan data

(nilai seluruh item tidak dengan total score)

4) Pilih rumus koefisien alpha cronbach

5) Pilih menu statistik

6) Kemudian klik item dan scale if item deleted → continue → ok

70
2. Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah

data. Menurut Singgih Santoso (2015:342) berpendapat “Sebuah model

regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model yang

baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.

Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi

beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam penelitian ini

uji asumsi klasik yang digunakan adalah meliputi: Uji Normalitas, Uji

Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2017:160)

berpendapat ”Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati normal”. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-

masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini

untuk memeriksa apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi

normal atau tidak.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24. Lebih

lanjut Ghozali (2017:161) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat

berpedoman pada uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

71
2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

Dalam pengujian normalitas ini, digunakan sofware SPSS versi

24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Klik analyze-regresion- linier

2) Pindahkan item utam ake kotak dependen. Item pendukung kek

kotan independen klik save, unchecklist mahalanobis distance,

checklist residual unsetandardized lalu klik continue.

3) Klik OK , hasil Res_1 keluar pada unjung paling kakan input data

4) Klik analyze-non parametic test-legalcy dialogs-1sample K-S

5) Klik unstandardised residual pindahkan ke kotak test variabel list.

6) Pastikan test distribution -normal telah di check list lalu klik OK

muncul tabel one - sample kolmogorov smirnove-test.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikoliniearitas ini bertujuan menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut

Ghozali (2017:105), berpendapat bahwa “Uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen)”. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

72
Menurut Singgih Santoso (2015:234) “Jika terbukti ada

multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang

ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang

kembali”. Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas

dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance

Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Atau dapat juga menggunakan rumus dibawah ini :

Sumber: Gozali, 2014:43))

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor item

Y = Sskor total

N = Jumlah subjek

∑xy = Jumlah perkalian antara X dan Y

∑x = Jumlah nilai X

∑y = Jumlah nilai Y

∑x2 = Jumlah kuadrat dari X

∑y2 = Jumlah kuadrat dari Y

Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari

73
nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua

ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakala yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model

Regresi yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinieritas.

Dalam pengujian, digunakan sofware SPSS versi 24. Untuk

mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai variance inflation

factor (VIF) < dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2) Jika nilai nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai variance inflation

factor (VIF) > dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

Dalam pengujian multikolinieritas ini, digunakan sofware SPSS

versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Klik Analyze, pilih regresion- Linear.

2) Pindahkan item utama ke kotak dependen dan item pendukung ke

kotak independent, Klik Save, uncheklist residual unstandardized,

lalu continue.

3) Klik statistic, pilih colinearity diagnostic, lalu continue.

4) Klik OK dan akan keluar hasil ooutput nya apada tabel coefficient.

c. Uji Autokorelasi

74
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu adanya korelasi antar

anggota sampel. Menurut Ghozali (2017:110) berpendapat bahwa “Uji

autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada

korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1”. Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk

menditeksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini yaitu

dengan uji Durbin-Watson (DW test) dengan rumus:

Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Keterangan:

et : adalah residual tahun t

et-1 : adalah residual satu tahun sebelumnya.

Menurut Algifari (2014:88) “Konsekuensi dari adanya

autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak

dapat menjelaskan varian populasinya”. Dalam pengujian ini,

digunakan sofware SPSS versi 24. Selanjutnya untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi dilakukan uji Durbin-Watson dengan ketentuan:

Tabel 3.3
Pedoman Uji Autokorelasi Dengan Memakai
Uji Darbin-Watson (DW test)
Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi

75
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Algifari, (2014:88).

Dalam pengujian autokorelasi ini, digunakan sofware SPSS versi

24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Buka Program SPSS

2) Pada kolom menu klik Analyse,

3) Kemudian pilih Regression,

4) Pilih Linier,

5) Masukan variabel item pernyataan variabel independen ke kotak

Independen dan variabel dependen ke kotak dependent,

6) Kemudian Klik Statistik lalu centang covariance matrix, Coliniearty

Diagnostics,

7) Klik Continue, dan Ok.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2017:139) “Uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain”. Untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan uji Glejser. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Ln  ( i )   o  LnX i   i
2

Sumber: Ghozali (2017:125-126)

Keterangan:

76
Ln = Regresi

έi2 = Kuadrat nilai undstandarized residual dari uji regresi

βo = Konstanta regresi

βln(X1) = Konstanta regresi variabel independen

µi = Residual test

Menurut Ghozali (2017:142), ketentuan dalam uji Glejser dapat

melihat hasil uji nilai residual absolut diregresi dengan variabel

independen. Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24.

Adapun ketentuan terjadi atau tidak terjadi gangguan

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan

heteroskesdastisitas.

Dalam pengujian heteroskesdastisitas ini, digunakan sofware

SPSS versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Buka Program SPSS Versi 24

2) Buka menu Transform, Klik Compute variable.

3) Lalu pada kolom “Target Variabel” ketik: RES2

4) Pada Kolom: “Numeric Expression” ketik ABS_RES(RES_1),

Lalu Klik OK

5) Kemudian lihat pada Data View maka akan muncul Variabel baru

dengan nama RES2.

77
6) Kemudian klik Analyse, pilik Regression, Klik Linier

7) Keluarkan dulu variabel Y diganti dengan variabel RES_2, lalu klik

save.

8) Muncul Linier Regression : Save, lalu hilangkan tanda centang di

Understand, kemudian klik Continue, lalu klik OK.

F. Metode Analisis Data.

Rancangan analisis data merupakan bagian integral dari proses penelitian

yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah

terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan

hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah dipersiapkan

mulai dari penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang

ditemui, dan rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.

Untuk melihat kejelasan pengaruh variabel bebas dalam hal ini motivasi

(X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja kerja karyawan (Y), penelitian ini

menggunakan beberapa analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini fokus masalah penelitian menuntut peneliti

melakukan analis dan pengkajian secara sistematik, mendalam, dan

bermakna Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu

data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui

karakterisitik data sampel. Analisis dilakukan dengan melihat frekuensi dari

pilihan opsi oleh responden yang disediakan pada setiap pertanyaan

kuesioner yang diberikan.

78
Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan

skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2017:95), skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. Adapun

skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala

Likert sebagai berikut:

Tabel 3.4
Skala Nilai Alternatif Jawaban Kuesioner
Alternatif Jawaban Skala Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2017:95)

Setelah dibuat skala likert dan skala nilainya (skoring), selanjutnya

dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan

penilaian rata-rata tersebut, maka digunakan skala interval. Sedangkan skala

interval itu sendiri menurut Istijanto (2014:83), adalah ”Skala yang

memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama antara kategori

atau titik-titik terdekatnya”.

Untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut maka digunakan

interval, untuk menentukan panjang kelas interval, menurut Sudjana

(2014:47) digunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sudjana (2011:47)

79
Keterangan:

P = Interval

K = Banyak Kelas

R = Rentang (data terbesar – data terkecil)

Jadi panjang kelas interval sebagai berikut: P = Error: Reference source

not found = 0,8

Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5
Kriteria Rentang Skala Variabel
Nilai Rata-rata (Skor) Kriteria atau Interpretasi Kategori
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Tidak Setuju atau Tidak Baik
2,60 – 3,39 Kurang Setuju atau Kurang Baik
3,40 – 4,19 Setuju atau Baik
4,20 – 5,00 Sangat Setuju atau Sangat Baik
Sumber: Sugiyono (2017:93-94)

2. Analisis Verifikatif

Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai

pengaruh, dan ignifikansi pengaruh tersebut. Menurut Sugiyono (2017:55)

“Metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari hasil

dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan masalah

mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:

a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2017:277) “Analisis regresi digunakan untuk

melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila

80
nilai variabel independen dinaikan/diturunkan”. Model hubungan ini

disusun dalam fungsi atau persamaan regresi ganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + έ
Sumber: Sugiyono (2017:277).

Dimana:

a = Bilangan konstanta

Y = Variabel dependen

b1,2 = Koefisien regresi masing-masing variabel

X1,2 = Variabel Independen

έ = Disturbance’s error / variabel pengganggu

Dalam pengujian regresi ini, digunakan sofware SPSS versi 24

dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data

variabel

3) Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada

type pilih numeric

4) Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan

variabelnya

5) Klik analyze-regression-linear

6) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada

kotak dependen isi dengan variabel utama

7) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient

dan tabel model summary.

81
b. Analisis Koefisien Korelasi (R)

Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen baik

secara parsial maupun simultan. Menurut Sugiyono (2017:274)

persamaan correlation pearson dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2017:183)

Keterangan:

r : Korelasi antara variabel independen dan variabel dependen

n : Banyaknya sampel

X : Nilai variabel independen (bebas)

Y : Nilai variabel dependen (terikat)

Dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila nilai r > 0, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat merupakan hubungan yang positif yaitu semakin

besar nilai variabel bebas, maka semakin besar pula pengaruh

terhadap nilai variabel terikat.

2) Apabila nilai r < 0, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat merupakan hubungan negatif, yaitu semakin kecil

variabel bebas, maka semakin kecil nilai variabel terikat.

3) Apabila nilai r = 0, maka antara variabel bebas dan variabel terikat

tidak ada hubungan sama sekali.

82
4) Apabila r = 1 berarti terdapat hubungan positif yang sempurna

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

5) Apabila nilai r = -1, maka telah terjadi hubungan negatif yang

sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24. Lebih lanjut

menurut Sugiyono (2017:184) untuk menginterpretasikan hasil koefisien

korelasi dapat berpedoman pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)

Dalam pengujian koefisien korelasi ini, digunakan sofware SPSS

versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data

variabel

3) Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada

type pilih numeric

4) Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan

variabelnya

5) Klik analyze-regression-linear

83
6) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada

kotak dependen isi dengan variabel utama

7) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient

dan tabel model summary.

c. Analisis Koefisien Determinasi (R Square)

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen baik secara parsial maupun simultan. Menurut Andi Supangat

(2015:350) “Koefisien determinasi merupakan besaran untuk

menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih

dalalm bentuk persen” Berdasarkan dari pengertian ini maka koefisien

determinasi merupakan bagian dari keragaman total dari variabel terikat

yang dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas dihitung

dengan koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di

luar variabel dianggap konstan.

Rumus yang digunakan dalam analisis ini menurut Sugiyono

(2017:350) untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel bebas

terhadap variabel terikat yang dapat dihitung suatu koefisien yang

disebut koefisien penentuan, yang dirumuskan sebagai berikut:


KD = r2 x 100%

Sumber: Sugiyono (2017:350)


Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi

84
r : Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat (yang

dikuadratkan)

100% : Pengalian yang diprosentasikan

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24. Adapun

ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu) dimana interpretasinya adalah :

1) Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara

variabel X1 dan X2 (bebas) dengan variabel Y (terikat).

2) Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang sempurna

dari ketepatan perkiraan model.

Dalam pengujian koefisien determinasi ini, digunakan sofware

SPSS versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik variabel view ada SPSS data editor untuk menginput data

variabel

3) Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada

type pilih numeric

4) Pindahkan ke kotak data view dan inut data sesuai dengan

variabelnya

5) Klik analyze-regression-linear

6) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada

kotak dependen isi dengan variabel utama

7) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient

dan tabel model summary.

85
d. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu

hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Sugiyono (2017:213)

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dengan demikian hipotesis penelitian

dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan

harus diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesis dilakukan melalui:

1) Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri

terhadap variabel terikatnya. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis

yang dibuat adalah sebagai berikut:

(a) Variabel Motivasi (X1)

H0 : ρ1 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara motivasi terhadap kinerja kerja karyawan

secara parsial pada PT.Mitra Pinasthika Mustika

Rent.
Ha : ρ1  0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi terhadap kinerja kerja karyawan secara

parsial pada PT.Mitra Pinasthika Mustika Rent.

(b) Variabel Disiplin Kerja (X2)

86
H 0 : ρ2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara disiplin kerja terhadap kinerja kerja

karyawan secara parsial pada PT.Mitra Pinasthika

Mustika Rent.
Ha : ρ2  0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan

secara parsial pada PT.Mitra Pinasthika Mustika

Rent.
Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini,

menurut Sugiyono (2017:184) dapat menggunakan dengan mencari

nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2017:184)

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel.

Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 artinya

kemungkinan hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas

95% atau toleransi kesalahan 5%.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24.

Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan mebandingkan

antara nilai probability signifikansi dengan sig. 0,05 dengan

kriteria sebagai berikut:

87
(a) Jika probability signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

(b) Jika probability signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

Dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, digunakan sofware

SPSS versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik analyze-regression-linear

3) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan

pada kotak dependen isi dengan variabel utama

4) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova,

coefficient dan tabel model summary

2) Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh

semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

H0 : ρ3 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap

kinerja kerja karyawan (Y) secara simultan pada

PT.Mitra Pinasthika Mustika Rent.


Ha : ρ3  0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap

88
kinerja kerja karyawan (Y) secara simultan pada

PT.Mitra Pinasthika Mustika Rent.


Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2017:252) “Uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-

sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Untuk

mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2017:252)

Keterangan:

r2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden).

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 24. Kriteria

hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan mebandingkan antara

nilai probability signifikansi dengan 0,05 dengan ketentuan:kriteria

sebagai berikut:

(a) Jika probability signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

(b) Jika probability signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

Dalam pengujian hipotesis (UJi F) ini, digunakan sofware SPSS

versi 24 dengan langkah-langjah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS

2) Klik analyze-regression-linear

89
3) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada

kotak dependen isi dengan variabel utama

4) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient

dan tabel model summary

G. Operasional Variabel Penelitian.

Operasional variabel menurut Sugiyono (2017:63) adalah sebagai

berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel diperlukan

dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang

terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu

statistik dapat dilakukan secara benar. Dalam penelitian yang dilakukan

penulis terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Adapun

penjelasan dari masing-masing variabel itu adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)

Menuurut Sugiyono (2017:33) “Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas merupakan

variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang diukur atau dipilih oleh peneliti

untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:

Variabel dibawah ini Sesuaikan dengan penelitian Anda

a. Motivasi (X1)

90
Yang dimaksud motivasi dalam penelitian ini pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka

mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala

upayanya untuk mencapai kepuasan dalam bekerja. Maslow dalam

Sutrisno (2014:55). Adapun indikator yang digunakan meliputi:

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.

b. Disiplin Kerja (X2)

Yang dimaksud disiplin kerja merupakan kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan dan peraturan-peraturan yang

berlaku Menurut Hasibuan (2016:193). Adapun indikator yang

digunakan meliputi: tujuan dan kemampuan karyawan, keteladanan dari

pimpinan, pemberian balas jasa, pemberian sanksi dan hukuman serta

ketegasan dalam menegakkan peraturan

.2. Variabel Dependen atau Terikat (Y)

Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah kinerja

kerja karyawan yang diartikan sebagai suatu ukuran dari hasil kerja atau

kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai

keluarannya yang merupakan indikator dari pada kinerja karyawan dalam

menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas kerja karyawan

yang tinggi dalam suatu organisasi. (Sedarmayanti, 2013:79). Adapun

indikator yang digunakan meliputi: Tindakan konstruktif, Percaya pada diri

sendiri, Bertanggung jawab, Mampu mengatasi masalah, Mempunyai

kontribusi positif pada perusahaan.

91
Secara rinci operasional variabel dalam penelitian ini dibuat tabel

variabel, indikator dan nomor pertanyaan, seperti terlihat bawah ini :

Harap dirancang masing-masing variabel 10 kuesioner saja ya

Tabel 3.7
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Nomor Skala
Kuesioner
Motivasi (X2) 1. Kebutuhan fisiologis 1, 2 Likert
2. Kebutuhan rasa aman 3, 4
Sumber:
Maslow dalam 3. Kebutuhan sosial 5, 6
Sutrisno (2014:55) 4. Kebutuhan penghargaan 7, 8
5. Kebutuhan aktualisasi diri 9, 10
Disiplin Kerja 1. Tujuan dan kemampuan 1, 2 Likert
(X2) 2. Keteladanan pimpinan 3, 4
Sumber: Hasibuan 3. Balas jasa 5, 6
(2016:194) 4. Sanksi dan hukuman 7, 8
5. Ketagasan 9, 10
Kinerja Kerja 1. Tindakan konstruktif 1, 2 Likert
Karyawan (Y) 2. Percaya pada diri sendiri 3, 4
Sumber: 3. Bertanggung jawab 5, 6
Sedarmayanti 4. Mampu mengatasi persoalan 7, 8
(2013:79)
5. Mempunyai kontribusi positif 9, 10
pada perusahaan

H. Pembahasan Hasil Penelitan.

Pembahasan pada penelitian ini terdiri dari 2 (dua) analisis yang terdiri dari:

1. Pembahasan Deskriptif

Pembahasan deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk membahas

perihal kondisi dari obyek penelitian berdasar pada setiap indikator yang

ditetapkan. Dari hasil pembahasan ini diharapkan bisa diketahui indikator

mana yang harus diperbaiki sehingga kondisi variabel juga menjadi semakin

baik dan yang sudah baik ditingkatkan.

92
2. Pembahasan Verifikatif

Pembahassan verifikatif yang dilakukan pada tahap ini bertujuan

untuk membahas perihal pengaruh dan signifikansinya dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun

secara simultan.

93

Anda mungkin juga menyukai