Disusun Oleh:
Kelompok 6
Paralel 1
No Nama NIM
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi membuat persaingan bisnis di dunia kini semakin kompleks dan
inovatif. Daya saing bisnis berkelanjutan dapat dikatakan sebagai sebuah tuntutan dari
adanya fenomena era globalisasi yang menciptakan persaingan global antar negara. Suatu
perusahaan harus mampu bersaing dengan pesaingnya jika ingin tetap bertahan. Perusahaan
harus memiliki keunggulan kompetitif dan memikirkan strategi agar memiliki daya saing
bisnis yang berkelanjutan. Dengan memiliki berbagai keunggulan yang kompetitif dan
strategi perusahaan yang inovatif, maka perusahaan akan mampu bersaing dengan
pesaingnya di pasar global.
Salah satu perusahaan pengolahan nanas di Indonesia yaitu PT Great Giant Pineapple
atau PT GGP. PT Great Giant Pineapple yang didirikan pada 1979 merupakan perusahaan
berbasis pertanian, memiliki kegiatan utama berupa perkebunan nanas dan pabrik
pengalengan nanas. Penanaman nanas oleh PT Great Giant Pineapple dimulai pada tahun
1979, dimana jenis nanas yang ditanam adalah Smooth cayenne yang merupakan jenis nanas
tanpa duri. PT GGP menjadi perusahaan pengekspor nanas terbesar ketiga di dunia. Pabrik
pengolahan nanas modern dengan kapasitas pengolahan hingga 750 ribu metrik ton per tahun
ini memiliki keunggulan, yaitu pabriknya terintegrasi langsung dengan perkebunan dan
produksi kalengnya. Lahan perkebunan GGP berlokasi di Lampung Tengah, tepatnya di
Kecamatan Terbanggi Besar.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana daya saing
bisnis berkelanjutan pada PT Great Giant Pineapple yang menjadi perusahan pengolahan
nanas ke-3 terbesar di dunia. Penulis ingin meneliti keunggulan kompetitif, strategi, serta
faktor-faktor lain yang berhubungan dengan daya saing bisnis PT Great Giant Pineapple.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Threat of Substitute
Jika dilihat dari segi kualitas produk substitusinya seperti cocktail maupun buah
kaleng, kualitas produk nanas segar maupun nanas dalam kaleng PT Great Giant
Pineapple ini dinilai sudah sangat bagus karena PT Great Giant Pineapple menjadi salah
satu industri percontohan dalam sektor makanan dan minuman. Produk nanas segar dan
nanas kaleng PT Great Giant Pineapple dapat dikatakan sebagai produk yang sudah
melekat di hati para konsumennya dan minat pasar internasional terhadap buah tropis
Indonesia sangat besar dan kuat terhadap PT Great Giant Pineapple. Kemudian, untuk
beralih dari produk nanas kalengan ke produk cocktail membutuhkan biaya yang
lumayan besar. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa ancaman produk
pengganti pada PT Great Giant Pineapple cukup rendah.
Pada industri pertanian dalam sektor makanan dan minuman buah-buahan
terdapat banyak produk buah segar maupun buah olahan dalam kaleng yang ditawarkan
oleh perusahaan pesaing PT Great Giant Pineapple. Hal ini dapat dilihat melalui faktor
kondisi sebagai berikut :
- Kualitas produk
Jika dilihat dari segi kualitas produk substitusinya seperti cocktail maupun
buah kaleng, kualitas produk nanas segar maupun nanas dalam kaleng PT Great
Giant Pineapple ini dinilai sudah sangat bagus karena PT Great Giant Pineapple
menjadi salah satu industri percontohan dalam sektor makanan dan minuman.
Industri ini mampu meningkatkan nilai bahan baku lokal sehingga dapat
mendukung tersedianya bahan baku yang nantinya akan meningkatkan nilai
ekspor bidang pertanian. Jadi, dapat dikatakan kualitas produk substitusinya
masih dinilai kurang baik sehingga produk nanas segar dan nanas kalengan tidak
mudah digantikan dan tetap mendominasi.
- Product loyalty
Produk nanas segar dan nanas kaleng PT Great Giant Pineapple dapat
dikatakan sebagai produk yang sudah melekat di hati para konsumennya dan
minat pasar internasional terhadap buah tropis Indonesia sangat besar dan kuat
terhadap PT Great Giant Pineapple. Maka, akan sulit menggantikan produk
substitusinya karena produk nanas segar dan nanas kalengan dari PT Great Giant
Pineapple sudah memiliki produk loyalty yang tinggi.
- Switching Cost
Biaya customer untuk beralih ke produk substitusi yaitu buah nanas segar
maupun buah-buah lainnya rendah. Harga nanas kaleng dan produk substitusi
relatif sama. Selain itu, customer bisa saja sedang tidak ingin memakan buah
nanas dan menginginkan buah yang lain karena fungsi dari buah itu sendiri relatif
hampir sama sebagai makanan yang bergizi.
Setelah mengidentifikasi terhadap tekanan ancaman dari produk
pengganti, potensi ancaman ini disimpulkan termasuk lemah. Jika dilihat dari
kualitas, product loyalty, dan switching cost p ada produk substitusinya masih
kurang baik daripada produk nanas segar dan nanas kaleng dari PT Great Giant
Pineapple karena produk yang dibuat oleh PT Great Giant Pineapple sudah
melekat di hati konsumen dan mendominasi di Pasar Internasional yang termasuk
perusahaan pengalengan nanas terbesar ketiga di dunia.
- Primary activities
a. Inbound Logistic
PT Great Giant Pineapple adalah PT hulu ke hilir sehingga mempunyai
kebun nanas sendiri sebagai supplier utama. Kebun nanas tersebut dipanen setiap
hari kemudian dikirim ke pabrik pengolahan menggunakan truk.
b. Operations
Nanas yang baru dipanen selanjutnya dicuci dua kali dan disortir
berdasarkan ukuran. setelah dikupas, daging nanas dikemas ke dalam kaleng dan
diisi dengan sirup. Selanjutnya kaleng nanas diberi label brand sesuai negara
tujuan masing-masing.
c. Outbound Logistic
Produk nanas kaleng segar dari PT Great Giant Pineapple selanjutnya
dikirim ke Negara-negara Eropa, Amerika dan Asia seperti Jerman, Inggris,
Perancis , Kanada, Meksiko, Jepang, Hongkong, Korea dll. Sepanjang tahun
2019, PT Great Giant Pineapple mampu mengekspor nanas kaleng sebanyak
17.000 kontainer.
d. Marketing & Sales
PT Great Giant Pineapple merupakan produsen nanas kaleng terbesar ke-3
di dunia dan produknya sangat diminati oleh Negara-negara di Asia, Eropa, dan
Amerika. Marketing dari PT Great Giant Pineapple adalah mempertahankan
kualitas produknya supaya Customer tetap percaya dengan produk kita karena
memang pasarnya sudah ada.
e. Service
PT Great Giant Pineapple selalu mempertahankan nilai mutu dan kualitas serta
pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. PT GGP hanya memproduksi
produk dengan bahan baku yang berkualitas agar kandungan gizi dan vitamin
tetap terjaga.
- Support Activities
a. Procurement (Purchasing)
d. Firm Infrastructure
PT GGP mempunyai aset manajemen yang baik dalam bisnis dari hulu
hingga ke hilirnya. Kondisi keuangan pada perusahaan ini sangatlah baik
mengingat PT GGP merupakan perusahan ke-3 Global dalam industri pengolahan
nanas. Perusahaan sudah memiliki Standard Operational Procedure pengolahan
nanas yang sangat baik dan memiliki sertifikasi internasional. Selain itu,
perusahaan memiliki teknologi yang canggih untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses produksi hingga pengolahan limbahnya. PT GGP selalu
melakukan quality control u ntuk menjaga kualitas produknya dan kepercayaan
dari customer agar dapat menjaga dengan baik hubungan antar para petani,
karyawan, beserta mitranya.
an Strategi Bersaing
2.3 Competitive Advantage d
PT Great Giant Pineapple menjual nanas dan olahannya (nanas kaleng, jus, dan
concentrate) dengan kualitas tinggi. Mulai dari pembibitan hingga proses panen yang
terintegrasi langsung dengan pabrik dan menggunakan teknologi terkini sehingga proses
produksi berjalan efektif dan efisien.
Berdasarkan nilai yang ditawarkan oleh PT GGP, perusahaan ini memiliki
keunggulan kompetitif diferensiasi. PT GGP menjadi pelopor produsen nanas kaleng di
Indonesia. Penjualannya mampu menguasai 25 persen pangsa pasar global untuk produk
nanas kaleng ke berbagai benua seperti Asia, Eropa, dan Amerika. PT GGP menerapkan
sistem private label tetapi mengeluarkan juga mereknya sendiri yaitu “DUTA”. Berdasarkan
capaian tersebut, PT GGP menjadi perusahaan pengekspor nanas terbesar pertama di
Indonesia dan ketiga di dunia. Pesaing yang ada seperti PT Agrosari Sentra Prima dan PT
Buatama Indojaya belum mengekspor produknya sebesar PT GGP.
Selain itu, baru-baru ini PT Great Giant Pineapple juga melaporkan mengenai
sustainability p erusahaan sekaligus juga menerapkan sustainability i ni sebagai salah satu
strategi perusahaan untuk dukungan purna jual, dimana setiap proses produksinya dilakukan
dengan proses yang ramah lingkungan melalui pengelolaan limbah yang terintegrasi untuk
melahirkan zero waste management, penggunaan energi terbarukan, tata kelola produksi
yang efektif dan efisien, serta memperhatikan aspek-aspek lingkungan lainnya. Limbah
tersebut berupa limbah padat dan cair, dimana limbah cair dapat diolah sebagai bahan bakar
biogas dan isolate. Meskipun sustainability t elah menjadi salah satu strategi perusahaan, PT
GGP tetap menyadari bahwa mereka tidak bisa hidup dan tumbuh sendiri, sehingga
kolaborasi dan sinergi dengan semua stakeholder tetap menjadi kata kunci untuk tumbuh dan
berkembang dimasa yang akan datang.
2.4 Diferensiasi
1) Diferensiasi Produk
Buah-buahan yang dijual PT Giant Pineapple (GGP) merupakan buah yang
memiliki kualitas tinggi. Kemudian, dengan teknologi yang dimiliki oleh GGP
perusahaan mampu meningkatkan value dari buah yang ada seperti pembuatan nanas
kaleng, jus, dan cocktail.
Adapun karakteristik dari keunggulan diferensiasi berdasarkan produk yaitu:
1. Pengembangan produk baru
2. Perbaikan / peningkatan rangkaian produk saat ini
3. Kualitas input yang dibeli lebih baik (bahan baku)
4. Meningkatkan penampilan produk
5. Teknologi yang diwujudkan dalam desain dan manufaktur
6. Kredit pelanggan
7. Pengaturan pengiriman yang nyaman bagi pelanggan
8. Peningkatan kualitas dan reliabilitas produk
9. Layanan dan dukungan purna jual
2) Diferensiasi Harga
PT Great Giant Pineapple (GGP) memiliki produk dengan kualitas yang baik
karena buah langsung di panen dari kebun sendiri. Dengan kualitas yang diberikan oleh
GGP maka produk nanas kaleng juga memiliki harga yang relatif lebih tinggi namun
tetap sebanding dengan nilai yang diberikan.
3) Keunggulan: Diferensiasi
Berdasarkan analisis kelompok kami, PT Great Giant Pineapple lebih condong
memiliki keunggulan diferensiasi terhadap produk. Hal ini dikarenakan memenuhi
karakteristik yang ada yaitu GGP mengembangkan produk baru selain menjadi nanas
kaleng, produk lain yang ditawarkan adalah jus nanas ready to drink, koktail nanas, dan
nanas kaleng dengan sirup. Kualitas bahan baku yang langsung terintegrasi serta
penampilan produk yang ditingkatkan. Kemudian, GGP merupakan perusahaan pelopor
yang memproduksi nanas kaleng di Indonesia.
Jenis media (syrup) yang digunakan dalam produk nanas kaleng ada 5
jenis yaitu; natural juice, light syrup, heavy syrup extra brix dan heavy syrup low
brix. Perbedaan dari ke 5 jenis syrup tersebut adalah tingkat kemanisannya (brix) .
Ukuran kaleng yang digunakan dalam mengemas nanas memiliki 5 jenis yaitu
ukuran A-1, A-1.5, A-2, A-2.5, dan A-10.
b. Tipe Pembeli
Berdasarkan variasi produk tersebut, PT Great Giant Pineapple memiliki
tipe pembeli nya masing-masing. Produk yang dijual ke luar negeri dan di dalam
negeri memiliki target pembeli nya masing-masing yaitu B2B dan B2C. Penjualan
B2B kepada sistem private label sedangkan B2C kepada merek yang dikeluarkan
oleh PT GGP.
Penjualan B2B memiliki target kepada perusahan-perusahaan di luar
negeri seperti Libbies dan Tasco. Perusahaan yang berbasis di Eropa dan Asia
menjadi target dari PT GGP. Sebesar 95% produk nanas kaleng di jual dengan
private label. Hal ini merupakan fokus utama penjualan produk PT GGP yang
membuat PT GGP menjadi salah satu produsen nanas terbesar di dunia.
Sedangkan, hanya 5% produk nanas kaleng dijual dengan merek seperti Duta dan
Wilmond dengan target B2C.
Berdasarkan ukuran produk, kebutuhan untuk industri dan komersial
menggunakan kaleng nanas ukuran besar dan sedang yaitu ukuran A-10, A-2, dan
A-2.5. Sedangkan untuk ukuran sedang dan kecil ditargetkan sebagian untuk
industri dan konsumsi langsung. Ukuran yang sedang bisa digunakan oleh
konsumen sebagai makanan untuk pesta besar ataupun kecil. Kebanyakan yang
terdapat dalam supermarket adalah ukuran sedang dan kecil.
Variasi produk nanas kaleng terdapat di seluruh ukuran kaleng. Sedangkan
untuk produk koktail kaleng terdapat di ukuran besar dan sedang saja. Bagi
produk terbaru yaitu nanas kaleng memiliki ukuran khusus yang berbeda.
Meskipun berbeda, tipe pembeli tetap memiliki dua fokus yaitu B2B dan B2C.
Berikut matriks segmentasi pembeli berdasarkan purchase occasion d an
physical size :
Asia v v v
Amerika v
Eropa v v
Dilihat dari lokasi geografi pembeli, PT Great Giant Pineapple menguasai atau
mengekspor produknya ke berbagai negara di benua Asia, Amerika, dan Eropa dengan target
pembeli nya masing-masing yaitu B2B dan B2C. Penjualan B2B kepada sistem private label
sedangkan B2C kepada merek yang dikeluarkan oleh PT GGP. Sedangkan untuk PT Agrosari
Sentraprima, baru mencakup wilayah benua Asia dan Eropa saja. Untuk PT Buatama Indojaya,
sekarang ini baru diketahui memasarkan produknya di wilayah Asia saja.
2.6 Substitusi
a. Indikator RVP
Beberapa produk substitusi dari produk nanas kaleng PT GGP sebagai berikut:
a. Nanas segar
Memiliki fungsi yang sama persis dengan nanas kaleng. Namun, dalam hal
ini customer harus mengupas kulit nanas terlebih dahulu jika ingin
memakannya. Sehingga memiliki keunggulan terhadap fungsi sebagai
buah tropis yang kaya akan gizi. Memiliki banyak fungsi untuk diolah
sebagai jenis makanan atau minuman yang beragam. Buah segar mudah
didapat seperti di pasar dan di supermarket.
Indikator : Usage rate, direct costs of use
b. Buah-buahan lain
Nanas bukan satu-satunya buah yang menjadi favorit customer. Banyak
jenis buah di Indonesia ataupun di berbagai negara dengan keunikan rasa
masing-masing. Sehingga, tidak menutup kemungkinan customer beralih
untuk membeli buah-buah lainnya.
Indikator: Uncertainty
c. Jus nanas
Memiliki keunggulan pada harga dimana dengan harga yang lebih rendah
dari produk substitusi lainnya, jus nanas telah memiliki khasiat yang tidak
kalah dari nanas segar maupun nanas kaleng. Kemasan yang mudah
dibawa dan fungsinya yang praktis.
Indikator : Perception of value
b. Switching Cost
Disebut juga sebagai biaya peralihan ke produk pengganti. Semakin tinggi
biaya peralihan, semakin sulit bagi customer melakukan substitusi. Dilihat dari
produk nanas kaleng PT GGP, biaya customer untuk beralih ke produk substitusi
yaitu buah nanas segar maupun buah-buah lainnya rendah. Harga nanas kaleng
dan produk substitusi relatif sama. Selain itu, customer bisa saja sedang tidak
ingin memakan buah nanas dan menginginkan buah yang lain karena fungsi dari
buah itu sendiri relatif hampir sama sebagai makanan yang bergizi.
2. Production interrelationship
Dalam memproduksi nanas kaleng dan jus nanas membutuhkan bahan
baku yang sama yaitu buah nanas. Sehingga, dari proses penanaman hingga
pemanenan memiliki proses yang sama yang berasal dari kebun GGP.
3. Technology interrelationship
Memiliki pemakaian teknologi yang sama untuk menanam nanas serta
teknologi dalam mengolah limbah yang dihasilkan oleh nanas seperti kulit,
bonggol, dsb.
4. Infrastructure interrelationship
Perusahaan dalam industri yang sama memiliki relasi-relasi dengan
pihak-pihak yang sama pula seperti menteri pertanian. Selain itu, memiliki
divisi tiap proses yang sama mulai dari penanaman, hingga pengemasan dan
punya standar dalam melakukan training kepada calon pegawai.
b. Competitor Interrelationship
PT Great Giant v v v v v
Pineapple
PT Agrosari v v v
Sentraprima
PT Buatama v v
Indojaya
2.8 Horizontal Strategy
A. Interrelationship Matrix dan Linkage Diagram
Keterkaitan antara bisnis unit GGP dapat dilihat melalui gambar diatas. Pada gambar
Interrelationship matrix dapat dilihat keseluruhan bisnis unit dari GGP memiliki keterkaitan
pasar dan kesamaan pembeli jika dilihat dari tipe pembelinya yaitu secara B2B dan B2C.
Kemudian, pada proses produksinya GGP membagi inbound logistiknya yang berasal dari
produksinya sendiri untuk keseluruhan bisnis unitnya. Letak proses produksi dari bisnis unit
tersebut secara keseluruhan tidaklah jauh satu sama lainnya dan masih dalam satu kawasan.
Buah nanas segar yang dihasilkan dari kebun GGP ini menjadi bahan baku utama pula untuk
unit bisnis lain berupa nanas kaleng, dan juga jus nanas. Selain itu, nanas ini juga digunakan
sebagai campuran cocktail dengan dipadukan dengan buah-buahan lain yang diproduksi
GGP. Nanas kaleng, jus nanas, serta cocktail selain dijual secara private memiliki kesamaan
komponen merek dagang yaitu DUTA. Sedangkan untuk nanas segar dan buah-buahan segar
lain distribusinya dibantu oleh PT Sewu Segar Nusantara dengan nama dagang Sunpride.
C. Horizontal Structure
Struktur organisasi dari PT Great Giant Pineapple (GGP) yang memegang kekuasaan
tertinggi adalah Dewan Komisaris, sedangkan dalam menjalankan kekuasaan dilakukan oleh
Dewan Direksi yang terdiri dari Presiden Direktur yang kemudian membawahi Direktur
Produksi, Direksi Marketing, Direksi Keuangan dan Direksi Human & Research. Kemudian,
dalam mengelola bisnis unitnya, PT Great Giant Pineapple memiliki lima divisi utama dalam
lini produknya, yakni Can Making, Drum Making, Cannery, Labeling, dan Juice. Direktur
Produksi GPP sendiri mengepalai beberapa divisi, diantaranya QA (Quality Assurance) ,
R&D (Research & Development), Factory, Farming Serving d an Cogen Plant yang
masing-masingnya dipimpin oleh seorang manajer. Selanjutnya pada divisi Quality Control
GGP memiliki pembagian kerja sebagai berikut:
Unit bisnis PT GGP yang terdiri dari nanas segar, cocktail, nanas kaleng, dan jus
nanas juga memiliki strategi horizontal dimana PT GGP membagi setiap divisi yang berbeda
untuk memproduksi unit bisnis. Lalu mengkoordinasikan juga strategi unit bisnis terkait
seperti nanas kaleng dan cocktail untuk menggunakan standar kaleng serta menggunakan
syrup yang sama, membedakan tujuan setiap unit bisnis dimana produk nanas segar memiliki
tujuan konsumen yang ingin mengonsumsi nanas segar dan mengupasnya sendiri di rumah,
cocktail untuk konsumen yang ingin mengonsumsi berbagai buah sekaligus dalam satu
produk serta jus nanas untuk konsumen yang ingin mengonsumsi nanas yang lebih praktis
dan cepat.
D. Horizontal Systems
● Horizontal Strategic Planning: dalam proses perencanaan strategis, GGP memastikan
bahwa seluruh anggota perusahaan baik karyawan maupun pemangku kepentingan lain
bekerja sesuai dengan visi dan tujuan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga
memberikan pelatihan dan pendampingan kepada karyawannya di setiap unit bisnisnya
agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
● Horizontal Procedures: perusahaan memiliki kebijakan serta memiliki standar
operasional kerja (SOP) yang berkaitan antar setiap unit bisnisnya. Dalam melakukan
pekerjaannya, karyawan juga selalu dibina agar mengikuti budaya yang ada di dalam
perusahaan.
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Arnal Novistiara. 2014. Studi Waktu Pada Proses Produksi Nanas Kaleng di PT Great Giant
Pineapple Lampung Tengah [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Cahyani, Kristina W. 2018. Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Deionized Clarified
Pineapple Concentrate (DCPC) Berdasarkan Analisis Fisiko-Kimia PT. Great Giant
Pineapple Lampung Tengah. Laporan Kerja Praktek. Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Puspitasari D. 2019. Creating Shared Value (CSV) dalam Pelaksanaan Kerja Sama antara PT
Great Giant Pineapple dan Petani Jambu Bangkok di Kabupaten Tanggamus [skripsi].
Lampung: Universitas Lampung
Susanto A, Lubis D. 2018. Zero waste management PT Great Giant Pineapple (GGP) Lampung
Indonesia. Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM).
ISBN: 978-602-19568-5-4.
Great Giant Pineapple. 2013. (https://www.greatgiantpineapple.com/)
Great Giant Pineapple Ekspor Nanas Kaleng 17.000 Kontainer Sepanjang 2019. 2019 Des 18.
Lampung.antaranews.com.
(https://www.google.com/amp/s/lampung.antaranews.com/amp/berita/379563/great-giant-pin
eapple-ekspor-nanas-kaleng-17000-kontainer-sepanjang-2019)
Harianja, Grace N. 2018. Ekspor Petani Pisang Mas Binaan PT Great Giant Pineapple Naik 4
Kali Lipat.
(https://palembang.tribunnews.com/2018/03/27/ekspor-petani-pisang-mas-binaan-pt-great-gi
ant-pineapple-naik-4-kali-lipat?page=4)
Insan, Muhammad. 2015. Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktek PT Great Giant Pineapple.
(https://www.academia.edu/34829391/Laporan_Kuliah_Kerja_Nyata_Praktik_PT_Great_Gia
nt_Pineapple)
Kurnia, Husin. 2017. PT Great Giant Pineapple.
(https://www.soltius.co.id/id/our-customers/read/pt-great-giant-pineapple)
Lazuardi, Adi. 2019. PT GGP Ekspor Buah Segar ke Negara Dunia.
(https://www.antaranews.com/berita/1091540/pt-ggp-ekspor-buah-segar-ke-60-negara-dunia)
Menko Perekonomian Puas Setelah Kunjungi PT GGPC. 2019 Agt 01. Mediaindonesia.com.
(https://mediaindonesia.com/ekonomi/250608/menko-perekonomian-puas-setelah-kunjungi-p
t-ggpc)
PT Agro Sari Sentra Prima. 2017. Agrosari Sentra prima. (http://agrosari.co.id/in.php).
Satria. 2019. Ekosistem Digital di Era Revolusi Industri 4.0 Sektor Pertanian.
(https://sahabat.ugm.ac.id/fo/berita/detail_berita/19lwipuAcJsA9bMk5rUO3T18Nd-LrNlyyS
ViCiwcbKnKXvGEbJ4_cs9VGBGHY-ArVbiOjMGEvA2Z3vV8MwCGLCqdv2_yxw3UWo
s2r_JYQHRqb6fJO2bgO_TS8F158GptWmxBn36r3PCqm58iNMu8dWS2Kl-WH48Dmsvr
M9nuRV4oBELgUB1osIATrI8Nt468To1wgI2Y6-wmSRl3jL1VlA==)
Sormin, Amiruddin. 2020. Kemitraan GGP-Petani Berbasis Industri 4.0 Bawa Pisang Mas
Tanggamus Tembus Dunia.
(https://lampungpro.co/post/29462/kemitraan-ggp-petani-berbasis-industri-40-bawa-pisang-
mas-tanggamus-tembus-dunia)
Suryadi, Dede. 2019. Great Giant Pineapple, Mengekspor Produk ke Lebih dari 60 Negara.
(https://swa.co.id/business-champions/great-giant-pineapple-mengekspor-produk-ke-lebih-da
ri-60-negara)
Value Chain Analysis. 2017 Apr 20. Sisbinus.ac.id
(https://sis.binus.ac.id/2017/04/20/value-chain-analysis/#:~:text=Porter's%20Value%20Chain
%20berfokus%20pada,dalam%20kegiatan%20primer%20dan%20dukungan)
Wibasuri, Anggalia. 2010. Sistem Informasi Pengolahan Data Training Pada PT. Great Giant
Pineapple (GGP) Terbanggi Besar Lampung Tengah. Jurnal Informatika [ diakses 2020]:
10(1): 77-88,
(https://docplayer.info/47922062-Sistem-informasi-pengolahan-data-training-pada-pt-great-g
iant-pineapple-ggp-terbanggi-besar-lampung-tengah-anggalia-wibasuri.html)