YANTI MARLIA
05021181320034
YANTI MARLIA
05021181320034
INDERALAYA
2016
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN
PT. PERKEBUNAN MITRA OGAN
(27 Oktober 26 November 2016)
Oleh
Yanti Marlia
05021181320034
Inderalaya,
November 2016
Mengetahui
Manager
Masinis Kepala
T.K. Siahaan
Holipah Rosidi
KATA PENGANTAR
Puji syukur tidak hentinya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat dan karuniaNya yang melimpah sehingga penulis
dapat menyelesaikan praktik lapangan yang berjudul Tinjauan Teknik Pengolahan
Limbah Cair Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Mitra Ogan Baturaja Sumatera
Selatan. Praktik lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknologi Pertanian.
Data dan informasi yang terdapat dalam laporan Praktik Lapangan
diperoleh dari hasil pengalaman praktek lapangan dengan pengamatan langsung
kelapangan di PT. Perkebunan Mitra Ogan tanggal 27 Oktober sampai 26
November 2016 dan dari wawancara kepada operator lapangan dan buku-buku
acuan serta data-data lain yang menunjang yang terdapat dalam daftar pustaka.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang memberikan bantuan baik materi maupun motivasi dalam
menyelesaiakan laporan praktek lapangan ini terutama kepada :
1. Bapak T.K Siahaan Selaku Manager PKS 1 Di PT. Perkebunan Mitra Ogan.
2. Bapak Holipah Rosidi selaku Masinis Kepala PKS 1 Di PT. Perkebuan Mitra
Ogan.
3. Bapak Mugianto selaku mandor 1 Quality Control di PKS 1 dan juga
pembimbing langsung praktek lapangan.
4. Seluruh staf dan karyawan di PT. Perkebunan Mitra Ogan, khususnya PKS 1
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
5. Seluruh karyawan dan karyawati PT. Perkebunan Mitra Ogan
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata,
saya ucapkan Terima Kasih dan semoga laporan ini dapat memenuhi fungsinya
dan bermanfaat bagi kita semua.
Indralaya,
November 2016
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 20 Oktober 1994 di Desa Karang Lantang, Kec.
Muara Jaya Kab.Ogan Komering Ulu Baturaja merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dari ayah Mardani dan ibu Wariyah.
Pendidikan sekolah dasar diselasaikan pada tahun 2007 di Sekolah Dasar
Negeri 116 Karang Lantang Ogan Komering Ulu. Pendidikan menengah pertama
diselesaikan pada tahun 2010 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 31 Karang
Lantang Ogan Komering Ulu. Pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun
2013 di Sekolah Menengah Atas Negeri 06 Ogan Komering Ulu Pengandonan.
Tahun 2013 penulis tercatat sebagai mahasiswa di Program Studi Teknik
Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sriwijaya melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Dan Perkembangan Pabrik
PT. Perkebunan Mitra Ogan merupakan salah satu perusahaan BUMN
yang bergerak dalam bidang agroindustri tanaman kelapa sawit dan karet, dengan
produk utamanya adalah Crude Palm Oil (CPO), Palm Karnel (PK) dan karet
kering. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang terbentuk atas kerjasama antar
dua perusahaan besar yaitu PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI) dan PT.
Nusantara III (PTPN 3). Pada awal terbentuknya PT. Perkebunan Mitra Ogan,
yaitu pada tanggal 19 Desember 1988 dengan akte notaris Imas Fatimah, SH
Nomor 170 perusahaan ini berdiri dengan kepemilikkan saham dengan komposisi
sebagai berikut PT Rajawali Nusantara Indonesia 65 persen dan PT. Perkebunan
Nusantara III 35 persen. Namun setelah melewati perjalanan panjang PT.
Perkebunan Mitra Ogan saat ini memiliki komposisi kepemilikkan saham PT.
Rajawali Nusantara Indonesia sebesar 73,5 persen dan sisanya sebesar 26,42
persen dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara III.
Pada awalnya PT. Perkebunan Mitra Ogan berkantor pusat di Jakarta,
namun setahun kemudian (pada 1989) kantor Direksi dipindahkan mendekati
lokasi perkebunan yaitu di provinsi Sumatera Selatan (Palembang). Mitra Ogan
memiliki kebun yang terbesar di beberapa yang ada di provinsi Palembang, yaitu
di Kabupaten OKU, Muara Enim, Muba. PT. Perkebunan Mitra Ogan terbagi atas
lima unit kebun yaitu unit kebun Peninjauan Inti (PIN), unit kebun Peninjauan
Plasma (PPL), unit kebun Rambang Lubai (RL), unit kebun Batanghari Leko
(BHL) dan unit kebun Semindang Aji (SA).
Unit kebun Peninjauan Inti (PIN) dan Inti PPL merupakan unit kebun yang
mengelola perkebunan kelapa sawit yang kepemilikkan lahannya adalah 100
persen milik perusahaan. Unit kebun ini dipimpin oleh seorang administratur. Unit
kebun ini terbagi atas 10 afdeling dengan total kurang lebih 7876,47 ha. Unit
kebun ini juga memegang tanggung jawab atas sebuah pabrik kelapa sawit (PKS
I) dengan kapasitas 60 ton per jam.
Jam Kerja
07.00 - 15.00 WIB
07.00 15.00 WIB
Libur
Jam Istirahat
12.00 13.00 WIB
-
BAB 11
PROSES PRODUKSI CPO
2.1 stasiun Penerimaan Buah
setiap truck pengangkut buah secara acak yaitu 10 persen dari jumlah seluruh
truck yang diterima minimal satu truck untuk setiap afdeling.
1. Kriteria Matang Panen
Tabel 1. Kriteria tingkat kematangan (fraksi) TBS Kelapa Sawit
Fraksi
Buah
00
0
1
2
3
4
5
Jumlah Brondolan
Tidak ada, warna buah
hitam
1 % s/d 12,5 % buah luar
membrondol
13 % s/d 25 % buah luar
membrondol
26 % s/d 50% buah luar
membrondol
51 % s/d 75 % buah luar
membrondol
76 % s/d 100 % buah luar
membrondol
Buah luar telah
membrondol seluruhnya
dan juga buah dalam
Tandan kosong atau busuk
Tingkat
Kematangan
Sangat mentah
mentah
16
Kurang matag
22
Matang 1
25
Matang 11
27
Lewat matang 1
28
Lewat matang 11
31
Tandan kosong
atau busuk
Sumber : buku laboratorium PKS 2 PTP Mitra Ogan
c.
PPKS :
Kandungan
Minyak (%)
0
Loading ramp
Loading ramp adalah tempat menerima TBS (tandan buah segar)
dari kebun dan dilakukan grading buah. Tujuan grading yaitu untuk
mengetahui kualitas TBS yang diterima dari pihak perusahaan. Kualitas
TBS sangat menetukan produk yang akan dihasilkan yaitu yield CPO dan
Karnel.
d. Pemindahan Lori
motor 5 HP, tekanan 150 kg/cm2. Adapun sistem kerja pengaturan aliran
oliehidraulik menggunakan preessure swith elektrik baik untuk gerakkan
pengoncian maupun pengeluaran lori dan pemindahan jalur.
Lori dibuat dari plat berlobang dengan diameter lobang 10 mm
dengan tujuan peresapan panas dapat merata. Kapasitas untuk satu lori
yaitu 3,5 sampai 4 ton dan jumlah lori yang dimiliki pabrik yaitu 36 lori.
2.2 Stasiun Rebusan
a. Sterilizer
sterilizer adalah suatu alat untuk merebus TBS (tandan buah segar) sampai
buah matang dengan menggunakan steam dari BPV (Back Pressure Vesel) untuk
diproses lebih lanjut.
Perebusan dilakukan dalam sebuah bejana silinder horizontal dengan uap
panas yang berasal dari ketel uap sebagai panyalur panas dalam ketel. Tekanan
uap 2.8 sampai dengan 3 kg/cm2. Waktu yang dibutuhkan untuk merebus buah
selama 80 sampai 90 menit, dengan sistem perebusan melalui tiga tahap, yaitu
puncak pertama dengan 1 kg, puncak kedua sampai 2 kg dan puncak ketiga 2.8
sampai dengan 3 kg (pada puncak ketiga waktu yang dibutuhkan yaitu 35 sampai
45 menit tergantung pada kondisi buah) buah segar 45 menit, dan buah menginap
35 menit.
Ketel rebusan diatur pada tekanan oprasi 3 kg/cm dengan temperatur 125
135 C selama 90 menit, dalam satu perebusan (sterilizer) dapat menampung 8
lorri dan setiap lorri memiliki kapasitas 3,5 ton TBS. Ketel rebusan berbentuk
silinder horizontal memiliki dua pintu dengan panjang 21,2 m, diameter 2,7 m.
Fungsi dari perebusan yaitu :
Stasiun Treshing
1. Treshing Machine (mesin penebah)
Mesin penebah terdapat drum berputar yang memiliki jerajak, tandan
buah ikut terangkat dan jatuh berulang-ulang sehingga buah terlepas dari
tandannya berkumpul dibagian bawah mesin penebah. Sedangkan janjang
kosong akan terangkut ke HEBC (Horizontal Empty Bunch Conveyor)
menuju IEBC (Incline Empty Bunch Conveyor) kemudian dimasukkan dan
dibakar kedalam incinerator menjadi abu yang dapat digunakan sebagai
pupuk sebagian janjang kosong lainnya diangkut dengan truck untuk
disebar ke lahan dengan kapasitas mesin 30 sampai 35 ton TBS/Jam per
Unit. Adapun bagian-bagian dari stasiun treshing yaitu :
a. Thresser
Thresser berfungsi untuk memisahkan tandan buah dengan
brondolan. Thresser berputar pada porosnya secara horizontal, sehingga
buah ikut berotasi dan akhirnya terbanting dan brondolan akan terlepas
dari tandannya. Di dialam thresser terdapat parang-parang yang membantu
proses pemisahan.
b. Empty Bunch Conveyor
Empty Bunch Conveyor berfungsi untuk membawa tandan kosong
atau Empty Bunch setelah dari drum Thresser ketempat penimbunan untuk
selanjutnya dibawa keluar areal pabrik.
mempunyai kapasitas 10 ton dan 90 sampai 100 Psi untuk press dengan
kapasitas 15 ton. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Ampas kempa (press cake) harus keluar merata disekitar konus.
2. Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus
dikosongkan.
3. Tekanan kempa yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kadar inti pecah
bertambah sehingga kerugian ini bertambah.
4. Tekanan kempa yang terlalu rendah mengakibatkan :
a. Cake basah
b. Losses pada ampas dan biji bertambah
c. Pemisahan ampas dan biji tidak sempurna
d. Bahan bakar ampas basah, sehingga pembakaran di boiler tidak
sempurna.
d. Cake Breaker Conveyor
Berfungsi untuk mengantar ampas bercampur biji hasil dari press
ke stasiun depericarper untuk diproses lebih lanjut. Ampas atau cake yang
dihasilkan dari press sebagian ada yang masih padat, cake akan di adukaduk agar ampas tersebut bisa pecah serta fiber bisa lepas dari Nut dan
juga untuk mengurangi kandungan air dalam fiber.
2.5 stasiun Klarifikasi
Stasiun ini bertujuan untuk memproses lebih lanjut Crude Palm Oil (CPO)
untuk memperoleh minyak CPO sesuai dengan standar. Stasiun terdiri dari mesinmesin peralatan, antar lain :
a. Crude Oil Gutter (saluran minyak kasar)
Crude oil gutter terbuat dari stainless steel yang berfungsi untuk
menampung dan mengeluarkan minyak kasar yang berasal dari kempa ulir ke
sand trap tank.
b. Sand Trap Tank
Fungsi dari sand trap tank untuk menyaring kotoran atau benda-benda
padat yang berukuran besar yang terikut di Crude Oil dan hasil press dengan
cara pengendapan sehingga fraksi yang di pisahkan dalam alat ini ada dua
kelompok, yaitu pasir dan tanah.
c. Crude Oil Tank
Alat ini berfungsi untuk menampung minyak dengan vibranting screen
sebelum dipompakan ke vertical continous tank. Didalam terdapat oil steam
untuk memanaskan minyak hingga kurang lebih 80 90 C. Berbentuk bak
persegi panjang dengan kontruksi plate stainless steel.
Minyak yang keluar dari ayakan getar banyak mengandung sludge,
pemanasan dilakukan agar tidak terjadi pembekuan pada minyak di dalam
COT sehingga memudahkan di dalam proses pemompaan minyak ke
Continous Settling Tank.
d. Vertical Countinous Tank
Tangki ini berbentuk bejana vertikal dengan tutup bawah konis,
kontruksi mild steel dengan kapasitas 90 m. Vertical countinuos tank
dilengkapi dengan pipa steam jenis terbuka untuk mempercepat
pemanassampai 90 C. Alat ini berfungsi untuk memisahkan CPO dan sludge
dengan cara pengendapan.
Tangki vertical Countinous Tank dipakai untuk memisahkan minyak
kasar screw press yang sudah diencerkan akan melalui sesuatu pipa yang
ujungnya mencapai kurang lebih separuh tinggi tangki.
Lapisan minyak atas akan overflow ke tangki minyak (oil tank) melalui
pipakeluar yang dilengkapi dengan skimmer yang dapat di setel naik turun
untuk mendapatkan ketinggian yang sesuai. Sedangkan lapisan bawah
mengalir ke underflow, menuju sludge tank.
e. Oil Tank
Tangki ini berbentuk silinder yang terbuat dari plat tahan karat setebal
4,5 mm dengan tebal tutup 6,5 mm, di lengkapi dengan pipa steam dan isolasi
untuk menjaga suhu sekitar 90C. Tangki ini berfungsi untuk menampung
CPO dari vertical countinous tank dengan kapasitas 24 m.
f. Oil Purifeier
Prinsip kerja dari alat ini yaitu akibat gaya sentrifugal tersebut maka
minyak yang berat jenisnya lebih rendah akan bergerak ke arah poros dan
terdorong keluar, sedangkan kotoran dan air yang mempunyai berat jenis lebih
berat akan terdorong ke arah dinding dan keluar. Temperatur 90 - 95C
bertujuan agar pemisahan lebih sempurna.
Alat ini berjumlah dua unit dengan kapasitas 6000 L/jam. Pergerak
berupa motor dengan daya 25 HP dan putaran 1500 rpm, dengan putaran 7000
rpm. Oil purifier sering disebut oil centrifuge, yang fungsi untuk memurnikan
minyak dengan mengurangi kandungan kotorandan air sehingga minyak yang
keluar dari purifier kadar airnya 0,3 % - 0,4% dan kadar kotorannya kurang
dari 0,02 %.
2.6 Stasiun Karnel
Hasil dari press adalah Crude Oil dan Cake yang terdiri dari serat (fiber)
dan biji (nut). Fiber harus dipisahkan dari nut untuk persiapan proses pemecahan
di ripple mill agar hasil lebih efisiensi pemecahan yang tertinggi (minima 90%)
dengan kernel pecah rendah :
a. Untuk mendapatkan Kualitas kernel sesuai dengan standar
Standar : 5 %
Goal : 5,5 %
b. Untuk mendapatkan kualitas kernel sesuai dengan standar
Admixture : a. Standart : 8 %
b.goal
:6%
Moisture : a. Standar : 7-8%
b.goal
: 6-7 %
Stasiun kernel ini terdiri dari mesin-mesin dan peralatan, antara lain :
a. Depericaper
Berfungsi untuk memisahkan antara biji dengan serabut atau ampas
(fiber) sehingga biji yang keluar dari drum depericaper benar-benar bersih
dari serabut atau ampas (fiber).
b. Nut Polishing Drum
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktik lapangan telah dilaksanakan di PT. Perkebunan Mitra Ogan Desa
Karang Dapo Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi
Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan praktik lapangan dimulai pada tanggal 27
Oktober sampai dengan 26 November 2016 sampai dengan selesai.
3.2. Metode Pelaksanaan
Beberapa metode yang akan dilakukan pada praktik lapangan untuk
mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun laporan praktek lapangan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey yaitu data yang
diambil berupa data primer dan sekunder. Data yang diambil dan diamati secara
langsung di PT. Perkebunan Mitra Ogan Desa Karang Dapo Kecamatan
Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumtera selatan.
3.2.1. Pengumpulan Data Primer
Data primer didapat melalui pengamatan langsung proses pengolahan
berupa cara kerja dan proses persiapan bahan. Selanjutnya melakukan wawancara
kepada pembimbing lapangan di PT. Perkebunan Mitra Ogan Desa Karang Dapo
Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.
3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder didapat melalui studi pustaka tentang tinjauan teknik
pengolahan limbah cair kelapa sawit di PT. Perkebunan Mitra Ogan Desa Karang
Dapo Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Limbah yang dihasilkan PT. Perkebunan Mitra Ogan
PT. Perkebunan Mitra Ogan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri minyak mentah (Crude Palm Oil) CPO dan karnel dengan tujuan
untuk dibawah ke lampung dan palembang guna untuk memenuhi kebutuhan akan
minyak goreng. Perusahaan ini memiliki dua pabrik yaitu PKS 1 dan PKS 2,
dimana letaknya berbeda tempat dengan jarak sekitar 20 Km dari PKS 1.
PKS 1 dan PKS 2 menghasilkan limbah cair, limbah padat dan limbah gas.
Limbah cair dihasilkan dari hasil stasiun digester dan press, kemudian tangki
penampungan pemisahan minyak, pasir dan lumpur yang dihasilkan pada proses
digester dan press, pada proses pemisahan minyak, lumpur dan pasir, diendapkan
dan dialirkan secara overflow setiap dua jam sekali, lumpur yang masih
mengandung minyak selanjutnya akan dialirkan ke fat fit untuk dilakukan proses
pengutipan minyak sebelum dipompakan dengan pompa fat fit sedangkan minyak
dikirim kembali ke stasiun Klarifikasi untuk didaur ulang selanjutnya air limbah
akan di pompakan ke cooling tower.
Setiap proses CPO menyisakan limbah, baik limbah cair maupun limbah
padat. Secara umum limbah padat berasal dari janjang kosong dan fiber. PT.
Perkebunan Mitra Ogan memanfaatkan limbah padat seperti janjang kosong
sebagai pupuk yang secara langsung ditebar ke lahan perkebunan. Sedangkan
limbah cair selama proses produksi dan air domestik akan dialirkan melalui
saluran pembuangan menuju IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). IPAL
merupakan proses pengolahan limbah cair yang terdiri dari bak-bak untuk
dilakukan treatment air limbah sampai kandungan air limbah dapat dikategorikan
aman dan tidak mencemari lingkungan (Land Aplication).
Instalasi pengolahan limbah cair di PT. Perkebunan Mitra Ogan terdapat 8
kolam penampungan, dengan kapasitas instalasi pengolahan limbah cair yaitu
77.100 M3. Pengolahan TBS/hari dengan kapsitas 1.200 ton, sedangkan limbah
cair/ton TBS mempunyai kapasitas 0,6 M3, sehingga diperoleh limbah caik/hari
720 M3, dengan lama waktu tinggal limbah cair 107 hari.
4.2 Pengolahan Limbah
Penangan limbah cair di PT. Perkebunan Mitra Ogan terdiri dari penangan
secara fisika, kimia dan biologi. Penangan secara biologi sistem lumpur aktif
dengan proses lumpur aktif merupakan proses anaerob dimana proses ini
menggunakan bakteri totamchi. Proses-proses perombakan pada kolam anaerobik
ini dibantu oleh bakteri tomtamchi yang berfungsi untuk merombak unsur-unsur
organik air limbah.
Unit ini merupakan penanganan dari sistem biologis sama halnya dengan
pengolahan lumpur aktif dimana dalam bak aerasi mikroorganisme ditumbuhkan,
mikroorganisme dan air limbah dicampur dengan udara, pada kondisi ini
mikrooranisme akan mengoksidasi sebagian dari bahan organik menjadi CO2.
Bakteri yang digunakan yaitu bakteri totamchi, mikroorganisme ini membutuhkan
BOD, COD, TSS, dan Nutrient yang terkandung limbah. Untuk mengetahui
bakteri ini aktif ditandai dengan timbulnya gelembung-gelumbung dipermukaan
air dan air berwarna kehijauan
Penanganan secara kimia yaitu dengan penambahan nutrisi untuk bakteri
berasal dari pupuk urea (N) dan TSP (P) dengan jumlah pemberiannya BOD : N :
P = 100 : 10 : 1 (ppm) bertujuan untuk mempercepat proses pengendapan lumpur.
Proses selanjutnya yaitu dengan mengalirkan lumpur kekolam penampungan
emulsi minyak dan air. Apabila limbah tersebut langsung dibuang maka sebagian
besar akan mengendap, terurai perlahan, mengomsumsi oksigen terlarut
menimbulkan kekeruhan, mengeluarkan bau tidak sedap yang dapat merugikan
lingkungan sekitar. Limbah cair kelapa sawit mengandung senyawa anorganik dan
organik yang dapat dirombak oleh mikroorganisasi dan dapat dikendalikan secara
biologis. PT. Perkebunan Mitra Ogan mempunyai 8 kolam penampungan limbah
di stasiun ETP (Effluent Treatment Plant).
4.3.1 stasiun fat fit
Stasiun fat fit yaitu tempat untuk mengutip minyak sebelum air limbah di
pompakan dengan pompa fat fit sedangkan hasil pengutipan dikirim kembali ke
stasiun Klarifikasi untuk didaur ulang. Pompa fat fit ke cooling tower digerakkan
oleh motor 30 HP, dengan putaran 2955 rpm sedangkan ukuran pompa pengutipan
terdapat dua unit masing-masing digerakkan dengan motor 7,5 HP dengan putaran
1450 rpm. Kolam pendingin mempunyai fungsi sebagai berikut :
Satuan
pH
4-5
BOD
20.000 30.000 ppm
COD
40.000 60.000 ppm
SS
15.000 ppm
TDS
5.000 ppm
Suhu
70C
Sumber : buku laboratorium PKS 2 PTP MITRA OGAN
Tujuan dari pengolahan limbah adalah menguraikan limbah cair
organik untuk bisa digunakan sebagai pupuk di kebun kelapa sawit (Land
Aplication). Adapun dari tahapan pengolahan limbah yaitu :
CH4 + CO2
pH 6 8
VFA < 300mg/l
Alkalinitas > 2000 mg/l
BOD limbah setelah keluar dari kolam anaerobic
sekunder maksimum 3500 mg/l dan pH minimal 6.
Satuan
-6,00
3.000-5.000 mg/L
6.000-10.000 mg/L
28 C
5.000 mg/L
f. Kolam Aerobik
Kolam ini berfungsi untuk mengalirkan cairan dari kolam
anaerobic yang terakhir ke saluran masuk kolam pengasaman yang
bertujuan untuk menaiikan pH dan membantu proses pendinginan
air limbah.
Proses aerobik pada kolam ini telah tumbuh danging dan
mikroba heterotrof yang berbentuk flocs. Proses tersebut
merupakan proses penyediaan oksigen yang dibutuhkan oleh
mikrobia dalam kolam. Metode pengadaan oksigen dapat
dilakukan secara alami dan atau menggunakan aerator.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pengolahan limbah di PT. Perkebunan Mitra Ogan menggunakan sistem
drainase yang dialirkan menuju fat fit tempat pengutipan minyak untuk di
daur ulang kemudian sludge di pompakan ke cooling tower.
2. Bakteri yang digunakan untuk merombak bahan organik di PT. Perkebuan
Mitra Ogan yaitu bakteri totamchi yang dikembang biakkan dalam satu
tempat untuk perkembang biakkan bakteri. Dengan penambahan nutrisi
sebagai sumber energi dalam metabolisme bakteri seperti urea, phospate dan
limbah yang telah di encerkan.
3. janjang kosong di manfaatkan sebagai pupuk yang di tebar secara langsung
ke lahan perkebunan.
DAFTAR PUSTAKA
M. Isa Samudra.2008. Buku Unit Laboratorium PKS 11 PT Mitra Ogan. Kebun
Rambang Lubai.
Anonim.202. Standar Operasional Prosedur:Continous Setling Tank dan Vacum
Dyer. PT. Perkebunan Mitra Ogan. Palembang.