GI
Pengelolaan dan Pengolahan Limbah B3
CAKUPAN MATERI:
3. Ukuran toksisitas
“DOSE”
THE KEY CONCEPT IN TOXICOLOGY
Bapak Toksikologi Modern
PARACELSUS — 1564
– lokal (cidera pada tempat yang terkena bahan tersebut) atau sistemik (setelah bahan kimia
diserap dan tersebar ke bagian organ lainnya)
– reversibel (dapat hilang dengan sendirinya; bila tubuh terpapar dengan kadar yang
rendah&untuk waktu singkat) atau irreversibel (akan menetap atau bertambah parah
setelah paparan toksikan dihentikan; bila tubuh terpapar dengan kadar yang tinggi&untuk
waktu lama karsinoma, mutasi, kerusakan syaraf, dan sirosis hati)
– Akut (segera) atau kronis (tertunda)
EFEK AKUT
Pada tahun 1989, sebanyak 5.000 orang mati dan 30.000 orang cacat permanen dikarenakan
paparan metil isosianat dalam sebuah kecelakaan industri di India (Tragedi Bopal)
1 2 3
Fase Eksposisi Fase Fase
Toksikokinetik Toksikodinamik
Lebih toksik
Penyimpanan Efek
Ekskresi
JALUR MASUK DAN TEMPAT
PEMAPARAN
1. Saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti)
2. Paru-paru (inhalasi)
3. Kulit (topikal)
4. Jalur perenteral lainnya (selain saluran usus/intestinal)
Untuk kebanyakan bahan kimia, manifestasi toksik pemaparan tunggal sangat berbeda
dibandingkan pemaparan berulang. Contoh: manifestasi toksik akut utama dari benzena adalah
depresi susunan syaraf pusat, sedangkan pemaparan berulang dapat menyebabkan leukimia
Frekuensi pemberian
Contoh:
Benzena lebih mudah terabsorpsi dibandingkan Alkohol (Liphofilitas)
Serbuk DDT sulit diabsorbsi melalui kulit, namun jika tertelan, persentase
absorbsinya menjadi tinggi (Fisik-Kimia).
DISTRIBUSI
Melalui darah
Laju distribusi ditentukan oleh:
KB = Konstanta Bioakumulasi
BCF= Bioconcentration Factor
CB= konsentrasi bioakumulasi
CW= konsentrasi di dalam fase air
KOW= CO/CW
C=C C C (epoksida)
2. Reaksi reduksi
-COOH -COH C-OH
3. Hidrolisis
R1-COO-R2 R1-CO-H + R2-OH
4. Dealkilasi
5. Dehalogenasi
REAKSI FASA II
Dalam reaksi ini tidak terjadi perubahan gugus fungsional, tetapi berupa reaksi toksikan
dengan senyawa endogenous
Senyawa endogenous yang terlibat dalam reaksi ini, yaitu:
1. Enzim
2. ATP
3. DNA
Urutan unsur dalam SPU: dalam 1 golongan, dari atas ke bawah semakin
tidak esensial atau bahkan merugikan. Contoh:
SH S
+ Hg2+ Hg
SH S
2. Penggantian/inhibisi
Contoh:
Enzim karbonat anhidrase (berfungsi mempercepat proses pelepasan CO2)
Enzim ini mempunyai inti ion logam Zn2+, dan dapat dengan mudah
digantikan oleh Cd2+ ataupun Hg2+, sehingga fungsi enzim terhambat
ATP
P diganti/diinhibisi oleh As ATP hanya dihidrolisis saat diperlukan saja,
namun dengan adanya penggantian P oleh As maka ATP akan semakin
mudah dihidrolisis oleh nukleofil sehingga tubuh tidak mempunyai
cadangan energi
DNA
Tersusun atas basa inti
1. ion yang bermuatan positif dan bersifat “hard”, seperti K + dan Na+
2. Golongan metil karbonium: +CH3
EKSKRESI
Jalur utama ekskresi: urin sebagai metabolit atau konjugat
Jalur ekskresi:
1. Ekskresi urin
2. Ekskresi empedu
3. Ekskresi paru-paru
4. Jalur lain saluran cerna, ASI