ZAT
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. KANZA NABILLA (E0022156)
2. ANGGUN TRIANASARI (E0022160)
3. LUSY ANGGRAENI (E0022163)
4. IKKE AGATHA G.A (E0022170)
5. EKA SIFA ALYA (E0022174)
6. MUTIARA HENING R. (E0022182)
7. ROSITA SYAHARANI (E0022186)
8. RIZAD PRADIVTA (E0022196)
9. KRISNA UBAIANA (E0022197)
10. SALSABILA FITRIYANI (E0022205)
MATERI
01 02 03 04
SPEKTRUM EFEK DAMPAK EFEK SIFAT
PRINSIP PRINSIP
TOKSIK TOKSIK HUBUNGAN DOSIS
UMUM
RESPON
EFEK TOKSIK
05 06 07
FAKTOR FAKTOR KINETIKA SEBAGAI EFEK PAPARAN ZAT
YANG PENENTUAN CAMPURAN
MEMENGARUHI KETOKSIKAN (KOMBINASI)
TOKSISITAS SISTEMIK
PRINSIP UMUM EFEK TOKSIK
Efek toksik suatu zat akibatnya sangat bervariasi zat, target organ, mekanisme
aksi, dan besarnya dosis, meningkatkan kemampuan menilai
keterbahayaan suatu zat tindakan pencegahan
Efek toksik dimulai adanya interaksi biokimiawi antara zat toksik atau
metabolit aktif dengan bagian tertentu dari makhluk hidup atau
reseptornya.
Interaksi biokimiawi dapat bersifat non spesifik, tetapi lebih sering terjadi
melalui interaksi zat toksik dengan struktur spesifik atau dengan
reseptornya.
SPEKTRUM EFEK TOKSIK
Keterangan:
• Temporer: sesaat dan reversible
• Persisten: permanen, tetap
• Laten: onzet yang lambat, toksisitas terjadi tetapi
gejala-gejala tidak terlihat setelah paparan
• Kumulatif: paparan berikutnya akan meningkatkan
toksisitas dari paparan sebelumnya
DAMPAK EFEK TOKSIK
Sifat dan intensitas efek toksik tergantung pada: sifat
fisiko-kimia zat, biotransformasi, kondisi paparan,
dan daya tahan tubuh
induksi enzim
mekanisme perbaikan DNA
Fagositosis
1. Absorpsi
Contoh: LD50 dari larutan asam sianida (HCN) 6,89 mg/kg pada kulit utuh,
dan 2,34 mg/kg pada kulit yg mengalami inflamasi.
2. Distribusi : Zat dalam bentuk bebas dan terikat oleh protein plasma
menjadi lebih toksik
3. Biotransformasi : Metabolisme umumnya dibagi menjadi 2, yaitu :
Fase I: terbentuknya gugus fungsional melalui proses oksidasi, reduksi,
hidrolisa atau hidrasi Menyebabkan aktivasi.
Fase II: terjadi konjugasi dengan senyawa endogen seperti asam glukoronat,
asam sulfat,glisin, glutation, acetil atau gugus metil, sehingga menjadi
senyawa yg lebih polar. Menyebabkan detoksifikasi.
4. Ekskresi : Toksisitas yg terjadi sangat dipengaruhi oleh dosis, lamanya
pemberian, frekuensi dan jalur pemberian
EFEK PAPARAN ZAT CAMPURAN (KOMBINASI)
limbah yang diendapkan didalam tanah dapat masuk ke badan air dan
mempengaruhi ekosistem didalam badan air. Limbah cair pabrik batik
mempengaruhi kelangsungan hidup ikan nila, semakin tinggi kadar limbah
cair pabrik batik semakin rendah tingkat kelangsungan hidup ikan nila.
Limbah cair pabrik batik juga mempengaruhi struktur histologik ginjal yang
ditandai dengan adanya kerusakan berupa nekrosis, hipertropi pada sel
tubulus, lumen menyempit, inti glomerulus mengalami piknosis,
peradangan antar sel tubulus, sel terlepas dari glomerulus. Sehingga limbah
cair yang dibuang ke lingkungan harus memenuhi standar baku mutu
limbah cair agar tidak menimbulakan masalah di lingkungan
TERIMAKASIH :)