POLIMERISASI
Nana Misrochah, S.Si., M.Pd
Polimer
• Berasal dari bahasa Yunani polus yang berarti banyak dan meros
yang berarti bagian
• Merupakan molekul besar yang tersusun dari unit kimia kecil dan
sederhana dan terikat secara ikatan kovalen
• Unit kimia kecil dan sederhana = Monomer
• Unit kimia kecil yang berulang ditulis di dalam tanda kurung [ ]
sedangkan gugus ujung yang spesifik ditulis di luar tanda kurung.
• Panjang rantai polimer ditentukan seberapa besar jumlah
pengulangan monomerı ditulis dengan notasi "n" atau yang disebut
Derajat polimerisasi (DP).
• Jumlah pengulangan monomer akan menunjukan seberapa panjang
rantai polimer yang terjadi. Jika pengulangan unit molekul hanya
beberapa buah (pada umumnya di bawah 7) maka disebut oligomer
Cara Penulisan Polimer
Berat Molekul dan Pendistribusianya
• Suatu jenis polimer memiliki panjang rantai yang berbeda-beda,
sehingga pengukuran berat molekul hanya menghasilkan berat
molekul rata-rata
• Distribusi berat molekul suatu jenis polimer
• Contoh : pada selulosa, jika n =500, massa monomer 180, maka massa molekul
polimer tersebut adalah
500 x 180 = 90.000.
• Panjang rantai polimer tidak seluruhnya sama, tetapi hampir selalu bervariasi, oleh
karena itu derajat polimerisasi dinyatakan dalam derajat polimerisasi rata-rata.
Proses Polimerisasi
• Proses polimerisasi adalah proses pembentukan polimer dari
monomer melalui reaksi polimerisasi.
• Polimerisasi dapat terjadi dengan model bertahap (reaksi tahap atau
pertimbuhan rantai) dan atau propagasi atau petumbuhan rantai
(reaksi rantai atau pertumbuhan rantai).
• Sintesis polimer berdasarkan reaksi yang terjadi dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu polimer kondensasi dan polimerisasi rantai.
Polimer kondensasi
• Polimer kondensasi merupakan polimer hasil reaksi kondensasi dari
monomer-monomer saat berpolimerisasi.
• Polimerisasi bertahap terjadi dalam dua cara:
(a) karena masing-masing molekul memiliki dua gugus fungsi reaktif
(b) karena masing-masing monomer memiliki dua gugus fungsi
molekul air harus selalu diambil, misalnya destilasi agar reaksi bergeser
kekanan, sehingga dihasilkan produk reaksi yang besar.
• Kecenderungan membentuk senyawa siklik yang beranggotakan 5
atau 6 molekul.
Cara mengatur massa molekul polimerisasi tahap
• Pendiginan secepat mungkin saat viskositas intrinsik tercapai,
sehingga laju reaksi berhenti.
• Membuat campuran tidak equivalent
• Menambah gugus senyawa dengan gugus fungsiona
Polimerisasi Rantai (Chain Polymerisation)
• Reaksi terjadi didalam rantai, oleh karena itu disebut polimerisasi rantai. Polimer
disintesis melalui reaksi adisi ikatan rangkap
• Polimerisasi terjadi pada ujung rantai yang tumbuh dan melibatkan dua tahap kinetik
yang berbeda, yaitu inisiasi dan propagasi.
• Pada reaksi inisiasi diperlukan inisiator agar monomer reaktif untuk memulai suatu
reaksi polimerisasi, sehingga pertumbuhan rantai karena reaksi propagasi pada ujung
rantai akan terus berlangsung sampai terjadi terminasi, yaitu mentiadakan ujung
rantai yang reaktif.
• Reaksi terjadi pada ujung rantai menyebabkan massa molekul bertambah dengan
cepat meskipun sisa monomer masih cukup banyak
Ciri Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi memiliki ciri khas yaitu:
• Monomer mempunyai ikatan rangkap
• Untuk dapat terjadi pertumbuhan rantai memerlukan inisiator
agar terjadi pembentukan gugus reaktif.
• Polimerisasi terjadi secara cepat
• Dapat mencapai massa molekul yang besar.
perbandingan polimerisasi tahap dan rantai
Polimerisasi tahap Polimerisasi rantai