Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA

“POLIMER”

DI SUSUN OLEH:
Devon maulana rizky
x.dpib

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya siswa
di sekolah menengah kejuruan (SMK) khususnya SMK MUHAMMADIYAH 1
CILEUNGSI. Maka kami, para siswa wajib mengerjakan tugas makalah kimia
untuk melengkapi nilai pada mata pelajaran kimia yang di adakan di setiap
sekolah menengah kejuruan (SMK).
Dengan terselenggaranya karya tulis ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan selama proses pembuatan makalah kimia tentang polimer.
Akhir kata semoga amal dan budi baik yang telah di berikan kepada kami
mendapat balasan dari Allah SWT. Harapan kami semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan Khususnya bagi siswa SMK MUHAMMADIYAH
1 CILEUNGSI.
Terima Kasih.

CILEUNGSI, 23 Maret 2019

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….................... i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….................. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................... 1
B. TUJUAN PENULISAN................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POLIMER............................................................... 4
B. KLASIFIKASI POLIMER................................................................. 5
C. SUMBER POLIMER..................................................................... 8
D. KEGUNAAN POLIMER................................................................ 8
E. CONTOH POLIMER.................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................... 12
B. SARAN................................................................................... 12
BAB IV
A. DAFTAR PUTSAKA................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud
secara mendetail mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik
dengan plastik.
Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom
yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses
polimerisasi. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-
konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang
bersifat konduktif maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat
polimer menjadi konduktif adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai
dopping, sehingga terbentuk bahan komposit polimer-karbon. Komposit
polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi yang
berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas
yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya. Karena sifat
inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.
Sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
· Jenis gas yang dideteksi,
· Volume gas,
· Suhu,
· Kelembaban.
Untuk mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon, telah
dibuat sensor polimer dari 6 jenis bahan, yaitu :
Ø PEG6000,
Ø PEG20M,
Ø PEG200,
Ø PEG1540,
Ø Silikon,
Ø Squelene untuk diuji karakteristik resistansinya.

Sensor komposite polimer yang telah dibuat akan diuji dengan beberapa jenis
gas, yaitu;
o Aseton,
o Aseton Nitril,
o Benzena,
o Etanol,
o Metanol,
o Etil Aseton,
o Kloroform,
o n-Hexan dan
o Toluena.

Pengujian ini meliputi, selektifitas (pengaruh jenis gas), sensitifitas (pengaruh


volume gas), pengaruh suhu dan pengaruh kelembaban.
Metode yang akan digunakan untuk mengolah data hasil pengujian adalah
correspondence analysis untuk melihat korelasi antara polimer dan gas.
komposit polimer-karbon, selektifitas, sensitifitas, correspondence analysis,
regresi.
Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit
polimer-karbon. Komposit polimer-karbon merupakan bahan polimer yang
didoping dengan bahan karbon aktif sehingga polimer tersebut bisa bersifat
konduktor. Karena sifat konduktor inilah menjadikan komposit polimer-karbon
suatu zat yang berbeda dengan polimer pada umumnya dan bisa digunakan
sebagai sensor gas dengan perubahan resistansinya apabila terkena gas.
Komposit polimer-karbon yang dipakai sebagai bahan sensor ini mempunyai
karakteristik konduktifitas yang berbeda-beda tergantung dari jenis polimer
yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini
terdiri dari karakteristik sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik sensitifitas
adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya
terhadap volume gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik selektifitas
adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya
terhadap jenis gas yang dideteksinya.

B. Tujuan
Tujuan dalam kaya tulis ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
siswa kelas X-XII pada mata pelajaran kimia tentunya tentang polimer, mulai
dari definisi polimer, mengetahui penggolongan polimer, Mengetahui sifat-
sifat polimer, dan Mengetahui kegunaan & dampak polimer dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejumlah besar polimer alam dan sintetik telah diklasifikasikan menurut
beberapa cara. Berbagai bentuk penting di perkenalkan dalam ilmu dan
teknologi polimer.

A. Pengertian Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly
dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian.
Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul
kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer
terdiri dari banyak monomer.
Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer,
sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar
yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil.
Molekul yang kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun
beberapa jenis.
Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom
yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses
polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi
untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai
polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan
kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu
bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan
polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa
meskipun susunan molekulnya sama.
Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif
atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai
polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer
sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar
memenuhi sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya
adalah bahwa polimer itu harus mampu mengikat molekul-molekul yang
dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.

B. Klasifikasi Polimer
1. Berdasarkan Asalnya :
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami tersedia di alam.
Contoh : karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini terbentuk
dari proses kondensasi.
2) Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi
polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang
terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.
3) Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering
ditemukan pada kehidupan sehari-hari.
Contoh : serat, plastik dan karet buatan. Polimer jenis ini biasanya terbentuk
dari proses polimerisasi adisi.

2. Berdasarkan Jenis monomernya :


a) Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun
atas monomer yang sama atau sejenis. Misalnya polivinil klorida adalah
polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida.
b) Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang
berbeda jenis membentuk suatu polimer. Contohnya, nilon 66 yang terbentuk
dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.
3. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya
Intermokuler ) :
· Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat
dibentuk ulang. Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler yang sedang.
Polimer termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras,
sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan
menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan.
Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa
kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh : PE,
PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.

· Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga


tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat
mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika
dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala.
Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk
jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali.
Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-
formaldehida, dll.
· Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali
seperti semula jika gaya tarik ditiadakan, mempunyai gaya tarik menarik paling
lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat
tinggi. Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat
panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal.

4. Berdasarkan Aplikasinya :
o Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan
diproduksi dalam jumlah banyak
o Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
o Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat keunggulan
dan sengaja dibuat untuk kepentingan khusus.
5. Berdasarkan bentuk susunan rantainya :
§ Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu
sama lain dan membentuk rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah
polietena, polivinil klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik
dan densitas yang tinggi.
§ Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda
panjang pada rantai utama. Karena adanya percabangan pada rantai utama,
polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah.
Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
§ Polimer jaringan tiga dimensi atau polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis
ini merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan
tiga dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai
silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.

6. Berdasarkan Pembentukannya :
Ø Polimer Adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang
berikatan rangkap bergabung dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).

Ø Polimer kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan


membebaskan molekul sederhana ( misalnya, air ).

7. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya


· 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
· 5 ~ 11 Cair (bensin)
· 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
· 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
· 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
· 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
C. Sumber Polimer
Sumber Polimer dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Polimer Alam
Telah dikenal sejak ribuan tahun lalu seperti
amilum,selulosa,kapas,karet,wol,dan sutra.
2) Polimer Buatan.
Dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintesis. Polimer regenerasi
adalah polimer yang dimodifikasi.
Contohnya rayon, yaitu serat sintesis yang dibuat dari kayu(selulosa). Polimer
sintesis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana(monomer) dalam
pabrik.

D. Kegunaan Polimer
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan
dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan
alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung,
kita akan selalu mendapatkan pembungkus untuk membawa belanjaan kita
yang berupa plastik atau kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk
dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Akibatnya akan
menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis
tidak boleh dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa
dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat
karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat
beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
E. Contoh Polimer
1. Karet Alam
· Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
· Sifat : Elastis, lunak, dan lengket jika kena panas
· Kegunaan : Vulkanisasi, Proses penambahan belerang sehingga
sifatnya menjadi keras karena terbentuk ikatan silang disulfida antar rantai.
Ditemukan oleh Charles Goodyear (USA, 1884).

2. Karet Sintesis
1). Polibutadiena
· Monomernya : 1,3-butadiena
· Sifat : Kurang kuat, Tidak tahan panas.

2). polikloroprena (neoprena)


· Monomernya : 2-kloro-1,3-butadiena
· Sifat : Tahan terhadap minyak atau bensin.

3). SBR
· Monomernya : Stirena dan butadiena
· Sifat : Tahan terhadap oksidasi, Tidak baik untuk ban , Selang
oli/minyak ,Untuk ban kendaraan.

3. Polietilena
· Sifat : Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
· Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
· Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas molekul
rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku
digunakan untuk kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
4. Polipropilena
· Sifat : Lebih kuat daripada polietilena
· Monomernya : Propilena (CH2=CH-CH3)
· Kegunaannya : Karung plastik, tali, botol

5. Poli Vinil chlorida (PVC)


· Sifat : Kuat dan keras
· Monomernya : Vinil Chlorida (CH2=CHCI)
· Kegunaanya : Pipa,pelapis lantai,selang

6. Teflon
· Sifat : Kuat, tidak lengket dan tahan panas
· Monomernya : Tetrafloroetena (CF2=CF2)
· Kegunaannya : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket

7. Polistirena
· Sifat : Lebih kuat dan keras
· Monomernya : Stirena(C6H5-CH=CH2)
· Kegunaannya : Gelas minuman ringan, kemasan makanan

8. Flexiglass / Polimetilmetakrilat (PMMA)


· Sifat : Bening, ringan dan keras
· Monomernya : Metil metakrilat ( CH2=CH-CN )
· Kegunaannya : Kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil
9. Serat Akrilat / Orlon
· Sifat : Elastis dan kuat
· Monomernya : Akrilonitril ( CH2=CH-CN )
· Kegunaanya : Baju wol, kaos kaki, karpet

10. Bakelit ( Leo Baekeland, USA, 1909 )


· Sifat : Kuat, tahan panas dapat pecah
· Monomernya : Hasil polimerisasi fenol dan menatal menjadi produk orto
· Kegunaanya : Peralatan listrik

11. Nilon
· Sifat : Kuat dan elastis
· Monomernya : Asam adipat dan heksametilendianima
· Kegunaanya : Parasut, jala, jas hujan, tenda, dll
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer
sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat
dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber
telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah
polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan.
polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan
meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer
merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Contoh polimer yang paling
terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer?
Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut.
Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer. Reaksi
pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau berikatan
tak jenuh. Monomer tersebut membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan
dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal.
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Pada reaksi tersebut akan
dihasilkan molekul kecil seperti air atau alkohol.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan
merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat
rumah tangga, dan alat-alat elektronik.

B. Saran
Kurangi penggunaan plastik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
BAB IV
Daftar Pustaka
1. http://www.docstoc.com/docs/26656042/SENYAWA-POLIMER
2. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasi-
polimer/polimer- berdasarkan-reaksi-pembentukannya/
3. http://blowwgor-bioku.blogspot.com/2011/11/polimer-dan-
penangananya.html
4. http://www.scribd.com/doc/111908626/polimer-makalah-1
5. http://andrikurniawan8.blogspot.com/2013/11/makalah-polimer-xii-
smka.html
6. http://terupdatedanterbaru.blogspot.com/2014/06/macam-macam-
polimer-dan-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai