POLIMER
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah yang
tentang “Polimer”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Kimia Zat Padat.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Akbar ramadhani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..
2.1 Pengertian Polimer
2.2 Reaksi Pembentukan Polimer
2.3 Sifat Polimer
2.4 Penggolongan Polimer
2.5 Macam-Macam Polimer
2.6 Kegunaan Polimer
2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan
2.8 Penanganan Limbah Plastik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulah
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara mendetail
mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik. Polimer adalah sebuah
molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang
terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat
non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun
semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah dengan
menambahkan karbon aktif sebagai dopping sehingga terbentuk bahan komposit polimer-karbon.
Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi yang berubah apabila
terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi
sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.
Sifat konduktifitas dari komposit polimerkarbon ini dipengaruhi oleh dari beberapa faktor. Yaitu: jenis
gas yang dideteksi, volume gas, suhu dan kelembaban
Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit polimer- karbon. Komposit
polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping dengan bahan karbon aktif sehingga polimer
tersebut bisa bersifat konduktor. Karena sifat konduktor inilah menjadikan komposit polimer-karbon
suatu zat yang berbeda dengan polimer pada umumnya dan bisa digunakan sebagai sensor gas dengan
perubahan resistansinya apabila terkena gas. Komposit polimer-karbon yang dipakai sebagai bahan
sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas yang berbeda-beda tergantung dari jenis polimer
yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini terdiri dari karakteristik
sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik sensitifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-
karbon dalam pengaruhnya terhadap volume gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik
selektifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis
gas yang dideteksinya. Untuk mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon,
dalam penelitian ini telah dibuat sensor polimer yang dapat digunakan sebagai sensor gas. Sensor
polimer yang akan dibuat terdiri dari 6 jenis, yaitu: Poli Etelin Glikol (PEG) 6000, PEG 1540, PEG
20M, PEG 200, silikon, dan squalane. Sebagai sample gas digunakan 9 jenis gas,yaitu: aseton, aseton
nitril, benzena, etanol, metanol, etil aseton, kloroform, n-hexan dan toluena. Pengujian yang telah
dilakukan adalah menguji nilai resistansi dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap
jenis gas yang dideteksi (karakteristik selektifitas), volume gas yang diinjeksikan (karakteristik
sensitifitas) dan pengaruh kondisi lingkungan yaitu suhu dan kelembaban.
BAB II
PEMBAHASAN
Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik sebenarnya hanya sebagian sajadari
polimer karena polimer begitu banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan adapula yang
sintetik.Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai berikut;
1. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi.Polimerisasi
adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap dua. Polimerisasi dapatberlangsung
dengan bantuan katalisator. Perhatikan Gambar yang menunjukkan bahwa monomer etilena
mengandung ikatan rangkapdua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua,
menurut jenis reaksiadisiini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap duasaling
bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
BerdasarkanGambar 1. Yang dimaksudpolimerisasi adisiadalahpolimer yang terbentuk dari reaksi
polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer- monomernya
yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul
kecilseperti H₂O atau NH3.Dalam reaksi polimerisasi adisi.
Umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasiadisi dapat dibagi menjadi tiga tahap
yaitu:
a. Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekulmonomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila nyatakan radikal bebas yangterbentuk dari
inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan denganCH,CH,
b. Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang
terbentuk dalam tahap inisiasi. Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang
besar, dimana Ikatan rangkapC-C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan
tunggal C-C pada polimer polietilena
c. erminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan
radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator
2. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama ataumonomer
yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang- kadang disertai dengan terbentuknyamolekul
kecil seperti HO, NH, atau HCL.Dİ dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-
monomer bereaksi secara adisiuntuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang
dibentuk akan bersamaandengan dihasilkannya suatu molekul kecil-biasanya air-dani atom- atom
monomer. Pada reaksisemacam ini, tiap monomer harus mempunyai gugus fungsional sehingga dapat
menambahkanpada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebutr
caksi kondensasi Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer
bergabungdengan gugus -OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi
kondensasi yangdigunakan untuk membuat satu jenis nilon.
Contoh lain dari reaksi polimer kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dandracon, yang
digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape audio dan tape video, dan kantong
plastik Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-
monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.
1. Karet Sintesis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhantersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat. Dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Bunaatau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. Tidak seperti polimer
lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 3:1, sedangkanBuna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3.
Polimer tersebut merupakan karet sintetis yang kuat hampir menyamai karet alam karena
resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap
dan dapat dicross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Jika karet yang
divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga
tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah
meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena,polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintesis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat(selulosa),
danpolimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, scrat memiliki polimer
sintetis, yaitunilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester.
Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dantransparan. Polimer ini juga digunakan
untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipisyang dalam perdagangan disebut
mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic danuntuk membuat
gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C
darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66) digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
seratsintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan
dalamkehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik
yaitu sebagai berikut:
a. Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah,lentur,
sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak
lembaranuntuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
b. Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polictena. Olch karena plastik ini
jugabanyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas serta tahanterhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk
membuat botol plastik. Karung, bakair, tali, dan kanel listrik (insulator).
c. PVC (Polivinil Klorida)
PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa
paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
d. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.
e. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol
danformaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api.
Bakelit digunakanuntuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya
asbak dan fiting lampu listrik.
6. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkanmasalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untukmenghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada
saat pencucian.
7. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (sclulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
denganperlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintesis mulai dari kantong plastik untuk belanja. Plastik pembungkus
makanan dan minuman kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga.
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintesis yang tidak dapat diuraikan olch
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang
disekitar kita terutama bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya:
• Penggunaan sterofoam untuk pembungkus makanan dapat menimbulkan gejala saraf seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur dan anemia.
• Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan infeksi
hati dan ginjal.
• Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus atau melapisi makanan
dapat menyebabkan kanker.
2.8 Penanganan Limbah Plastik
Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada umumnya, sampahtersebut
dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena limbah plastik itu tidak dapatdiuraikan
oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk
pembuangansampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan
pencemaran tanah, selainmerusak pemandangan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam
mengatasi limbah plastik adalahdenganmendaur ulang (recycle), denganincinerasi dan dengan
membuat plastik yang dapatmengalami biodegradasi.
1. Daur Ulang (Recycle)
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi,
halitu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan (sortir),pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah
pengumpulan dan pemisahan. Keduatahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat
dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuangsampah plastik. Dewasa ini
plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botolplastik.
2. Incinerasi (Inceneration)
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu
tinggi(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga
dapatdigunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik
membakar batu bara yangdicampur beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi
pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran
plastik seperti PVC menghasilkan gas HCI yang bersifat korosif/racun. Pembakaran ban
bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.
Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling scrius adalah
dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yangmengandung
klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yangbaik
untuk mengurangi polusi udara.
3. Plastik yang mudah diuraikan mikroorganisme (Biodegradable plastics)
Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Karena itu, sangat baik jika
dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal ini diupayakan dan mulai dipasarkan.
Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung).Sayangnya, plastik
jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari maupun
dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting
dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein,dan asam nukleat juga
merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makromolekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer. Proses
pembentukan polimer dari monomemya kita sebut sebagai polimerisasi.Dalam makalah ini
akan dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolonganpolimer, serta kegunaan dan
dampak polimer.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan oleh bapak guru disekolah.
Dapat menambah dan mengembangkan wawasan murid tentang pengertian polymer,
penggolongan polimer, pembentukan polimer dan lain-lain. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.