Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

POLIMER

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah yang
tentang “Polimer”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Kimia Zat Padat.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.

Sidoarjo. 11 Oktober 2023

Akbar ramadhani

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..
2.1 Pengertian Polimer
2.2 Reaksi Pembentukan Polimer
2.3 Sifat Polimer
2.4 Penggolongan Polimer
2.5 Macam-Macam Polimer
2.6 Kegunaan Polimer
2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan
2.8 Penanganan Limbah Plastik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulah
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara mendetail
mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik. Polimer adalah sebuah
molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang
terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat
non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun
semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah dengan
menambahkan karbon aktif sebagai dopping sehingga terbentuk bahan komposit polimer-karbon.
Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi yang berubah apabila
terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi
sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.
Sifat konduktifitas dari komposit polimerkarbon ini dipengaruhi oleh dari beberapa faktor. Yaitu: jenis
gas yang dideteksi, volume gas, suhu dan kelembaban
Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit polimer- karbon. Komposit
polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping dengan bahan karbon aktif sehingga polimer
tersebut bisa bersifat konduktor. Karena sifat konduktor inilah menjadikan komposit polimer-karbon
suatu zat yang berbeda dengan polimer pada umumnya dan bisa digunakan sebagai sensor gas dengan
perubahan resistansinya apabila terkena gas. Komposit polimer-karbon yang dipakai sebagai bahan
sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas yang berbeda-beda tergantung dari jenis polimer
yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini terdiri dari karakteristik
sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik sensitifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-
karbon dalam pengaruhnya terhadap volume gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik
selektifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis
gas yang dideteksinya. Untuk mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon,
dalam penelitian ini telah dibuat sensor polimer yang dapat digunakan sebagai sensor gas. Sensor
polimer yang akan dibuat terdiri dari 6 jenis, yaitu: Poli Etelin Glikol (PEG) 6000, PEG 1540, PEG
20M, PEG 200, silikon, dan squalane. Sebagai sample gas digunakan 9 jenis gas,yaitu: aseton, aseton
nitril, benzena, etanol, metanol, etil aseton, kloroform, n-hexan dan toluena. Pengujian yang telah
dilakukan adalah menguji nilai resistansi dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap
jenis gas yang dideteksi (karakteristik selektifitas), volume gas yang diinjeksikan (karakteristik
sensitifitas) dan pengaruh kondisi lingkungan yaitu suhu dan kelembaban.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari polimer?
1.2.2 Bagaimana reaksi pembentukan dari polimer?
1.2.3 Bagaimana sifat dari polimer?
1.2.4 Bagaimana penggolongan dari polimer?
1.2.5 Apa saja macam-macam dari polimer? 1.2.6 Apa kegunaan dari polimer?
1.2.6 Apa dampak negatif polimer terhadap kesehatan?
1.2.7 Bagaimana penanganan dari limbah plastik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari polimer.
1.3.2 Untuk mengetahui reaksi pembentukan dari polimer
1.3.3Untuk mengetahui sifat dari polimer.
1.3.4 Untuk mengetahui penggolongan dari polimer
1.3.5 Untuk mengetahui macam-macam dari polimer.
1.3.6 Untuk mengetahui keguruan dari polimer.
1.3.7 Untuk mengetahui dampak negatif polimer terhadap kesehatan.
1.3.8 Untuk mengetahui penanganan dari limbah plastik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polimer


Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu polyyang berarti “many” (banyak) dan meros yang
berarti part” (bagian). Dari sini dapat kita katakan bahwa polimer adalah susunan dari bagian-bagian
yang banyak. Secara lengkapnya,Polimer ialah rangkaian atom yang panjang dan berulang-ulang dan
dihasilkan dari sambungan beberapa molekul lain yang dinamakan monomer. Monomer-monomer ini
mungkin serupa, atau mungkin juga mempunyai satu atau lebih kumpulan kimia yang diganti.
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk
oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut monomer, dapat
terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer adalah sebuah molekul panjang yang
mengandung rantai rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses
polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk
suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai
makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara
dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan
sifat sangat berbeda dari molekul molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya
polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset
polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif.
Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi
sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus
mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.
Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda sifatnya dan
akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon terbentuk dari gabungan polimer
dengan karbon yang membentuk sebuah material yang mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai
resistansi tertentu dan nilai resistansinya berubah apabila terkena gas.
Tidak semua polimer dapat menjadi konduktif. Hanya polimer terkonjugasi (ikatan pada rantai
berupa ikatan tunggal dan rangkap yang berposisi berselang-seling) yang bisa menjadi konduktor.
Peranan atom atau molekul doping adalah menghasilkan cacat dalam rantai polimer tersebut
(cacatstruktur). Cacat inilah yang berperan dalam penghantaran listrik. Cacat dapat bermuatan positif,
negative, atau netral. Secara fisika kuantum, cacat berperilaku seolah-olah sebagai partikel. Cacat
dapat berpindah sepanjang rantai, sehingga menimbulkan aliran muatan. Elektron atau hole juga dapat
meloncat dari satu posisi cacat ke posisi cacat yang lain (cacat tidak herpindah). Sehingga timbul pula
aliran listrik. Sensor komposit polimer-karbon dibuat dari campuran polimer dengan karbon aktif.
Sensor komposit polimer-karbon mampu merespon rangsangan yang berasal dari berbagai senyawa
kimia atau reaksi kimia.
Saat campuran dipapar dengan uap bahan kimia, maka uap bahan kimia akan mengenai
permukaan polimer dan berdifusi ke campuran bahan polimer dengan karbon dan menyebabkan
ukuran permukaan polimer bertambah luas karena adanya efek ‘swelling. Penggunaan komposit
polimer-karbon sebagai sensor gas, akan mengalami efek yang disebut ‘swelling atau efek
mengembang jika terkena gas. Efek ‘swelling atau mengembang ini sebanding lurus dengan
konsentrasi gas yang dideteksi. Dengan efek mengembang ini memungkinkan perubahan luas
permukaan komposit polimer- karbon jika terkena gas.

Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik sebenarnya hanya sebagian sajadari
polimer karena polimer begitu banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan adapula yang
sintetik.Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai berikut;

1. PVC (Polyvinyl Chloride)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,
pipa PVC (paralon), meja. Lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam hal
penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi
bangunan (pipa saluran air).
2. Polyethylen
Polyetilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang
kaku. Ada dua jenis polyetilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene/ LDPE) dan
polyetilen densitas tinggi (high-density polyethylene/HDPE). Polyetilen densitas rendah relatif lemas
dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan
lain- lain. Polyetilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai
suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polyetilen densitas tinggi dapat digunakan
sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak. Dan lain-lain.
3. PTFE (Polytetrafuoroethylene)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah,
dan kabel listrik.
4. Ruber (karet)
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organik telah
mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Karet-
karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan
stirena dengan cara kopolimerisasi.
2.2 Reaksi Pembentukan Polimer
Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari monomernya. Dua jenis utama dari
reaksi polimerisasi adalahpolimerisasi adisidanpolimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang
monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung padastrukturnya. Suatu polimer adisi memiliki
atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya,sedangkan polimer kondensasi mengandung
atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknyaproduk sampingan selama berlangsungnya proses
polimerisasi.

1. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi.Polimerisasi
adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap dua. Polimerisasi dapatberlangsung
dengan bantuan katalisator. Perhatikan Gambar yang menunjukkan bahwa monomer etilena
mengandung ikatan rangkapdua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua,
menurut jenis reaksiadisiini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap duasaling
bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
BerdasarkanGambar 1. Yang dimaksudpolimerisasi adisiadalahpolimer yang terbentuk dari reaksi
polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer- monomernya
yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul
kecilseperti H₂O atau NH3.Dalam reaksi polimerisasi adisi.

Umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasiadisi dapat dibagi menjadi tiga tahap
yaitu:
a. Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekulmonomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila nyatakan radikal bebas yangterbentuk dari
inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan denganCH,CH,
b. Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang
terbentuk dalam tahap inisiasi. Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang
besar, dimana Ikatan rangkapC-C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan
tunggal C-C pada polimer polietilena
c. erminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan
radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator

2. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama ataumonomer
yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang- kadang disertai dengan terbentuknyamolekul
kecil seperti HO, NH, atau HCL.Dİ dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-
monomer bereaksi secara adisiuntuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang
dibentuk akan bersamaandengan dihasilkannya suatu molekul kecil-biasanya air-dani atom- atom
monomer. Pada reaksisemacam ini, tiap monomer harus mempunyai gugus fungsional sehingga dapat
menambahkanpada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebutr
caksi kondensasi Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer
bergabungdengan gugus -OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi
kondensasi yangdigunakan untuk membuat satu jenis nilon.

Contoh lain dari reaksi polimer kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dandracon, yang
digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape audio dan tape video, dan kantong
plastik Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-
monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

2.3 Sifat Polimer


a. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.Contohnya: plastik yang digunakan untuk
kantong dan botol plastik.Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut
termoset, contohnya melamin
b. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
c. Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat
(rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
d. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.
Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
 Toksisitasnya
 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
 Daya tembus udara (oksigen)
 Transparan
2.4 Penggolongan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan
berdasarkanasalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.
a. Penggolongan Polimer Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer
Sintesis.
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk
hidup. Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadangcepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat
terjadi karena karet alamtidak tahanterhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara.
2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam
dan harusdibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah
melakukan penelitian strukturmolekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkanpolimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturandan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar
diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.
Polimer sintesis yang telah dikembangkan gunakepentingan komersil, misalnya
pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yangelastisterhadap
jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus
jenispolimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas.

e. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan
Kopolimer. Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya,
Selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
embentukpolimer yang berikatan tunggal.
d. Homo polimer
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
Membentukpolimer yang berikatan tunggal.
e. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsungdengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis,
namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi
katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer
agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk
polimerisasitanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-) Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentukakan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis jadalah sebagai berikut: Sistem blok: (-P-P-P-S-S-S-P-P-
P-S-S-S-)n (Kopolimer blok) Sistem berseling (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
(Kopolimer berseling).
C. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak
tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting(tahan panas,seperti melamin).
1. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabiladipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali
(didaur ulang).Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
2. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskantidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.
2.5 Macam-Macam Polimer

1. Karet Sintesis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhantersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat. Dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Bunaatau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. Tidak seperti polimer
lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 3:1, sedangkanBuna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3.
Polimer tersebut merupakan karet sintetis yang kuat hampir menyamai karet alam karena
resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap
dan dapat dicross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Jika karet yang
divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga
tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah
meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena,polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintesis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat(selulosa),
danpolimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, scrat memiliki polimer
sintetis, yaitunilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester.
Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dantransparan. Polimer ini juga digunakan
untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipisyang dalam perdagangan disebut
mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic danuntuk membuat
gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C
darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66) digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
seratsintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan
dalamkehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik
yaitu sebagai berikut:
a. Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah,lentur,
sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak
lembaranuntuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
b. Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polictena. Olch karena plastik ini
jugabanyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas serta tahanterhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk
membuat botol plastik. Karung, bakair, tali, dan kanel listrik (insulator).
c. PVC (Polivinil Klorida)
PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa
paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
d. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.
e. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol
danformaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api.
Bakelit digunakanuntuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya
asbak dan fiting lampu listrik.

f. Fexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetilmetakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat
(H2C=CH-COOH3). PMMAmerupakan plastik yang kuat dan transparan Polimer ini
digunakan untuk jendela pesawat terbangdan lampu belakang mobil.
2.6 Kegunaan Polimer
Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Plastik Polietilentereftalat
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya
tahankuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya.plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai
kemasan minumandengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat
dicampur dengan polimeralam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan
pakaian yang bersifat tahan lamadan mudah perawatannya.
2. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE. Yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta
pembungkusmakanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar
membuat mainan anak-anak, pipa yangkuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi,
serta piringan hitam.
3. Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahanserta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku
danbentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan,
mainan anak-anak,pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen
mobil. Adapun plastic bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar
68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
4. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukanprotein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari
Du Pont Company.Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin.
Plastik yang bersifat sangatkuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk
pakaian, peralatan kemah dan panjattebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.
5. Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yangterbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3- butadiena. Karet sintetik ini
banyakdigunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan
tidakmengembang apabila terkena minyak atau bensin.

6. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkanmasalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untukmenghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada
saat pencucian.
7. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (sclulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
denganperlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintesis mulai dari kantong plastik untuk belanja. Plastik pembungkus
makanan dan minuman kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga.
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintesis yang tidak dapat diuraikan olch
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang
disekitar kita terutama bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya:
• Penggunaan sterofoam untuk pembungkus makanan dapat menimbulkan gejala saraf seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur dan anemia.
• Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan infeksi
hati dan ginjal.
• Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus atau melapisi makanan
dapat menyebabkan kanker.
2.8 Penanganan Limbah Plastik
Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada umumnya, sampahtersebut
dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena limbah plastik itu tidak dapatdiuraikan
oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk
pembuangansampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan
pencemaran tanah, selainmerusak pemandangan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam
mengatasi limbah plastik adalahdenganmendaur ulang (recycle), denganincinerasi dan dengan
membuat plastik yang dapatmengalami biodegradasi.
1. Daur Ulang (Recycle)
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi,
halitu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan (sortir),pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah
pengumpulan dan pemisahan. Keduatahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat
dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuangsampah plastik. Dewasa ini
plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botolplastik.

2. Incinerasi (Inceneration)
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu
tinggi(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga
dapatdigunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik
membakar batu bara yangdicampur beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi
pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran
plastik seperti PVC menghasilkan gas HCI yang bersifat korosif/racun. Pembakaran ban
bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.
Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling scrius adalah
dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yangmengandung
klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yangbaik
untuk mengurangi polusi udara.
3. Plastik yang mudah diuraikan mikroorganisme (Biodegradable plastics)
Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Karena itu, sangat baik jika
dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal ini diupayakan dan mulai dipasarkan.
Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung).Sayangnya, plastik
jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari maupun
dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting
dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein,dan asam nukleat juga
merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makromolekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer. Proses
pembentukan polimer dari monomemya kita sebut sebagai polimerisasi.Dalam makalah ini
akan dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolonganpolimer, serta kegunaan dan
dampak polimer.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan oleh bapak guru disekolah.
Dapat menambah dan mengembangkan wawasan murid tentang pengertian polymer,
penggolongan polimer, pembentukan polimer dan lain-lain. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai