Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Polimer” dengan lancar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.3  Perumusan Masalahan
1.4 Metode Pendekatan

BAB II PEMBAHASAN

POLIMER

1.      Pengertian Polimer
2.      Jenis – jenis dan Klasifikasi Polimer
3. Kegunaan Polimer
4. Manfaat Polimer
5. Metode Pembuatan

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom


yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi.
Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau
isolator.

Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang


bersifat konduktif maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer
menjadi konduktif adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping,
sehingga terbentuk bahan komposit polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang
terbentuk mempunyai karakteristik resistansi yang berubah apabila terkena gas karena
mampu mengikat molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi
sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai
bahan sensor gas.

Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit
polimer-karbon. Komposit polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping
dengan bahan karbon aktif sehingga polimer tersebut bisa bersifat konduktor. Karena
sifat konduktor inilah menjadikan komposit polimer-karbon suatu zat yang berbeda
dengan polimer pada umumnya dan bisa digunakan sebagai sensor gas dengan
perubahan resistansinya apabila terkena gas.  Komposit polimer-karbon yang dipakai
sebagai bahan sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas yang berbeda-beda
tergantung dari jenis polimer yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari komposit
polimer-karbon ini terdiri dari karakteristik sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik
sensitifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam
pengaruhnya terhadap volume gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik
selektifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam
pengaruhnya terhadap jenis gas yang dideteksinya.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu proses kegiatan belajar
Pemilihan Bahan dan Proses yang sedang dipelajari dan dibahas agar memperoleh
pengetahuan dan gambaran tetang materi pembelajaran yang di pelajari, serta
mengenal lebih jauh lagi pemahaman para peserta didik tentang materi tersebut.

1.3 Perumusan Masalahan

Mengingat dalam pembahasan materi pada semester  ini banyak cakupan


pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa bagian
dimana kelompok kami mendapatkan materi yang akan membahas materi Polimer
yang meliputi :

 Pengertian Polimer
 Jenis – jenis dan Klasifikasi Polimer
 Kegunaan Polimer
 Manfaat Polimer
 Metode Pembuatan
     
1.4 Metode Pendekatan

Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber


materi berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya sebagai
pelengkap penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Polimer

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang


molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak;
mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul
yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang
saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda.

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly
dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer
merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah
(banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk senyawa ini
disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer terdiri dari banyak monomer. Polimer
bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga dapat
disebut sebagai senyawa makromolekul. Polimer merupakan senyawa-senyawa yang
tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari
banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu
jenis maupun beberapa jenis.

Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom


yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi
dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk
suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.

Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh


pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer,
yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa meskipun susunan
molekulnya sama.

Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif


atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang
bersifat konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai bahan sensor
dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah kriteria yang
dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus mampu
mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat
konduktifitasnya.

Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi


monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer
merupakan molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan
menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus
mencakup paling tidak satu satuan ulang yang lengkap.Selulosa, merupakan
komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik yang kemungkinan sangat
berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan
dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem
pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang
diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa
berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari
sumbernya.

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan


seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur
kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur
molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa
semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer.
Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa
yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen.

2. Jenis – jenis dan Klasifikasi Polimer

A. Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Polimer Alam

Polimer alam adalah polimer yang secara alami telah tersedia di alam dan
telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa yang
dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat
polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan
dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana
polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa
dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau
lateks pohon karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu
2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan
dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-
poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap
kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam
diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5%
senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.

Contoh polimer alam yaitu karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya
polimer ini terbentuk dari proses kondensasi.

Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel


kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada
kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat,
adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat
menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi
seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin
yang berasa manis. Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang
merupakan bahan dari kayu.

 Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam


kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama
terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam
mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga
sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih
luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer Sintetis

Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis.


Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu
serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang
dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari
bahan baku kimia disebut  polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil
chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan  polimer ini sebagai plastik yang digunakan
untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil
kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran
Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari
produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang
dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet,
dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun.
Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa  mengenal polimer sintesis ini?
Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa
membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan
siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai
seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik
sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra.


Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik
diambil dari laba-laba.
Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering
ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu serat, plastik dan karet
buatan.  Polimer jenis ini biasanya terbentuk dari proses polimerisasi adisi.

3. Polimer Semisintetis

Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi


polimer alam dan bahan kimia. Adapun contohnya yaitu:
Selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi
selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.

B. Berdasarkan Jenis Monomernya

1. Homopolimer

Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun
atas monomer yang sama atau sejenis. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi
yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida. Homopolimer adalah
polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

        Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan


membentuk polimer yang berikatan tunggal.

2. Kopolimer

Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang


berbeda jenis membentuk suatu polimer. Contohnya, nilon 66 yang terbentuk dari
polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya


tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses
pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu
dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan.
Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul
polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan
yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk
polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n

Kopolimer tidak beraturan


        Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul
yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur
(produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

C. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya


Intermokuler )

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer


termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas,
seperti melamin).

1. Polimer Termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali
(didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, teflon dan polivinil klorida
(PVC).
Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat
dibentuk ulang. Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler yang sedang. Polimer
termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika
bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan
kembali mengeras saat didinginkan. Proses melembur saat pemanasan dan
pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah
komposisi kimia polimer.

2. Polimer Termosting

Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Termosetting juga disebut Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga
tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengalami
perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset
akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala. Pengerasan saat pemanasan
adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka
dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik
kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.

D. Berdasarkan Aplikasinya

1. Polimer Komersial (commodity polymers)

Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan
diproduksi dalam jumlah banyak. Polimer ini dihasilkan di negara berkembang,
harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari.
2. Polimer Teknik (engineering polymers)

Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di


negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul
dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi
(mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan
elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang
konsumsi.
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester

3. Polimer fungsional (functional polymers)

Polimer  ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk
tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil.
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolimer

E. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

1. Polimer Linier

Yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama lain dan
membentuk rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah polietena, polivinil
klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang tinggi.

2. Polimer Bercabang

Yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai


utama.  Karena adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai
titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah
glikogen.
3. Polimer Jaringan Tiga Dimensi atau Polimer Rantai Silang

Yaitu polimer jenis ini merupakan polimer linier yang bergabung bersama


membentuk jaringan tiga dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh
polimer rantai silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.

F. Berdasrkan Jumlah Rantai Karbonnya

·      1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)


·      5 ~ 11 Cair (bensin)
·      9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
·      16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
·      25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
·      1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

G. Berdasarkan Pembentukannya

1. Polimer Adisi

Yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan


rangkap bergabung dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).

2. Polimer kondensasi

Yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan molekul sederhana (


misalnya, air ).

3. Kegunaan Polimer

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari polimer


sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, kita akan
selalu mendapatkan pembungkus untuk membawa belanjaan kita yang berupa plastik
atau kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Akibatnya akan menyumbat saluran air yang
menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar, karena akan
menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin adalah suatu senyawa gas yang
sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat
beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.Plastik yang digunakan
sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan
terurai dan akan mengontamiasi makanan.

Adapun contoh kegunaan polimer yaitu :

1. Polietena

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau


merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar
rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi
lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Polipropena

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang


dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan
labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik
ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kabel
listrik.

3. PVC

Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik


PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik.  Ada dua tipe plastik  PVC  yaitu
bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat
konstruksi bangunan, mainan anak-anak,  pipa PVC(paralon), meja, lemari, piringan
hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini
digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik. Dalam hal
penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan
untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4. Teflon

Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon


merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia.
Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik
kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5. Polibutaena

Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari


proses polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi
terhadap aus dan digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan
untuk melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik
yang sangat tinggi. Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban
mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada bantalan kereta api, blok jembatan, bola
golf,selang air, dll.

4. Manfaat Polimer

1. Manfaat Polimer Plastik

Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap.
Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.

A. Polietena

Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik didih
110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.

B. Polivinil Asetat (PVC)

Yaitu sebagai bahan pengemulsi cat.

C. Polipropilena

Merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan 


polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat tali,
botol, karung, dan sebagainya.

D. Polivinilklorida(PVC)

Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk membuat saluran
air? Pipa itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat polimer untuk membuat pipa,
pelapis lantai, dan tongkat.

E. Teflon (PTFE)

Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis


alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah terbakar,
isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket dan menempel. Dengan ada
teflon di alat/panci masak untuk menggoreng sangat memudahkan kita memasak dan
mencucinya.

F. Polistirena

Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai


pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik).

G. Polimetil Metakrilat (PMMA)

Bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak


dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.

2. Manfaat Polimer Karet

A. Karet Alam

Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu
ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang
awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan sedikit
belerang.

B. Karet Sintetis

Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga


banyak  dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung tangan, dan
sebagainya 
Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena 
Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet  alam
kalau    yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.
3. Serat Sintetis

A. Nilon 66

Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut
nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing
mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak
digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda, dan sebagainya.

B. Orlon (Poliakrilonitril)

Manfaat plomer  sebagai bahan karpet dan pakaian. 

C. Dacron (Ploetilentreftalat)

Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang


baik.

5. Metode Pembuatan

Metode pembuatan polimer melalui polimerisasi kondensasi dan adisi.

1. Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan


molekul air (H2O). Sebagian dari molekul monomer tidak termasuk dalam polimer
akhir.

2. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang di sertai dengan pemutusan ikatan


rangkap diikuti oleh adisi monomer. Monomer mengadisi monomer lain sehingga
produk polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer awal.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer


sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan
kegunaan yang beragam. Polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau
bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Contoh polimer yang
paling terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan
polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut.

Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer. Reaksi


pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau berikatan tak jenuh.
Monomer tersebut membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain
sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal. Polimerisasi kondensasi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua
gugus fungsi. Pada reaksi tersebut akan dihasilkan molekul kecil seperti air atau
alkohol.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan


merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah
tangga, dan alat-alat elektronik.

DAFTAR PUSTAKA
http://polimerkesehatan.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-polimer.html

https://akbanima.blogspot.com/2016/06/makalah-polimer.html

https://www.academia.edu/36611055/Kupdf.com_makalah-polimer

https://erwinmakalah.blogspot.com/2017/10/polimer.html

Anda mungkin juga menyukai