MAKROMOLEKUL (KARBOHIDRAT,
PROTEIN, LIPID)
Disusun Oleh :
PURWANTORO AJI NUGROHO
12 IPA 2
SMAS PLUS TARUNA ANDALAN
KATA PENGANTAR
24 Maret 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Karbohidrat..............................................................................................2
B. Protein......................................................................................................9
C. Lipid (lemak).........................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Tubuh manusia pun membutuhkan unsur-unsur kimia makromolekul,
seperti karbohidrat, protein dan lipid. Karbohidrat merupakan salah satu
makromolekul penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Karbohidrat dalam
bentuk gula dan mati melambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi
manusia dan kebanyakan hewan. Zat ini banyak ditemukan dalam beberapa jenis
makanan sebagai komponen utamanya. Protein merupakan bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh
adalah protein. Lipid (lemak) merupakan makronutrien penghasil energi kedua,
terus mengalami perkembangan.
Pada kesempatan ini, penulis akan membahas tentang makromolekul yang
meliputi karbohidrat, protein, dan lipid. Penulis juga akan membahas tentang
penggolongan dan struktur dari makromolekul tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karbohidrat
1. Definisi
Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang,
atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula")
adalah biomolekul yang terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O), biasanya dengan perbandingan atom hidrogen–oksigen
2:1 (seperti pada molekul air) dan rumus
empiris Cm(H2O)n (dengan m bisa saja sama atau berbeda dengan n).
Namun, tidak semua karbohidrat sesuai dengan definisi stoikiometri ini
(misalnya asam uronat dan gula deoksi seperti fukosa) dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau belerang. Selain itu, tidak semua
bahan kimia yang sesuai dengan definisi ini secara otomatis
diklasifikasikan sebagai karbohidrat (misalnya formaldehida).
Secara biokimia, karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil (–OH), atau senyawa yang menghasilkan senyawa-
senyawa ini bila dihidrolisis.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana yang disebut monosakarida,
misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Dua monosakarida yang
bergabung disebut disakarida, contohnya sukrosa yang terbuat dari
glukosa dan fruktosa. Terdapat pula oligosakarida yang merupakan
rangkaian beberapa monosakarida. Banyak karbohidrat
merupakan polimer(rantai berulang yang panjang), yang tersusun dari
banyak rangkaian molekul gula,yang disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa.
2
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di
Bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (seperti misalnya selulosa pada tumbuhan,
serta kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan
berklorofil dan beberapa organisme lain mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat. Ahli nutrisi membagi karbohidrat menjadi
dua, yaitu karbohidrat sederhana (misalnya gula pasir dan permen) dan
karbohidrat kompleks (misalnya gandum utuh dan makanan yang
mengandung serat seperti buah-buahan).
Dalam literatur ilmiah, istilah "karbohidrat" memiliki banyak
sinonim, seperti “gula” (dalam arti luas), “sakarida”, “osa”, “glusida”,
“hidrat karbon”, atau “senyawa polihidroksigen dengan aldehida atau
keton”. Beberapa istilah ini, khususnya "karbohidrat" dan "gula", juga
digunakan dengan arti lain.
3
2. Penggolongan dan Sifat
Berdasarkan strukturnya, karbohidrat dapat digolongkan sebagai
berikut :
Monosakarida, atau gula sederhana, kebanyakan
ditemukan pada buah-buahan dan madu. Mereka dapat
mengandung 3 hingga 9 atom karbon. Perwakilan paling
umum terdiri dari 5 atau 6 yang bergabung bersama untuk
membentuk molekul seperti rantai. Sifat monosakarida
antara lain : mempunyai rasa manis; larut dalam air;
bersifat optis aktif; dan bersifat gula pereduksi.
4
fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan sebagai
komponen dari sukrosa.
o Galaktoa, merupakan monosakarida yang
dihasilkan dari proses gula susu mamalia.
Galaktosa di alam tidak ditemukan dalam keadaan
bebas. Galaktosa memiliki rasa yang kurang manis
jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut
dalam air.
Disakarida, tersusun dari dua molekul monosakarida yang
jenisnya sama atau berbeda. Disakarida terjadi dengan
penggabungan dua molekul monosakarida dengan
pelepasan air.
5
karena terdapat pada air susu. Laktosa merupaka
serbuk tak berwarna dan sedikit larut dalam air.
o Maltosa, yang terbentuk dari dua molekul glukosa,
disebut juga gula gandum karena diperoleh dari
hasil hidrolisis amilum (pati) katalis diastase
dengan katalis amilase. Hidrolisis maltosa akan
menghasilkan dua satuan glukosa.
Polisakarida, merupakan molekul besar dan lebih
kompleks. Polisakarida mempunyai massa yang sangat
besar dan tidak larut dalam air. Sifat polisakarida dapat
digolongkan menjadi sifat amilum, yaitu : dengan larutan
iodium memberikan warna biru karena adanya amilosa;
dan pada hidrolisis dengan asam encer mula mula
terbentuk dekstrin dan akhirnya glukosa. Sifat glikogen
yaitu : dengan iodium memberikan warna merah;
mereduksi larutan fehling; larut dalam air; dan pada
hidrolisis dengan asam terbentuk glukosa, sedangkan
hidrolisis dengan enzim diastase membentuk maltosa.
Beberapa jenis polisakarida yaitu :
o Amilum, yang merupakan polimer glukosa yang
terdiri atas kurang lebih 500 unit. Amilum biasanya
menjadi persediaan makanan bagi tumbuh-
tumbuhan seperti kentang, jagung, dan singkong.
Terbentuknya amilum pada tumbuhan merupakan
hasil reaksi fotosintesis.
6
o Glikogen, adalah polisakarida yang terbentuk dari
kelebihan glukosa dalam tubuh. Glikogen terdiri
atas satuan-satuan D-glukosa, kurang lebih 1.000
unit, merupakan makanan cadangan yang terdapat
dalam hati, jaringan hewan menyusui, dan manusia.
7
3. Reaksi Identifikasi
Tes Fehling, terdiri atas dua macam larutan, yaitu larutan
Fehling A dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah
larutan CuSO4, sedangkan Fehling B adalah larutan
kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam
larutan ini disimpan secara terpisah dan dicampur ketika
akan digunakan. Dalam identifikasi karbohidrat,
ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+. Dalam suasana basa
diendapkan sebagai Cu2O.
Tes Benedict, adalah larutan tembaga (II) sulfat, natrium
karbonat dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi
ion Cu2+ dari tembaga(II) sulfat menjadi ion Cu+,
selanjutnya diendapkan sebagai Cu2O. Endapan yang
terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata,
bergantung pada konsentrasi karbohidrat. Pereaksi
Benedict banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urine
dibandingkan pereaksi Fehling. Jika dalam urine terdapat
asam urat atau kreatinin, senyawa ini dapat mereduksi
Fehling, tetapi dengan pereaksi Benedict tidak terjadi
reduksi.
8
Tes Molisch, terdiri atas larutan a–naftol dalam alkohol.
Jika pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan glukosa,
kemudian ditambah H2SO4 pekat maka akan terbentuk dua
lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu
terbentuk cincin warna ungu akibat terjadi reaksi
kondensasi antara a–naftol dan furfural (furfural terbentuk
akibat dehidrasi glukosa oleh H2SO4).
4. Kegunaan
Sebagai sumber energi
Materi pembangun struktur tubuh
Penentu tingkat kegemukan
Mempertahankan kesehatan manusia
B. Protein
1. Definisi
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang
terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih. Protein
memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya mempercepat
reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan,
memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu
lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu protein dan protein
lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang ditentukan
oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya
menyebabkan lipatan protein menjadi struktur tiga dimensi khusus yang
sesuai dengan fungsinya.
Sejumlah asam amino membentuk rantai lurus yang
disebut polipeptida. Suatu protein terdiri dari minimum satu polipeptida
panjang. Polipeptida pendek (dengan kurang dari 20–30 asam amino)
biasanya tidak dianggap sebagai protein, tetapi disebut
molekul peptida atau oligopeptida. Masing-masing asam amino dalam
9
protein terikat ke asam amino di dekatnya oleh ikatan peptida. Urutan
asam amino dalam protein ditentukan oleh urutan gen yang disandi dalam
kode genetik.
10
Protein memiliki sifat berupa sukar larut di dalam air karena
ukuran molekulnya yang sangat besar, dapat mengalami koagulasi oleh
pemanasan dan penambahan asam atau basa, bersifat amfoter karena
membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami
koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya, dan dapat
mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi,
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur
primernya.
Dengan memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein,
bisa disimpulkan bahwa ada beberapa macam struktur, yaitu :
Struktur Primer, merupakan ikatan-ikatan peptida dari
asam amino pembentuk protein tersebut.
11
Struktur Tersier, merupakan interaksi struktur sekunder
yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui
ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-
S-),misalnya terbentuk rantai dobell-heliks.
12
3. Reaksi Identifikasi
Uji Biuret, Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH
40% dan larutan CuSO4 1%. Sebanyak 3 mL larutan
sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2 tetes
CuSO4. Suatu bahan akan menunjukan warna ungu atau
merah muda jika mengandung ikatan peptida (protein).
Uji Timbal (II) Asetat, Pereaksi yang digunakan adalah
larutan NaOH 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan
Pb(CH3COO)2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung
protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan
pada penangas air. Uap yang terjadi diuji dengan kertas
timbal (II) asetat. Jika terbentuk warna hitam pada kertas
tersebut, berarti proteinnya mengandung belerang. Warna
hitam menunjukan bahwa S organik dirubah menjadi Na 2S,
yang kemudian bereaksi dengan
Pb(CH3COO)2 membentuk PbS yang berwarna hitam.
Uji Xantoproteat, Pereaksi yang digunakan adalah asam
nitrat pekat atau asam asetat pekat, dan dapat juga asam
sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang
mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO 3 pekat
dan dipanaskan pada penangas air. Jika sudah dingin,
ditambahkan NH3 atau NaOH. Jika ditambahkan NH3 akan
berwarna kuning dan jika ditambahkan NaOH akan
13
berwarna jingga. Uji Xantoproteat digunakan untuk
menunjukan adanya cincin benzen pada protein.
4. Kegunaan
Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian
utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan
molekul protein.
Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan
protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit,
sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion
besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke
dalam hati.
Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot
disebabkan oleh dua molekul protein yang saling
bergeseran.
Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai
pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada
kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah dan
ovalbumin.
Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi
tubuh dari mikroorganisme patogen.
Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai
pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin yang
berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
C. Lemak (Lipid)
14
1. Definisi
Lipid adalah kelompok molekul alami yang
meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti
vitamin A, D, E, dan
K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain.
Fungsi biologis utama lipid yaitu untuk menyimpan energi, berperan
dalam pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen
pembangun membran sel. Lipid digunakan dalam industri kosmetik dan
makanan serta dalam nanoteknologi.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim
untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida.
Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya
(termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya
yang mengandung sterol seperti kolesterol.[7] Meskipun manusia dan
mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah
dan menyintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat dengan
cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Lemak itu merupakan senyawa kimia yang tidak larut dalam air.
Lemak disusun oleh beberapa unsur, di antaranya unsur Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Nah, untuk melarutkan lemak, kita butuh
pelarut khusus seperti ester, klorofol, dan benzena, karena lemak bersifat
hidrofobik (tidak larut dalam air). Lemak juga terdiri dari 3 asam lemak
dan satu gliserol.
2. Penggolongan dan Sifat
15
hidrokarbon yang diakhiri oleh gugus asam karboksilat;
penataan ini membuat molekul asam lemak memiliki
ujung hidrofilik yang polar, dan ujung hidrofobik yang
nonpolar dan tidak larut dalam air. Struktur asam lemak
merupakan salah satu pengelompokan yang paling
mendasar pada lipid biologis, dan banyak digunakan
sebagai blok pembangun untuk sebagian besar lipid yang
lebih kompleks. Minyak dan lemak keduanya sama-sama
mengandung komponen utama berupa trigliserida, yaitu
molekul yang terdiri atas 1 gliserol yang berikatan ester
dengan 3 asam lemak. Walaupun isinya sama-sama
trigliserida, ternyata bentuknya pada suhu kamar bisa
berbeda. Minyak berbentuk cair karena memiliki titik leleh
yang lebih rendah dari suhu kamar, sedangkan lemak
berbentuk padat karena titik lelehnya lebih tinggi dari suhu
kamar. Perbedaan antara keduanya secara keseluruhan
ditentukan oleh perbedaan titik leleh berbagai jenis
molekul asam lemak yang berikatan dalam struktur
trigliserida yang dikandung minyak/lemak tersebut.
16
cadangan lemak di dalam jaringan hewan. Hidrolisis
ikatan ester pada trigliserida serta pelepasan gliserol dan
asam lemak dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi
lemak".
17
novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai
panjang, yang kemudian diubah menjadi seramida,
fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa
lainnya. Basa sfingoid utama pada mamalia umumnya
merujuk pada sfingosina. Seramida (basa N-asil-sfingoid)
adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan suatu
asam lemak berikatan amida. Asam lemaknya biasanya
adalah asam lemak jenuh atau tak jenuh tunggal dengan
panjang rantai antara 16 dan 26 atom karbon.
18
sebagian besar dihasilkan melalui jalur asam
mevalonat (MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear,
difosfat, dan lain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 secara
terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya
satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40
karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah
isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi
sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A.
19
Poliketida, disintesis melalui polimerisasi
subunit asetil dan propionil oleh enzim klasik serta enzim
iteratif dan multimodular yang berbagi fitur mekanistik
dengan sintase asam lemak. Mereka terdiri dari sejumlah
besar metabolit sekunder dan produk alamidari hewan,
tumbuhan, bakteri, jamur dan sumber laut, serta memiliki
keragaman struktural yang besar. Banyak poliketida adalah
molekul siklik dengan kerangka yang sudah dimodifikasi
lebih lanjut oleh glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi,
dan/atau proses-proses lainnya.
3. Reaksi Identifikasi
Uji Akrolein, digunakan untuk mengetahui adanya gliserol
dalam lemak, karena mudah dikenali melalui baunya yang
kuat saat lemak dipanaskan dan dibakar.
Uji Peroksida, bertujuan untuk mengetahui proses
ketengikan oksidatif pada lemak yang mengandung asam
lemak tak jenuh.
20
Uji Ketidakjenuhan, digunakan untuk membedakan lemak
jenuh dan lemak tak jenuh.
4. Kegunaan
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Karbohidrat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
Wikipedia. Lipid.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lipid
Wikipedia. Protein.
https://id.wikipedia.org/wiki/Protein
23
24