Anda di halaman 1dari 14

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. BOY JEREMIA SIDABUTAR
2. CHELSEA GRACELYA TAMBA
3. HAGANTA BREMA GINTING
4. MIRANDA LUSIANNA SITOHANG
5. PUTRI NOVELITA SIMBOLON
6. VIOLENSIA ANASTASYA SIALLAGAN

SMA SWASTA SANTO THOMAS 2 MEDAN


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat
anugerah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Adapun judul makalah yang
kami buat adalah “PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Pak Amran
Sinaga pada mata pelajaran Agama Katolik. Makalah ini kami susun berdasarkan data dari berbagai
sumber yang kami dapatkan dan menyusun data-data tersebut menjadi sebuah karya tulis sederhana
berbentuk makalah.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkrenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Medan, 23 Oktober 2022

Kelompok 5
PENGERTIAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Sebelum membahas pengertian dari pelestarian lingkungan hidup, kita harus tahu lebih dahulu
arti dari kata “lestari” dari kata pelestarian. Lestari memiliki arti berupa tetap seperti keadaan awal
atau semula, yang bisa dikatakan tidak berubah, bertahan kekal. Sedangkan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan seluruh benda, energi dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang memberikan pengaruh kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Pelestarian lingkungan hidup atau environmentalisme adalah filosofi, ideologi dan
gerakan sosial yang luas mengenai masalah konservasi lingkungan dan peningkatan kesehatan
lingkungan. Environmentalisme mendukung pelestarian, restorasi dan atau perbaikan lingkungan
alam, dan dapat disebut sebagai sebuah gerakan untuk mengendalikan pencemaran atau melindungi
keanekaragaman tumbuhan dan satwa. Untuk alasan ini, konsep-konsep seperti etika lahan, etika
lingkungan, keanekaragaman hayati, ekologi dan hipotesis biophilia hipotesis merupakan hal yang
dominan.

Beberapa teori atau pandangan dari beberapa tokoh :

1. S.J. McNAughton dan Larry L. Wolf menjelaskan bahwa pengertian lingkungan adalah
semua faktor eksternal. Faktor yang dimaksud adalah baik yang bersifat fisika atau bersifat
biologis. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh langsung kepada kehidupan. Seperti
pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas-aktivitas reproduksi dari sebuah organisme.
2. Otto Soemarwoto menjelaskan pengertian lingkungan dengan lebih kompleks. Lingkungan di
dalam bahasa Inggris adalah environment. Lingkungan dapat dimaknai sebagai jumlah dari
semua benda dan keadaan. Jumlah tersebut berada pada suatu ruang yang dijadikan tempat
tinggal oleh manusia. Ruang tersebut juga dapat mempengaruhi kehidupan. Jumlah ruang
tinggal tersebut memang tidak terbatas secara teoritis. Namun jumlahnya terbatas secara
praktis. Hal itu sesuai dengan keperluan yang sudah ditentukan. Contohnya seperti unsur
alam seperti sungai, laut, hutan. Dapat juga berupa unsur di dalam dunia politik dan
sebagainya.
Secara sederhana, lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah semua hal yang ada pada
seluruh organisme atau makhluk hidup. Hal-hal tersebut memiliki pengaruh yang besar pula
pada kehidupan makhluk hidup itu sendiri.
3. Pengertian lingkungan menurut Jonny Purba adalah sesuati yang memiliki status sebagai
lokasi terjadi semua kegiatan. Kegiatan tersebut termasuk aktivitas baik seperti interaksi
sosial kepada berbagai kelompok dan pranatanya. Serta semua aktivitas lain yang
dipengaruhi oleh symbol-simbol dan nilai yang berlaku.
4. Amsyari (1989) menyatakan pendapatnya mengenai lingkungan. Pengertian lingkungan
menurut Amsyari dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, adalah lingkungan
fisik. Lingkungan fisik adalah semua hal yang terdapat di sekitar manusia. Wujud dari
lingkungan fisik adalah benda mati. Seperti udara, air, cahaya, batu, rumah, dan lain
sebagainya.
Kelompok kedua, adalah lingkungan biologis. Lingkungan biologis dalam pengertian ini
adalah semua unsur yang ada di sekitar hidup manusia. Menyerupai organisme hidup,
kecuali yang ada pada diri manusia itu sendiri, contohnya seperti tumbuhan dan hewan.
Kelompok ketika, adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah kehidupan
sekumpulan manusia yang ada di suatu lingkungan masyarakat. Di dalam lingkungan sosial
ini manusia saling berhubungan dengan masyarakat.
5. Lingkungan adalah suatu kesatuan dengan kehidupan para manusia. Menurut Ahmad,
pengertian lingkungan hidup adalah satu sistem di dalam kehidupan. Di dalam sistem
kehidupan tersebut ada sebuah campur tangan dari manusia-manusia.
6. Pendapat Darsono mengenai pengertian lingkungan adalah semua benda dan kondisi. Serta
manusia beserta kegiatannya. Semua hal itu berada di dalam suatu ruang di tempat manusia
itu tinggal. Semua unsur tersebut berpengaruh pada kelangsungan dan kesejahteraan hidup
manusia. Serta seluruh makhluk lain yang hidup.
7. St. Munadjat Danusaputro menyatakan bahwa lingkungan merupakan semua hal yang berupa
kondisi dan benda. Selain itu, lingkungan juga menyangkut manusia dan perbuatan serta
tingkah lakunya. Semua hal tersebut berada dalam ruang tempat tinggal manusia. Serta dapat
mempengaruhi kesejahteraan sampai kelangsungan hidup dan jasad renik lainnya.

LANDASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Ajaran Kitab Suci

1. Kejadian 1:1-31
Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya mulai dari adanya terang dan gelap, Allah
menciptakan cakrawala, tumbuh-tumbuhan, benda penerang cakrawala yaitu matahari,
bulan, juga bintang-bintang, binatang di udara, air, dan darat, pada akhirnya Allah
menciptakan manusia.

2. Kolose 1:16
Karena didalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
3. Amsal 3:19-22
Dengan hikmat Tuhan telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya
langit, dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan
embun. Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu,
peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.
4. Kisah Para Rasul 17:24-25
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan
bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan
manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan
nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.

Ajaran Gereja

Gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus memiliki peran yang
besar dalam menjaga lingkungan dan kerusakannya. Dalam hal ini, gereja harus menyadari bahwa
kerusakan lingkungan sudah merupakan ancaman yang serius bagi tatanan kehidupan saat ini.
Kerusakan lingkungan berakar dalam keserakahan dan kerakusan manusia. Itu sebabnya manusia
yang dikuasai dosa keserakahan dan kerakusan itu cenderung sangat konsumtif. Dengan demikian,
maka upaya pelestarian lingkungan hidup harus dilihat sebagai tindakan pertobatan dan
pengendalian diri. Dilihat dari sudut pandang Kristen, maka tugas pelestarian lingkungan hidup
yang pertama dan utama adalah mempraktikkan pola hidup baru, hidup yang penuh pertobatan dan
pengendalian diri, sehingga hidup kita tidak dikendalikan dosa dan keinginannya, tetapi
dikendalikan oleh cinta kasih.
Perhatian Gereja terhadap masalah-masalah lingkungan hidup dapat dilihat dari ajaran-ajaran
Gereja dan pernyataan-pernyataan para paus tentang masalah lingkungan hidup. Gereja lokal juga
ambil bagian dalam memberi perhatian terhadap masalah lingkungan hidup.

 Paus Yohanes Paulus II dalam Amanat bagi Hari Perdamaian Dunia, 8 Desember 1989
mengungkapkan "Keseimbangan lingkungan yang halus, dijungkirbalikkan dengan
menghancurkan secara membabi buta hidup binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan atau
dengan menghabiskan sumber-sumber alam secara tak bertanggungjawab"
 Pada Kongres Internasional mengenai Ekologi, 25 Agustus 1990, Paus Yohanes Paulus II
dalam kata sambutannya mengungkapkan "Masalah lingkungan sekarang menjadi begitu
luas, sehingga tidak hanya dituntut perhatian kita yang penuh, tetapi juga keterlibatan total,
baik pada taraf ilmu maupun dalam keputusan-keputusan politik. Penemuan kembali
keseimbangan dalam lingkungan hanya dapat terjadi kalau mau kembali kepada
pemahaman yang benar mengenai kuasa manusia atas alam"
 Pada peringatan seratus tahun Rerum Novarum, 15 Mei 1991, Paus Yohanes Paulus II
mengungkapkan "tidak cukup menyebut hanya kerugian besar yang sudah dibuat terhadap
lingkungan alam. Kita harus memberi perhatian, dan malah lebih banyak, kepada apa yang
setiap hari harus diderita oleh orang-orang karena segala macam pencemaran, makanan
buatan atau yang berbahaya, lalu-lintas yang tak terkendalikan yang membuat udara tidak
sehat lagi"
 Nota Pastoral KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) tahun 2013 mengatakan bahwa:
"Kerusakan lingkungan memang tidak semata-mata disebabkan oleh ulah manusia. Alam
bisa saja rusak dan hancur karena faktor alam juga seperti gunung meletus, gempa bumi
dan tsunami. Namun perilaku manusia yang menempatkan dirinya sebagai subjek dan alam
sebagai objek untuk dikuras kekayaannya dan dicemari menjadi penyebab terbesar
kerusakan lingkungan hidup saat ini"

Menurut Hukum

Hukum lingkungan merupakan hukum yang mendasari penyelenggaraan perlindungan dan tata
pengelolaan serta peningkatan ketahanan lingkungan. Selain itu dikatakan pula bahwa hukum
lingkungan adalah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tingkah laku orang tentang apa
yang seharusnya dilakukan terhadap lingkungan, yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat
dipaksakan dengan suatu sanksi oleh pihak yang bewenang.

Tindakan hukum yang diberikan terhadap pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan
terdiri dari aspek administrasi, aspek perdata, aspek pidana. Pemerintah Negara Republik Indonesia
sangat memberi perhatian pada masalah- masalah lingkungan hidup yang terjadi di Indonesia.
Lingkungan hidup merupakan unsur- unsur yang harus dijaga secara berkesinambungan agar tidak
punah. Sikap dan perhatian terhadap masalah lingkungan hidup dapat ditemukan dalam :

 UUD 1945 Pasal 28H yang menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
 Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU no 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

LAUDATO SI : Ajaran Paus Fransiskus tentang Lingkungan Hidup

Sejak terpilih sebagai Paus pada hari kedua konklaf Kepausan, Pemimpin Gereja Katolik Paus
Fransiskus identik dengan teladan kemiskinan, kerendahhatian, kesederhanaan, dan cintanya pada
bumi dan lingkungan hidup. Ensiklik Laudato Si (2016) menguraikan dengan indah tanggapan
analisis Paus Fransiskus terhadap bumi, kehancuran lingkungan, dan tanggung jawab ekologis. Pada
bagian ini, akan disarikan beberapa bagian penting.

Pertama, potensi kehancuran dunia global. Dalam ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus
pertama-tama berbicara tentang potensi kehancuran dunia global. Polusi, perubahan iklim, budaya
buang sampah sembarangan muncul sebagai ulah manusia. Sumber daya pun makin menipis. Paus
Fransiskus berbicara tentang eksploitasi sebagai aktivitas manusia yang tak terkendali. Eksploitasi
planet sudah melebihi batas maksimal, padahal kita belum memecahkan masalah kemiskinan. Hal
ini disebabkan oleh kemajuan ilmiah, pertumbuhan ekonomi, perkembangan kemampuan teknis,
penyebaran arus informasi. Fransiskus menganjurkan pandangan ekologi integral: bumi adalah
rumah bersama yang harus dibangun atas dasar kasih sayang.
Kedua, privatisasi sumber daya. Dalam Laudato Si, Paus Fransiskus melihat adanya usaha
menjadikan milik pribadi sumber-sumber daya demi kepentingan ekonomi dan politik. Ia
mencontohkan kelangkaan air minum. Sumber-sumber daya tunduk pada hukum pasar. Individu
ataupun bangsa maju berusaha menyelesaikan. Kekayaan hayati, misalnya, telah digunakan untuk
kepentingan-kepentingan sesaat yang merugikan manusia. Kekayaan laut sering digunakan demi
kepentingan negara maju.

Ketiga, ketimpangan global. Paus Fransiskus dalam Laudato Si mencatat bahwa dunia
mengalami kemerosotan: dampak teknologi baru terhadap lapangan kerja, pengucilan sosial,
ketimpangan dalam distribusi dan konsumsi energi dan jasa lainnya, fragmentasi sosial, peningkatan
ke ke- rasan, kemunculan bentuk-bentuk baru agresi sosial, perdagangan narkoba dan
penggunaannya di kalangan muda, dan kehilangan identitas. Hal ini disebabkan oleh agenda-agenda
global yang dimunculkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Hal ini
menimbulkan ketimpangan global, di mana kemiskinan dan ketidakadilan dapat melebar.

Keempat, relasi internasional di zaman ini. Kata Paus Fransiskus: Dengan cara yang berbeda,
negara-negara berkembang, tempat ditemukannya cadangan biosfer utama, terus menyediakan
bahan untuk pembangunan negara-negara kaya dengan mengorbankan masa sekarang dan masa
depan mereka sendiri. Bumi orang miskin di Selatan adalah kaya dan kurang tercemar, namun akses
ke kepemilikan barang dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar dihalangi oleh sebuah
sistem relasi perdagangan dan kepemilikan yang secara struktural jah. Di situ prioritas diberikan
kepada spekulan dan pengejar keuntungan finansial yang cenderung mengabaikan konteks apa pun,
apalagi efek pada martabat manusia dan lingkungan alam. Dengan demikian menjadi jelas
bagaimana kerusakan lingkungan dan degradasi manusia serta etika berkaitan erat.

Kelima, jalan ekologi integral. Fransiskus menganjurkan semangat untuk mencintai alam,
menjadikan alam sebagai bagian dari hidup manusia. Untuk itu perlu diberikan pendidikan ekologis
supaya masyarakat dunia tergabung dalam “kewarganegaraan ekologis”: warga negara yang
mencintai bangsa dan negara dengan berusaha melestrikan dan menjaga ketahanan alam.
Membangun bumi dan menjaga alam tetap lestari adalah tanggung jawab semua komponen alam.
TOKOH-TOKOH PEJUANG KEBENARAN

 Ismid Hadad

Ismid Hadad (lahir di Surabaya, 29 April 1940; umur 75 tahun) adalah seorang pemerhati
lingkungan hidup, wartawan senior dan salah seorang aktivis Indonesia. Ismid Hadad adalah Ketua
Dewan Pimpinan Yayasan KEHATI – Yayasan Keanekaragaman Hayati, sebuah yayasan
konservasi keanekaragaman hayati terbesar di Indonesia. Sejak tahun 2013 hingga kini ia menjabat
sebagai Penasihat Senior Iklim Keuangan pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk
bidang Perubahan Iklim Keuangan dan Kebijakan Multilateral. Sebelum itu selama 5 tahun
menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Mekanisme Pendanaan di Dewan Nasional Perubahan
Iklim (DNPI) di Jakarta. Ismid juga telah berpartisipasi sebagai delegasi Indonesia dan negosiator
dalam konferensi UNFCCC (bahasa Inggris: United Nations Framework Convention on Climate
Change) dan forum negosiasi multilateral lainnya tentang perubahan iklim, terhitung sejak tahun
2007 sampai dengan 2012.

Ismid Hadad menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, di Jakarta


tahun 1966. Kemudian melanjutkan studi ke Parvin Fellow di Princeton University, Amerika Serikat
pada tahun 1980. Pada tahun 1982 ia meraih gelar MPA dari Kennedy School of Government,
Harvard University, di Amerika Serikat. Mantan aktivis gerakan mahasiswa Angkatan 66 ini
mengawali karier di bidang jurnalistik sebagai Redaktur Pelaksana di Harian KAMI. Ismid sendiri
bukan seorang politikus. Tetapi, sebagai seorang di antara eksponen Ikatan Pers Mahasiswa
Indonesia (IPMI), dimana ia adalah Wakil Ketua Pimpinan IPMI Pusat, ia tidak sekadar menonton
proses pergeseran politik di tanah air. Pada masa pergolakan menjelang berdirinya Orde Baru,
bersama kawan-kawannya dari IPMI

“Kami bergiat di RRI, radio- radio amatir, TVRI, membuat buletin, poster, dan lain-lain yang
sifatnya untuk penyebaran berita. Kami menggunakan semua bentuk media massa sebagai alat
perjuangan”

tutur Ismid ikut mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Ismid terpilih sebagai
Kepala Biro Penerangan. Dan di Harian KAMI, tempat berkarya para intelektual muda yang tidak
sepaham dengan rezim Orde Lama, ia Redaktur Pelaksana, bertindak sebagai Wakil Pemimpin
Redaksi. Sebagai seorang di antara pendiri majalah Prisma, namanya tetap tidak tenggelam. Sampai
akhir ini, ia masih pemimpin redaksi di situ. Ismid juga merupakan salah seorang pendiri dan
Direktur Eksekutif LP3ESterhitung sejak tahun 1975 sampai dengan tahun 1980.

 Balthasar Kambuaya

Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A. (lahir di Ayamaru, Maybrat, Papua Barat, 9 September
1956; umur 59 tahun, dikenal dengan nama Berth Kambuaya) adalah seorang akademisi yang sejak
19 Oktober 2011 diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Lingkungan
Hidup Indonesia yang kesembilan menggantikan Gusti Muhammad Hatta[1] Sebelum menjadi salah
satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Cendrawasi
sejak tahun 2005.

 Rachel Carson – Ilmuan (1907-1964)

Rachel carson merupakan seorang wanita yang lahir pada tanggal 27 Mei 1907 di Springdale,
Pennsylvania. Sejak kecil Rachel tumbuh menjadi wanita yang sederhana. Kecintaannya terhadap
alam di warisi oleh ibunya. Hal itu di ungkapkan Rachel dalam bukunya. Rachel lulus dari
Pennsylvania College ( sekarang Chatham University ) pada tahun 1929. Dia kemudian belajar di
Woods Hole Marine Biological Laboratory dan menerima gelar MA dalam bidang zoologi dari
Universitas Johns Hopkins pada tahun 1932. Setelah perang dunia kedua, dia menantang praktik
ilmuwan, pertanian, dan pemerintah yang menggunakan pestisida. Rachel layak masuk ke dalam
daftar tokoh pejuang lingkungan hidup di seluruh Dunia. Rachel menyerukan perubahan dalam cara
manusia memandang dunia yang akan berdampak panjang pada lingkungan hidup. Tidak semudah
yang di bayangkan, rachel di serang habis-habisan oleh industri kimia dan pemerintah. Hal itu tidak
menyulutkan semangat rachel dalam membawa perubahan pada dunia dengan tetap berani
menyuarakan bahayanya pestisida. Rachel tetap berani untuk angkat bicara bahwa manusia adalah
bagian rentan dari lingkungan hidup yang paling mungkin mengalami kerusakan akibat penggunaan
pestisida.

PERJUANGAN YESUS DALAM MENEGAKKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


Pada pasal Kejadian 1 ayat 1-31 dan Kejadian 2 ayat 1- 7 yang berisi tentang Allah
menciptakan langit, bumi,dan segala isi nya mulai dari adanya terang dan gelap, Allah menciptakan
cakrawala, tumbuh-tumbuhan,benda penerang cakrawala yaitu matahari,bulan,juga bintang-
bintang ,binatang di udara,air,dan darat , pada akhirnya Allah menciptakan manusia. Pada Pasal
ini,Alkitab menyatakan bahwa Allah yang menciptakan bumi ini ,tempat kita dapat hidup dan
bernafas.

Kemudian melalui Kolose 1:16 kita diberitahu bahwa “Allah menciptakan “segala sesuatu” di
dalam dan oleh Yesus Kristus.” Pada dasarnya, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah Pencipta
alam semesta,tempat dimana kita dapat melakukan segala sesuatu yang dengan kehendaknya kita
diberikan kepercayaan untuk menjaga kelestarian alam semesta,melestarikan dan menjaga apa yang
Tuhan telah percayakan kepada kita sebagai manusia,tugas kita adalah untuk merawat alam yang
ada di bumi. Tuhan menciptakan kita sebagai manusia di bumi ini tentu ada maksud dan tujuanNya
mengenai alam semesta yang diciptakanNya.

Pada Amsal 3:19-22 yang menyatakan bahwa (19) Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan
dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, (20) dengan pengetahuan-Nya air samudera
raya berpencaran dan awan menitikkan embun. (21) Hai anakku, janganlah pertimbangan dan
kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu. Dengan ayat-ayat ini Tuhan mengatakan
kepada kita untuk memelihara alam ,bukan merusak atau menghancurkan alam itu sendiri secara
perlahan-lahan.

UPAYA-UPAYA DALAM MEMPERJUANGKAN PELESTARIA LINGKUNGAN HIDUP

 Bercocok tanam dengan bijak dapat meningkatkan hasil panen. Untuk memberantas hama
tanaman, kita dapat menggunakan musuh alami sebagai upaya untuk mengurangi
penggunaan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kita juga dapat
merotasi tanaman sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.
 Menggunakan produk dalam negeri dapat mengurangi jumlah barang-barang impor yang
mungkin saja mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Selain
itu, menggunakan produk dalam negeri juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
 Dengan menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar, kita sudah turut
menjaga flora dan fauna langka. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
 Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan karena menjadi paru-paru dunia
yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, daerah resapan air terbesar
sehingga dapat mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor, serta tempat tinggal
aneka flora dan fauna. Sebagai upaya menjaga kelestarian hutan, kita dapat menanam sejuta
pohon, tidak membuka lahan dengan membakar hutan, tidak melakukan penebangan pohon
secara liar, dan melaporkan pada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktik illegal
logging.
 Sebelum membangun sesuatu, seperti gedung atau jalan, pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya harus melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini
dilakukan agar pembangunan tersebut tidak merusak kelestarian lingkungan hidup dan
mencari solusi atas konsekuensi yang akan dihadapi.

TANTANGAN-TANTANGAN DALAM MENEGAKKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN


HIDUP
Dalam kelestarian lingkungan hidup diperlukan usaha untuk meminimalisir segala bentuk
tindakan yang dianggap berpotensi bisa merusak ekosistem dan lingkungan hidup dengan
memanfaatkan hutan dan alam untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Ada beberapa tantangan didalam mewujudkan pelestarian lingkungan, antara lain :
 Kesadaran, sebagian bahkan kebanyakan orang masih tidak menyadari akan pentingnya
lingkungan bagi kehidupannya. kesadaran sangat diperlukan didalam memelihara kelestarian
lingkungan.
 Tidak bertanggung jawab atas apa perbuatan yang mampu merusak ekosistem lingkungan,
misalnya pada penebangan hutan yang ilegal sehingga mampu merusak tanah dan
menyebabkan erosi.
 Tidak adanya kepedulian di dalam memelihara lingkungan hidup, dengan adanya kepedulian
terhadap lingkungan akan mampu membuat lingkungan semakin lebih terawat.
 Rasa egois, manusia lebih mementingkan kebutuhan pribadinya dibandingkan pelestarian
pada lingkungan sehingga dengan tingkat keegoisan manusia yang tinggi dapat merusak
lingkungan dan mengakibatkan bencana alam.
KESIMPULAN

Lingkungan bisa di artikan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup
merupakan salah satu upaya untuk mengetahui bagaimana ala mini bekerja dalam arti lain
bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan dan menyelesaikan persoalan lingkungan yang
terjadi di sekitarnya. Lingkungan hidup dalam pandangan agama tidak terlepas dari proses
penciptaan Tuhan yang tidak secara kebetulan. Kejadian di alam semesta mengarahkan manusia
agar mampu mendalami wujud, keesaan dan kebesaran Tuhan.
Agama mengajarkan setiap umat untuk mengetahui dan menyadari arti penting menjaga
lingkungan sehari-hari. Di dalam agama mengajarkan untuk selalu peduli terhadap lingkungan,
agama juga mengajarkan bagaimana cara menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan setiap
kerusakan alam, lingkungan sekitar akan memberikan dampak buruk bagi setiap manusia. Agama
sebagai sumber nilai dapat merubah alam menjadi suatu sumber kehidupan yang positif maupun
negatif. Terdapat beberapa landasan untuk menciptakan nilai pelestarian lingkungan hidup yaitu:
berdasarkan ajaran kitab suci, ajaran gereja, dan hukum negara. Dalam memperjuangkan nilai
pelestarian lingkungan hidup, Yesus sendiri mengambil bagian dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://dlh.semarangkota.go.id/upaya-menjaga-kelestarian-lingkungan-hidup-di-masyarakat/
2. http://simeonkudadiri.blogspot.com/2010/12/gereja-dan-lingkungan-hidup_12.html?m=1
3. https://m.liputan6.com/jateng/read/4871424/makna-renungan-ayat-alkitab-tentang-
mencintai-alam
4. http://indonesiasatu.co/detail/ini-tanggapan-paus-fransiskus-tentang-alam-dan-lingkungan-
hidup
5. https://blog.unnes.ac.id/faizinsuksesselalu/2015/11/11/3-beberapa-tokoh-tokoh-lingkungan-
hidup-indonesia/
6. https://gim-bi.com/pelestarian-lingkungan-hidup/
7. Sitanggang, Roni Antonius dkk. 2016. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Yesus
Teladan Hidupku, Medan: Bina Media Perintis.

KEGIATAN DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai