Anda di halaman 1dari 12

PANGGILAN HIDUP

MEMBIARA

Memahami panggilan sebagai umat Allah sehingg a mampu


menentukan langkah yang tepat dalam menjawabi panggilan tersebut
 ARTI & MAKNA HIDUP MEMBIARA

Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang


menyadari bahwa hidupnya berada di tangan Tuhan.
Agar hidupnya dapat diungkapkan secara padat & menyeluruh,
orang melepaskan diri dari segala urusan hidup berkeluarga.
Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak
dan menyeluruh.
Cara hidup ini sangat memungkinkan manusia untuk
mengembangkan diri dan pribadinya.

Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yakni :


menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia.
INTI HIDUP MEMBIARA
Inti kehidupan membiara adalah persatuan atau keakraban
dengan Kristus.
Ia hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola
hidup Kristus secara radikal bagi dirinya.
Memilih & mengikuti panggilan hidup membiara berarti secara
bebas dan sadar memilih panggilan hidup “mengarahkan diri
dan menjadi serupa dengan  Kristus” (Bdk. LG. 42 dan 44).
Untuk menyerupai dan bersatu dengan Kristus orang harus
sering berkomunikasi dan bertemu dengan Kristus.
Pertemuan dan komunikasi efektif dengan Kristus dalam doa
merupakan kekuatan inti dari hidup membiara
INTI HIDUP MEMBIARA
Persatuan erat dengan Kristus merupakan inti dan tujuan hidup membiara.
Tanpa persatuan dengan Kristus, hidup membiara akan rapuh karena tidak
memiliki dasar.
Seorang biarawan/biarawati hendaknya terus menerus mengusahakan
persatuan erat dengan Kristus dan menerima pola hidup Kristus secara
radikal (sampai ke akar-akarnya) bagi dirinya.
Inti hidup Kristus didasarkan pada cinta Allah sendiri.
Demi cinta-Nya kepada manusia,Allah mengutus Putera-Nya ke dunia
untuk mewartakan, menjadi saksi, dan melaksanakan karya keselamatan-
Nya bagi manusia.
Yesus menjalankan tugas perutusan-Nya secara sempurna & radikal
dengan:
INTI HIDUP MEMBIARA
Inti hidup Kristus didasarkan pada cinta Allah sendiri. Demi cinta-
Nya kepada manusia,Allah mengutus Putera-Nya ke dunia untuk
mewartakan, menjadi saksi, dan melaksanakan karya
keselamatan-Nya bagi manusia.
Yesus menjalankan tugas perutusan-Nya secara sempurna & radikal
dengan: Menyerahkan diri secara total kepada Bapa-Nya,Memiliki
dan menggunakan harta benda hanya sejauh diperlukan untuk
melaksanakan karya-Nya,Dan taat kepada Bapa-Nya sampai wafat
di kayu salib.
Pola hidup semacam itulah yang hendaknya dihayati oleh seorang
biarawan dalam hidupnya, sebagai tanda persatuan dengan
Kristus.
ARTI & MAKNA KAUL – KAUL

• KEMISKINAN
• KETAATAN
• KEMURNIAN
KAUL KEMISKINAN
Memiliki harta benda adalah hak setiap orang. Namun, dengan mengucapkan
kaul kemiskinan, orang melepaskan hak untuk memiliki harta benda tersebut.
Ia hendak menjadi seperti Kristus: bersikap LEPAS – BEBAS terhadap ‘harta
benda’ (tidak lekat tak teratur terhadap barang-barang duniawi, a.l. : kekayaan,
keluarga, saudara, teman, etc.)
Ia hanya mengikatkan diri pada panggilan dan missi-Nya.Untuk dapat
menghayati kaul kemiskinan, diperlukan sikap batin la rela menjadi miskin
seperti yang dituntut Kristus terhadap murid-murid-Nya (Lht. Luk 10:1-12; Mat
10:5-15).
Kaul kemiskinan bukan hanya diungkapkan, tetapi juga dihayati secara nyata
dalam hidup sehari-hari.
Ada 2 aspek dalam kaul kemiskinan:Aspek Asketis : gaya hidup yang sederhana.
Aspek Apostolis : rela menyerahkan seluruh dirinya demi karya kerasulan yang
diembannya.
KAUL KETAATAN
Kemerdekaan atau kebebasan adalah milik manusia yang sangat berharga.
Namun, mengucapkan kaul ketaatan berarti ia telah memutuskan untuk
taat seperti dan kepada Kristus (lht. Yoh 14:23-24; Flp 2:7-8), melepaskan
kemerdekaannya, dan taat kepada pimpinannya yang merupakan
manifestasi pribadi Kristus (meletakkan kehendaknya di bawah kehendak
pembesar), demi Kerajaan Allah.
Ketaatan religius adalah ketaatan yang diarahkan kepada kehendak Allah.
Sehingga ketaatan kepada pembesar harus merupakan konkretisasi
ketaatannya kepada Allah.
Kaul ketaatan juga mempunyai 2 aspek: Aspek Asketis : ketaatan religius
dimengerti sebagai kepatuhan kepada pembesar, terutama guru rohani.
Aspek Apostolik : ketaatan religius berarti kerelaan untuk membaktikan
diri kepada hidup kerasulan bersama.
KAMUL KEMURNIAN
Hidup berkeluarga adalah hak setiap orang. Dengan mengucapkan
dan menghayati kaul keperawanan, ia melepaskan hak-haknya
untuk hidup berkeluarga demi Kerajaan Allah.
Melalui hidup selibat ia mengungkapkan kesediaan untuk mengikuti
dan meneladani Kristus sepenuhnya, dan membaktikan dirinya
secara total demi terlaksananya Kerajaan Allah.

Inti kaul keperawanan bukanlah “tidak kawin”, melainkan


penyerahan diri secara menyeluruh kepada Kristus, yang
dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan
terus menerus berusaha mengarahkan diri kepada Kristus,
terutama melalui hidup doa.
SUMBANGAN HIDUP MEMBIARA BAGI
KEHIDUPAN UMUM
 Ketiga kaul itu dapat dikatkan sebagai suatu sikap radikal
untuk mencintai Bapa (keperawanan); pasrah kepada
kehendak Bapa (ketaatan), serta bergantung dan berharap
hanya kepada Bapa (kemiskinan).
Dengan menghayati ketiga nasihat injili maka orang akan
menjadi tanda:yang memperingatkan kita supaya tidak
terlalu “terpaku” pada kekayaan dan harta, kuasa dan
kedudukan, perkawinan dan kehidupan berkeluarga,
walaupun semuanya itu bernilai.
Yang mengarahkan kita kepada Kerajaan Allah, yang sudah
mulai terungkapkan kepada kenyataan yang akan datang.
KESIMPULAN
Hidup membiara merupakan salah satu bentuk
pengabdiaan kepada Yesus
Melalui hidup membiara, para suster dan bruder
membaktikan dirinya/ melayani untuk
sesamanya
Pelayanan yang mereka lakukan dapat berupa
pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan,
bidang religius
TUGAS
• Setelah membaca materi ini, apakah kamu berpendapat kalau hidup
membiara bertentangan dengan kehendak Allah? Jelaskan jawabanmu.
• Baca materi tentang ketiga kaul. Apa akibatnya kalau dalam hidup
perkawinan ketiga kaul yang diucapkan kaum biara tidak dihayati?
Jelaskan jawabanmu.
• Kehidupan kaum biara mengarahkan manusia kepada kehidupan
eskatologis. Jelaskan maksudnya?
• Manusia lahir seorang diri dan meninggal seorang diri. Apa sumbangan
hidup kaum membiara dalam konteks keselamatan manusia? Jelaskan
jawabanmu
• Dari ketiga kaul yang diucapkan, menurut kalian manakah kaul yang
paling sulit dilaksanakan? Mengapa?

Anda mungkin juga menyukai